Anda di halaman 1dari 12

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Didalam dunia keperawatan, perawat dituntun untuk memberikan asuhan
keperawatan yang baik dan benar. Beberapa tahapan dalam asuhan keperawatan
diantaranya : pengkajian, diagnosa, interpensi, implementasi dan evaluasi.
Diagnosa keperawatan adalah keputusan klinis mengenai seseorang, keluarga,
atau masyarakat sebagai akibat dari masalah kesehatan atau proses kehidupan yang
aktual atau potensial (NANDA, 1990). Diagnosa keperawatan memberikan dasar
pemilihan intervensi yang menjadi tanggung gugat perawat. Perumusan diagnosa
keperawatan adalah bagaimana diagnosa keperawatan digunakan dalam proses
pemecahan masalah. Melalui identifikasi, dapat digambarkan berbagai masalah
keperawatan yang membutuhkan asuhan keperawatan. Di samping itu, dengan
menentukan atau menyelidiki etiologi masalah, akan dapat dijumpai faktor yang
menjadi kendala dan penyebabnya. Dengan menggambarkan tanda dan gejala, akan
memperkuat masalah yang ada.
Diagnosa keperawatan sangat penting dilakukan oleh perawat sebelum perawat
mencoba mencari data, baik tanda atau gejala dan faktor resiko dari suatu diagnosa
keperawatan.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian diagnosa keperawatan?
2. Apa saja karakteristik diagnosa keperawatan?
3. Apa saja komponen diagnosa keperawatan?
4. Apa keuntungan dari diagnosa keperawatan?
5. Bagaimana proses perumusan diagnose keperawatan?
C. Tujuan
1. Mengetahui pengertian diagnosa keperawatan
2. Mengetahui karakteristik diagnosa keperawatan
3. Mengetahui komponen diagnosa keperawatan
4. Mengetahui keuntungan diagnosa keperawatan

1
5. Mengetahui proses perumusan diagnosa keperawatan
D. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan makalah ini terdiri dari tiga bab yang disusun sebagai
berikut:
BAB I = Pendahuluan
BAB II = Pembahasan
BAB III = Penutup
E. Metode Penulisan
Dalam pengumpulan data untuk penulisan makalah ini, penulis menggunakan
beberapa metode, yaitu :
Studi literature yang terdapat dalam buku-buku maupun yang terdapat dari sumber
internet dan dari diskusi kelompok.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian diagnosa keperawatan


Pengertian diagnosa keperawatan banyak dikemukakan oleh para ahli atau
pakar-pakarnya, diantara para ahli yang mengemukakan pengertian diagnosa
keperawatan diantaranya:
1. Goldon (1976) mengemukakan diagnosa keperawatan merupakan masalah
kesehatan actual atau potensial dimana perawat dengan pendidikan dan
pengalamannya mampu dan mempunyai izin untuk mengatasinya.
2. Aspinal (1976) mengemukakan diagnosa keperawatan adalah suatu proses
kesimpulan klinis dari perubahan yang teramati dalam kondisi fisik atau
fisiologis pasien. Jika proses ini terjadi secara akurat dan professional, maka
proses tersebut akan mengarah pada identifikasi tentang kesimpulan penyebab
simptomatologi.
3. Roy (1982) mengemukakan diagnosa keperawatan adalah frase singkat atau
istilah yang meringkaskan kelompok indikator penting (empiris) yang mewakili
pola keutuhan manusia.
4. Carpeniti (1987) mengemukakan diagnose keperawatan sebagai pernyataan
yang menggambarkan respon manusia (keadaan sehat atau perubahan pola
interaksi aktual atau potensial) dari individu atau kelompok perawat secara legal
mengidentifikasi dan dimana perawat dapat mengintruksikan intervensi definitif
untuk mempertanyakan keadaan sehat atau untuk mengurangi, menyingkirkan
atau mencegah perubahan.
5. Nanda (1990) mengemukakan diagnose keperawatan sebagai penilaian klinis
tentang respon individu, keluarga, atau komunitas terhadap masalah kesehatan
dan proses kehidupan aktual atau potensial. Diagnose keperawatan memberikan
dasar pemilihan intervensi keperawatan untuk mencapai hasil dimana perawat
bertanggunggugat.
Dari beberapa definisi diatas dapat ditarik kesimpulannya bahwa diagnosa
keperawatan merupakan gambaran tentang masalah kesehatan klien yang nyata

3
(aktual) dan kemungkinan akan terjadi, dimana pemecahannya dapat dilakukan
dalam batas wewenang perawat.
Diagnosa keperawatan juga dapat diartikan sebagai tahap penentuan jenis
penyakit dengan cara meneliti atau memeriksa gejala-gejala yang terjadi pada
klien.

