70600116035
MB : Inspeksi :
- BL Makula, plak, - Lesi kulit &
papul, halus berkilap, kerusakan kulit
anestesi tidak jelas,
kulit sehat masih ada, Palpasi :
BTA kulit banyak, - Kelainan kulit :
BTA hidung (–),Tes nodus, infiltrat,
Lepromin (-) jaringan parut,
- LLMakula, ulkus,
infiltrate difus, papul, khususnya
nodus, permukaan tangan &kaki
halus
mengkilap, tidak ada Tes Fungsi Saraf
kulit yang sehat, :
anestesi tidak - Tes sensoris
ada/tidak jelas, BTA : rasa raba, nyeri,
banyak, tes Lepromin suhu
(-) - Tes otonom
tes dengan
pinsil tinta (tes
Gunawan)
15. IMPETIGO - Eritema, bula, dan - Anamnesis: - Pewarnaan Gram: - Sistemik: penisilin,
NEO- bula hipopion riwayat adanya adanya bakteri S. linkomisin, eritromisin,
NATORUM - Lokasi: menyeluruh lepuh aureus sefalosporin
di seluruh badan, - Stadium awal - Kultur Cairan: - Topical: basitrasin,
dapat disertai demam varisela adanya neomisin, mupirosin,
- Pada neoanatus terdapat gejala Staphylococcus kloramfenikol
demam tinggi beta hemolyticus
sebelum grup A
muncul vesikel - Histopatologi:
vesikel formasi
subkorneum atau
stratum
granulosum
19. DERMATITIS - Sekitar hidung bagian Diagnosis - Jarang dilakukan - Perawatan diri:
PERIORAL luar, bagian atas berdasarkan biopsy infiltrat Kortikosteroid dihentikan,
lipatan nasolabial gejala inflamasilimfoh emolien/pelembab,
atau sekitar sudut istositik kosmetik bebas minyak
bibir meluas perubahan atau bebas bahan air.
sampai mengelilingi spongiotik - Perawatan medis :
mulut. - Anak-anak Kortikosteroid topikal
- Papul-papul kecil, reaksi lemah terapi oral dan
erimatous polimorfi granulomatous sistemik.
/kuning kecoklatan, ruptur folikuler.
vesikel dan pustul
simetris/unilateral
- sekitar mata Rasa
terbakar,nyeri,dan
gatal
20. TINEA - Dishidrosis/ Pemeriksaan Topikal
MANUUM eksematoidakut mikologis: - Konvensional: < efektif,
vesikel pada sisi - Langsung: lama
lateral dan palmar Kerokan Kulit - Salap 2-4: As. salisilat &
jari-jari tangan - Biakan : Media sulfur
- HperkeratotikKronis agar dekstrosa - Salap Whitfield dan
mengenai seluruh Sabouraud modifikasinya (AAV-I &
telapak tangan AAV-II): as. Salisilat &
as. benzoat
- As. Undesilenat
Sistemik
22. FLEGMON Kelanjutan dari selulitis Ditemukan tanda - Istirahat, elevasi lebih
(udem, eritema cerah inflamasi akut tinggi dr jantung.
dan nyeri) tapi telah dan leukositosis - Sistemik : Antibiotik
mengalami supurasi - Topikal : Kompres
terbuka dengan larutan
antiseptik.
- Insisi
23. HPI Makula hiper/hipo pada Ditemukan warna PA : kontinens Terapi sulit, kadang sembuh
lesi inflamasi yang coklat pigmen dengan spontan tetapi lama
sebelumnya /gelap / keputihan akumulasi
pada lokasi bekas melanofag dan
inflamasi peningkatan
sebelumnya. melanosit di dermal
atau epidermal.
