Anda di halaman 1dari 63

SISTEM REPRODUKSI

Anatomi Fisiologi Manusia II

1
Q.S. Adz-Dzariyat: 49

Dan segala sesuatu Kami ciptakan berpasang-pasangan supaya kamu


mengingat akan kebesaran Allah.

2
Tinjauan Umum
• Sistem reproduksi mrpk sistem yang menjamin
kelangsungan hidup/kelestarian suatu spesies
dg cara menghasilkan keturunan melalui
produksi gamet (sel reproduktif).
• Gamet pd pria = spermatozoa.
• Gamet pd wanita = ovum/oosit.
• Spermatozoa dan ovum bertemu  fertilisasi 
menghasilkan keturunan yg memiliki 1 set
kromosom dari masing2 induk.

3
Organ Sistem Reproduksi (1)
Organ utama sistem reproduksi : gonad
Organ penyusun sistem reproduksi
dikelompokkan bdsrkan fungsi, yi:
1. Gonad (testis pd pria & ovarium pd
wanita)
Fungsi: menghasilkan gamet (sperma atau
ovum) dan sekresi hormon kelamin
Fungsi hormon kelamin:
• Menjaga fungsi dan perkembangan
organ-organ reproduksi
• Mempengaruhi tingkah laku dan
dorongan seksual
• mempengaruhi organ dan jaringan tubuh
lain.
2. Saluran Kelamin (sistem duktus)
Fungsi: sebagai tempat penyimpanan
dan transpor gamet
4
Organ Sistem Reproduksi (2)
3. Kelenjar Kelamin (kelenjar
aksesoris)
Fungsi: menghasilkan
substansi yg melindungi
gamet dan memfasilitasi
pergerakan gamet
4. Struktur Pendukung
- penis: membantu
pelepasan dan pertemuan
gamet
- uterus: tempat
pertumbuhan embryo/fetus
selama masa kehamilan
5
Sistem Reproduksi Pria (1)
Anatomi
• Testis dan scrotum
• Sistem ductus /
saluran, tdd:
epididimis, vas
deferen, saluran
ejakulatori, uretra
• Kelenjar-kelenjar
asesoris, tdd:
vesikula seminalis,
prostat, kelenjar
bulbouretra
• Penis
• Semen
6
Sistem Reproduksi Pria (2)
Fisiologi
• Spermatogenesis
• Respon seksual laki-laki
• Regulasi hormonal fungsi reproduksi laki-laki

Fungsi Sistem Reproduksi Pria:


1. Testis menghasilkan sperma (spermatogenesis) dan hormon
kelamin pria yi testosteron
2. Saluran kelamin mentranspor, menyimpan, dan membantu
proses pematangan sperma
3. Kelenjar kelamin mensekresikan sejumlah cairan yd dsbt
semen
4. Penis tdd uretra yi saluran utk mengejakulasikan semen &
eksresi urin
7
Scrotum
• Kantung yang
merupakan
struktur
pendukung testis.
• Terbagi menjadi 2
chamber, tiap
chamber berisi 1
testis.
• Letak : di luar
rongga tubuh

Produksi sperma memerlukan suhu yang lebih rendah dari suhu


tubuh.
Scrotum menyediakan suatu lingkungan dengan suhu lebih rendah
dari suhu tubuh.
8
Testis (1)

(a) Potongan sagital dr testis dan


epididimis
(b) Histologi tubulus seminiferus

• Organ utama sistem reproduksi pria (gonad pria)