B. Karakteristik diagnosa keperawatan


1. Perawat professional
a. Orang yang bertanggung jawab membuat diagnose keperawatan.
b. Ditunjang oleh izin secara hokum dan strandar nasional untuk praktek.
2. Masalah kesehatan
Suatu kondisi atau situasi yang mana klien membutuhkan untuk
mempertahankan atau mengembalikan kondisi sehat serta meninggal dengan
sejahtera.
3. Diagnose keperawatan menguraikan :
a. Masalah kesehatan actual.
b. Masalah kesehatan potensial.
c. Masalah pertumbuhan personal.
4. Domain pada diagnose keperawatan mencakup hanya status kesehatan dimana
perawat mampu dan diizinkan untuk mengatasinya.
5. Keputusan yang dibuat hanya sesudah melalui proses sistematis dari
pengumpulan data.

C. Kategori Diagnose Keperawatan


1. Diagnosa Keperawatan Aktual(Actual Nursing Diagnoses).
Diagnosa keperawatan aktual (NANDA) adalah diagnosis yang menyajikan
keadaan klinis yang telah divalidasikan melalui batasan karakteristik mayor yang
diidentifikasi. Diagnosis keperawatan mempunyai empat komponen : label, definisi,
batasan karakteristik, dan faktor yang berhubungan.
Label merupakan deskripsi tentang definisi diagnosis dan batasan karakteristik. Definisi
menekankan pada kejelasan, arti yang tepat untuk diagnosa. Batasan karakteristik
adalah karakteristik yang mengacu pada petunjuk klinis, tanda subjektif dan objektif.

4
Batasan ini juga mengacu pada gejala yang ada dalam kelompok dan mengacu pada
diagnosis keperawatan, yang teridiri dari batasan mayor dan minor. Faktor yang
berhubungan merupakan etiologi atau faktor penunjang. Faktor ini dapat mempengaruhi
perubahan status kesehatan. Faktor yang berhubungan terdiri dari empat komponen :
patofisiologi, tindakan yang berhubungan, situasional, dan maturasional.

Contoh diagnosa keperawatan aktual : Intoleransi aktivitas berhubungan dengan


penurunan transport oksigen, sekunder terhadap tirah baring lama, ditandai dengan
nafas pendek, frekuensi nafas30x/mnt,nadi62/mnt-lemah,pucat,sianosis.

2. Diagnosis Keperawatan Resiko (Risk and High-Risk Nursing Diagnoses)


Diagnosis keperawatan resiko adalah keputusan klinis tentang individu, keluarga
atau komunitas yang sangat rentan untuk mengalami masalah dibanding individu atau
kelompok lain pada situasi yang sama atau hampir sama.
Validasi untuk menunjang diagnosis resiko adalah faktor resiko yang
memperlihatkan keadaan dimana kerentanan meningkat terhadap klien atau kelompok
dan tidak menggunakan batasan karakteristik. Penulisan rumusan diagnosis ini adalag :
PE (problem & etiologi). Contoh : Resiko penularan TB paru berhubungan dengan
kurangnya pengetahuan tentang resiko penularan TB Paru, ditandai dengan keluarga
klien sering menanyakan penyakit klien itu apa dan tidak ada upaya dari keluarga untuk
menghindari resiko penularan (membiarkan klien batuk dihadapannya tanpa menutup
mulut dan hidung).
3. Diagnosis Keperawatan Kemungkinan (Possible Nursing Diagnoses)
Merupakan pernyataan tentang masalah yang diduga masih memerlukan data
tambahan dengan harapan masih diperlukan untuk memastikan adanya tanda dan gejala
utama adanya faktor resiko. Contoh : Kemungkinan gangguan konsep diri : gambaran
diri berhubungan dengan tindakan mastektomi.
4. Diagnosis Keperawatan Sejahtera(Wellness Nursing Diagnoses)
Diagnosis keperawatan sejahtera adalah ketentuan klinis mengenai individu,
kelompok, atau masyarakat dalam transisi dari tingkat kesehatan khusus ke tingkat
kesehatan yang lebih baik. Cara pembuatan diagnsosis ini adalah dengan
menggabungkan pernyataan fungsi positif dalam masing-masing pola kesehatan
fungsional sebagai alat pengkajian yang disahkan. Dalam menentukan diagnosis

5
keperawatan sejahtera, menunjukkan terjadinya peningkatan fungsi kesehatan menjadi
fungsi yang positif.
Sebagai contoh, pasangan muda yang kemudian menjadi orangtua telah
melaporkan fungsi positif dalam peran pola hubungan. Perawat dapat memakai
informasi dan lahirnya bayi baru sebagai tambahan dalam unit keluarga, untuk
membantu keluarga mempertahankan pola hubungan yang efektif.
Contoh : perilaku mencari bantuan kesehatan berhubungan dengan kurang pengetahuan
tentang peran sebagai orangtua baru.
5. Diagnosis Keperawatan Sindrom (Syndrome Nursing Diagnoses)
Diagnosis keperawatan sindrom merupakan diagnosis keperawatan yang terdiri
dari sekelompok diagnosis keperawatan aktual atau resiko, yang diduga akan muncul
karena suatu kejadian atau situasi tertentu.
Contoh : sindrom kurang perawatan diri berhubungan dengan kelemahan fisik.

