Infeksi
Ariyani
Perdalin Pusat
Tujuan
• Setelah pelatihan peserta memahami
pentingnya menjalankan Program PPI
termasuk Kewaspadaan Standard serta
kewaspadaan berbasis transmisi untuk
dilaksanakan disetiap faskes dan setiap waktu
Pendahuluan
• Untuk mencegah terjadinya infeksi silang ke
pasien dan petugas , perlu dijalankan progam PPI
di faskes terutama Kewaspadaan Standar dan
kewaspadaan transmisi oleh seluruh petugas di
semua fasilitas kesehatan dan setiap waktu.
• Tanamkan diingatan bahwa pasien terinfeksi dan
kolonisasi tidak selalu diketahui
• Kegagalan menjalankan Kewaspadaan Standar
banyak menimbulkan terjadinya infeksi silang
Latar Belakang
• HAIs adalah infeksi yang dapat dicegah dengan
implementasi program Pencegahan dan Pengendalian
Infeksi (PPI)
• Terjadinya HAIs dapat meningkatkan biaya pasien
maupun RS,perpanjangan LOS, kualitas mutu RS
menurun ,Citra RS jadi buruk
• Pentingnya menyadari bahwa Kebersihan tangan,
memakai APD,dekontaminasi alat pasien,penanganan
limbah tajam yg aman,penatalaksanaan linen yang
baik,dekontaminasi lingkungan, alat dan ruang isolasi
adalah SANGAT PENTIING
DATA WHO
• 2011, WHO melaporkan bahwa 7% pasien di negara maju
dan 10% di negara berkembang memperoleh HAIs
• 1 diantara 10 pasien yang menerima layanan kesehatan
mengalami HAIs
• Angka HAIs 5.7% sampai 19.1%
• LOS antara 5 and 29.5 hari
• Hanya 11 (42%) negara yang mempunyai Program PPI, dan
hanya 4 (15%) yg memiliki program RS tersier
• 30% pasien post op mendapat IDO dan 51% pasien dengan
IDO terinfeksi dengan mikroba yang mungkin multiresisten
• Pelaksanaan program PPI yang efektif dapat menurunkan
30% angka HAIs
RUANG LINGKUP PROGRAM PENCEGAHAN HH
Airborne
Droplet
Contact
Menerapkan
Bundles of
HAIs
Komite PPI
Tim PPI
IPCN
Audit
IPCN
ICRA
Indikasi
1. Saat pertama kali menerima pasien di Triage
2. Saat Pasien yang akan dilakukan tindakan
pemasangan alat
3. Saat Pasien yang akan dilakukan tindakan bedah
4. Saat Petugas yang melayani langsung pasien dengan
infeksi menular ditransmisikan
kontak,droplet,airborne
5. Saat Petugas melakukan tindakan yang
menghasilkan aerosol
Memutus mata rantai infeksi
Pejamu rentan
INFEKSI Reservoir
Cara TRANSMISI
9
Permukaan yang sering disentuh banyak orang
International Recommendations
11
WHO Guidelines November 2016
Guidelines on core components of infection prevention and control programmes at the
national and acute health care facility level
A. Standard precautions
B. Transmission-based precautions
http://apps.who.int/iris/bitstream/10665/251730/1/9789241549929-
eng.pdf?ua=1
Modal
Strategy
Healthcare
environment
Zona pasien ATAU
gelembung kehidupan The Five Moments
pasien ?
Bagaimana pelaksanaannya
• Melaksanakan Bundles ISK,IDO,VAE,IAD saat akan
memasang alat
• Melaksanakan Kewaspadaan Standar dan
Kewaspadaan berbasis transmisi saat melayani
pasien
• Melaksanakan surveilans proses ( kepatuhan
HH,pemakaian APD,pembuangan limbah yang
aman, CSSD,Lingkungan)
• Melakukan edukasi ( diklat petugas,edukasi
pasien dan keluarga pengunjung)
• Melakukan audit lingkungan
2.Alat Pelindung Diri
0 Cara transmisi
Kontak : sarung tangan & gaun
Droplet : pelindung mata & masker wajah
Airborne: respirator N95,pengaturan ventilasi udara
+
Respirator
partikulat
Dekontaminasi
3 tahap
1. Pencucian & Pembersihan ( Cleaning )...petugas dengan
APD lengkap.
alat...melepas semua kotoran dan cairan tubuh pasien
yang ada dipermukaan alat,agar siap didisinfeksi
2. Disinfeksi
tidak semua mikroba mati (endospora)
3. Sterilisasi
eliminasi semua mikroba termasuk endospora
4. Pengendalian lingkungan
Disinfektan untuk pembersihan harus standar
1. Pembersihan permukaan horizontal ruang rawat pasien: lantai tanpa
karpet, permukaan datar lain, meja pasien harus dibersihkan secara
teratur dan bila tampak kotor/kena kotoran /cairan tubuh,termasuk
keyboard komputer
2. Pembersihan dinding,tirai,jendela bila tampak kotor/kena kotoran
3. Dry mist dengan H2O2 bila diperlukan pd kasus tertentu
2-25
Laju kontaminasi permukaan di RS dengan
MRSA, VRE, C difficile
Tensi Cuff: jendela
VRE 14% C. Difficile 33%
Commode:
Meja samping TT:
C. Difficile 41%
MRSA 40%
VRE 20% Gaun pasien
MRSA 51%
Bedrail:
MRSA 29% lantai
Sprei
MRSA 53%
Tiap anda mendapatkan teman sekamar peningkatan risiko untuk
VRE 40%
mendapat HAIs 3-10% .
Huang SS, Datta R, Platt R. Risk of acquiring antibiotic-resistant bacteria from prior room occupants. Arch
Intern Med. 2006 Oct 9;166(18):1945-51
Boyce J.M. et al.: Environmental contamination due to methicillin-resistant Staphylococcus aureus: Possible infection control implications. Infect Control
Hosp Epidemiol 18:622-627, Sep. 1997.
Slaughter S., et al.: A comparison of the effect of universal use of gloves and gowns with that of glove use alone on acquisition of vancomycin-resistant
enterococci in a medical intensive care unit. Ann Intern Med 125: 448-456, Sep 15, 1996.
Samore M.H., et al.: Clinical and molecular epidemiology of sporadic and clustered cases of nosocomial Clostridium difficile diarrhea. Am J Med 100:32-40,
Jan. 1996.
5. Penatalaksanaan Linen
2-27
6. Kesehatan petugas dan profilaxis
pasca pajanan
2-29
Penatalaksanaan limbah yg aman
Wadah
Tahan bocor dan tusukan
Kuning:sampah Infeksius Dibuang setelah terisi
2/3 bagian
Hitam:non infeksius/ domestik
Merah:Radioaktif
Ungu :Cytotoksik
2-30
8.Higiene sal nafas/Etika batuk
Penempatan pasien