Anda di halaman 1dari 30

SEDIMEN DAN

BATUAN SEDIMEN
Muhardi
Sedimen

■ Sedimen adalah setiap partikel yang dapat ditransport oleh


aliran fluida yang kemudian diendapkan sebagai sedimen.
■ Pada umumnya, sedimen diangkut dan dipindahkan oleh air
(proses fluvial), oleh angin (proses aeolian) dan oleh es (glacier).
■ Sedimen merupakan bahan atau partikel yang terdapat di
permukaan bumi (di daratan ataupun lautan), yang telah
mengalami proses pengangkutan (transportasi) dari satu tempat
(kawasan) ke tempat lainnya.
■ Sedimen ini apabila mengeras (membatu) akan menjadi batuan
sedimen.
■ Ilmu yang mempelajari batuan sedimen disebut dengan
sedimentologi
Sedimen dapat diangkut dengan tiga
cara, yaitu:

1) Suspension: ini umumnya terjadi pada sedimen-sedimen yang sangat


kecil ukurannya (seperti lempung) sehingga mampu diangkut oleh
aliran air atau angin yang ada.
2) Bed load: ini terjadi pada sedimen yang relatif lebih besar (seperti
pasir, kerikil, kerakal, bongkah) sehingga gaya yang ada pada aliran
yang bergerak dapat berfungsi memindahkan pertikel-partikel yang
besar di dasar. Pergerakan dari butiran pasir dimulai pada saat
kekuatan gaya aliran melebihi kekuatan inersia butiran pasir tersebut
pada saat diam. Gerakan-gerakan sedimen tersebut bisa
menggelundung, menggeser, atau bahkan bisa mendorong sedimen
yang satu dengan lainnya.
3) Saltation yang dalam bahasa latin artinya meloncat umumnya terjadi
pada sedimen berukuran pasir dimana aliran fluida yang ada mampu
menghisap dan mengangkut sedimen pasir sampai akhirnya karena
gaya grafitasi yang ada mampu mengembalikan sedimen pasir
tersebut ke dasar.
Sifat pergerakan partikel partikel dalam media air, pada partikel
lempung dan lanau (suspended-load) serta partikel pasir dan
kerikil (bed-load): menggelinding, meluncur, saltasi.
Secara umumnya, sedimen atau batuan
sedimen terbentuk dengan dua cara :

1) Batuan sedimen yang terbentuk dalam cekungan


pengendapan atau dengan kata lain tidak mengalami proses
pengangkutan. Sedimen ini dikenal sebagai sedimen
autochthonous. Yang termasuk dalam kelompok batuan
autochhonous antara lain adalah batuan evaporit (halit) dan
batugamping.
2) Batuan sedimen yang mengalami proses transportasi, atau
dengan kata lain, sedimen yang berasal dari luar cekungan
yang ditransport dan diendapkan di dalam cekungan.
Sedimen ini dikenal dengan sedimen allochthonous. Yang
termasuk dalam kelompok sedimen ini adalah Batupasir,
Konglomerat, Breksi, Batuan Epiklastik.
Ukuran Butir Batuan
Sedimen
Diagenesa
■ Diagenesa adalah proses perubahan yang terjadi setelah
sedimen diendapkan.
■ Proses ini melibatkan semua perubahan selama dan setelah
pembentukan menjadi suatu batuan dan proses
pembentukan batuan dari sedimen dikenal sebagai litifikasi.
■ Diagenesa terjadi melalui proses kompaksi, sementasi,
rekristalisasi dan perubahan kimiawi dari sedimen.
■ Kompaksi terjadi sebagai akibat berat sedimen yang
terakumulasi dan butiran-butiran mineral secara bersamaan.
Kompaksi akan mengurangi ruang pori dan menghilangkan
kandungan air yang terdapat didalamnya.
Sifat Sifat Batuan Sedimen
■ Perlapisan.
– Perlapisan pada batuan sedimen klastik disebabkan oleh
(1) perbedaan besar butir, seperti misalnya antara
batupasir dan batulempung; (2) Perbedaan warna batuan,
antara batupasir yang berwarna abu-abu terang dengan
batulempung yang berwarna abu-abu kehitaman.
– Disamping itu, struktur sedimen juga menjadi penciri dari
batuan sedimen, seperti struktur silang siur atau struktur
riak gelombang.
– Ciri lainnya adalah sifat klastik, yaitu yang tersusun dari
fragmen-fragmen lepas hasil pelapukan batuan yang
kemudian tersemenkan menjadi batuan sedimen klastik.
Kandungan fosil juga menjadi penciri dari batuan sedimen,
mengingat fosil terbentuk sebagai akibat dari organisme
yang terperangkap ketika batuan tersebut diendapkan
Tekstur
■ Pada hakekatnya tekstur adalah hubungan antar butir /
mineral yang terdapat di dalam batuan.
■ Tekstur yang terdapat dalam batuan sedimen terdiri dari
fragmen batuan / mineral dan matrik (masa dasar).
■ Adapun yang termasuk dalam tekstur pada batuan sedimen
klastik terdiri dari: Besar butir (grain size), Bentuk butir (grain
shape), kemas (fabric), pemilahan (sorting), sementasi,
kesarangan (porosity), dan kelulusan (permeability).
Struktur Sedimen
(Stratifikasi dan Perlapisan)
■ Rithem Layering (Ritme Perlapisan) – Perulangan perlapisan
sejajar pada dasarnya dikarenakan sifat yang berbeda.
Kadang-kadang disebabkan oleh perubahan musim dalam
pengendapan. Misalnya di danau, sedimen kasar akan
diendapkan pada musim panas dan sedimen halus
diendapkan pada musim dingin ketika permukaan danau
membeku.
■ Cross Bedding (Silangsiur) – Sekumpulan perlapisan yang
saling miring satu sama lainnya. Perlapisan cenderung miring
kearah dimana angin atau air mengalir pada saat
pengendapan terjadi. Batas diantara sekelompok perlapisan
umumnya diwakili oleh bidang erosi. Sangat umum dijumpai
sebagai endapan pantai, sebagai sand dunes (gumuk pasir)
dan endapan sediment sungai.
■ Ripple Marks – karakteristik dari endapan air dangkal.
Penyebabnya oleh gelombang atau angin.
■ Graded Bedding (Perlapisan bersusun) – Terjadi sebagai
akibat berkurangnya kecepatan arus, dimana partikel partikel
yang lebih besar dan berat akan mengendap paling awal
diikuti kemudian oleh partikel-partikel yang lebi kecil dan
lebih ringan. Hasil pengendapannya akan memperlihatkan
perlapisan dengan ukuran butir yang menghalus kearah atas.
■ Mud cracks – hasil dari pengeringan dari sedimen yang
basah di permukaan bumi. Rekahan terbentuk oleh
pengkerutan sedimen ketika sedimen mengering.
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai