Anda di halaman 1dari 9

Tugas Manajemen Konstruksi / Andrew Fernando I L / 160904421

A case study on safety assessment of construction project in Bangladesh


Md. Mehrab Hossain, Shakil Ahmed*

Khulna University of Engineering & Technology, Department of Building Engineering and Construction
Management, Khulna, Bangladesh

Industri konstruksi memegang peran penting pada perkembangan ekonomi


dari setiap negara. Pada industri ini, peran tenaga kerja manusia lebih
mendominasi dibandingkan kerja mesin, ide dan tenaga para pekerja adalah
penggerak dari berjalannya industri ini. Maka dari itu, hal penting yang sangat
diperhatikan pada industri ini adalah keselamatan para pekerja pada proses
konstruksi. Paper ini bertujuan untuk mengetahui kondisi keselamatan kerja di
Bangladesh. Penelitian ini dibagi kedalam tiga bagian penting, yaitu :

 Peraturan dan regulasi yang sudah berlaku saat ini.


 Survey yang dilakukan pada pengerjaan konstruksi yang sedang berjalan.
 Menentukan faktor yang menyebabkan kondisi keamanan dalam
konstruksi saat ini dengan menggunakan kuisioner (survey) dan
mengklasifikasikannya berdasarkan Factor Index (FI).

Industri konstruksi berperan penting pada ekonomi nasional Bangladesh,


karena terdapat ribuan perusahaan konstruksi di negara ini. Tetapi di sisi lain,
industri ini dikenal dengan industri yang memiliki pengaruh buruk dari segi
lingkungan, sehingga sudah dikenal sebagai industri yang paling berbahaya
belakangan ini. Padahal, dibandingkan sektor indsutri lain, industri konstruksi
mengalami pertumbuhan yang paling besar dan cepat. Hal ini terbukti dari
banyaknya kecelakaan kerja yang terjadi dengan jumlah yang beragam dari setiap
perusahaan. Setidaknya terdapat 108.000.000 pekerja yang meninggal akibat
kecelakaan kerja setiap tahunnya. Maka dari itu, Bangladesh dikategorikan
sebagai negara yang buruk dalam manajemen keselamatan kerja. Berdasarkan
literatur, terdapat lebih dari 800 kematian yang terjadi dari tahun 2008 sampai
2013.

Pemerintah Bangladesh sudah memberlakukan peraturan untuk menjamin


kesehatan dan keselamatan dari pekerja konstruksi, yaitu :

 BLA 2006 (Bangladesh Labour Act 2006)


 BNBC 2006 (Bangladesh National Building Code 2006).

Sebelum bulan November 2006, tidak ada hukum yang mengatur kesehatan dan
keselamatan pekerja pada sektor konstruksi. Pada bulan November 2006 muncul
Bangladesh Labour ACT 2006 (BLA 2006).

Objektif utama dari studi ini adalah :

 Untuk menginvestigasi kondisi keselamatan kerja yang sedang terjadi pada


konstruksi bangunan di Bangladesh.
 Untuk menganalisa faktor kemanan yang dapat mempengaruhi praktik
keamanan pada sektor konstruksi.

Pada metodologi penelitian, kuisioner dirancang berdasarkan informasi-


informasi yang sudah terkumpul dan juga dari survey dari berbagai
perusahaan konstruksi. Setelah itu, permasalahan utama di urutkan
berdasarkan indeks faktor.

a. Pembuatan Kuisioner
Kuisioner tertutup dibuat untuk mengumpulkan informasi dari
kegiatan konstruksi bangunan di Bangladesh. Kuisioner juga di buat agar
responden menjawab dengan penuh kejujuran. Berikut ini adalah hasil dari
kuisioner berdasarkan jawaban dari perusahaan-perusahaan konstruksi di
Bangladesh mengenai tanggapan mereka terhadap keselamatan kerja :
 Very Important or very serious effect (4 points)
 Important or serious effect (3 points)
 Moderate important or moderate effect (2 points)
 Least important or least effect (1 point)
 No effect (0 point)

b. Koleksi Data dan analisa

Pada survey ini, pihak-pihak yang terlibat antara lain : Insinyur,


kontraktor, Manajer Proyek, dan Pekerja itu sendiri, tentunya dengan
pertanyaan yang berbeda-beda tergantung peran mereka masing-masing
pada lingkup pekerjaan konstruksi bangunan tersebut. Penulis telah
menghampiri 17 proyek konstruksi dengan total responden sebanyak 67
orang. Tentu saja, dalam melakukan survey tidak semua objek bersedia
untuk turut berpartisipasi dalam studi ini, penulis juga menghadapi situasi
dimana orang-orang tidak merasa ingin ambil bagian ke dalam studi ini.

Data-data hasil survey ini dihitung dengan menggunakan rumus


sebagai berikut :

TWV : total weight value

Pi : jumlah responden yang memberi rating mengenai safety factors

Vi : the weight assigned to each factor i.


