Anda di halaman 1dari 13

BAB V

PENGUJIAN KADAR AIR TANAH DAN AIR

A. TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM :

1. Mengenal beberapa alat ukur yang digunakan dalam praktikum fisika.

2. Mengenal tingkat ketelitian timbangan.

B. TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS :

1. Menggunakan dengan benar timbangan ( Neraca torsi )

2. Pengukuran berat pasir basah menggunakan timbangan ( Neraca torsi ) secara teliti

3. Dapat menentukan jumlah air yang terkandung dalam tanah dan pasir.

4. Mengetahui rumus yang digunakan dalam praktikum kadar air tanah dan pasir.

C. ALAT DAN BAHAN

 Alat yang Digunakan :

1. Wajan

2. Timbangan ( Neraca Torci )

V|1
3. Kompor

4. Desicator

 Bahan yang Digunakan :

1. Pasir 500 gr

2. Tanah 500 gr

D. PROSEDUR PERCOBAAN

a. Timbang tin box yang akan dipakai berikut tutupnya beri nomor / tanda.

b. Masukkan benda uji yang akan diperiksa ke dalam tin box tersebut lalu tutup .

c. Timbang tin box yang telah berisi benda uji tersebut.

d. Masukkan ke dalam oven yang suhunya telah diatur 110℃ selama 24 jam

sehingga beratnya konstan ( tutup tin box dibuka).

e. Setelah dikeringkan dalam oven, tin box tersebut lalu dimasukkan ke dalam

desicator agar cepat dingin.

f. Setelah dingin, timbang kembali tin box yang telah berisi tanah / pasir kering

tersebut.

V|2
CATATAN :

a. Berat benda uji dan neraca yang dipakai harus disesuaikan dengan butiran

tanah maksimum agar didapatkan hasil yang teliti.

Ukuran butiran Berat benda uji


ketelitian
maksimum minimum

3⁄ ” 1000 gr 1 gr
4

# 10 100 gr 0,1 gr

# 40 10 gr 0,01 gr

b. Jika tidak tersedia oven pengering, pengeringan dapat dilakukan dengan cara :

 Di goreng di atas kompor.

 Di bakar langsung setelah disiram dengan spiritus ( khusus untuk tanah

yang tidak mengandung bahan yang mudah terbakar ).

 Menggunakan speedy moisture content test.

c. Masing – masing tin box dan tutupnya harus diberi tanda yang jelas agar tidak

tertukar.

d. Pada waktu menimbang, tutup tin box selalu terpasang.

e. Untuk mendapatkan hasil yang dapat dipercaya, setiap sampel tanah diuji

sebanyak 3 kali.

V|3
E. TEORI

Kadar air adalah sejumlah air yang terkandung di dalam suatu benda,

seperti tanah (yang disebut juga kelembaban tanah), bebatuan, bahan pertanian, dan

sebagainya. Kadar air digunakan secara luas dalam bidang ilmiah dan teknik dan

diekspresikan dalam rasio, dari 0 (kering total) hingga nilai jenuh air di mana semua pori

terisi air. Nilainya bisa secara volumetrik ataupun gravimetrik (massa), basis basah maupun

basis kering.
Kadar air suatu bahan biasanya dinyatakan dalam persentase berat bahan basah,

misalnya dalam gram air untuk setiap 100gr bahan disebut kadar air berat basah. Kadar air

basis basah dapat ditentukan dengan persamaan berikut :

Dimana :

m = Kadar air basis basah (%)

Wm = Berat air dalam bahan (gr)

Wd = berat bahan kering mutlak (gr)

Wt = Berat total = Wm + Wd dalam (gr )

Cara lain untuk menyatakan kadar air adalah kadar air basis kering yaitu : air yang
diuapkan dibagi berat bahan setelah pengeringan. Jumlah air yang diuapkan adalah berat
bahan sebelum pengeringan dikurangi berat bahan setelah pengeringan dan dinyatakan dalam
persamaan berikut:

Dimana :