D. Komponen diagnosa keperawatan


1. P (Problem)
Dalam menentukan pernyataan problem atau masalah keperawatan, dapat
ditentukan dari data yang terkumpul yang telah divalidasi dan diidentifikasi pola.
2. E (Etiologi)
Untuk menentukan etiologi dalam pernyataan diagnosis keperawatan adalah
dengan cara menghubungkan faktor yang berhubungan dengan masalah
keperawatan yang dapat mempengaruhi perubahan status kesehatan.
Faktor yang berhubungan atau dapat digunakan dalam etiologi terdiri dari 4
komponen diantaranya:
1) P : Patofisiologi (Biologi atau psikologi atau masalah dari proses penyakit)
2) S : Situasional (Lingkungan, personal, masalah interaksi)
3) M : Medication (Masalah pengobatan)
4) M : Maturasional (Masalah perkembangan)
3. S (Symptom dan sign atau dikenal dengan batasan karakteristik
Dalam menentukan symptom yang merupakan tanda dan gejala dari masalah
keperawatan yang terjadi dapat diperoleh dari pengelompokan data yaitu data

6
subjektif dan data objektif dengan memperhatikan batasan-batasan karakteristik
dari pernyataan masalah (diagnosis keperawatan).
Batasan karakteristik diagnosa keperawatan:
Data subjektif (gejala atau symptom) merupakan perubahan-perubahan yang
dirasakan klien dan diekspresikan verbal oleh perawat.
Data objektif (tanda atau sign) merupakan perubahan yang diamati pada status
kesehatan klien.

E. Keuntungan diagnosa keperawatan


Diagnosa keperawatan adalah menguntungkan bagi perawat maupun klien.
Diangnosa keperawatan memfasilitasi komunikasi diantara perawat tentang
tingkat kesejahteraan klien dan membantu dalam perencanaan pemulangan.
Diagnose keperawatan memfasilitasi komunikasi dalam beberapa cara. Daftar
awal keperawatan adalah suatu rujukan yang mudah didapat untuk kebutuhan
perawatan kesehatan klien saat ini. Diagnose keperawatan dapat juga berfungsi
sebagai focus untuk perbaikan kualitas (Gordon, 1994). Perbaikan kualitas
adalah proses pemantauan dan evaluasi dan hasil dalam pelayanan kesehatan dan
bisnis lainnya untuk mengindentifikasi kesempatan untuk perbaikan.
Manfaat dari diagnose keperawatan bagi profesi juga penting bagi klien dan
keluarga. Komunikasi yang baik diantara professional perawatan kesehatan
membantu menghilangkan masalah potensial dalam memberikan perawatan dan
mempertahankan focus pada pemenuhan tujuan perawatan kesehtan klien.
Selanjutnya, klien mendapat manfaat dari asuhan keperawatan yang bersifat
individual yang dihasilkan dari penetapan tujuan yang sesuai, pemilihan prioritas
yang tepat, pemilihan intervensi yang tepat, dan penetapan kriteria hasil.

F. Perbedaan Diagnosa Keperawatan Dengan Diagnosa Medis.


Beberapa perbedaan antara diagnosa keperawatan dengan diagnosa medis
dibawah ini:
a. Diagnosa keperawatan :
1. Berfokus pada respons atau reaksi klien terhadap penyakitnya.

7
2. Berorientasi pada kebutuhan individu, bio-psiko-sosio-spiritual.
3. Berubah sesuai dengan perubahan respons klien.
4. Mengarah kepada fungsi mandiri perawat dalam melaksanakan tindakan
keperawatan dan evaluasi.
b. Diagnosa Medis :
1. Berfokus pada faktor-faktor yang bersifat pengobatan dan penyembuhan
penyakit.
2. Berorientasi kepada keadaan patologis
3. Cenderung tetap, mulai dari sakit sampai sembuh.
4. Mengarah kepada tindakan medik yang sebahagian besar dikolaborasikan
kepada perawat.
G. Proses perumusan diagnosa keperawatan
1. Klasifikasi dan analisis data
Pengelompokan data adalah mengelompokan data-data klien atau keadaan
tertentu dimana klien mengalami permasalahan kesehatan atau keperawatan
berdasarkan kriteria permasalahannya. Pengelompokan data dapat disusun
berdasarkan pola respon manusia (taksonomi NANDA) dan atau pola fungsi
kesehatan (Gordon:1982)
Respon manusia (Taksonomi NANDA II)
a) Pertukaran
b) Komunikasi
c) Berhubungan
d) Nilai-nilai
e) Pilihan
f) Bergerak
g) Penafsiran
h) Pengetahuan
i) Perasaan