• Organ penghasil sperma
• Organ penghasil hormon kelamin pria 9
Testis (2)
• Bagian dalam testis tdp ruangan terpisah disebut lobul. Masing2 lobul
mengandung satu hingga tiga tubulus melingkar yg dsb tubulus seminiferus
(tempat dihasilkannya sperma)
• Tubulus seminiferus mengandung 2 jns sel, yi:
1. Sel spermatogenik, sel pembentuk sperma
Stem sel (=spermatogonia) berkembang dr primordial germ cells. Selama
masa kanak2, spermatogonia mengalami dormansi dan akan matang pd saat
usia pubertas.
spermatogoniaspermatosit primerspermatosit sekunderspermatidsel
sperma
2. Sel Sertoli, berfungsi dlm proses spermatogenesis
Sel sertoli menyokong dan melindungi perkembangan sel spermatogenik,
diantaranya: (1) menyediakan makanan bagi spermatosit, spermatid dan sel
sperma; (2) memfagosit kelebihan sitoplasma spermatid selama proses
perkembangan; (3) mengendalikan pergerakan sel spermatogenik dan
melepaskan sperma ke dlm lumen tubulus seminiferus
• Di ruang yg terletak diantara tubulus seminiferus yg berdekatan tdp sekelompok
sel dsb sel Leydig (f: mensekresikan hormon testosteron)
10
Sistem Ductus (1)
Fungsi: pematangan, pemeliharaan,
penyimpanan dan penghantaran
spermatozoa
Sistem ductus tdd:
• Epididimis
• Vas deferens
• Uretra

11
Sistem Ductus (2)
Epididimis
• Tempat pematangan sperma
(motilitas & kemampuan
fertilisasi)
• Tempat menyimpan sperma
(dpt disimpan slm bbrp bulan
& sperma yg tdk
diejakulasikan akan
direabsorpsi / difagosit oleh
sel epitel epididimis)
• Mendorong sperma menuju
uretra selama ejakulasi
melalui kontraksi peristaltik
oleh otot-otot polos. Perjalanan sperma dr testis menuju
epididimis: ± 2 minggu 12
Sistem Ductus (3)
Vas deferens
• Mendorong sperma ke
uretra selama ejakulasi
• Sperma tersimpan
selama berbulan-bulan
• Kecepatan metabolik
sperma rendah.
• Menaikkan testis saat
stimulasi seksual atau
terkena udara dingin

13
Sistem Ductus (4)
Uretra
• Bagian terakhir
sistem duktus
• Tempat keluarnya
sperma
• Saluran yang sama
dengan tempat
keluarnya urin

14
Kelenjar Aksesoris (1)
• Vesica seminalis
• Kelenjar prostat
• Kelenjar bulbouretral

15
Kelenjar Aksesoris (2)
Vesica Seminalis
• Sekresi cairan yg bersifat alkali
(basa) yg membatu menetralkan
kondisi asam pd ureta (pria) dan
saluran reproduksi wanita
• Sekret : 60% dari semen yang
keluar
• Komposisi sekret :
 fruktosa yg digunakan oleh
sperma utk pembentukkan
ATP;
 prostaglandin yg berfungsi
sbg stimulator kontraksi otot
sepanjang sistem duktus.
 Protein penggumpal yg
berfungsi menggumpalkan
semen setelah ejakulasi 16
Kelenjar Aksesoris (3)
Kelenjar Prostat
• Sekresi cairan putih susu yg bersifat
sedikit asam (pH 6,5) tdd bbrp
substansi, yi:
1) Asam sitrat utk produksi ATP via
siklus Krebs
2) Enzim proteolitik utk memecah
protein penggumpal dari vesikula
seminalis
3) Asam fosfat (fungsi blm diketahui)
4) Seminalplasmin sbg antibiotik,
membunuh bakteri yg kemungkinan
tdp dlm semen dan saluran
reproduksi wanita
• Sekret : 20-30% keseluruhan
volume semen
17
Kelenjar Asesoris (4)
Kelenjar Bulbouretral
• = Cowper’s gland
• Sekret : mukus
• Mukus : menetralkan
saluran urin yang asam
akibat adanya sisa-sisa
urin.
• Mukus mendukung
lingkungan untuk sperma
yang lewat, karena
sperma tidak tahan
asam.
• Mukus : lubrikan untuk
glans penis saat coitus
18
Penis
• Organ kopulasi
• Organ eksternal genitalia
(+scrotum dan testes)
Tdd:
• Akar
• Badan Penis, mrpk jaringan
erektil yg banyak dialiri
pembuluh darah dan saraf
peraba
• Glans (ujung/kepala)