M = Kadar air basis kering (%)

Wd = Berat air dalam bahan (gr)

m = Berat bahan kering mutlak (gr)

Kadar air merupakan banyaknya air yang terkandung dalam bahan yang dinyatakan

dalam persen. Kadar air dihitung dengan rumus:

Kadar air = Berat basah – Berat kering x 100%

V|4
Berat basah adalah berat bahan mula-mula. Berat kering adalah berat bahan setelah

dilakukan pengeringan. Pengeringan ini dapat dilakukan dengan cara mengoven bahan

sehingga seluruh airnya menguap. Cara terbaik melakukan pengeringan adalah dengan

menggunakan drying oven dengan suhu 70°C selama semalaman atau 24 jam. Saat air

menguap, otomatis berat bahan akan berkurang. Jumlah pengurangan ini dianggap sebagai

selisih antar berat basah dan berat kering. Perbandingan dari pengurangan berat dan berat

awal inilah yang kemudian diubah menjadi persen dan kadar air ditemukan.

Kadar air tanah dinyatakan dalam persen volume yaitu persentase volume air

terhadap volume tanah.Cara penetapan kadar air dapat dilakukan dengan sejumlah tanah

basah dikering ovenkan dalam oven pada suhu 1000 C – 1100 C untuk waktu tertentu. Air

yang hilang karena pengeringan merupakan sejumlah air yang terkandung dalam tanah

tersebut. Air irigasi yang memasuki tanah mula-mula menggantikan udara yang terdapat

dalam pori makro dan kemudian pori mikro. Jumlah air yang bergerak melalui tanah

berkaitan dengan ukuran pori-pori pada tanah.

Air adalah senyawa yang paling berlimpah pada sistem kehidupan. Air menyusun

hingga 70% atau lebih berat dari kebanyakan organisme. Air adalah pelarut polar yang dapat

melarutkan sebagian besar biomolekul, yang umumnya merupakan senyawa bermuatan atau

polar. Air murni pada tekanan 1 atm akan membeku atau meleleh pada suhu 0°C, dan

mendidih atau mengembun pada suhu 100°C. Diantara pelarut-pelarut lainnya, air memiliki

titik leleh, titik didih dan panas penguapan yang tertinggi. Hal ini disebabkan oleh adanya

ikatan hidrogen yang menyebabkan kohesi internal yang kuat pada air cair. Ikatan hidrogen

ini mudah terurai dan terbentuk kembali, sehingga panas yang diserap air tidak langsung

digunakan untuk melepas molekul air menjadi gas, melainkan digunakan untuk memecahkan

ikatan hidrogen antar molekul air, dan begitu pecah, ikatan ini dapat segera terbentuk

V|5
kembali, Ikatan ini tidak akan terbentuk kembali saat suhu air telah mencapai titik didih, dan

molekul air bergerak terlalu cepat.

Air mempunyai fungsi yang penting dalam tanah, antara lain pada proses

pelapukan mineraldan bahan organik tanah, yaitu reaksi yang mempersiapkan hara larut bagi

pertumbuhan tanaman. Selain itu, air juga berfungsi sebagai media gerak hara ke akar-akar

tanaman. Akan tetapi, jika air terlalu banyak tersedia, hara-hara dapat tercuci dari daerah-

daerah perakaran atau bila evaporasi tinggi, garam-garam terlarut mungkin terangkat

kelapisan tanah atas. Air yang berlebihan juga membatasi pergerakan udara dalam tanah,

merintangi akar tanaman memperoleh O2 sehingga dapat mengakibatkan tanaman mati.