Pola fungsi kesehatan (Gordon:1982)

a) Persepsi kesehatan:pola penatalaksanaan kesehatan

8
b) Nutrisi : pola metabolism
c) Pola eliminasi
d) Aktivitas : pola latihan
e) Tidur : pola istirahat
f) Kognitif : pola perseptual
g) Persepsi diri : pola konsep diri
h) Peran : pola hubungan
i) Seksualitas : pola reproduktif
j) Koping : pola toleransi stress
k) Nilai : pola keyakinan
2. Mengidentifikasi masalah klien
Masalah klien merupakan keadaan atau situasi dimana klien perlu bantuan untuk
mempertahankan atau meningkatkan status kesehatannya, atau meninggal
dengan damai, yang dapat dilakukan oleh perawat sesuai dengan kemampuan
dan wewenang yang dimilikinya.
Identifikasi masalah klien dibagi menjadi:
a) Pasien tidak bermasalah
b) Pasien yang kemungkinan mempunyai masalah
c) Pasien yang mempunyai masalah potensial sehingga kemungkinan besar
mempunyai masalah dan pasien yang mempunyai masalah aktual.
3. Menentukan kelebihan klien
Apabila klien memenuhi standar kriteria kesehatan, perawat kemudian
menyimpulkan bahwa klien memiliki kelebihan dalam haltertentu. Kelebihan
tersebut dapat digunakan untuk mrningkatkan atau membantu memecahkan
masalah yang klien hadapi.
4. Menentukan masalah klien
Jika klien tidak memenuhi standar kritria, maka klien tersebut mengalami
keterbatasan dalam aspek kesehatannya dan memerlukan pertolongan.
5. Menentukan masalah yang pernah dialami oleh klien
Pada tahap ini, penting untuk menentukan masalah potensial klien. Misalnya
ditemukan adanya tanda-tanda infeksi pada luka klien, tetapi dari hadil test

9
laboratorium tidak menunjukan adanya suatu kelainan. Sesuai dengan teori,
maka akan timbul adanya infeksi. Perawat kemudian menyimpulkan bahwa daya
tahan tubuh klien tidak mampu melawan infeksi.
6. Penentuan keputusan

10
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Diagnosa keperawatan adalah keputusan klinis mengenai seseorang, keluarga,
atau masyarakat sebagai akibat dari masalah kesehatan atau proses kehidupan yang
aktual atau potensial (NANDA, 1990). Diagnosa keperawatan memberikan dasar
pemilihan intervensi yang menjadi tanggung gugat perawat. Perumusan diagnosa
keperawatan adalah bagaimana diagnosa keperawatan digunakan dalam proses
pemecahan masalah. Melalui identifikasi, dapat digambarkan berbagai masalah
keperawatan yang membutuhkan asuhan keperawatan. Di samping itu, dengan
menentukan atau menyelidiki etiologi masalah, akan dapat dijumpai faktor yang
menjadi kendala dan penyebabnya. Dengan menggambarkan tanda dan gejala, akan
memperkuat masalah yang ada.
Diagnosis keperawatan ditetapkan berdasarkan analisis dan interpretasi data
yang diperoleh dari pengkajian keperawatan klien. Diagnosis keperawatan
memberikan gambaran tentang masalah atau status kesehatan klien yang nyata
(aktual) dan kemungkinan akan terjadi, dimana pemecahannya dapat dilakukan
dalam batas wewenang perawat.

B. Saran
Penulis menyarankan agar petugas kesehatan dapat berkerja profesional dalam
menjalankan tugas dan kewajiban sebagai seorang perawat yang idela dan
bertanggung jawab. Sehingga pasien dapat merasakan kepuasan atas asuhan
keperawatan yang diberikan.

11
DAFTAR PUSTAKA

NANDA Internasional.2010 .Diagnosis Keperawatan Definisi Dan Klasifikasi


2009-2011.Jakarta: EGC
Wilkinson Judith M , Nancy R. Ahern. Diagnosis Keperawatan Edisi 9. Jakarta :
EGC
Sebatas coretan tinta:diagnose keperawatan
http://www.dibalikawanpelangi.blogspot.co.id/2014/11diagnosa-
keperawatan.html?m=1
karakteristik diagnose keperawatan
http://www.google.co.id/search?ie=ISO-
88591&q=karakteristik+diagnosa+keperawatan&btnG=telusuri

12

Anda mungkin juga menyukai