(16808141063)
BAB 4
Kepemimpinan Partisipatif,
Pendelegasian, dan
Pemberdayaan
PENGERTIAN
Kepemimpinan
Partisipatif Pendelegasian Pemberdayaan
Menyangkut usaha manajer Jenis pembagian kekuasaan Melibatkan persepsi para
untuk mendorong dan yang terjadi jika manajer anggota organisasi bahwa
memfasilitasi partisipasi meminta bawahannya untuk mereka memiliki
orang lain dalam mengambil alih tanggung kesempatan untuk
pengambilan keputusan jawab untuk membuat menentukan peran
yang penting. keputusan yang sebelumnya pekerjaan mereka,
dibuat oleh manajer mencapai pekerjaan yang
tersebut. bermakna, dan
mempengaruhi peristiwa
penting.
1
SIFAT KEPEMIMPINAN PARTISIPATIF
Pengambilan
Manajemen yang
keputusan
demokratis
bersama
2
Macam-macam Partisipasi
3
Gambar 4-1. Kontimum Prosedur Pengambilan
Keputusan
Keputusan Keputusan
Konsultasi Pendelegasian
otokratis bersama
4
KONSEKUENSI KEPEMIMPINAN PARTISIPATIF
(Gambar 4-2. Model Sebab Akibat pada Kepemimpinan
Partisipatif)
Variabel Situasi
• Manfaat keputusan
• Distribusi pengetahuan
• Kesesuaian sasaran
• Tekanan waktu
• Ciri + nilai anggota 5
Tujuan Para Partisipan yang Berbeda-beda
•Meningkatkan kualitas keputusan dengan memanfaatkan pengetahuan dan keahlian pemecahan masalah dari para bawahan.
•Meningkatkan penerimaan bawahan atas keputusan itu dengan memberikan rasa kepemilikan bagi mereka.
•Mengembangkan keterampilan pembuatan keputusan dari para bawahan.
KONSULTASI KE
ARAH BAWAH •Memudahkan penyelesaian konflik dan pembentukan tim.
•Meningkatkan kualitas keputusan saat rekan sejawat memiliki pengetahuan yang relevan tentang penyebab masalah tertentu dn solusi
yang mungkin tersedia.
KONSULTASI
HORIZONTAL •Memudahkan koordinasi dan kerjasama antar para manajer subunit organisasi berbeda dengan tugas yang saling bergantung.
•Memungkinkan manajer mengambil keahlian atasan, yang mungkin lebi besar dari keahlian manajer itu.
•Memungkinkan manajer mengetahui bagaimana perasaan atasan tentang masalah tertentu dan kemungkinan reaksinya terhadap berbagai
proposal.
KONSULTASI KE
ARAH ATAS •Konsultasi yang berlebihan dengan atasan menunjukkan kurangnya rasa percaya diri dan inisiatif.
6
PENELITIAN TERHADAP DAMPAK
KEPEMIMPINAN PARTISIPATIF
7
Pengaruh dari Partisipasi
8
Keterbatasan Penelitian Partisipasi
10
Penerimaan Keputusan Kualitas Keputusan Peraturan Keputusan
• Derajat komitmen untuk • Aspek objektif keputusan • Memberikan serangkaian
menerapkan keputusan yang mempengarui kinerj grup peraturan untuk
secara efektif di luar dari pengruh apapun mengidentifikasi prosedur
• Penting saat keputusan harus yang dimediasi oleh keputusan yang tiddak tepat
implementasikan oleh penerimaan keputusan dalam situassi tertentu
bawahan atau memiliki • Pengaruh partisipasi pada karena kualitas keputusan
dampak bagi motivasi kerja kualitas keputusan dan/atau penerimaan akan
mereka bergantung pada distriusi terancam alam bahaya karena
informasi yang relean dan menggunakan prosedur
keahlian pemecahan masalah tersebut.
antara atasan dan bawahan
11
Gambar 4-3. Hubungan Sebab Akibat dalam
Model Keputusan Normatif
Kualitas dan
Prosedur keputusan Kinerja unit/tim
penerimaan keputusan
Variabel situasi
12
Model Revisi
13
Tabel 4-2. Versi yang Disederhanakan Model
Keputusan Normatif
Penting dan pemimpin tidak memiliki informasi yang penting, anggota tidak
KONSULTASI KONSULTASI
memiliki sasaran yang sama dengan pemimpin
14
Penelitian Mengenai Model
▰ Evaluasi seberapa penting keputusan ▰ Dorong orang untuk mengekspresikan kekhawatiran mereka.
tersebut. ▰ Gambarkan proposal sebagai hal yang sifatnya sementara.