24. TELOGEN - Kerontokan terjadi 2- Normal hitung - Tes Tarik rambut ( - Sistemik kortikosteroid
EFLUVIUM 4 bulan setelah stress telogen adalah 5- Hair pull test) - TopikalPenyuntikan
fisik/mental 23% dan untuk tercabut 3-4 dari intralesi → triamsinolon
- Kulit kepala normal mendiagnosis normal , asetonid, Poten topikal
tanpa skar atau eritem effluvium a. Normal : rontok steroid → 2 kali sehari,
- Pada pemeriksaan telogen,hitung 50-100 helai per Topikal antralin 0,1-2,0%
Hair pull Test →lebih telogen harus hari → 1 kali sehari dicuci
dari3 helai rambut diatas 25% b. telogen setelah 10-20 menit,
rontok effluvium : Minoksidil lotion 5% →
rontok 2 kali sehari
bertambah
sampai 400
- Cabut Rambut (
hair pluck )
untuk mengetahui
rasio
anagen/telogen
- Pemeriksaan
mikroskopik
eveluasi ujug
proksimal rambut.
Rambut telogen
terlihat kering
,ujung membulat
warna putih,trlihat
seperti gada tanpa
pigmen dan zona
keratogenus.
25. TINEA BARBE - Dagu, pipi, dan leher Pemeriksaan 1.pemeriksaan Antimikotik oral & sistemik
sering terinfeksi mikologi mikologi -terbinafin 1x1 / 2 mgg
- Nodul yang identifikasi jamur 2.lampu wood -Griseofulvin 10-15
terinflamasi / nodul- hijau pudar pada mg/kgbb/hr
nodul dengan rambut yang -itrakonazole 1x100 mg / 2
multipel pustul yang terinfeksi mgg
mengering di
permukaannya.
18 Dermatitis DKI AKUT : Pemeriksaan DKI eksudatif akut
Kontak Iritan penyebab : • Anamnesiscerm penunjang seperti patch (ringan-sedang) :
(DKI) kecelakaan, kulit rasa at test dapat dilakukan - kompres dingin 20’-30’
pedih atau panas, • DKI akut lebih untuk eksklusi dermatitis 3 kali sehari.(lar.Burowi
eritema, vesikel atau mudah kontak alergi. dankaliumpermanganat)
bula. • DKI kronis dng Karena tes diagnostik • Lotion (kalamin) bisa jg
Luas sebatas daerah variasi untuk DKI tidak ada, digunakan.
yg terkena, berbatas gamb.klinis lbh maka untuk pemeriksaan
tegas. Muncul luas →dd/ penunjang dapat • Sesudah oozing mereda,
segera. Tapi sejumlah Dermatitis dilakukan patch test krim atau lotion
bhn kimia → reaksi kontak alergi untuk mengeksklusi • kortikosteroid membantu
akut lambat DKI akibat bahan kimia ( sulit ) dermatitis kontak alergi mengurangi gatal.
mis:podofilin,antralin korosif • Diperlukan uji dan dapat dilakukan Pada kasus berat :
,as.Fluorohidrogenat, tempel dng pemeriksaan KOH untuk kortikosteroid sistemik
DKI akut lambat. bahan yg mengeksklusi penyakit Merupakan indikasi.mis:
(12-24 jam atau dicurigai. jamu prednisolon 40-60 mg/hari
lebih). tapering dose selama 2-3
mgg.
DKI KRONIS • DKI Kronik (non
(plng sering) eksudatif) : kortiosteroid
= dermatitis iritan topikal; kekuatan
kumulatif. preparat trgantng
Penyebab : iritan lokalisasi dermatitis dan
lemah berulang2, beratnya peradangan
mungkin kerjasama • Pd lipat paha,
berbagai faktor. hidrokortison mrpkan
Kelainan baru nyata indikasi.
( berhari2 s/d • Pd tangan sisi volar →
tahunan) kortikosteroid fluorinasi
→ waktu dan (potensi kuat).
rentetan kontak • Bila DKI yg
mrpkn fx plng berkomplikasi
penting. superinfeksi bakteri,
GEJALA KLASIK : antibiotik sistemik
kulit merupakan indikasi.
kering,eritema,skuam
a,hiperkeratosis
dan likenifikasi,
batas tidak tegas.
Bila kontak
berlangsung→
fissura.