19
Semen
• = cairan seminal, yi campuran sperma dengan sekret-sekret
dari kelenjar asesoris
• Volume rata-rata sekali ejakulasi : 2,5 – 6 ml
• Jumlah sperma : 50 – 100 juta / ml
• pH : 7,35-7,5

Fungsi Semen:
• Medium transportasi untuk sperma
• Menstimulasi kontraksi otot polos sepanjang saluran
reproduksi
• Nutrisi untuk sperma
• Mengaktifkan sperma setelah ejakulasi
• Antimikroba
• Pengenceran sperma
20
SPERMATOGENESIS
• Proses pembentukkan sperma
• Pd manusia berlangsung sekitar 65-75 hari
• Spermatogonia (=stem sel) memiliki jumlah kromosom yg diploid
(2n) dan bermultiplikasi melalui mitosis
• Terjadi di tubulus seminiferus di dlm testis

Proses Spermatogenesis:
1. Spermatogonia (2n) berkembang & berdiferensiasi menjadi
spermatosit primer (2n)
2. Spermatosit primer bereplikasi dan bersiap melakukan meiosis I
dan dihasilkan 2 sel haploid (n) yi spermatosit sekunder
3. Masing2 spermatosit sekunder melakukan meiosis II dihasilkan
4 sel haploid (n) yi spermatid
4. Spermatid mengalami proses pematangan (spermiogenesis)
menjadi sperma 21
SPERMATOGENESIS

22
23
SPERMIOGENESIS

Spermiogenesis : perubahan spermatid menjadi sperma fungsional


(a) Fase proses sperniogenesis tdd: (1) pembungkusan enzim akrosom oleh Badan Golgi; (2)
pembentukkan akrosom pd ujung anterior nukleus dan peletakkan sentriol pd sisi yg
berlawanan dr nukleus; (3) Perluasan mikrotubulus utk membentuk flagel; (4) mitokondria
bermultiplikasi; (5) terjadi peluruhan kelebihan sitoplasma; (6) struktur sperma yg blm
matang; (7) struktur sperma yg sudah matang
(b) Scanning electron microgram mature sperm (perbesaran 600×) 24
Q.S. Al-Waaqi’ah: 58-59

Maka terangkanlah kepadaku tentang nutfah yang kamu pancarkan.

Kamukah yang menciptakannya, atau Kami kah yang menciptakannya?

25
Sperma
• ± 300jt sperma dihasilkan
setiap hari dr proses
spermatogenesis
• Bagian2 sperma: kepalam
bagian tengah dan ekor
• Bagian kepala tdpt nukleus di
dlmnya tdpt 23 kromosom. ⅔
bagian kepala ditutupi oleh
akrosom
• Bagian tengah : metabolik
• Ekor : kemudi
26
Respon Seksual Pria
• Ereksi : untuk penetrasi
 Organ yang terlibat : jaringan erektil penis (sangat tervaskularisasi)
 Kontrol saraf : saraf parasimpatik
 Stimulasi seksual fisik dan nonfisik menstimulasi sistem saraf
parasimpatik

• Ejakulasi : pengeluaran semen


 Saat intensitas stimulus seksual meningkat
 Kontraksi peristalsis sistem duktus mendorong semen ke uretra
 Kontraksi sfingter kandung kemih mencegah urin keluar
 Kontraksi otot skelet penis : menyebabkan semen keluar dari uretra
 Kontrol saraf: saraf simpatik

• Orgasme : klimaks
 Terjadi setelah ejakulasi. Melibatkan kontraksi otot seluruh badan
 Peningkatan kecepatan detak jantung
 Peningkatan tekanan darah
 Berlanjut ke relaksasi fisik/ otot dan psikologis 27
Regulasi Hormonal Fungsi
Reproduksi Pria
Peranan :
• spermatogenesis
• produksi testosteron
Kerjasama antara :
 hipotalamus,
 hipofisis
 testes
Hipotalamus melapskan gonadotropin-releasing
hormone (GnRH). GnRH menstimulasi pituitari anterior
untuk melepaskan hormon gonadotropin yi FSH dan
LH. pelepasan FSH menyebabkan sel sustentacular
melepaskan Androgen-binding Protein (ABP). LH
mempengaruhi sel interstitial menstimulasi pelepasan
hormon testosteron. ABP yg berikatan dg terstosteron
akan meningkatkan spermatogenesis. Peningkatan
testosteron dan inhibin (dilepaskan oleh sel
sustentacular) menimbulkan umpan balik 28
penghambatan pd hipotalamus & pituitari.
Pelepasan Hormon
Sistem Hipotalamus-Hipofisis