▰ Identifikasi orang dengan pengetahuan atau ▰ Catatlah ide dan saran
keahlian yang relevan.
▰ Cari cara untuk membangun ide dan saran.
▰ Evaluasi kemungkinan kerja sama oleh para ▰ Berhati-hatilah saat mengekspresikan kekhawatiran tentang
partisipan. ide dan saran.
▰ Evaluasi kemungkinan penerimaan tanpa ▰ Dengarkan pandangan yang mengecam tanpa bersikap
partisipasi. defensif.
▰ Evaluasi apakah memungkinkan untuk ▰ Cobalah memanfaatkan saran dan lakukan dengan hati-hati.
mengadakan rapat. ▰ Tunjukkan penghargaan atas saran.
17
PENDELEGASIAN
• Pemberian tugas atau tanggung jawab yang baru dan berbeda kepada bawahan
KERAGAMAN • Spesifikasi wewenang dan tanggung jawab tambahan untuk pekerjaan dan penugasan
yang sama serta telah dilakukan oleh bawahan terssebut.
PENDELEGASIAN
18
PENELITIAN TENTANG
KONSEKUENSI DARI
• Kebutuan yang kuat akan kekuasaan, perasaan tidak
PENDELEGASIAN
aman, kebutuhan yang tinggi akan keberhasilan, dan
kesulitan membentuk hubungan • Penelitian eksperimen dan penelitian longitudinal
• Karakteristik bawahan (penelitian yang mengobservsi seara berulang subjek
• Tergantung karakter pekerjja dan jumlah otoritas yang yang sama) dibutuhkan untuk menyelidiki arah
dimiliki pemimpin hubungan sebab akibat dan kondisi yang
memfasilitasi (misalnya saling mempercayai, sasaran
bersama, kepercayaan ari pemimpin, keinginan
bwahan akan tanggung jawab yang lebih banyak)
ALASAN KURANGNYA
PENDELEGASIIAN
19
PENERAPAN: PANDUAN UNTUK PENDELEGASIAN
• Tugas yang dapat dilakukan dengan baik oleh bawahan • Tetapkan tanggung jawab secara jelas
• Tugas yang menndesak tetapi bukan yang mempunyai prioritas tinggi • Berikan otoritas yang cukup dan terapkan bats tanggung jawabnya
• Tugas yang relean bagi karier bawahan • Tetapkan persyaratan pelaporan
• Tugas dengan kesulitan yang sesuai • Pastikan penerimaan tanggung jawab dari bawahan
• Tuas yang menyenangkan maupun yang tidak menyenangkan • Teruskan informasi kepada mereka yang harus mengetahuinya
• Tugas yang tidak ddominan bagi peran manajer • Pantaulah kemajuan dengan cara yang sesuai
• Usahakan agar bawahan memperoleh informasi yang dibutuhkan
• Berilah dukungan dan bantuan, tetapi hindari pendelegasian yan terbalik
• Buatlah agar kesalahan itu menjadi proses belajar
20
PEMBERDAYAAN YAN DIAKUI
Sifat Pemberdayaan Psikologis
Spreitzer (1995)
1. Makna
Alasan penting untuk mempertimbangkan
2. Determinasi diri
proses psikolois adalah bahwa praktik
partisipatif dan program keterlibatan 3. Kapasitas diri
Menjelaskan bagaimana motivasi intrinsik karyawan tidak selalu mengurangi 4. Dampak
dan kapasitas diri orang terpengaruh oleh perasaan tidak memiliki kekuasaan atau
perilaku kepemimpinan, karakteristik membiarkan orang merasa bahwa
pekerjaan, struktur organisasi, dan pekerjaan mereka berharga dan bermakna
kebutuhan serta nilai mereka sendiri (Ccner dan Kanungo, 1988)
21
PEMBERDAYAAN YAN DIAKUI
Program Pemberdayaan
Tanggung Jawab
Pemilihan dan Penilaian Prosedur Keputusan
Kepemimpinan
Pemimpin yang Demokratis
Bersama
22
