Anda di halaman 1dari 3

Nama : Yuliana Tri Pamungkas

NIM : 16808141063

Mata Kuliah : MSDM Internasional

REVIEW ARTIKEL

A. Identitas Artikel
Nama Penulis : Robert H. Sims dan Mike Schraeder
Judul Artikel : Expatriate compensation: An exploratory review of salient contextual
factors and common practice
Jumlah Halaman : 11 Halaman
Sumber : Career Development International Vol. 10 No. 2, 2005 pp. 98-108q
Emerald Group Publishing Limited 1362-0436
DOI 10.1108/13620430510588301

B. Hasil Review
1. Latar Belakang
Banyak organisasi, terutama perusahaan multinasional (MNC), menganggap
penugasan di luar negeri merupakan prasyarat untuk memajukan karier seseorang
(Chen et al., 2002; Ioannou, 1995).
Penggunaan karyawan ekspatriat oleh organisasi di anak perusahaan asing
mereka merupakan investasi besar dengan biaya kegagalan ekspatriat mencapai
tingkat yang sangat tinggi (Baruch, 2004). Salah satu masalah yang harus dihadapi
oleh organisasi ketika mempertimbangkan tingkat kegagalan ini adalah peran yang
dimainkan oleh kompensasi di seluruh dinamika ekspatriat (Baruch, 2004).
Selanjutnya, kompensasi ekspatriat dianggap sebagai komponen kunci dalam
efektivitas operasi global (Lowe et al., 2002). MNC harus menyadari faktor-faktor
kunci yang harus diperhatikan organisasi ketika mengkompensasi ekspatriat. Mereka
juga harus menyadari pendekatan yang digunakan oleh organisasi induk yang
digunakan untuk menentukan tingkat kompensasi ekspatriat yang sesuai.

2. Tujuan
Menguji faktor-faktor situasional penting yang berdampak pada kompensasi
ekspatriat dan praktik umum yang digunakan dalam kompensasi ekspatriat.

3. Desain/Metodologi/Pendekatan
Sintesis literatur ditinjau, yang mengarah pada identifikasi berbagai faktor
situasional atau kontekstual yang berdampak pada kompensasi ekspatriat. Tinjauan
literatur yang masih ada juga mengidentifikasi beberapa pendekatan adat untuk
kompensasi ekspatriat.

1
4. Temuan
a. Faktor Kontekstual yang Menonjol yang Mempengaruhi Kompensasi Ekspatriat
Berikut adalah faktor-faktor utama yang terkait dengan "keutuhan" dalam
konteks kompensasi ekspatriat.
- Biaya Hidup di Negara Tuan Rumah
- Kesehatan
- Perumahan
- Pajak Luar Negeri
- Pendidikan Anak-Anak
b. Pendekatan Umum untuk Mengembangkan Paket Kompensasi Ekspatriat
- Pendekatan Neraca
Salah satu pendekatan paling luas untuk memberi kompensasi kepada
para ekspatriat adalah pendekatan neraca. Secara umum, tujuan dari
pendekatan neraca adalah untuk “memberikan daya beli yang setara di luar
negeri untuk membantu mempertahankan gaya hidup rumah” (Overman,
2000, p. 88). Ketika organisasi induk menggunakan pendekatan neraca,
penting untuk menjaga agar gaji ekspatriat sejalan dengan rekan-rekan asal
negara mereka, bukan dengan rekan-rekan dari negara tuan rumah. Dengan
kata lain, fokusnya adalah mempertahankan ekuitas internal dengan rekan-
rekan di negara asal (Reynolds, 2000).
- Pendekatan Berbasis Tujuan
Pendekatan kompensasi ini memperhitungkan apa yang dibayar oleh
pesaing dan, lebih penting lagi, bagaimana kompensasi asing dibandingkan
dengan tingkat kompensasi karyawan lokal dalam pekerjaan yang sebanding
(Chen et al., 2002; Mervosh, 1997; Wentland, 2003). Khususnya, dengan
pendekatan berbasis tujuan, tunjangan tradisional (perumahan, pendidikan
anak-anak, dan premi insentif khususnya) sangat dibatasi. Pembatasan
pembayaran insentif bisa menjadi masalah mengingat pentingnya pembayaran
berbasis kinerja bagi ekspatriat (Lowe et al., 2002). Keberhasilan penggunaan
pendekatan berbasis tujuan bergantung pada beberapa faktor, yaitu:
 Organisasi harus memahami bahwa para ekspatriat paling mahal akan
menjadi mereka yang paling tidak ingin berada dalam tugas luar
negeri.
 Mengirim pesan perusahaan yang jelas bahwa tugas di luar negeri
adalah persyaratan virtual untuk peningkatan dalam suatu organisasi.
 Memastikan bahwa karyawan asing memahami dengan jelas apa yang
akan terjadi mengenai karir mereka saat repatriasi ke organisasi asal
(Cryne, 2004; Eisenberger et al., 1990; Misa dan Fabricatore, 1979) .