hipotalamus Perkembangan & pemeliharaan organ reproduksi


Spermatogenesis
SSP : libido
Pertumbuhan otot
Karakteritik seksual sekunder

GnRH

Hormon androgen & testosteron


Hipofisis

Hormon FSH & LH testes

29
Sistem reproduksi perempuan
Anatomi
• Ovarium
• Sistem ductus /
saluran
• Vulva

30
Sistem reproduksi perempuan
Fisiologi
• Oogenesis
• Respon seksual perempuan
• Regulasi hormonal fungsi reproduksi
perempuan

31
Ovarium
• Organ utama sistem
reproduksi
perempuan (gonad
perempuan)
• Organ penghasil sel
telur
• Organ penghasil
hormon kelamin
perempuan

32
Sistem ductus
• Tuba uterus/ tuba
falopii
• Uterus (rahim)
• Vagina

33
Tuba falopii
• Mentransport sel telur (ova) dari ovarium
ke uterus
• Pada dinding terdapat otot polos yang jika
berkontraksi akan membantu
memindahkan sel telur ke uterus

34
Uterus
• Tdd : cervix uteri (leher
rahim), corpus uteri
(badan rahim), ostium
uteri (mulut rahim)
Fungsi :
• Tempat menstruasi
• Tempat penanaman
ovum yang terfertilisasi
• Tempat perkembangan
fetus selama kehamilan

35
Uterus
Secara histologi tdd :
• peritonium,
– Lapisan terluar
– Merupakan membran
mukosa
• myometrium,
• endometrium

36
Myometrium
• Lapisan tengah
• Membentuk dinding uterus
• Tdd serabut otot polos.
• Selama proses melahirkan, kontraksi yang
terkoordinasi dari otot-otot polos membantu
mengeluarkan fetus dari badan uterus

37
Endometrium
• Lapisan paling dalam
• Membran yg tdd 2
lapisan utama
stratum fungsionalis
stratum basalis
Stratum fungsionalis :
lapisan terdekat dengan rongga uterus
Dilepaskan (erosi) selama menstruasi

Stratum basalis
Lapisan yang permanen.
Menghasilkan suatu stratum fungsuonalis baru setelah 38
menstruasi
vagina
Fungsi :
• jalan keluar aliran Ovaries Oviduct

menstruasi
• Wadah untuk penis Corpus luteum Follicles

selama coitus Uterus Wall of uterus


Endometrium

• Jalan keluar bayi saat


(lining of uterus)
Cervix
(“neck” of uterus)

proses kelahiran Vagina

39
vagina
• Organ berotot , bentuk tubular (seperti
pipa) dan dilapisi membran mukosa
• Terdapat rugae
• Berkat rugae : Vagina mampu meregang
dengan baik
• Peregangan vagina penting untuk:
Menerima penis selama coitus
Proses melahirkan
40
vagina
• Mukosa tdd sejumlah glikogen
• Glikogen terdekomposisi menghasilkan asam-
asam organik
• Asam organik menyebabkan pH yang rendah
• pH yang rendah menghambat pertumbuhan
mikroba
• Keasaman vagina dapat merusak sel sperma
• Adanya semen dapat menetralkan keasaman
vagina untuk menjamin agar sperma dapat
survive (bertahan hidup)
41
Hymen

