COMPACTION
KELOMPOK R 1
Asisten : Hamid
Nilai :
Paraf :
Bahan :
𝑊. 𝐻. 𝐿 . 𝐵
CE= 𝑉
dengan :
CE = Compactive Effort (lb/ft2)
W = berat hammer (lb)
H = tinggi jatuh (inch)
L = jumlah layer
B = jumlah pukulan per-layer
V = volume tanah (ft3)
Teori Tambahan
Pada pembuatan timbunan tanah untuk jalan raya dan tanah, dan banyak struktur
lainnya, tanah yang merenggang harus dipadatkan untuk meningkatkan kekuatan
tanah, sehingga dengan demikian meningkatkan daya dukung pondasi diatasnya.
Pemadatan juga dapat mengurangi besarnya penurunan tanah yang tidak
diinginkan dan meningkatkan kemantapan lereng timbunan.
Menentukan Kadar Air
𝑊𝑤𝑎𝑡𝑒𝑟
𝑊= × 100%
𝑊𝑑𝑟𝑦
𝑊 = 𝑊𝑑𝑟𝑦 (1 + 𝑊)
𝑊
𝑤𝑒𝑡
𝑊𝑑𝑟𝑦 = (1+𝑊)
dengan:
W = kadar air
Wwater = berat air (gram)
Wdry = berat tanah kering (gram)
Wwet = berat tanah basah (gram)
dengan:
Vadd = volume air yang akan ditambahkan
Wx = kadar air yang akan dibuat
W0 = kadar air awal
W = berat sampel tanah (gram)
dengan :
CE = Compactive Effort (lb/ft2)
W = berat hammer (lb)
H = tinggi jatuh (inch)
L = jumlah layer
B = jumlah pukulan per-layer
V = volume tanah (ft3)
2. PRAKTIKUM
2.1. PersiapanPraktikum
a) Menyiapkan 6 kantong sampel tanah masing-masing 2 kg, lolos saringan No. 4
ASTM
b) Mencampur seluruh sampel dalam kantong dengan rata dalam satu wadah, nilai
kadar air awal dalam hal ini dianggap sama (homogen)
c) Mengambil sebagian sampel yang dianggap mewakili nilai kadar air seluruhnya,
dan mencari nilai kadar air sampel tersebut
d) Mengembalikan sampel ke kantongnya masing-masing
e) Sehari kemudian setelah kadar air diketahui, menambahkan air ke dalam masing-
masing kantong agar mencapai kadar air yang berbeda-beda
f) Memasukkan contoh tanah ke dalam kantong plastik dan dibiarkan selama 18-24
jam(diperam) agar campuran air merata
3. Pengolahan Data
Density Determination
Assumed Water Content
(%) 34,875 37,375 39,875 42,375 44,875 47,375
Water Content (%) 35,88571429 38,0991064 39,118705 42,042735 45,8693942 48,0578827
Weight of Soil + Mould
(gr) 3190 3280 3300 3340 2990 3010
Weight of Mould (gr) 1717,5 1717,5 1670 1670 1394,1 1394,1
Weight of Soil In Mold
(gr) 1472,5 1562,5 1630 1670 1595,9 1615,9
