Anda di halaman 1dari 6

MASJID HASANUDDIN MADJEDIE

MONUMEN PAHLAWAN AMPERA PERTAMA DI INDONESIA

“Gerakan 30 September” merupakan klimak dari penghianatan Partai Komunis Indonesia (PKI)
terhadap Bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia yang membangkitkan perlawanan yang
dahsyat dari mahasiswa/ pemuda Indonesia khususnya dan rakyat yang agamis secara menyeluruh.

Bangkitnya perlawanan patriotik dan heroik mahasiswa dalam wadah Kesatuan Aksi Mahasiswa
Indonesia (KAMI) pada tanggal 10 Januari 1966 di Jakarta mencanangkan “TRITURA” (Tiga
Tuntutan Rakyat : Bubarkan PKI dan Ormas-ormasnya, Bubarkan Kabinet 100 Menteri dan
Turunkan harga sandang pangan) juga telah membangkitkan mahasiswa dan pelajar di Kalimantan
Selatan yang tergabung dalam KAMI dan KAPI (Kesatuan Aksi Pelajar Indonesia) melakukan
Demonstrasi Akbar pada tanggal 10 Pebruari 1966 yang telah merenggut nyawa Hasanuddin
Madjedie gugur sebagai Pahlawan Ampera PERTAMA di Indonesia.

Sebagai penghargaan kepada Pahlawan Ampera pertama tersebut UNLAM memberikan gelar
akademik “Sarjana Muda Anumerta” dan untuk mengenangnya secara abadi, Rektor UNLAM
Bapak Milono pada tanggal 20 Maret 1966 mengajak beberapa tokoh mahasiswa Eksponen 66
membicarakannya bersama-sama, yang akhirnya dari hasil musyawarah terhadap berbagai usul/
saran disepakati bahwa bentuk monumennya berupa mushalla/masjid.

Sebagai langkah awal untuk mengimplementasikan hasil musyawarah diatas maka pada tanggal 22
April 1966 Rektor UNLAM dalam keputusannya mengubah status Capetaria menjadi Mushalla dan
pada tanggal 17 Juli 1966 bertepatan dengan Hari Ulang Tahun Divisi ALRI IV Kalimantan status
Mushalla diubah menjadi “MASDJID HASANUDDIN MADJEDIE” dan pada tanggal tersebut
diawali Sholat Jum’at dengan khotib Bapak H. Aberani Sulaiman, Gubernur Kepala Daerah
Provinsi Kalimantan Selatan dan bertindak sebagai Imam adalah Al-Ustadz H.M. Rafi’ie Hamdie
salah seorang eksponen 66.

Seirama dengan renovasi bangunan Kampus UNLAM Unit-I di Jalan Lambung Mangkurat maka
pembangunan Masjid Hasanuddin Madjedie mulai dilaksanakan didalam Kampus tersebut yang
desainnya dibuat oleh Ir. Nu’man (dosen ITB Bandung) tanpa biaya. Untuk itu Rektor UNLAM
yang baru Drs. H. A. A. Malik pada tanggal 5 Pebruari dengan S.K. Rektor UNLAM nomor 041-
Bang/1969 mengesahkan Panitia Pembina Masjid Hasanuddin Madjedie dengan susunan personalia
sebagai berikut :

Penasehat/Pengawas : 1. Dewan Penyantun Universitas Lambung Mangkurat


2. Rektor Universitas Lambung Mangkurat

Ketua : N.A. Razak


Imansyah Azis

Sekretaris : Jusriansyah Azis


Zainal Arifin Roliby

Bendahara : Drs. Abdussamad Noor


Almudjani Seman

Pembantu-pembantu : Hasan Hanafiah, Mansjah Sabran, Sjahran Abdussamad, A. Zainuddin


Rais dan Andi Rponggati
2

Pembiayaan pembangunan masjid tersebut dilakukan secara berdikari di luar Mata Anggaran
UNLAM/ Direktorat Jenderal Perguruan Tinggi.

Pada tanggal 10 Pebruari 1969 bertepatan dengan peringatan 3 (tiga) tahun wafatnya Pahlawan
Ampera Hasanuddin Madjedie di buat PIAGAM KESEPAKATAN antara Panitia Pembina Masjid
Hasanuddin Madjedie ( ditanda tangani oleh N.A. Razak), Presidium KAPPI Kalsel (ditanda
tangani oleh M. Hatta Mazanie) dan dari Presidium KAMI Kalsel (ditanda tangani oleh Mocht.
Tadjerie) yang intinya mereka sepakat dan berketetapan hati untuk MENDIRIKAN DAN
MEMBINA MONUMENT YANG BERUPA MASDJID HASANUDDIN MADJEDIE di Kampus
UNLAM sebagai wadah untuk membina mental beragama.

