Anda di halaman 1dari 9

ADAPTASI SISTEM SIRKULASI/ KARDIO VASKULER

Selama
I. Kehamilan

Darah dari ibu (kaya oksigen + nutrisi) dialirkan dari PLASENTA


Potong tali pusat
melalui vena umbilikalis

masuk duktus venosus

melalui vena kava inferior


Arteri, vena umbilikalis dan duktus venosus menutup
masuk Atrium kanan (bercampur dgn darah dari vena kava superior) sebag.masuk ke ventrikel kanan
 (arteri umbilikalis berubah
(bercampur dgn darah dari menjadi arteri vesika urinaria
vena kava superior)
melalui foramen ovale
superior vesiko-umbilikalis lateralis)
melalui duktus arteriosus Botalli
masuk Atrium kiri (bercampur dgn darah dari vena pulmonalis) masuk ke aorta descendens
 (vena umbilikalis berubah menjadi ligamentum Teres Hepatik)
]melalui vena pulmonalis
 (duktus venosus berubah menhjadi ligamentum venosum)
masuk Ventrikel kiri mengalir seluruh tubuh (35 %) dan paru-paru (10 %)

melalui aorta dan arteri koronaria


mengalir menuju kepala,ekstremitas kanan dan kiri (35 %)

Penurunan aliran darah yang menuju atrium kanan


 (foramen ovale menutup terjadi penutupan dinding atrium)
 (duktus arteriosus botalli berubah menjadi ligamentum
arteriosum)

Penurunan tekanan pada atrium kanan

Tekanan pada jantung kanan rendah

Tekanan jantung kiri meningkat


II. Setelah kelahiran

Saat bayi lahir, segera menghirup udara dan menangis kuat

paru-paru berkembang (O2  dan CO2 )

resistensi (tekanan) pembuluh darah paru-paru mengecil

 aliran darah kedalam paru-paru


Bunyi Dan Denyut Jantung Bayi Baru Lahir (BBL) :
a. Frekuensi normal : 120 – 160 x/ menit
 1 minggu: 128 x/ (saat tidur), 163 x (saat terjaga)
 1 bulan : 138 x/ (saat tidur), 167 x (saat terjaga)

b. Bunyi jantung : “ lub dub lub dub “


 Lub : systole  penutupan katub mitral triskupid
 Dub : diastole  penutupan katub aortic dan pulmoner
 Bunyi jantung neonatal (s.d 28 hari) : bernada tinggi (high pitch,lebih
cepat dan intensitasnya lebih besar)
 Bunyi jantung mur-mur bila fisiologis akan menghilang pada umur 6
bulan
 Pada BBL matur, jantung terletak tepat ditengah kepala dan bokong
 Titik impuls maksimum (point of maximum impuls/ PMI) pada BBl :
 di. R. Interkosta ke-4, sebelah kiri garis mid klavikular (dapat
dilihat/ diraba)

c. Volume dan tekanan darah


 78/ 48 mmhg
 Pada 1 jam I : menurun s.d 15 mmhg
 BBL menangis dan dan bergerakakan meningkatkan sistolik
 Volume darah : 80 – 110 ml/kg (BBL), akan meningkat 2x lipat pada akhir
tahun I.
 BBL (proporsional) : volume darah 10% >>>, SDM 20 % >>>,
volume plasma 20% >>>  dari orang dewasa
 Prematur : volume darah lebih banyak dari cukup bulan, karena
SDM lebih sedikit
d. Apabila tidakan memotong tali pusat dilakukan terlambat maka akan terjadi
peningkatan volume darah, ukuran jantung membesar, peningkatan sistolik,
peningkatan frekwensi nafas  kerja berat
e. Sistem Hematopoiesis
 Hb : 14,5 – 22,5 g/dl  turun bertahap, usia 1 bulan : 11 – 17 g/ dl
 Ht : 44 % - 72 %
 SDM : 5 – 7,5 /mm3  4,2 – 5,2/ ,mm3
 Leukosit : 18.000/ mm3  11.500/ mm3
 80 % bagian darah : Hb
 Minggu ke 4 : 55 % dikarenakan umur sel darah merah yang
semakin pendek
 Minggu ke 20 : 5 %
ADAPTASI SISTEM PENCERNAAN
BBL : mampu menelan,mencerna, memetabolisme dan mengasorbsi protein & karbohidrat
sederhana,
serta mengkonsumsi lemak
 Bila hidrasi intra uterin cukup  mukosa mulut lembab, berwarna merah muda
 Terjadi pengeluaran air liur selama beberapa jam I (lender)
 Kista retensi (mutiara Epstein)  daerah kecil berwarna putih ditepi gusi dan
pertemuan palatum durum dan palatum mole
 BBL dengan BB > 1500 gr  mampu mengoordinasi refleks pernafasan, refleks
menghisap dan menelan untuk proses makan
 BBL  3-4 isapan kecil untuk setiap menghisap
 BBL  tidak mampu menyalurkan makanan/ ASI dari bibir ke pharing  sehingga
putting susu harus masuk s.d areola mammae
 BBL  tidak ada bakteri dalam tubuh  akan masuk setelah jam-jam I melalui oral
dan anal
 BBL  peristaltic terdengar setelah 1 jam I
 Flora normal usus (E.Coli )  membantu sintesis vitamin K, asam folat dan biotin
 Kapasitas lambung 30-90 ml
 Regurgitasi  dapat terjadi selama periode neonatal s.d 28 hari
 Tingkat keasaman lambung sama dengan orang dewasa  menurun setelah 1
minggu dan menetap s.d 2-3 bulan
 Akibat asam lambung  kolik  ≠ bisa tidur, menangis dan tampak distress saat
makan  tidak perlu diobati (hilang setelah 3 bulan)
 Makanan/ ASI dari lambung  masuk ke usus halus (dicerna dan nutrisi diabsorbsi)
 dibantu dengan skresi pancreas, hati dan duodenum
 Kebanyakan enzim telah berfungsi saat bayi lahir, terkecuali :
 Enzim amylase (kelj. Saliva)  3 bulan, diperlukan untuk mengubah
karbohidrat menjadi maltose
 Enzim pancreas  6 bulan, sehingga terbatas dalammencerna lemak