• Lapisan tipis sangat


tervaskularisasi
• Terdapat pada bagian
ujung bawah mulut
vagina
• Merupakan membran
mukosa
• Akan robek saat
terjadi coitus
42
Vulva
• Eksternal genitalia perempuan
Tdd :
Mons pubis :
• Peninggian jaringan adiposa yang ditutup oleh rambut-
rambut kasar
Labia majora :
tdd jaringan adiposa, Kelenjar sebaceous, Kelenjar
keringat, Ditutup oleh rambut-rambut pada permukaan
luar bagian atas
Labia minora :
• Tanpa rambut
• Kelenjar keringat sedikit
• Kelenjar sebaceous 43
Clitoris
• Suatu massa berbentuk silinder kecil
• Jaringan erektil
• Bagian luar disebut : glans
• Pada laki-laki : analog dengan penis
• Sangat mengandung saraf-saraf peraba
• Dapat membesar karena stimulasi
sentuhan dan mengasumsikan suatu
peran eksitasi seksual pda perempuan
44
Diploid cell In embryo
Oogenesis
Differentiation and
onset of MEIOSIS I
• Pembentukan ovum / sel
PRIMARY OOCYTE,
telur
arrested in prophase Present at birth
of MEIOSIS I • Sudah dimulai sejak
seorang perempuan belum
Completion of MEIOSIS I
and onset of MEIOSIS II dilahirkan (dalam
SECONDARY OOCYTE,
kandungan)
arrested at metaphase First
polar body
• Sampai sebelum dilahirkan
of MEIOSIS II;
released from ovary proses sampai oosit primer
• Setelah dilahirkan sampai
Entry of sperm triggers
completion of MEIOSIS II oosit primer sampai tiba
masa pubertas
OVUM
Second
• Waktu pubertas s/d
(haploid) polar body menopause, proses sampai
oosit sekunder dan tiap
bulan terjadi ovulasi
45
Cleavage starts

Fertilization
of ovum

Ovary
Oviduct

Secondary
oocyte
Blastocyst

oogenesis Ovulation
(implanted)

Endometrium

• Pada saat ovulasi dilepaskan ovum fungsional Uterus

• Ovum mendarat di ujung atas tuba falopii


• Ovum dapat bertahan 1-2 hari
• Jika terjadi fertilisasi ovum fungsional
berkembang menjadi embrio
• Jika tidak terjadi fertilisasi ovum akan hancur,
46
tidak menjadi apa-apa.
Siklus aktivitas
seksual
bulanan
• Siklus ovarium
• Siklus
menstruasi

47
Siklus ovarium
• Terjadi berulang setiap bulan di ovarium
• Satu siklus rata-rata 28 hari (pada
perempuan normal)
• Ada 3 fase : fase folikular, fase ovulasi,
fase luteal
• Lama siklus bervariasi, tapi fase luteal
selalu konstan, yaitu pada 14 hari terakhir

48
Fase folikular
• Terjadi perkembangan folikel-folikel
• Beberapa folikel mulai matang
• Sel-sel folikel berproliferasi (bertambah
besar) dan menghasilkan hormon estrogen

49
• Siklus ovarium
Degenerating Start: PRIMARY OOCYTE
corpus luteum
within follicle
CORPUS LUTEUM

Growing
follicles

Mature follicle

SECONDARY Ovary
OOCYTE
OVULATION Ruptured follicle Figure 27.4C
50
Fase ovulasi
• Terjadi pelepasan sel telur
• Oosit primer berubah menjadi oosit sekunder
• Terjadi rata-rata pada hari ke-14 dari seluruh
siklus
• Folikel-folikel lain yang tidak mengeluarkan sel
telur kan terdegenerasi

51
Fase luteal
• Terjadi pembentukan corpus luteum

• Folikel yang sudah mengeluarkan sel telur kan berubah


menjadi corpus luteum (=badan kuning)

• Corpus luteum menghasilkan hormon progesteron


(dominan) dan hormon estrogen (sedikit)

52
Corpus luteum
• menghasilkan hormon progesteron (dominan) dan hormon
estrogen (sedikit)

• Progesteron : menyiapkan uterus untuk kehamilan dengan cara


menstimulasi pematangan lapisan uterus dan menstimulasi
sekresi kelenjar-kelenjar uterus

• Jika terjadi fertilisasi, corpus luteum akan tetap ada selama 4


bulan kehamilan s.d fungsinya digantikan oleh plasenta

• Jika tidak terjadi fertilisasi, corpus luteum akan mati dalam 12


hari.

