Anda di halaman 1dari 6

PARKINSON

Definisi
Parkinson disease adalah penyakit neurodegeneratif progresif yang ditandai dengan degenerasi
neuron berpigmen di pars kompakta substansia nigra yang disertai akumulasi protein inklusi
sitoplasmik eosinofilik (Lewy bodies).
Parkinsonisme adalah suatu sindrom yang ditandai oleh tremor waktu istirahat, rigiditas, bradikinesia,
dan hilangnya refleks postural akibat penurunan kadar dopamine dengan berbagai macam sebab.

Etiologi dan Faktor Risiko


Idiopatik

Faktor Risiko :
- usia : insidensi meningkat pada usia lanjut (50 sampai 80 tahun ke atas)
- genetik : penelitian menunjukkan adanya mutasi genetik yang berperan pd penyakit
parkinson.
- faktor lingkungan :
a. xenobiotik : berhubungan erat dengan paparan pestisida yang dapat menimbulkan
kerusakan mitokondria pada sel saraf.
b. pekerjaan : Lebih banyak pada orang dengan paparan metal yang lebih tinggi dan lama
c. infeksi : paparan virus influenza intrautero diduga turut menjadi faktor predesposisi
penyakit parkinson melalui kerusakan substansia nigra
d. diet : konsumsi lemak dan kalori tinggi meningkatkan stress oksidatif, salah satu
mekanisme kerusakan neuronal pada penyakit parkinson, sebaliknya kopi merupakan
neuroprotektif.
- ras : orang kulit putih lebih berisiko tinggi
- trauma kepala
- stress dan depresi

Patofisiologi
Secara umum dapat dikatakan bahwa parkinson disease terjadi karena penurunan kadar dopamine
akibat kematian neuron di substansia nigra pars compacta (SNc) sebesar 40-50% yang disertai dengan
inklusi sitoplasmik eosinofilik (Lewy bodies) dengan penyebab multifaktor.

Substansia nigra (sering disebut black substance), adalah suatu region kecil di otak (brain stem) yang
terletak sedikit di atas medulla spinalis. Bagian ini menjadi pusat control/koordinasi dari seluruh
pergerakan. Sel-selnya menghasilkan neurotransmitter yang disebut dopamine, yang berfungsi untuk
mengatur seluruh gerakan otot dan keseimbangan tubuh yang dilakukan oleh sistem saraf pusat.
Dopamine diperlukan untuk komunikasi elektrokimia antara sel-sel neuron di otak terutama dalam
mengatur pergerakan, keseimbangan dan refleks postural, serta kelancaran komunikasi (bicara). Pada
penyakit Parkinson sel-sel neuron di SNc mengalami degenerasi, sehingga produksi dopamine
menurun dan akibatnya semua fungsi neuron di system saraf pusat (SSP) menurun dan menghasilkan

@rahmat_z
kelambatan gerak (bradikinesia), kelambatan bicara dan berpikir (bradifrenia), tremor dan kekauan
(rigiditas).

Hipotesis terbaru proses patologi yang mendasari proses degenerasi neuron SNc adalah stress
oksidatif. Stress oksidatif menyebabkan terbentuknya formasi oksiradikal, seperti dopamine quinon
yang dapat bereaksi dengan alfa sinuklein (disebut protofibrils). Formasi ini menumpuk, tidak dapat
di gradasi oleh ubiquitin-proteasomal pathway, sehingga menyebabkan kematian sel-sel SNc

Klasifikasi
1. Parkinson primer/idiopatik/paralysis agitans
penyebabnya belum jelas, merupakan penyakit parkinson yang paling banyak ditemui.

2. Parkinson sekunder/simptomatik
dapat disebabkan oleh :
- pasca infeksi : ensefalitis virus, tuberkulosis, sifilis meningovaskuler, dll
- obat : golongan fenotiazin, reserpin, tetrabenazin dan lain-lain (obat yg menghambat
reseptor dopamin dan menurunkan cadangan dopamin)
- perdarahan serebral pasca trauma yang berulang-ulang pada petinju
- infark lakuner, tumor serebri, hipoparatiroid dan kalsifikasi.

3. Sindrom parkinson plus (Multiple System Degeneration)


pada kelompok ini gejalanya hanya merupakan sebagian dari gambaran penyakit keseluruhan.
ex : progressive supranuclear palsy, multiple system atrophy (sindrom Shy-drager, degenerasi
striatonigral, olivo-pontocerebellar degeneration, parkinsonism-amyotrophy syndrome),
degenerasi kortikobasal ganglionik, sindrom demensia, dll.