Wet Density (gr/cm^3) 1,521172311 1,61414719 1,7481648 1,79106455 1,71595578 1,73746034
Dry Density (gr/cm^3) 1,119449767 1,16883246 1,25659939 1,26093359 1,17636451 1,17350073
3.2. Perhitungan
D = 10,23 cm
Tinggi = 11,64 cm
Berat = 1,4 kg = 1400 gram
𝜋 𝑑2 ℎ 3,14 𝑥 10,232 𝑥 11,64
Volume = = = 956,255 cm3
4 4
Dimensi mould 2
D = 10,08 cm
Tinggi = 11, 69 cm
Berat = 1,67 kg = 1670 gram
𝜋 𝑑2 ℎ 3,14 𝑥 10,082 𝑥 11,69
Volume = = = = 932,406 cm3
4 4
Dimensi mould 3
D = 10,24 cm
Tinggi = 11, 765 cm
Berat = 1,72 kg = 1720 gram
𝜋 𝑑2 ℎ 3,14 𝑥 10,242 𝑥11,765
Volume = = = = 968,414 cm3
4 4
𝑾𝒘𝒂𝒕𝒆𝒓 𝟑𝟖𝟗,𝟔−𝟑𝟎𝟐,𝟗
W= 𝒙 𝟏𝟎𝟎 % = 𝒙 𝟏𝟎𝟎% = 30,42 %
𝑾𝒅𝒓𝒚 𝟑𝟎𝟐,𝟗−𝟏𝟕,𝟗
Vadd
Sample Wo % Wx (%)
(mL)
1 32,92 38,36
2 35,42 76,67
3 37,92 115,01
30,42
4 42,42 153,3
5 42,92 191,68
6 45,42 230,02
Wwater = 62,8 gr
Wdry soil = 175 gr
𝑾𝒘𝒂𝒕𝒆𝒓 𝟔𝟐,𝟖
W= 𝒙 𝟏𝟎𝟎 % = 𝒙 𝟏𝟎𝟎 % = 35,88 %
𝑾𝒅𝒓𝒚 𝟏𝟕𝟓
Sampel 2
Wcan = 19,2 gr
Wwater = 46,9 gr
Wdry soil = 123,1 gr
𝑾𝒘𝒂𝒕𝒆𝒓 𝟒𝟔,𝟗
W= 𝒙 𝟏𝟎𝟎 % = 𝒙 𝟏𝟎𝟎 % = 38,09 %
𝑾𝒅𝒓𝒚 𝟏𝟐𝟑,𝟏
Sampel 3
Wcan = 18,2 gr
Wwater = 43,5 gr
Wdry soil = 111,2 gr
𝑾𝒘𝒂𝒕𝒆𝒓 𝟒𝟑,𝟓
W= 𝒙 𝟏𝟎𝟎 % = 𝒙 𝟏𝟎𝟎 % = 39,11 %
𝑾𝒅𝒓𝒚 𝟏𝟏𝟏,𝟐
Sampel 4
Wcan = 17 gr
Wwater = 49,19 gr
Wdry soil = 117 gr
𝑾𝒘𝒂𝒕𝒆𝒓 𝟒𝟗,𝟏𝟗
W= 𝒙 𝟏𝟎𝟎 % = 𝒙 𝟏𝟎𝟎 % = 42,04 %
𝑾𝒅𝒓𝒚 𝟏𝟏𝟕
Sampel 5
Wcan = 19,6 gr
Wwater = 58,3 gr
Wdry soil = 127,1 gr
𝑾𝒘𝒂𝒕𝒆𝒓 𝟓𝟖,𝟑
W= 𝒙 𝟏𝟎𝟎 % = 𝒙 𝟏𝟎𝟎 % = 45,86 %
𝑾𝒅𝒓𝒚 𝟏𝟐𝟕,𝟏
Sampel 6
Wcan = 19,7 gr
Wwater = 63,1 gr
Wdry soil = 131,3 gr
𝑾𝒘𝒂𝒕𝒆𝒓 𝟔𝟑,𝟏
W= 𝒙 𝟏𝟎𝟎 % = 𝒙 𝟏𝟎𝟎 % = 48,05 %
𝑾𝒅𝒓𝒚 𝟏𝟑𝟏,𝟑
Sampel 2 (mold 3)
W = 0,38099
Wsoil + mould = 3280 gr
Wmould = 1717,5 gr
Wsoil = 1562,5 gr
V = 968,414 cm3
𝑊 𝑠𝑜𝑖𝑙 1562,5
𝛾wet = = =1,61346 gr/cm3
𝑉 968,414
𝛾wet 1,61346
𝛾dry = = = 1,16833 gr/cm3
1+𝑊 1+0.38099
Sampel 3 (mold 2)
W = 0.39118
Wsoil + mould = 3300 gr
Wmould = 1670 gr
Wsoil = 1630 gr
V = 932,406 cm3
𝑊 𝑠𝑜𝑖𝑙 1630
𝛾wet = = =1,74816 gr/cm3
𝑉 932,406
𝛾wet 1.74816
𝛾dry = = = 1,25660 gr/cm3
1+𝑊 1+0.39118
Sampel 4 (mould 2)
W = 0.42042
Wsoil + mould = 3340 gr
Wmould = 1670 gr
Wsoil = 1670 gr
V = 932,406 cm3
𝑊 𝑠𝑜𝑖𝑙 1670
𝛾wet = = = 1,79106 gr/cm3
𝑉 932,406
𝛾wet 1.79106
𝛾dry = = = 1,26093 gr/cm3
1+𝑊 1+0,42042
Sampel 5 (mold 1)
W = 0.45869
Wsoil + mould = 2990 gr
Wmould = 1394,1 gr