Dengan akan berpindahnya lokasi Kampus UNLAM Unit I ke Jl. Brigjen H. Hasan Basry , Sungai
Miai Banjarmasin dan kebijakan Mendikbud pada tahun 1980-an (Daud Yusuf) melarang dibangun
tempat ibadah di dalam kampus, maka pada Rapat-rapat Panitia Peringatan Gugurnya Pahlawan
Ampera Hasanuddin Madjedie yang ke-16 (tahun 1982) warga Eksponen 66 menyepakati
membangun kembali Masjid Hasanuddin di Jalan Brigjen Hasan Basry diluar kampus UNLAM.

Atas petunjuk Bapak Ir. H.M. Said (Wakil Gubernur ) yang juga eksponon 66 dari Kesatuan Aksi
Sarjana Indonesia (KASI) diresmikan lokasi di tempat Masjid Hasanuddin Madjedie di samping
Bundaran Kayutangi sekarang yang tanah untuk bangunan tersebut kemudian dihibahkan oleh P.D.
BANGUN BANUA (milik Pemerintah Propinsi Daerah Tingkat I Kalsel) dengan areal seluas
4.918,25 M2 (Surat Keterangan Hibah/Wakaf no. 260/PDBB/KS-1986 tertanggal 12 Desember 1986),
sebagai pendukung untuk pembangunan Masjid Hasanuddin Madjedie bantuan Yayasan Amal
Bhakti Muslim Pancasila. Pemancangan tiang pertama yang juga dihadiri oleh Anggota Presidium
KAMI PUSAT diantaranya Bung Zamroni dan Bung David Napitupulu.
Dalam hal mendapatkan hibah berupa tanah areal dan pengurusan bantuan ke YABMP untuk
bangunan fisik masjid sepenuhnya ditangani dan dibiayai N.A. Razak sendiri.

Sebelumnya atas saran Bapak Ir. H.M. Said agar lebih terintegrasinya Panitia yang dibentuk oleh
eksponen 66 dengan masyarakat sekitar lokasi pembangunan masjid tersebut maka tanggal 15 April
1984 diadakan pertemuan dengan dengan tokoh masyarakat khususnya Muhammadiah Ranting-III
bertempat di Mushalla “Al Qadhar” di Jl. Brigjen H. Hasan Basry.
Dari Panitia Pembina Masdjid Hasanuddin Madjedie diwakili oleh Noor Adenan Razak, SE (Ketua),
Drs. Yusriansyah Azis (Sekretaris) dan Prof. Drs. H. Abdussamad Noor , MPA (Bendahara)
sedangkan dari Muhammadiyah Ranting-III diantaranya hadir Ust. Abdullah Bashami, Ustr.
Amrullah Basthami, Abd. Gaffar Ganie, Aini Gulat dan jamaah Mushalla Al Qadhar.
Hasil pertemuan, warga Muhammadiyah Ranring-III sangat mendukung dibangunnya Masdjid
Hasanuddin Madjedie di Kayutangi dan akan memamkmurkannya baik untuk sholat Jum’at
maupun sholat Hari Raya Islam.

Susunan Panitia yang baru selanjutnya di kokohkan menjadi PENGURUS YAYASAN


HASANUDDIN MADJEDIE, yang dibentuk berdasarkan Akte Notaris Veronica Lily Dharma, SH
nomor 28 tanggal 10 April 1985 dengan susunan personalia sebagai berikut :

Ketua Umum : Noor Adenan Razak, SE


Ketua I : Drs. H. Abdussamad Noor MPA
Ketua II : Drs. Mas’ud
Ketua III : Drs. Imansyah Aziz
3

Sekretaris Umum : Sani Adri Rivai, SH


Sekretaris I : Drs. Amanul Yakin
Sekretaris II : Abdul Ghaffar Masroon
Sekretaris III : Drs. M. Arsyad