V|6
F. PENGELOLAAN DATA
1. Pengujian kadar air pada pasir

 Sampel Pertama

Dik : Berat pasir basah dan container (W1) = 453,3 gr

Berat pasir kering dan container (W2) = 367,4 gr

Berat container (W3) = 94,7 gr

Penyelesaian =

Berat air (ww) = W1- W2

= 453,3 – 367,4

= 85,9 gr

Berat pasir kering ( Wd ) = W2 – W3

= 367,4 – 94,7

= 272,7 gr

𝑊𝑊
Kadar Air1 (ω) = 𝑥 100 %
𝑊𝑑

85,9
= 272,7 𝑥 100 %

= 31,49 %

V|7
 Sampel Kedua

Dik : Berat pasir basah dan container (W1) = 459,9 gr

Berat pasir kering dan container (W2) = 375,7 gr

Berat container (W3) = 93,5 gr

Penyelesaian =

Berat air (ww) = W1- W2

= 459,9 – 375,7

= 84,2 gr

Berat pasir kering ( Wd ) = W2 – W3

= 375,7 – 93,5

= 282,2 gr

𝑊𝑊
Kadar Air 2 (ω) = 𝑥 100 %
𝑊𝑑

84,2
= 282,2 𝑥 100 %

= 29,83 %

Kadar Air 1 + Kadar Air 2


Kadar Air Rata – rata = 2

31,49 %+ 29,83 %
= 2

= 30,66 %

V|8
2. Pengujian kadar air pada tanah

 Sampel Pertama

Dik : Berat tanah basah dan container (W1) = 456,4 gr

Berat tanah kering dan container (W2) = 364,3 gr

Berat container (W3) = 104,6 gr

Penyelesaian =

Berat air (ww) = W1- W2

= 456,4 – 364,3

= 92,1 gr

Berat tanah kering ( Wd ) = W2 – W3

= 364,3 – 104,6

= 259,7 gr

𝑊𝑊
Kadar Air 1 (ω) = 𝑥 100 %
𝑊𝑑

92,1
= 259,7 𝑥 100 %

= 35,46 %

V|9
 Sampel Kedua

Dik : Berat tanah basah dan container (W1) = 551,1 gr

Berat tanah kering dan container (W2) = 441,7 gr

Berat container (W3) = 106,7 gr

Penyelesaian =

Berat air (ww) = W1 - W2

= 551,1 – 441,7

= 109,4 gr

Berat Tanah kering ( Wd ) = W2 – W3

= 441,7 – 106,7

= 335 gr

𝑊𝑊
Kadar Air 2 (ω) = 𝑥 100 %
𝑊𝑑

109,4
= 𝑥 100 %
335

= 32,65 %

Kadar Air 1 + Kadar Air 2


Kadar Air Rata – rata = 2

35,46 %+32,65 %
= 2

= 34,055 %

V | 10
G. TABEL PENGAMATAN

Kelompok : 15 (Lima Belas)

Berat Tanah : 184 gr

Berat Pasir : 225, gr

PEMERIKSAAN KADAR AIR PASIR

No. Container I II

Berat pasir basah & container (W1) 453,3 gr 459,9 gr

Berat pasir kering & container (W2) 367,4 gr 375,7 gr

Berat container (W3) 94,7 gr 93,5 gr

Berat air (Ww = W1-W2) 85,9 gr 84,2 gr

Berat pasir kering (Wd = W2-W3) 272,7 gr 282,2 gr

Kadar air (Ww/Wd*100 %) 31,49 % 29,83 %

Kadar air rata-rata 30,66 %

V | 11
Kelompok : 15 (Lima Belas)

Berat Tanah : 184 gr

Berat Pasir : 225, gr

PEMERIKSAAN KADAR AIR TANAH

No. Container I II
Berat tanah basah & container (W1) 456,4 gr 551,1 gr

Berat tanah kering & container (W2) 364,3 gr 441,7 gr

Berat container (W3) 104,6 gr 106,7 gr

Berat air (Ww = W1-W2) 92,1 gr 109,4 gr

Berat tanah kering (Wd = W2-W3) 259,7 gr 335 gr

Kadar air (Ww/Wd*100 %) 35,46 % 32,65 %


Kadar air rata-rata 34,055 %

V | 12
DOKUMENTASI
KADAR AIR TANAH DAN PASIR

V | 13

Anda mungkin juga menyukai