Wsoil = 1595,9 gr
V = 956,255 cm3
𝑊 𝑠𝑜𝑖𝑙 1595,9
𝛾wet = = = 1,66890 gr/cm3
𝑉 956,255
𝛾wet 1.66890
𝛾dry = = = 1,14410 gr/cm3
1+𝑊 1+0.45869
Sampel 6 (mold 1)
W = 0.48057
Wsoil + mould = 3010 gr
Wmould = 1394,1 gr
Wsoil = 1615,9 gr
V = 956,255 cm3
𝑊 𝑠𝑜𝑖𝑙 1615,9
𝛾wet = = =1,68982 gr/cm3
𝑉 956,255
𝛾wet 1.68982
𝛾dry = = = 1,14133 gr/cm3
1+𝑊 1+0,48057
Sr = 100%
γwater = 1 gr/cm3
𝐺𝑠 . 𝜸 𝑤
ZAV = 𝑊.𝐺𝑠
1+
𝑆𝑟
1.35
1.3
ZAV
1.25 ZAV
1.2
y = -0.0157x + 1.9137
R² = 0.9983
1.15
0 10 20 30 40 50 60
Water Content
Grafik Hubungan Kerapatan Kering dengan Nilai
ZAV
1.6
1.4
1.2
1
0.8 Kerapatan Kering
0.6 ZAV
0.4
0.2
0
1 2 3 4 5 6
Compaction Effort
4. ANALISA
4.1. Analisa Praktikum
Praktikum ini bertujuan untuk mendapatkan nilai kerapatan kering maksimum
(γdry maks) pada kadar air optimum (Wopt) dari pemadatan sampel tanah. Bahan yang
dibutuhkan pada praktikum ini adalah 6 kantong tanah dengan berat masing-masing 2
kg dan lolos saringan no. 4 ASTM.
Adapun alat-alat yang dibutuhkan adalah Mould ( termasuk collar dan base
plate ), hammer seberat 5.5 lbs ( tinggi jatuh 12 inch ), hydraulic extruder, pelat baja
pemotong, gelas ukur, wadah untuk mencampur tanah dengan air, penggaris untuk
mengukur tinggi tanah, timbangan, oven, dan jangka sorong.
Sebelum memulai praktikum ini, praktikan harus mempersiapkan sampel
tanah dengan cara mencari kadar air dari 6 kantong sampel tersebut. Untuk mencari
kadar air dari sampel tersebut praktikan mencampurkan ke-6 sampel tersebut
kedalam satu wadah, lalu sebagian dari tanah yang sudah tercampur tersebut diambil
dan dihitung kadar airnya ( yang diambil adalah sampel yang dianggap mewakili
nilai kadar air seluruhnya ). Setelah menghitung kadar air, praktikan mengembalikan
sampel tanah ke kantong masing-masing. Lalu diamkan sampel selama satu hari.
Keesokan harinya, praktikan kembali menghitung kadar air. Setelah itu,
menambahkan air pada masing-masing kantong dengan tujuan mendapatkan kadar
air yang berbeda-beda pada setiap kantongnya. Setelah itu, masukkan kembali
sampel tanah ke dalam kantong plastik masing-masing lalu didiamkan selama satu
hari dengan tujuan mendapatkan kadar air yang merata.
