■ Sedimen adalah setiap partikel yang dapat ditransport oleh
aliran fluida yang kemudian diendapkan sebagai sedimen. ■ Pada umumnya, sedimen diangkut dan dipindahkan oleh air (proses fluvial), oleh angin (proses aeolian) dan oleh es (glacier). ■ Sedimen merupakan bahan atau partikel yang terdapat di permukaan bumi (di daratan ataupun lautan), yang telah mengalami proses pengangkutan (transportasi) dari satu tempat (kawasan) ke tempat lainnya. ■ Sedimen ini apabila mengeras (membatu) akan menjadi batuan sedimen. ■ Ilmu yang mempelajari batuan sedimen disebut dengan sedimentologi Sedimen dapat diangkut dengan tiga cara, yaitu:
1) Suspension: ini umumnya terjadi pada sedimen-sedimen yang sangat
kecil ukurannya (seperti lempung) sehingga mampu diangkut oleh aliran air atau angin yang ada. 2) Bed load: ini terjadi pada sedimen yang relatif lebih besar (seperti pasir, kerikil, kerakal, bongkah) sehingga gaya yang ada pada aliran yang bergerak dapat berfungsi memindahkan pertikel-partikel yang besar di dasar. Pergerakan dari butiran pasir dimulai pada saat kekuatan gaya aliran melebihi kekuatan inersia butiran pasir tersebut pada saat diam. Gerakan-gerakan sedimen tersebut bisa menggelundung, menggeser, atau bahkan bisa mendorong sedimen yang satu dengan lainnya. 3) Saltation yang dalam bahasa latin artinya meloncat umumnya terjadi pada sedimen berukuran pasir dimana aliran fluida yang ada mampu menghisap dan mengangkut sedimen pasir sampai akhirnya karena gaya grafitasi yang ada mampu mengembalikan sedimen pasir tersebut ke dasar. Sifat pergerakan partikel partikel dalam media air, pada partikel lempung dan lanau (suspended-load) serta partikel pasir dan kerikil (bed-load): menggelinding, meluncur, saltasi. Secara umumnya, sedimen atau batuan sedimen terbentuk dengan dua cara :
1) Batuan sedimen yang terbentuk dalam cekungan
pengendapan atau dengan kata lain tidak mengalami proses pengangkutan. Sedimen ini dikenal sebagai sedimen autochthonous. Yang termasuk dalam kelompok batuan autochhonous antara lain adalah batuan evaporit (halit) dan batugamping. 2) Batuan sedimen yang mengalami proses transportasi, atau dengan kata lain, sedimen yang berasal dari luar cekungan yang ditransport dan diendapkan di dalam cekungan. Sedimen ini dikenal dengan sedimen allochthonous. Yang termasuk dalam kelompok sedimen ini adalah Batupasir, Konglomerat, Breksi, Batuan Epiklastik. Ukuran Butir Batuan Sedimen Diagenesa ■ Diagenesa adalah proses perubahan yang terjadi setelah sedimen diendapkan. ■ Proses ini melibatkan semua perubahan selama dan setelah pembentukan menjadi suatu batuan dan proses pembentukan batuan dari sedimen dikenal sebagai litifikasi. ■ Diagenesa terjadi melalui proses kompaksi, sementasi, rekristalisasi dan perubahan kimiawi dari sedimen. ■ Kompaksi terjadi sebagai akibat berat sedimen yang terakumulasi dan butiran-butiran mineral secara bersamaan. Kompaksi akan mengurangi ruang pori dan menghilangkan kandungan air yang terdapat didalamnya. Sifat Sifat Batuan Sedimen ■ Perlapisan. – Perlapisan pada batuan sedimen klastik disebabkan oleh (1) perbedaan besar butir, seperti misalnya antara batupasir dan batulempung; (2) Perbedaan warna batuan, antara batupasir yang berwarna abu-abu terang dengan batulempung yang berwarna abu-abu kehitaman. – Disamping itu, struktur sedimen juga menjadi penciri dari batuan sedimen, seperti struktur silang siur atau struktur riak gelombang. – Ciri lainnya adalah sifat klastik, yaitu yang tersusun dari fragmen-fragmen lepas hasil pelapukan batuan yang kemudian tersemenkan menjadi batuan sedimen klastik. Kandungan fosil juga menjadi penciri dari batuan sedimen, mengingat fosil terbentuk sebagai akibat dari organisme yang terperangkap ketika batuan tersebut diendapkan Tekstur ■ Pada hakekatnya tekstur adalah hubungan antar butir / mineral yang terdapat di dalam batuan. ■ Tekstur yang terdapat dalam batuan sedimen terdiri dari fragmen batuan / mineral dan matrik (masa dasar). ■ Adapun yang termasuk dalam tekstur pada batuan sedimen klastik terdiri dari: Besar butir (grain size), Bentuk butir (grain shape), kemas (fabric), pemilahan (sorting), sementasi, kesarangan (porosity), dan kelulusan (permeability). Struktur Sedimen (Stratifikasi dan Perlapisan) ■ Rithem Layering (Ritme Perlapisan) – Perulangan perlapisan sejajar pada dasarnya dikarenakan sifat yang berbeda. Kadang-kadang disebabkan oleh perubahan musim dalam pengendapan. Misalnya di danau, sedimen kasar akan diendapkan pada musim panas dan sedimen halus diendapkan pada musim dingin ketika permukaan danau membeku. ■ Cross Bedding (Silangsiur) – Sekumpulan perlapisan yang saling miring satu sama lainnya. Perlapisan cenderung miring kearah dimana angin atau air mengalir pada saat pengendapan terjadi. Batas diantara sekelompok perlapisan umumnya diwakili oleh bidang erosi. Sangat umum dijumpai sebagai endapan pantai, sebagai sand dunes (gumuk pasir) dan endapan sediment sungai. ■ Ripple Marks – karakteristik dari endapan air dangkal. Penyebabnya oleh gelombang atau angin. ■ Graded Bedding (Perlapisan bersusun) – Terjadi sebagai akibat berkurangnya kecepatan arus, dimana partikel partikel yang lebih besar dan berat akan mengendap paling awal diikuti kemudian oleh partikel-partikel yang lebi kecil dan lebih ringan. Hasil pengendapannya akan memperlihatkan perlapisan dengan ukuran butir yang menghalus kearah atas. ■ Mud cracks – hasil dari pengeringan dari sedimen yang basah di permukaan bumi. Rekahan terbentuk oleh pengkerutan sedimen ketika sedimen mengering. Terima kasih