MEKONEUM
 Saat lahir  usus bagian bawah dengan mekoneum
 Mekoneum berasal dari cairan amnion, sekresi usus dan sel-sel mukosa
 Mekoneum berwarna hijau kehitaman, konsistensi kental,mengandung darah samara
 Mekoneum yang keluar I steril  beberapa jam kemudian akan mengandung
bakteri
 Frekuensi bayi yang mengeluarkan mekoneum :
 12 jam I  69 %
 24 jam I  94 %
 48 jam I  99,8 %
 Jumlah mekoneum bervariasi  paling banyak pada hari 3 s.d 6
 Mekoneum dari ASI  bersifat lebih lunak, berwarna kuning emas dan tidak
mengiritasi
 Mekoneum dari PASI  bersifat lebih berbentuk, berwarna kuning pucat, berbau
khas dan mengiritasi
 Frekuensi faeces  5 - 6 x (BBL)  setelah menyusu, 1 – 2 x (setelah 2 minggu)
 Refleks gastrokolik  distensi otot lambung (terisi makanan/ ASI)  menimbulkan
relaksasi dan kontraksi otot kolon  buang air besar saat menyusu/ makan
SISTEM HEPATIKA
 Hati & kantong empedu  dibentuk pada minggu ke-4 kehamilan
 BBL  hati dapat dipalpasi 1 cm dibawah batas kanan iga
 Ukuran hati besar  40 % bagian dari rongga abdomen
 Penyimpanan Zat Besi :
 Hati janin sebagai pemroduksi Hb setelah lahir, sudah mulai menyimpan zat
besi sejak dalam kandungan
 Bila ibu mendapatkan asupan zat besi yang cukup selama kehamilan  bayi
punya simpanan zat besi s.d berumur 5 bulan

 Konjugasi Billirubin:
 Hati mengatur jumlah billirubin - tak terikat (indirek) didalam peredaran
darah
 Billirubin  y.i pigemn kulit yang berasal dari Hb yang terlepas pada saat
pemecahan sel darah merah dan mioglobin didalam sel otot
 Hb difagositosis oleh sel retikuloendotelial kemudian dirubah menjadi
billirubin  dilepasdalambentuk tidak terkonjugasi/ tak terikat/ billirubin
indirek
 Disebut billirubin tak terikat  karena tidak larut air, namun seluruhnya
terikat oleh albumin (protein plasma darah)
 Billirubin tak terikat/ indirek  dapat meninggalkan system peredaran darah
dan memasuki jaringan ekstravaskuler (kulit, sclera dan membrane mukosa
mulut)  ikterik (kekuningan)
 Didalam hati  dikonjugasi oleh enzim Glukoronidase

kemudian dikeluarkan dari sel-sel hati kedalam cairan empedu

menjadi larut air (berubah menjadi billirubin direk)

masuk kedalam system traktus billier (saluran empedu)

dibawa ke duodenum

Dirubah oleh flora usus menjadi urobilinogen dan sterkoben

Urobilinogen disekresi kedalam urin dan faeces

Sterkoben disekresi kedalam faeces

 Billirubin serum total  jumlah billirubin tak terkonjugasi (indirek) dan billirubin
terkonjugasi (direk)

 Hiperbillirubinemia Fisiologis  50 % pada bayi matur, 80 % pada bayi


premature
 Terjadi karena :
Produksi billirubin yang sangat cepat dan tinggi
Jumlah SDM lebih banyak dari orang dewasa
Umur lebih pendek : 40-90 hari (dewasa : 120 hari)
Terdapat cukup banyak reabsorbsi billirubin pada usus halus

 Kriteria ikterik fisiologis :