53
Q.S. Al-Baqarah: 222

Mereka bertanya kepadamu tentang haid. Katakanlah: "Haid itu adalah


kotoran". Oleh sebab itu hendaklah kamu menjauhkan diri dari wanita di
waktu haid; dan janganlah kamu mendekati mereka, sebelum mereka suci.
Apabila mereka telah suci, maka campurilah mereka itu di tempat yang
diperintahkan Allah kepadamu. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang
yang tobat dan menyukai orang-orang yang menyucikan diri.

54
Siklus menstruasi
• Terjadi secara berulang setiap bulan (di uterus)

• Ada 3 fase : fase menstruasi, fase proliperatif, fase


sekresi

• Fase menstruasi dan fase proliferatif terjadi selama fase


folikular dari siklus ovarium.

• Fase sekresi terjadi selama fase luteal dari siklus


ovarium

55
Fase menstruasi
• Terjadi rata-rata pada hari ke-1 s/d hari
ke-5 dari siklus
• Yang terjadi : stratum fungsionalis terlepas
dari endometrium
• Pada siklus ovarium, yang terjadi : folikel-
folikel mulai tumbuh dan mulai
menghasilkan hormon estrogen.

56
Fase proliferatif
• Terjadi pada hari ke-6 s/d hari ke-14 dari
siklus
• Endometrium mengalami perbaikan
• Stratum fungsioanlis menebal, terbentuk
kelenjar-kelenjar dan pembuluh-pembuluh
darah baru.
• Estrogen bekerja menginduksi
terbentuknya reseptor untuk progesteron
• Pada akhir fase prolifertaif terjadi ovulasi
57
Fase sekresi
• Hari ke-15 s/d hari ke-28
• Sudah terbentuk corpus luteum
• Corpus luteum menghasilkan hormon
progesteron (dominan)
• Progesterone menyebabkan vaskularisasi
yang lebih banyak pada stratum
fungsionalis

58
Fase sekresi
• Progesterone menyebabkan
• vaskularisasi yang lebih banyak pada
stratum fungsionalis
• Sekresi gilkogen untuk suplay embrio (jika
terjadi fertilisasi)
• Mukus servisk menjadi tebal (sumbat
untuk menghalangi masuknya sperma)

59
Jika tidak terjadi fertilisasi

• Corpus luteum akan terdegenerasi


• Progesteron menurun
• Terjadi kerusakan pada pembuluh darah
• Tidak ada suplay nutrisi
• Stratum fungsionalis mati dan dikeluarkan
enzim-enzim yang memecahkannya.
• Stratum fungsionalis meluruh (tererosi)
• Terjadi haid lagi.

60
(3) OVARIAN CYCLE

Growing Corpus Degenerating


Mature Ovulation luteum corpus
follicle follicle luteum
Pre-ovulatory phase Post-ovulatory phase

Estrogen Progesterone
and estrogen
(4) OVARIAN HORMONES
IN BLOOD

Estrogen
Progesterone

Estrogen Progesterone
and estrogen
(5) MENSTRUAL CYCLE

Endometrium

Days Figure 27.5 (continued)


Menstruation 61
Pelepasan hormon
Sistem hipotalamus-hipofisis
H
I
P
O Hipofisis
T GnRH
A
L
A FSH LH
M
U
S ovarium
•Vaskularisasi
Stratum
fungsionalis
•Perbaikan Corpus •karakteristik
S. fungsionalis Perkembangan folikel ovulasi luteum seksual
setelah haid
•Pertumbuhan
•Karakteristik kelamin 2o
•Efek metabolisme estrogen progesteron
•Karakteristik seksual
62
Respon seksual
• = laki-laki
Perbedaan orgasme dengan laki-laki :
• Perempuan : tidak ada jeda, multiple orgasme
• Laki-laki : ada jeda
• Laki-laki : untuk fertilisasi, harus orgasme
• Perempuan : untuk fertilisasi, tidak perlu
orgasme

63

Anda mungkin juga menyukai