FI (Factor Index) dihitung dengan cara berikut :

Lalu, menghitung mean dari factor index sehingga bisa mencari nilai
Deviasi, yaitu dengan cara :

Pada bagian hasil dan diskusi terbagi menjadi 3 bagian, yaitu :


Physical survey results, Current construction safety status, dan Main
reasons/factors that influence the safety performance.
a. Physical survey results

Untuk mendapatkan kondisi se-realistis mungkin mengenai


keselamatan kerja konstruksi, survey secara langsung dilakukan
pada berbagai macam proyek konstruksi di Bangladesh.
Pada gambar yang tertera di bawah, dapat kita lihat bahwa
masih terdapat pekerja-pekerja konstruksi yang bahkan tidak
menggunakan alat-alat keselamatan kerja konstruksi sama sekali.

Dikutip dari BNBC-2006, slab (plat) harus benar-benar terlindungi


dari risiko kejatuhan. Bahkan tidak hanya platnya saja, tetapi juga
mencakup semua bagian-bagian dinding yang terbuka. Tetapi
kenyataannya, regulasi ini tidak terpenuhi pada sebagian pekerjaan
konstruksi seperti diatas.

Selanjutnya pada gambar 2 ini jelas terlihat bahwa para pekerja


konstruksi tersebut tidak menggunakan pelindung tangan, safety
boots, dan helm (Berdasarkan BNBC-2006).

Jadi, masih terdapat proyek-proyek bangunan yang


mengabaikan keselamatan kerja, baik itu dari segi pekerjanya
maupun bangunan itu sendiri. Karena berdasarkan pengalaman
penulis, penulis melihat secara langsung proses-proses konstruksi
yang dilakukan pekerja sangat tidak aman karena banyak material-
material kecil dari bangunan yang berjatuhan atau bahkan
beterbangan. Tentu saja itu sangat membahayakan pekerja maupun
orang-orang lain disekitar.

b. Current construction safety factors

Seperti yang sudah tertulis diatas, jumlah responden pada


survey ini adalah sebanyak 67 orang. Pada saat dilakukan survey
dengan menggunakan pertanyaan, terkadang mereka berusaha
menjelaskan kondisi asli yang mereka alami, namun terkadang
juga mereka merasa takut untuk menceritakan semuanya secara
detail. Alasan yang mereka berikan pun terbilang “wajar” jika kita
melihat kondisi mereka. Kebanyakan dari mereka mengandalkan
penuh pekerjaan itu untuk hidup, sehingga rasa takut terhadap
atasan mereka untuk memberikan informasi detail kepada surveyor
muncul.
Penulis telah mendata hal-hal apa saja yang tidak terdapat
pada proyek konstruksi tersebut (yang tidak sesuai dengan BLA
2006 dan BNBC-2006).
c. Main reasons/factors that influence the safety performance

Tabel 3 menunjukkan factor index dari setiap faktor. Alasan


utama mengapa mereka tidak menerapkan standar atau regulasi-
regulasi yang sudah ditetapkan teridentifikasi berdasarkan factor index.
Satu hal yang perlu diketahui, bahwa semakin tinggi factors index,
maka akan semakin tinggi pula pengaruhnya.

Satu hal yang sangat disayangkan adalah kesadaran terhadap


keselamatan kerja sangat kecil di Bangladesh. Lebih parahnya, hal ini
terjadi pada bagian-bagian penting perusahaan seperti Manajer,
kontraktor, dan mau-tidak mau pekerjanya sendiri. Para pekerja belum
merasa ter-edukasi mengenai pentingnya keselamatan kerja pada
proyek konstruksi.
Proses meningkatkan standar kehidupan manusia sangatlah berkaitan erat
dengan seberapa majunya suatu negara, atau dapat dikatakan bagaimana
status/kondisi dari negara tersebut. Dunia konstruksi memang sudah dinobatkan
sebagai sektor industri yang cukup mendominasi, melihat dari besarnya kebutuhan
warga terhadap gedung-gedung komersial, perumahan, maupun infrastruktur yang
mendukung fasilitas-fasilitas umum. Sedangkan, kondisi keselamatan kerja pada
industri ini masih dapat dibilang terabaikan, maka penulis mengatakan bahwa
rating dari permasalahan keselamatan kerja ini sudah memasuki tingkat yang
fatal.
Kesimpulan dari hasil dan diskusi yang dilakukan penulis berdasarkan survey
adalah sebagai berikut :

 Pekerja memang tidak difasilitasi perlengkapan keselamatan oleh


manajemen.
 Pada kasus terjatuh dari ketinggian, tidak ada perhitungan spesifik yang
dapat dijadikan standar untuk melindungi pekerja.
 Alasan utama pada kasus ini adalah sangat buruknya peraturan mengenai
keselamatan dan hukum yang berlaku.

Rekomendasi yang mungkin dapat membantu studi-studi selanjutnya adalah :

 Tambahan survey yang mencakup area geografis sehingga hasil dari studi
ini dapat dirasakan lebih akurat lagi.
 Korelasi antara orang-orang penting pada industri konstruksi dan
penyebab dari tidak diberlakukannya keselamatan kerja dengan baik dapat
ditambahkan sebagai parameter tambahan.
 Peralatan statistik lainnya seperti SPSS dapat dicoba untuk analisa agar
mendapatkan perbandingan.

Anda mungkin juga menyukai