Dengan Hasil Fungsional Jangka Panjang yang Lebih Baik: Kasus Kontrol
Pencocokan
Abstrak
Tujuan : Cedera Otak Traumatis Berat (TBI) adalah penyebab utama kematian dan
kecacatan setelah trauma. Beberapa penelitian telah mengamati peningkatan kelangsungan hidup
pada pasien TBI yang terpapar β-bloker, namun efek pada hasil fungsi kurang di
dokumentasikan.
Metode : Pasien dewasa dengan TBI (AIS ≥ 3) diidentifikasi dari database TBI yang
dikumpulkan secara prospektif selama periode 3 tahun. Pasien dengan lama perawatan di ICU
bedah saraf > 48 jam dan mereka yang meninggal dalam waktu 48 jam merupakan kriteria
eksklusi. Pasien yang terpapar β-bloker selama ≤ 48 jam setelah perawatan dan yang
melanjutkan pengobatan hingga dasar pengobatan β-bloker yang dicocokan untuk kontrol pasien
dengan tanpa β-bloker dengan menggunakan skor kecocokan. Hasil yang di tarik adalah hasil
skala koma Glasgow (GOS) sebagai ukuran hasil fungsional hingga 12 bulan setelah cedera.
GOS ≤ 3 dianggap hasil yang buruk. Analisis bivariate digunakan untuk menentukan perbedaan
antara kelompok untuk menilai eek β-bloker pada GOS.
Hasil : 362 pasien memenuhi kriteria inklusi dengan 21% menerima β-blocker saat
masuk. Setelah cenderung cocok, 76 pasangan yang cocok tersedia untuk analisisis. Tidak ada
perbedaan statistik dalam variabel apa pun termasuk dalam analisis. Berarti lama dirawat di
rumah sakit lebih pendek dalam kasus yang β-bloker (18,0 vs 26,8 hari, p <0,01). Risiko hasil
fungsional jangka panjang yang buruk lebih besar dari dua kali lipat pada kontrol tanpa β-bloker
(OR 2,44, 95% CI 1.01–6.03, p = 0,03).
Kesimpulan : Paparan β-blocker pada pasien dengan TBI yang berat tampaknya meningkatkan
hasil fungsional. Lebih lanjut uji coba prospektif acak.
Kata kunci
β-bloker, Cedera otak traumatis berat, Hasil fungsional.
Latar Belakang
Cedera otak traumatis parah (TBI) adalah penyebab utama kematian dan kecacatan
setelah trauma. Insidensi TBI semakin meningkat, sebuah tren yang secara khusus terjadi di
kalangan lansia. Pasien yang selamat dari TBI sering mengalami gangguan neurologis jangka
panjang. Difabilitas fungsional parah setelah TBI adalah masalah kesehatan umum secara global.
Berbagai faktor risiko dikaitkan dengan peningkatan morbiditas dan mortalitas yang
mengikuti TBI termasuk bertambahnya usia, berkurangnya nilai Glasgow Coma Scale (GCS)
pada saat masuk, peristiwa hipotensi atau hipoksia dan peningkatan Injury Severity Score (ISS).
Intervensi awal setelah TBI sangatlah penting, meskipun telah banyak penelitian yang dilakukan
secara luas, ada beberapa intervensi yang sudah terbukti untuk pasien dengan cedera otak parah
yang mengakibatkan peningkatan hasil fungsional jangka panjang.
Studi sebelumnya telah mencatat hubungan antara komplikasi non-neurologis dan
lonjakan katekolamin yang terjadi pada saat gangguan otak, yang tampaknya sebanding dengan
tingkat cedera otak. Telah dipostulatkan bahwa β-blocker dapat menurunkan regulasi potensi
efek toksik dari “sympathetic storm” setelah TBI. Hiperaktif simpatis dianggap meningkatkan
vasokonstriksi serebral, yang diyakini berdampak terhadap edema lokal dan peningkatan tekanan
intrakranial. Peristiwa merugikan ini memfasilitasi perkembangan cedera otak sekunder dengan
berkurangnya perfusi dan oksigenasi otak yang mengakibatkan peningkatan mortalitas dan
kecacatan total. Akibatnya, penyembuhan “sympathetic storm” yang disebabkan oleh trauma
berpotensi mengurangi gangguan sekunder dan dengan demikian meningkatkan hasil fungsional
jangka pendek dan jangka panjang. Beberapa studi klinis, bersama dengan beberapa penelitian
eksperimental prospektif, telah menunjukkan efek yang menjanjikan dari β-blokade pada hasil
keseluruhan setelah TBI.
Pada penelitian ini, berfokus terutama pada tingkat kematian di rumah sakit. Peneliti
memulai untuk mempelajari efek β-blokade pada pasien yang mengalami TBI berat dengan
hipotesis bahwa terapi β-blocker dapat meningkatkan hasil fungsional dalam kasus ini.
Setiap pasien yang dimasukkan dalam penelitian ini dikelola sesuai pedoman ditetapkan oleh
Brain Trauma Foundation
Analisis statistic