Selama
I. Kehamilan
MEKONEUM
Saat lahir usus bagian bawah dengan mekoneum
Mekoneum berasal dari cairan amnion, sekresi usus dan sel-sel mukosa
Mekoneum berwarna hijau kehitaman, konsistensi kental,mengandung darah samara
Mekoneum yang keluar I steril beberapa jam kemudian akan mengandung
bakteri
Frekuensi bayi yang mengeluarkan mekoneum :
12 jam I 69 %
24 jam I 94 %
48 jam I 99,8 %
Jumlah mekoneum bervariasi paling banyak pada hari 3 s.d 6
Mekoneum dari ASI bersifat lebih lunak, berwarna kuning emas dan tidak
mengiritasi
Mekoneum dari PASI bersifat lebih berbentuk, berwarna kuning pucat, berbau
khas dan mengiritasi
Frekuensi faeces 5 - 6 x (BBL) setelah menyusu, 1 – 2 x (setelah 2 minggu)
Refleks gastrokolik distensi otot lambung (terisi makanan/ ASI) menimbulkan
relaksasi dan kontraksi otot kolon buang air besar saat menyusu/ makan
SISTEM HEPATIKA
Hati & kantong empedu dibentuk pada minggu ke-4 kehamilan
BBL hati dapat dipalpasi 1 cm dibawah batas kanan iga
Ukuran hati besar 40 % bagian dari rongga abdomen
Penyimpanan Zat Besi :
Hati janin sebagai pemroduksi Hb setelah lahir, sudah mulai menyimpan zat
besi sejak dalam kandungan
Bila ibu mendapatkan asupan zat besi yang cukup selama kehamilan bayi
punya simpanan zat besi s.d berumur 5 bulan
Konjugasi Billirubin:
Hati mengatur jumlah billirubin - tak terikat (indirek) didalam peredaran
darah
Billirubin y.i pigemn kulit yang berasal dari Hb yang terlepas pada saat
pemecahan sel darah merah dan mioglobin didalam sel otot
Hb difagositosis oleh sel retikuloendotelial kemudian dirubah menjadi
billirubin dilepasdalambentuk tidak terkonjugasi/ tak terikat/ billirubin
indirek
Disebut billirubin tak terikat karena tidak larut air, namun seluruhnya
terikat oleh albumin (protein plasma darah)
Billirubin tak terikat/ indirek dapat meninggalkan system peredaran darah
dan memasuki jaringan ekstravaskuler (kulit, sclera dan membrane mukosa
mulut) ikterik (kekuningan)
Didalam hati dikonjugasi oleh enzim Glukoronidase
kemudian dikeluarkan dari sel-sel hati kedalam cairan empedu
menjadi larut air (berubah menjadi billirubin direk)
masuk kedalam system traktus billier (saluran empedu)
dibawa ke duodenum
Dirubah oleh flora usus menjadi urobilinogen dan sterkoben
Urobilinogen disekresi kedalam urin dan faeces
Sterkoben disekresi kedalam faeces
Billirubin serum total jumlah billirubin tak terkonjugasi (indirek) dan billirubin
terkonjugasi (direk)
Penanganan Hiperbillirubinemia
Mempercepat metabolisme makanan makanan lebih cepat dikeluarkan
sehingga tidak diserap kembali dan tidak masuk kesirkulasi enterohepatik
Pemberian agar-agar tinggi serat sehingga mempermudah proses defekasi
Fenobarbital induksi enzim mikrosoma sehingga konjugasi terjadi lebih cepat
Mengubah billirubin menjadi bentuk non toksik THERAPY SINAR dipecah
menjadi dipyrole (mudah larut air) kemudian dikeluarkan melalui ginjal dan
traktus digestivus. Menggunakan spectrum 420 -480 nanometer
TRANSFUSI TUKAR DARAH (EXCHANGE TRANSFUSION)
Darah dikeluarkan sejumlah 190 ml/ kgBB dan dimasukkan kedalam
semprit tiga lubang (dicampur dengan 2 ml heparin, glukosa natrikus 10
% dimasukkan kedalam 250 ml NaCL)
Darah dikembalikan kedalam tubuh sejumlah 170ml/ kgBB, untuk px.
Laboratorium 20 ml
ADAPTASI SISTEM GINJAL
Glomerulus mulai terbentuk pada usia kehamilan 8 minggu 28 minggu berjumlah
350.000, aterm berjumlah 820.000
Ginjal mulai berfungsi pada usia kehamilan 3 bulan
Ginjal terletak didekat dinding abdomen posterior
Kandung kemih merupakan organ abdomen dan organ pelvis
Ginjal mulai berfungsi pada usia kehamilan 3 bulan
didalam rahim urin sudah dikeluarkan dan masuk kedalam cairan amnion
kandung air dan natrium lebih besar bila dibandingkan kalium
Pada BBL fungsi ginjal belum sempurna oleh karena :
Jumlah nefron matur belum sebanyak orang dewasa
Ketidak seimbangan antara luas permukaan glomerulus dan volume tubulus
proximal
Aliran darah ginjal (Renal Blood Flow) kurang bila dibandingkan orang
dewasa
BBL tidakmengeluarkan urine selama 12 s.d 24 jam I
Bila hidrasi cukup Frekuensi berkemih 6 – 10x/ hari, warna urin pucat,
pengeluaran urin 15-60 ml/ kgBB/ hari
Ginjal berfungsi normal setelah tahun ke-2 kehidupan
Ketidakmaturan ginjal membatasi kemampuan untuk mengekskresi obat
Infeksi,diare atau pola makan yang tidak teratur dapat menimbulkan asidosis dan
ketidakseimbangan cairan
“debu batu bata” kadang-kadang muncul bercak merah muda terlihat pada popok
kristal asam urat normal