Manifestasi Klinis
Gejala : -tremor
*ciri khas : tangan tremor (bergetar) jika sdg beristirahat, namun jka penderita diminta melakukn sesuatu,
getaran tersebut tidak terlihat (itu yg disebut dgn resting tremor), dan tremor hilang sewaktu tidur.
-rigiditas/kekakuan
-akinesia/bradikinesia
-tiba-tiba berhenti atau ragu untuk melangkah
-mikrografia
*tulisan tangan secara gradual menjadi kecil dan rapat, pada beberapa kasus hal ini merupakan gejala dini.
-langkah dan gaya jalan (sikap parkinson)
* berjalan dengan langkah kecil menggeser dan makin menjadi cepat (marche a petit pas), stadium lanjut
kepala difleksikan ke dada, bahu membengkok ke depan, punggung melengkung bila berjalan.
-bicara monoton
-demensia
-gangguan behavioral
*lambat-laun menjadi dependen (tergantung kepada orang lain), mudah takut, sikap kurang tegas, depresi.
cara berpikir dan respon terhadap pertanyaan lambat (bradifrenia)
-gejala lain

@rahmat_z
Diagnosis
Diagnosis parkinson disease ditegakkan berdasarkan kriteria :
1. Secara klinis
• didapatkan 2 dari 3 tanda kardinal gangguan motorik : tremor, rigiditas, bradikinesia atau
• 3 dari 4 tanda motorik : tremor, rigiditas, bradikinesia dan ketidakstabilan postural.

2. Krieteria Koller
• didapati 2 dari 3 tanda cardinal gangguan motorik : tremor saat istirahat atau gangguan
refleks postural, rigiditas, bradikinesia yang berlangsung 1 tahun atau lebih.
• respons terhadap terapi levodopa yang diberikan sampai perbaikan sedang (minimal
1.000 mg/hari selama 1 bulan) dan lama perbaikan 1 tahun atau lebih.

Penatalaksanaan
Strategi penalataksanaan :
1. terapi simptomatik
2. neuroproteksi
3. neurorestorasi

Non-farmakologi
-edukasi
pasien serta keluarga diberikan pemahaman mngenai penyakitnya, pentingny meminum obat teratur
dan menghindari jatuh.
-rehabilitasi
tujuannya adalah untuk meningkatkan kualitas hidup penderita.

Farmakologi
a. obat pengganti dopamine
-levodopa
-carbidopa

@rahmat_z
b. agonis dopamin
-ropinirol
-bromokriptin
-pramipexol
obat ini bekerja dengan merangsang reseptor dopamin, tetapi obat ini juga menyebabkan
penurunan reseptor dopamin secara progresif.

c. antikolinergik
-thrihexyphenidyl (artane)
-benztropin (congentin)

d. penghambat monoamin oxidase (MAO inhibitor)


selegilin dan rasagilin mengurangi gejala dengan dengan menginhibisi monoamine oksidase B
(MAO-B), sehingga menghambat perusakan dopamine yang dikeluarkan oleh neuron dopaminergik,
berguna untuk mengendalikan gejala dari penyakit Parkinson yaitu untuk mengaluskan
pergerakan.

e. amantadin
obat ini berperan sebagai pengganti dopamine, tetapi bekerja di bagian lain otak. Obat ini dulu
ditemukan sebagai obat antivirus, selanjutnya diketahui dapat menghilangkan gejala penyakit
Parkinson yaitu menurunkan gejala tremor, bradikinesia, dan fatigue pada awal penyakit Parkinson
dan dapat menghilangkan fluktuasi motorik (fenomena on-off) dan diskinesia pada penderita
Parkinson lanjut. Dapat dipakai sendirian atau sebagai kombinasi dengan levodopa atau agonis
dopamine. Efek sampingnya dapat mengakibatkan mengantuk.

f. penghambat catechol O-methyl transferase (COMT)


berfungsi menghambat degradasi dopamine oleh enzim COMT dan memperbaiki transfer levodopa
ke otak, mulai dipakai sebagai kombinasi levodopa saat efektivitas levodopa menurun.

g. neuroproteksi
terapi neuroprotektif dapat melindungi neuron dari kematian sel yang diinduksi progresifitas
penyakit, yang sedang dikembangkan sebagai agen neuroprotektif adalah ;
-apoptotic drugs (CEP 1347 and CTCT346), lazaroids, bioenergetics, antiglutamatergic agents, dan
dopamine receptors.

Pembedahan
Bertujuan untuk memperbaiki atau mengembalikan seperti semula proses patologis yang mendasari
(neurorestorasi).
-terapi ablasi lesi di otak
-deep brain stimulation (DBS)
-transplantasi

@rahmat_z
@rahmat_z
DAFTAR PUSTAKA

1. Referat
2. Adams and Victor's - Principle of Neurology 10th Ed (2014)

@rahmat_z

Anda mungkin juga menyukai