Bedahara Umum : Yusriansyah Azis, SE


Bendahara I : H. Ahmad Zainuddin Rais

Bidang Tehnik : 1. Ir. Djohansyah Hasyim


2. Mugeni, BE

Bidang Dana : 1. Drs. Yusran Salman


2. Darmansyah Djamain, SH
3. H. Djailani Abbas, BA

Pembantu Umum : 1. Drs. Husai Junus Djok Menataya


2. H. Anang Adenansi
3. Drs. Mansyah Sabran
4. Hasan Hanafiah, SE
5. Drs. Agil Assegaf
6. Drs. Syamsuardi
7. H. Djohansyah

Setelah mendapat persetujuan dari Yayasan Amal Bhakti Muslim Pancasila (YABMP) akhirnya
pembangunan dimulai pada tanggal 15 Agustus 1985 dengan luas bangunan fisik 17m x 17m dan
diresmikan penggunaannya pada tanggal 8 September 1986. Ada sedikit perubahan desain dari
masjid-masjid lain bantuan YABMP tersebut mengingat kondisi tanah rawa sehingga di redesain
dalam bentuk panggung.

Dengan berlakunya UU No. 28 Tahun 2004 Tentang Perubahan atas UU No. 16 Tahun 2001 Tentang
YAYASAN, maka dibuatlah Akte Notaris baru yang disesuaikan dengan UU yang baru tersebut.

Dalam Akte Pendirian yang baru yang dibuat di Notaris Veronica Lily Dharma, SH tertanggal 15
Pebruari 2006 No. 08 ; ada beberapa perbedaan dengan Akte Pendirian yang sebelumnya :
1. Nama Yayasan berubah dari “YAYASAN HASANUDDIN MADJEDIE” menjaadi
“YAYASAN MASJID HASANUDDIBN MADJEDIE”
2. Organ Yayasan pada Akte Pendirian yang baru adalah : Pembina, Pengurus dan Pengawas
diangkat oleh Pembina.
3. Yayasan memperoleh status badan hokum setelah Akte Pendirian Yayasan memperoleh
pengesahan dariI Menteri Hukum dan HAM dan sebelum ada pengesahan dari Menteri
maka perbuatan hokum Pengurus menjadi tanggung jawab renteng.

Berdasarkan Anggaran Dasar yang termuat dalam Akte Pendirian No. 08 diatas ditetapkan Susunan
Pembina, Pengawas dan Pengurus sebagai berikut :

PEMBINA; Ketua : H. Noor Adenan Razak, SE


Anggota : 1. Drs. Yusriansyah Azis
2. H. Gt. Rusdi Effendie AR

PENGAWAS; Ketua : Ir. H. Muhammad Said


Anggota : 1. Prof. H. Idham Zarkasi, SH
2. Drs.H. Muhammad Aini Solchie
3. H. Abdussamad Sulaiman H.Basirun
4. H. Achmad Zaini Razak
4

PENGURUS; Ketua Umum : Prof. DR. H. Muhammad Yusran Salman, Lc


Wkl. Ketua Umum: H. Ahmad Yudhi Wahyuni
Ketua : 1. Drs. H. Zainuddin Hanafi
2. H. Muhammad Hatta, SH
3. Nizamuddin Razak, ST, MS

Sekretaris Umum : Drs. H. Kamarul Hidayat


Sekretaris : 1. Drs. H. Amanul Yakin
2. Drs. Robensyah
3. H. Syamsuddin Hasan, SH

Bendahara Umum : H. Sjahrir Razak


Bendahara : 1. Drs. H. Fachrurozi Yasin
2. Drs. H. Djailani Abbas

Bidang Teknik : 1. H. Muhammad Anwar, ST


2. Nasruddin Maslan
3. Ir. Mohammad Noor Azidin
4. DR. Ir. H. Fathurrazis Shadiq, MT
5. Ir. Pakhri Anwar MTArch
6. Ir. Fahmi Nurrahman
7. Supar

Bidang Ta’mir : 1. H. Ipansyah, SE


2. H. M. Nadjib Gani
3. Drs. Djuhdar Noor

Bidang Keamanan : 1. H. Muhammad Aini Gulat


2. Ismullah Aliansyah
3. H. Eddy Riduan Waas, SE

Dengan meninggalnya Ketua Pembina ( H. Noor Adenan Razak,SE) pada tahun 2009 maka atas
kesepakatan bersama diantara anggota Pembina yang ada, diputuskan mulai tahun 2012 maka H.
Gt. Rusdi Effendi, AR bertindak sebagai Ketua merangkjap anggota dan Drs. Yusriansyah Azis
sebagai Sekretaris merangkap anggota.