Hari berikutnya praktikan memulai proses praktikum sesuai dengan prosedur
yang tertera. Langkah pertama yang dilakukan adalah mempersiapkan mould, collar
dan base plate. Praktikan juga menghitung berat mould dan juga dimensi mould
untuk mendapatkan volume mould yang bisa praktikan gunakan untuk mengetahui
besar volume tanah yang sudah dipadatkan. Setelah itu, praktikan memasukkan
tanah kedalam mould bertahap sebanyak 3 lapis, praktikan memasukkan tanah
sebanyak 1/3 bagian mould lalu ditumbuk sebanyak 25 kali secara merata
menggunakan hammer seberat 5.5 lb dengan tinggi jatuh 12 inch. Langkah yang
sama dilakukan pada lapisan kedua. Lalu pada lapisan ketiga praktikan memasang
collar lalu mengisi tanah sampai melebihi tinggi dari mould supaya tanah tidak
tumpah saat pengisian tanah lapisan ketiga, setelah itu praktikan menumbuk tanah
secara merata. Setelah selesai, buka collar lalu buang tanah yang berlebih dengan
menggunakan pelat pemotong secara merata. Setelah langkah pemadatan selesai,
praktikan menimbang mould beserta tanahnya. Setelah itu praktikan mengeluarkan
tanah dengan bantuan extruder dengan cara mengunci mould pada extruder lalu
menekan tuas untuk memisahkan tanah dari mould. Setelah tanah keluar, praktikan
memotong tanah menjadi 3 bagian secara merata ( satu bagian sebanyak 1/3 volume
tanah ) lalu mengambil sebagian tanah dari masing-masing bagian lalu diletakkan di
can, setelah itu praktikan menimbang berat can beserta berat can+tanah. Setelah
mencatat hasilnya, praktikan meletakkan tanah beserta can ke dalam oven dan
+
didiamkan selama − 18 𝑗𝑎𝑚. Setelah didiamkan, praktikan mengambil kembali
tanah beserta can dan menghitung kembali beratnya untuk mendapatkan data kadar
air sesungguhnya, sehingga didapatkan perbandingan kadar air sesungguhnya dengan
kadar air yang diasumsikan sebelumnya. Dengan ini, praktikan dapat menghitung
berat isi kering (γdry) dari sampel.
Melalui grafik diatas juga dapat terlihat bahwa nilai WOptimum = 42,042 %.
Data lainnya yang praktikan dapatkan merupakan nilai ZAV-line (Zero Air
Void Line), dengan rumus berikut ini :
𝐺𝑠 . 𝜸 𝑤
ZAV = 𝑊.𝐺𝑠
1+
𝑆𝑟
Data yang didapatkan adalah sebagai berikut :
1.35
1.3
ZAV
1.25 ZAV
1.2
y = -0.0157x + 1.9137
R² = 0.9983
1.15
0 10 20 30 40 50 60
Water Content
0.6 ZAV
0.4
0.2
0
1 2 3 4 5 6
Pada grafik diatas menunjukkan bahwa kerapatan kering dengan ZAV bersinggungan.
Data selanjutnya yang didapatkan adalah besar nilai Compaction Effort yaitu
sebesar :
CE (Mold 1) = 6132,046177 𝑙𝑏/𝑓𝑡 2
CE (Mold 2) = 6116,454735 𝑙𝑏/𝑓𝑡 2
CE (Mold 3) = 5891,53018 𝑙𝑏/𝑓𝑡 2
5. Kesimpulan
Pemadatan (compaction) dilakukan untuk menentukan nilai kerapatan kering (dry)
dan kadar air optimum (Woptimum) dari suatu sampel tanah.
Nilai kadar air optimum (Woptimum) pada praktikum ini adalah 43 %
Nilai kerapatan kering (dry) maksimum pada praktikum ini adalah 1196 gram/cm3
6. Referensi
Lambe T.W.”Soil Testing For Engineers”,John Willey and Sons, New York,1951.
Punmia B.C. “Soil Mechanic and Foundation” Standard Book House, Delhie,
1981.
Wesley L. D. “Mekanika Tanah”, Badan Penerbit Pekerjaan Umum, 1977.