Keadaan umum bayi baik
Aterm  terlihat setelah 24 jam I, hilang pada hari ke-7
Prematur  terlihat setelah 48 jam I, hilang pada hari 9 – 10
Kadar billirubin indirek  < 12 mg/ 100 ml
Kadar billirubin direk  < 1, 5 mg/ 100 ml
Peningkatan konsentrasi billirubin  < 5 mg/ 100 ml

 Penanganan Hiperbillirubinemia
 Mempercepat metabolisme makanan  makanan lebih cepat dikeluarkan
sehingga tidak diserap kembali dan tidak masuk kesirkulasi enterohepatik
 Pemberian agar-agar  tinggi serat sehingga mempermudah proses defekasi
 Fenobarbital  induksi enzim mikrosoma sehingga konjugasi terjadi lebih cepat
 Mengubah billirubin menjadi bentuk non toksik  THERAPY SINAR  dipecah
menjadi dipyrole (mudah larut air) kemudian dikeluarkan melalui ginjal dan
traktus digestivus. Menggunakan spectrum 420 -480 nanometer
 TRANSFUSI TUKAR DARAH (EXCHANGE TRANSFUSION)
 Darah dikeluarkan sejumlah 190 ml/ kgBB dan dimasukkan kedalam
semprit tiga lubang (dicampur dengan 2 ml heparin, glukosa natrikus 10
% dimasukkan kedalam 250 ml NaCL)
 Darah dikembalikan kedalam tubuh sejumlah 170ml/ kgBB, untuk px.
Laboratorium 20 ml
ADAPTASI SISTEM GINJAL
 Glomerulus mulai terbentuk pada usia kehamilan 8 minggu  28 minggu berjumlah
350.000, aterm berjumlah 820.000
 Ginjal mulai berfungsi pada usia kehamilan 3 bulan
 Ginjal terletak didekat dinding abdomen posterior
 Kandung kemih merupakan organ abdomen dan organ pelvis
 Ginjal mulai berfungsi pada usia kehamilan 3 bulan
 didalam rahim  urin sudah dikeluarkan dan masuk kedalam cairan amnion
 kandung air dan natrium lebih besar bila dibandingkan kalium
 Pada BBL fungsi ginjal belum sempurna oleh karena :
Jumlah nefron matur belum sebanyak orang dewasa
Ketidak seimbangan antara luas permukaan glomerulus dan volume tubulus
proximal
Aliran darah ginjal (Renal Blood Flow) kurang bila dibandingkan orang
dewasa
 BBL  tidakmengeluarkan urine selama 12 s.d 24 jam I
 Bila hidrasi cukup  Frekuensi berkemih 6 – 10x/ hari, warna urin pucat,
pengeluaran urin 15-60 ml/ kgBB/ hari
 Ginjal berfungsi normal setelah tahun ke-2 kehidupan
 Ketidakmaturan ginjal membatasi kemampuan untuk mengekskresi obat
 Infeksi,diare atau pola makan yang tidak teratur dapat menimbulkan asidosis dan
ketidakseimbangan cairan
 “debu batu bata”  kadang-kadang muncul bercak merah muda terlihat pada popok
 kristal asam urat  normal

 PERBEDAAN KESEIMBANGAN CAIRAN & ELEKTROLIT BBL dengan


DEWASA :
a. Distribusi cairan ekstra seluler dan intrasel :
 BBL (40 % BB merupakan cairan ekstrasel & 20 % intrasel),
 Dewasa (20 % BB merupakan cairan intra seluler & 80 % intrasel)
b. Kecepatan pertukaran cairan ekstrasel
 BBl (memasukkan & mengeluarkan 600 s.d 700 ml  ekuivalen
dengan 20 % total cairan tubuh/ 50 % cairan ekstrael)
 Dewasa (memasukkan dan mengeluarkan 2000 ml  ekuivalen
dengan 5 % total cairan tubuh/ 14 % cairan ekstrasel)
c. Terdapat variasi komposisi cairan tubuh.
 Konsentrasi natrium, fosfat,klorida dan asam organic lebih tinggi
dankonsentrasi ion bikarbonat lebih rendah  kondisi Asidosis
terkompensasi
d. Kecepatan laju glomerulus (glomerular filtration rate (GFR))
 Bbl (30 %)
 Dewasa (50%)
 Menyebabkan kemampuan untuk mengeluarkan senyawa yang
mengandung nitrogen dan sampah lain dari darah menurun
e. Penurunan kemampuan untuk mengekskresi kelebihan natrium
menyebabkan urin hiptonik bila dibandingkan dengan plasma
f. Reabsorbsi natrium menurun akibat aktivitas sodium – potassium -
activated adenosinetriphospatase (ATP-ase) rendah
g. BBL dapat mengencerkan urin s.d 50 miliosmol (mOsm)
h. BBL dapat mengonsentrasi urin s.d 600 s.d 700 mOsm, dewasa 1400
mOsm
i. Berat jenis urin : 1,005 s.d 1,015
j. BBl  memiliki ambang glukosa yang lebih tinggi

Anda mungkin juga menyukai