PENDAHULUAN
Anak adalah seseorang yang berusia kurang dari delapan belas tahun
dalam masa tumbuh kembang dengan kebutuhan khusus baik kebutuhan fisik,
psikologis, social, dan spiritual. Anak merupakan individu yang berada dalam
satu rentang perubahan perkembangan yang dimulai dari bayi sampai remaja
(Wulandari, 2016). Menurut Hidayat (2008), anak adalah individu yang masih
Anak usia prasekolah adalah anak yang berusia 3 sampai 6 tahun yang
(Supartini, 2012).
1
2
kemampuan berjalan, berbicara dan berlari (Marmi dan Rahardjo 2012, dalam
Wulandari 2016).
Pada usia empat tahun pertumbuhan berat badan anak prasekolah menurut
Wong (2008) dapat naik 2-3 kg/tahun dan pertumbuhan tinggi badan naik
mencapai dua kali panjang lahir, penambahan 5-7,5cm/tahun. Pada masa ini,
diferensiasi bentuk dan fungsi termasuk perubahan social dan emosi. Motorik
kasar, diawali dengan kemampuan untuk berdiri dengan satu kaki selama 1-5
detik, melompat dengan satu kaki, berjalan dengan tumit ke jari kaki,
sakit dan harus dirawat di rumah sakit dengan berbagai sumber stress yang
muncul. Menurut Adriana (2011), sama seperti orang dewasa, anak-anak juga
Bagi anak, sakit dan dirawat di rumah sakit merupakan krisis utama yang
tampak pada anak. Anak yang dirawat di rumah sakit akan berpengaruh pada
yang berbeda-beda kepada setiap anak. Biasanya pada anak yang dirawat di
3
terapi dan perawatan sampai kembali ke rumah. Selama proses tersebut anak
(Supartini, 2012).
tingkat usia. Penyebab dari kecemasan dipengaruhi oleh faktor dari petugas
penyebab stress dan kecemasan pada anak baik lingkungan fisik serta
bangunan atau ruang anak, peralatan rumah sakit, bau rumah sakit yang khas,
seperti interaksi dan sikap petugas kesehatan atau interaksi antar pasien anak
perilaku anak menyebutkan bahwa reaksi anak pada hospitalisasi secara garis
besar adalah sedih, takut dan rasa bersalah karena menghadapi suatu yang
4
belum pernah dialami sebelumnya, rasa tidak aman, rasa tidak nyaman,
perasaan kehilangan sesuatu yang bisa dialami dan sesuatu yang dirasakan
sakit, biasanya ia akan dilarang untuk banyak bergerak dan harus banyak
menangis, dan takut pada orang baru. Banyaknya stresor yang dialami anak
Pada anak usia prasekolah, kecemasan yang paling besar dialami adalah
ketika pertama kali mereka masuk sekolah dan kondisi sakit yang dialami
anak. Apabila anak mengalami kecemasan tinggi saat dirawat di rumah sakit
Salah satu cara yang efektif untuk mengurangi kecemasan akibat dampak
anak yang dirawat di rumah sakit, dengan bermain anak dapat teralihkan dari
Bermain merupakan salah satu alat komunikasi yang natural bagi anak-anak
(Suryanti, 2011).
Menurut Whaley & Wong (2004) dalam Hasim (2013), bermain dapat
yang tidak nyaman. Saat anak bermain, anak dapat mengekspresikan emosi
disekitar mereka.
Terapi bermain adalah suatu aktivitas bermain yang dijadikan sarana untuk
Bermain dapat dilakukan oleh anak sehat maupun sakit. Walaupun anak
sedang dalam keadaan sakit tetapi kebutuhan akan bermainnya tetap ada
70% dan setelah terapi bermain sebesar 60%. Hal tersebut dapat mendukung
penelitian ini yakni dengan metode terapi bermain dapat menurunkan tingkat
Menurut Safriyani (2011), salah satu terapi bermain yang dapat digunakan
gerak mata dan tangan anak, dengan itu tanpa mereka sadari motorik halus
mereka terus terlatih dan berkembang dengan bagus. Selain itu, ketika mereka
bermain puzzle anak dapat berlatih untuk mengenal bentuk dan bagaimana
bagaimana warna yang merah atau garis tebal di dalam suatu potongan sesuai
dengan corak yang sama pada potongan yang lain. Melalui permainan ini
anak-anak dapat belajar bahwa suatu benda atau objek tersusun dari bagian–
sebagai berikut :
4 Sekolah 98 18,52%
Berdasarkan tabel diatas angka pasien anak yang di rawat diruang Ade
Irma Suryani terhitung selama dua bulan di tahun 2018 sebanyak 229 orang
dengan kategori anak usia pra sekolah yang di rawat berada di tingkat ke 2
Seorang anak mungkin dapat sembuh total dari penyakit yang dideritanya,
anak.
Berdasarkan hasil observasi peneliti pada saat bertugas di ruang Ade Irma
Suryani pada tanggal , terdapat 20 tempat tidur yang tersebar di ruangan kelas
III. Dengan rata-rata jumlah populasi perbulannya yaitu sekitar 100 anak. Dan
Sekarwangi.
Sekarwangi.
1. Manfaat Teoritik
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Peneliti
hospitalisasi.
hospitalisasi.
berbeda.