2. Pengukuran berat pasir basah menggunakan timbangan ( Neraca torsi ) secara teliti
3. Dapat menentukan jumlah air yang terkandung dalam tanah dan pasir.
4. Mengetahui rumus yang digunakan dalam praktikum kadar air tanah dan pasir.
1. Wajan
V|1
3. Kompor
4. Desicator
1. Pasir 500 gr
2. Tanah 500 gr
D. PROSEDUR PERCOBAAN
a. Timbang tin box yang akan dipakai berikut tutupnya beri nomor / tanda.
b. Masukkan benda uji yang akan diperiksa ke dalam tin box tersebut lalu tutup .
d. Masukkan ke dalam oven yang suhunya telah diatur 110℃ selama 24 jam
e. Setelah dikeringkan dalam oven, tin box tersebut lalu dimasukkan ke dalam
f. Setelah dingin, timbang kembali tin box yang telah berisi tanah / pasir kering
tersebut.
V|2
CATATAN :
a. Berat benda uji dan neraca yang dipakai harus disesuaikan dengan butiran
3⁄ ” 1000 gr 1 gr
4
# 10 100 gr 0,1 gr
# 40 10 gr 0,01 gr
b. Jika tidak tersedia oven pengering, pengeringan dapat dilakukan dengan cara :
c. Masing – masing tin box dan tutupnya harus diberi tanda yang jelas agar tidak
tertukar.
e. Untuk mendapatkan hasil yang dapat dipercaya, setiap sampel tanah diuji
sebanyak 3 kali.
V|3
E. TEORI
Kadar air adalah sejumlah air yang terkandung di dalam suatu benda,
seperti tanah (yang disebut juga kelembaban tanah), bebatuan, bahan pertanian, dan
sebagainya. Kadar air digunakan secara luas dalam bidang ilmiah dan teknik dan
diekspresikan dalam rasio, dari 0 (kering total) hingga nilai jenuh air di mana semua pori
terisi air. Nilainya bisa secara volumetrik ataupun gravimetrik (massa), basis basah maupun
basis kering.
Kadar air suatu bahan biasanya dinyatakan dalam persentase berat bahan basah,
misalnya dalam gram air untuk setiap 100gr bahan disebut kadar air berat basah. Kadar air
Dimana :
Cara lain untuk menyatakan kadar air adalah kadar air basis kering yaitu : air yang
diuapkan dibagi berat bahan setelah pengeringan. Jumlah air yang diuapkan adalah berat
bahan sebelum pengeringan dikurangi berat bahan setelah pengeringan dan dinyatakan dalam
persamaan berikut:
Dimana :
Kadar air merupakan banyaknya air yang terkandung dalam bahan yang dinyatakan
V|4
Berat basah adalah berat bahan mula-mula. Berat kering adalah berat bahan setelah
dilakukan pengeringan. Pengeringan ini dapat dilakukan dengan cara mengoven bahan
sehingga seluruh airnya menguap. Cara terbaik melakukan pengeringan adalah dengan
menggunakan drying oven dengan suhu 70°C selama semalaman atau 24 jam. Saat air
menguap, otomatis berat bahan akan berkurang. Jumlah pengurangan ini dianggap sebagai
selisih antar berat basah dan berat kering. Perbandingan dari pengurangan berat dan berat
awal inilah yang kemudian diubah menjadi persen dan kadar air ditemukan.
Kadar air tanah dinyatakan dalam persen volume yaitu persentase volume air
terhadap volume tanah.Cara penetapan kadar air dapat dilakukan dengan sejumlah tanah
basah dikering ovenkan dalam oven pada suhu 1000 C – 1100 C untuk waktu tertentu. Air
yang hilang karena pengeringan merupakan sejumlah air yang terkandung dalam tanah
tersebut. Air irigasi yang memasuki tanah mula-mula menggantikan udara yang terdapat
dalam pori makro dan kemudian pori mikro. Jumlah air yang bergerak melalui tanah
Air adalah senyawa yang paling berlimpah pada sistem kehidupan. Air menyusun
hingga 70% atau lebih berat dari kebanyakan organisme. Air adalah pelarut polar yang dapat
melarutkan sebagian besar biomolekul, yang umumnya merupakan senyawa bermuatan atau
polar. Air murni pada tekanan 1 atm akan membeku atau meleleh pada suhu 0°C, dan
mendidih atau mengembun pada suhu 100°C. Diantara pelarut-pelarut lainnya, air memiliki
titik leleh, titik didih dan panas penguapan yang tertinggi. Hal ini disebabkan oleh adanya
ikatan hidrogen yang menyebabkan kohesi internal yang kuat pada air cair. Ikatan hidrogen
ini mudah terurai dan terbentuk kembali, sehingga panas yang diserap air tidak langsung
digunakan untuk melepas molekul air menjadi gas, melainkan digunakan untuk memecahkan
ikatan hidrogen antar molekul air, dan begitu pecah, ikatan ini dapat segera terbentuk
V|5
kembali, Ikatan ini tidak akan terbentuk kembali saat suhu air telah mencapai titik didih, dan
Air mempunyai fungsi yang penting dalam tanah, antara lain pada proses
pelapukan mineraldan bahan organik tanah, yaitu reaksi yang mempersiapkan hara larut bagi
pertumbuhan tanaman. Selain itu, air juga berfungsi sebagai media gerak hara ke akar-akar
tanaman. Akan tetapi, jika air terlalu banyak tersedia, hara-hara dapat tercuci dari daerah-
daerah perakaran atau bila evaporasi tinggi, garam-garam terlarut mungkin terangkat
kelapisan tanah atas. Air yang berlebihan juga membatasi pergerakan udara dalam tanah,
V|6
F. PENGELOLAAN DATA
1. Pengujian kadar air pada pasir
Sampel Pertama
Penyelesaian =
= 453,3 – 367,4
= 85,9 gr
= 367,4 – 94,7
= 272,7 gr
𝑊𝑊
Kadar Air1 (ω) = 𝑥 100 %
𝑊𝑑
85,9
= 272,7 𝑥 100 %
= 31,49 %
V|7
Sampel Kedua
Penyelesaian =
= 459,9 – 375,7
= 84,2 gr
= 375,7 – 93,5
= 282,2 gr
𝑊𝑊
Kadar Air 2 (ω) = 𝑥 100 %
𝑊𝑑
84,2
= 282,2 𝑥 100 %
= 29,83 %
31,49 %+ 29,83 %
= 2
= 30,66 %
V|8
2. Pengujian kadar air pada tanah
Sampel Pertama
Penyelesaian =
= 456,4 – 364,3
= 92,1 gr
= 364,3 – 104,6
= 259,7 gr
𝑊𝑊
Kadar Air 1 (ω) = 𝑥 100 %
𝑊𝑑
92,1
= 259,7 𝑥 100 %
= 35,46 %
V|9
Sampel Kedua
Penyelesaian =
= 551,1 – 441,7
= 109,4 gr
= 441,7 – 106,7
= 335 gr
𝑊𝑊
Kadar Air 2 (ω) = 𝑥 100 %
𝑊𝑑
109,4
= 𝑥 100 %
335
= 32,65 %
35,46 %+32,65 %
= 2
= 34,055 %
V | 10
G. TABEL PENGAMATAN
No. Container I II
V | 11
Kelompok : 15 (Lima Belas)
No. Container I II
Berat tanah basah & container (W1) 456,4 gr 551,1 gr
V | 12
DOKUMENTASI
KADAR AIR TANAH DAN PASIR
V | 13