Fleksibilitas adalah kunci, karena memutuskan secara tepat di mana


untuk memotong biaya akan tergantung pada sifat penugasan, ekspatriat, dan
keluarga ekspatriat (Myers, 1995).

2
- Pendekatan Markas Internasional
Di bawah pendekatan markas internasional, juga disebut sebagai
"pendekatan regional", ekspatriat diberi kompensasi seolah-olah semua
karyawan asing berasal dari markas geografis yang sama dan dibayar pada
program neraca yang sama. Namun, pendekatan semacam ini agak rumit
untuk dilakukan. Karena tujuannya adalah kesetaraan di lokasi geografis,
organisasi harus menemukan cara yang layak untuk mengelola undang-
undang jaminan sosial, pensiun, dan perpajakan di seluruh perbatasan negara
(Allard, 1996). Kerugian lain yang potensial dari pendekatan ini adalah
bahwa, pada awalnya, jenis paket kompensasi ini menarik para ekspatriat
muda.

5. Implikasi Praktis
Artikel ini dimaksudkan untuk meningkatkan pemahaman kompensasi
ekspatriat dengan secara kolektif memeriksa tidak hanya "bagaimana" (pendekatan
primer) tetapi juga "mengapa" (faktor kontekstual atau faktor situasi penting) harus
dipertimbangkan ketika menentukan cara menyusun paket yang tepat.

6. Orisinilitas/Nilai
Mempresentasikan faktor-faktor dan praktik bersama-sama membuat
kontribusi penting pada literatur tentang kompensasi ekspatriat dengan mengatasi
tidak hanya "bagaimana" (pendekatan adat) kompensasi asing, tetapi juga "mengapa"
(faktor kontekstual yang menonjol).

7. Kesimpulan
Masalah yang berkaitan dengan kompensasi orang asing bisa sangat rumit.
Ada berbagai faktor yang dapat secara langsung mempengaruhi kompensasi orang
asing, dengan tiga pendekatan utama yang harus dipertimbangkan oleh suatu
organisasi. Beberapa organisasi dapat mencampur dan mencocokkan,
mengembangkan sistem tipe hibrida untuk mengkompensasi ekspatriat mereka
menggunakan beberapa jenis pendekatan kafetaria (Wentland, 2003) atau jenis
rencana fleksibel lainnya (Burns, 2003) dalam upaya untuk menjadi "adil" (Baruch,
2004).
Artikel ini dimaksudkan untuk meningkatkan pemahaman kita tentang
kompensasi orang asing dengan secara kolektif memeriksa tidak hanya "bagaimana"
(pendekatan primer) tetapi juga "mengapa" (faktor kontekstual atau faktor situasi
penting) harus dipertimbangkan ketika menentukan cara menyusun paket yang tepat.
Mengingat implikasi dari pertimbangan ini, jelas bahwa topik kompensasi ekspatriat
akan menjadi fokus penelitian lebih lanjut oleh komunitas akademis, khususnya
berkenaan dengan studi empiris sistematis tentang kompensasi asing.

Anda mungkin juga menyukai