Demikian pula karena Pengurus dan Pengawas telah berakhir masa bhaktinya maka, Pembina
dengan Surat Keputusan Nomor 01 Tahun 2012 dan SK No. 02 Tahun 2012 menetapkan Pengurus
dan Pengawas untuk masa bhakti priode 2012 – 2017 sebagai berikut :

PENGURUS : Ketua Umum : Prof. DR. H.M. Yusran Salman Lc


Wkl. Ketua Umum: H.M. Maswan MT, BA
Ketua : 1. H.M. Saleh Ali Said
2. Nizamuddin Razak, ST
3. H. Ahmad Yudhi Wahyuni, SE

Sekretaris Umum : Drs. H.Kamarul Hidayat


Sekretaris : 1. H. Syaifullah
2. Ashadi Munandar

Bendahara Umum: H. Syahrir Razak


Bendahara : 1. Drs. H. Fachrurozi Yasin
2. Drs.H. Djailani Abbas
5

Bidang Ta’mir
Ketua : H. Ifansyah SE
Wkl. Ketua : Drs. H.M. Nadjib Gani
Anggota : 1. Drs. H. Baderi, HB
2. Pardi Affandi S.Si, M.Si
Bidang Teknik
Ketua : H. Ilham, SE
Wkl. Ketua : H.M. Anwar Effendi, ST
Anggota : 1. H. Priyo
2. Drs. H. Bambang EW
3. Ir. Pakhri Anhar, MTA
4. H. Syamsul

Bidang Pengembangan Ekonomi & Penggalian Dana


Ketua : H. Anwar Hadimi, SE
Wkl. Ketua : Drs. H.M. Hatta
Anggota : 1. H. Baihaki
2. H. Nabehani
3. H. Abdussamad Bani Surya

Bidang Keamanan
Ketua : H. M. Aini Gulat

Bidang Hukum : 1,. H. Abdurrachman Hasan, SH, MH


2. DR. M. Effendi, SH. MH

PENGAWAS : Ketua : Ir. H. Muhammad Said


Anggota : 1. Prof. H. Idham Zarkasi, SH
2. H. Abdussamad Sulaiman H.B.
3. Prof.H.M. Kustan Basri
4. H.M. Hatta Mazani, SH
5. Drs. Robensyah

BANGUNAN FISIK

Setelah tumbuh perumahan, perkantoran dan sekolah dan terhubungnya jalan Kalsel – Kalteng,
sehingga kapasitas Masjid sudah tidak bisa menampung jamaah di ruang dalam terutama untuk
sholat Jum’at sehingga dilakukan perluasan.

Perluasan pertama dilakukan pada tahun 1995 disayap kanan dan kiri serta bagian belakang tanpa
merubah bentuk fisik asal, namun tetap belum bisa menampung, sehingga pada Tahun 2011 atau
tepatnya pada 27 Rajab 1432 H mulai renovasi total dengan luas fisk menjadi …..m x …..m dengan
dua lantai yang direncanakan akan diresmikan pemakaiannya pada 27 Rajab 1434 H ( 6 Juni 2013)
yang sampai sekarang menghabiskan biaya sekitar Rp ……….. milyar.

Sumber dana berasal dari masyarakat baik perorangan, pengusaha dan pejabat serta organisasi
kemasyarakatan. Bahkan dari Pemerintah Provinsi Kalsel akan memberikan hibah Rp 1 milyar
mudahan dapat di “cairkan” pada tahun ini.

Sementara itu Pemerintah Prov. Kalasel juga telah menghibahkan/ wakaf melalui Perusahaan
Daerah BANGUN BANUA KALIMANTAN SELATAN areal tanah seluas 1.081,75 m2, sehingga luas
areal tanah masjid sekarang menjadi 6.000 m2.
6

Dalam areal tersebut juga sudah dilengkapi sarana/ prasarana pendidikan untuk PAUD dan TPA
yang seluruh bangunannya 100% berupa infaq dari Pengusaha Muda, H. Anwar Hadimi, SE (yang
juga salah seorang Pengurus Masjid ).

Kedepannya Insyaallah akan dibangun Gedung Pertemuan untuk melayani kegiatan masyarakat
yang berkaitan dengan keagamaan, untuk pernikahan, seminar/ pelatihan/ lokakarya dan lain lain,

Anda mungkin juga menyukai