PEMBERDAYAAN YANG DIAKUI
Konsekuensi dari Pemberdayaan
Manfaat Potensial Potensi Biaya dan Risiko Konsekuensi dari Pemberdayaan Psikologis
• Komitmen tugas yang lebih kuat • Biaya yang lebih tinggi untuk seleksi dan pelatihan • Hanya ada beberapa studi yang menguji konsekuensi
• Inisitif yang lebih besar dalam menjalankan tanggung • Biaya tenaga kerja yang lebih tinggi bagi karyawan dari pemberayaan psikologis, yaitu Howard & Wellin
jawab peran yang terampil (1994); Koberg, Boss, Senjem & Goodman (1999);
• Inovasi dan pembelajaran yan lebih banyak, serta • Kualitas pelayanan yang tidak konsisten Konczak, Stelly & Trusty (2000); Speitzer (1995);
optimisme yang lebih besar tentang keberhasilan Speitzer, Kizilos & Nason (997)
• Kesepakatan yang mahal dan keputusan yang buruk
pekerjaan yang akan dicapai oleh beberapa karyawan • Hasil penelitian tentang dampak dari program
• Kepuasan kerja yang lebih tinggi pemberdayaan adalah campur aduk dan tidak
• Perasaan pelanggan akan ketidakadilan akibat
konklusif.
• Komitmen organisasi yang lebih kuat perlakuan yang tidak sama
• Berkurangnya pergantian karyawan • Perlawanan oleh para manajer menengah yang merasa
terancam
• Konflik akibat melambungkan harapan karyawan di
luar apa yang bersedia dipenuhi oleh manajer puncak
23
PEMBERDAYAAN YANG DIAKUI
Bagaimana Cara Pemimpin Meningkatkan Pemberdayaan
24
BAB 5
Hubungan Dua Pihak
(Dyadic Relations),
Pengakuan, dan Kesediaan
Mengikuti Pemimpin
TEORI PERTUKARAN PEMIMPIN-ANGGOTA
(LMX, Leader-member Exchange)
28
Versi Awal Teori LMX
29
Tahapan Pembuatan Peran
30
Pengukuran LMX
31
Penelitian Mengenai Hubungan LMX
32
Evaluasi atas Teori dan Penelitian LMX
Awalnya merupakan teori deskriptif, tetapi seiring berjalannya waktu, teori LMX menjadi lebih preskriptif.
▰ Teori ini membutuhkan lebih banyak elaborasi tentang cara hubungan pertukaran berubah dari waktu ke waktu.
▰ Harus disempurnakan dengan deskripsi yang jelas mengenai cara hubungan ua pihak para pemimpin itu saling
saling mempengaruhi kedua pihak dan mempengaruhi kedua pihak dan mempengaruhi kinerja kelompok secara
keseluruhan.
▰ Dapat disempurnakan dengan penggabungan proses pengakuan yang menjelaskan bagaimana para pemimpin
menerjemahkan tindakan bawahan dan bawahan menerjemahkan tindakan pemimpin.
33
PENGAKUAN PEMIMPIN TENTANG BAWAHAN
Model Penelitian
Pengakuan
pengakuan dua mengenai
dan LMX
tahap model
34
PENGAKUAN BAWAHAN DAN TEORI IMPLISIT
Implikasi dari
Faktor penentu Teori
pengakuan
pengakuan pengikut kepemimpinan
pengikut tentang
tentang pemimpin implisit
pemimpin
35
KONTRIBUSI PENGIKUT PADA KEPEMIMPINAN
YANG EFEKTIF
36
MANAJEMEN DIRI
TABEL 5-3. Strategi Manajemen Diri
38
▰ Perlihatkan apresiasi dan berikan pengakuan yang tepat
▰ Tantanglah rencana dan proposal pemimpin yang memiliki
kelemahan
▰ Tolaklah pengaruh yang tidak tepat yang diberikan atasan
▰ Berikan pelatihan dan konseling kepada pemimpin disaat yang tepat
39
MENGINTEGRASIKAN PERAN PEMIMPIN DAN
PENGIKUT
40
THANKS!
Any questions?
You can find me at
yulianatrip@gmail.com
41