Anda di halaman 1dari 11

EETZFEELZ

 ABOUT

keep smile
IKAN PARI
October 27, 2012 · by eetzfeelz · in Uncategorized · 1 Comment

Ikan pari (rays) termasuk dalam ikan bertulang rawan dan grup Cartilaginous (Last and Stevens,1994).
Ikan pari mempunyai bentuk tubuh gepeng melebar (depressed) dimana sepasang sirip dada (pectoral,
fins)-nya melebar dan menyatu dengan sisi kiri-kanan kepalanya, sehingga tampak atas atau tampak
bawahnya terlihat bundar atau oval. Ikan pari umumnya mempunyai ekor yang sangat berkembang
(memanjang) menyerupai cemeti. Pada beberapa spesies, ekor ikan pari dilengkapi duri penyengat
sehingga disebut ‘sting-rays’, mata ikan pari umumnya terletak di kepala bagian samping. Posisi dan
bentuk mulutnya adalah terminal(terminal mouth) dan umumnya bersifat predator. Ikan ini bernapas
melalui celah insang (gill openings atau gill slits) yang berjumlah 5-6 pasang. Posisi celah insang adalah
dekat mulut di bagian bawah (ventral). Ikan pari jantan dilengkapi sepasang alat kelamin yang disebut
“clasper” letaknya di pangkal ekor. Ikan pari betina umumnya berbiak secara melahirkan anak (vivipar)
dengan jumlah anak antara 5-6 ekor. Gambar 1, menyajikan ilustrasi ikan pari dengan bagian-bagiannya.

Gambar 1 : Bentuk Ikan Pari dan Bagian-Bagiannya

Ukuran ikan pari dewasa bervariasi dari ukuran yang relatif kecil, yaitu lebar 5 cm dengan panjang 10 cm
(famili NARKIDAE) hingga berukuran sangat besar yaitu lebar 610 cm dengan panjang 700 cm (pari
Manta, famili MOBULIDAE). Jumlah jenis ikan pari yang mendiami perairan di seluruh dunia belum ada
informasi yang tepat. Adapun yang pernah teridentifikasi secara akurat di Indonesia sesuai hasil
penelitian Sainsbury et,al.(1985) dan Tarp and Ifailola (1982) yang dilakukan di Samudera Hindia
sebanyak 16 spesies. Penelitian lain yang di lakukan di Laut Cina Selatan oleh Isa et.al. (1998) mencatat
sebanyak 4 spesies. Distribusi geografis ikan pari adalah sangat luas, ikan pari ditemukan diperairan
tropis, subtropis dan perairan di antartika yang dingin.

2.1.2 Pari Manta

Ikan pari manta (Manta birostris) adalah salah satu spesies ikan pari terbesar di dunia. Lebar tubuhnya
dari ujung sirip dada ke ujung sirip lainnya mencapai hampir 7 meter (kemungkinan lebih karena ada
laporan yang mengatakan bahwa ada manta yang lebar tubuhnya mencapai 9,1 meter). Bobot terberat
manta sendiri yang pernah diukur mencapai 3 ton.
Manta dapat ditemukan di lautan tropis di seluruh dunia – kurang lebih antara 35O lintang utara hingga
35O lintang selatan. Persebarannya yang luas dan penampilannya yang unik menyebabkan ikan ini
memiliki banyak nama mulai dari “manta Pasifik”, “manta Atlantik”, “devil fish”, hingga “sea devil”. Di
Indonesia sendiri, pari manta memiliki aneka nama lokal seperti cawang kalung, plampangan, serta pari
kerbau (mungkin karena bagian tubuh mirip tanduk di kepalanya sehingga ia dianggap mirip
dengankerbau).

Pari manta belakangan dikategorikan sebagai “dekat dengan ancaman” (near threatened)
oleh IUCN karena walaupun jumlahnya belum masuk kategori terancam punah, namun di masa depan
diperkirakan populasinya akan menyusut hingga akhirnya terancam punah. Populasi pari manta
dianggap dekat dengan bahaya karena tingginya kegiatan perikanan dan kondisi laut yang semakin
terpolusi, namun rasio kelahiran mereka rendah.

2.1.3 Klasifikasi
Manta birostris
Kerajaan: Animalia

Filum: Chordata

Kelas: Chondrichthyes

Ordo: Rajiformes

Famili: Myliobatidae

Upafamili: Mobulinae

Genus: Manta
Spesies: M. birostris

Manta dimasukkan ke dalam famili Myliobatidae yang terdiri dari 40 spesies pari berbeda. Famili dari
ikan pari ini juga dikenal sebagai “pari elang” (eagle ray) karena mereka tidak hidup di dasar laut dan
berenang bebas sehingga saat dilihat mereka sekilas seperti elang yang “terbang” di dalam laut. Famili
Myliobatidae ini dibagi dalam 4 subfamili dan pari manta dimasukkan ke dalam subfamili Mobulinae
yang juga diisi oleh ikan pari dari genus Mobula yang memiliki penampilan mirip pari manta namun
ukurannya lebih kecil. Nama “manta” sendiri berasal dari bahasa Spanyol yang berarti “selimut”.

Ada 3 spesies yang sebelumnya dianggap merupakan bagian dari genus Manta:

1. Manta birostris (pari manta Atlantik),

2. Manta hamiltoni (pari manta Pasifik), dan

3. Manta raya (pari manta Pangeran Alfred).

Ketiga pari manta itu sendiri sangat mirip satu sama lain. Belakangan, setelah dilakukan penelitian
terhadap contoh gen mereka, ketiga spesies itu dimasukkan dalam satu spesies yang sama: spesies Manta
birostris. Namun, ada pula yang mengatakan bahwa setidaknya ada 2 spesies manta: yang satu berukuran
besar dan suka bermigrasi, sementara yang satunya lagi berukuran lebih kecil dan lebih suka menetap.

2.1.4 Fisiologi dan Anatomi

Manta memiliki fisik yang secara umum mirip dengan kebanyakan ikan pari dengan sirip dada yang lebar
serta ekor kecil seperti cambuk. Sirip dadanya yang lebar membuat tubuhnya terlihat pipih. Manta
bergerak memakai sirip dadanya dengan cara mengombakkannya dari bagian dekat kepala hingga ke
belakang tubuh sehingga saat dilihat, pari manta seolah-olah sedang terbang di dalam laut.

Ekor manta sendiri lebih pendek dibandingkan dengan ekor ikan pari kebanyakan dan tidak bersengat.

Kulit manta juga diselubungi lapisan lendir yang jauh lebih tebal dibandingkan ikan pari kebanyakan.
Lapisan lendir ini diduga ada hubungannya untuk melindungi kulitnya yang rentan.

Manta juga memiliki ukuran otak yang lebih besar dibandingkan ikan pari lain dan hiu kerabatnya
sehingga mereka dianggap lebih cerdas dibandingkan kerabatnya yang lain.

Di dalam mulutnya juga terdapat 300 gigi kecil berbentuk pasak dan nyaris tersembunyi di bawah kulit.
Gigi ini tidak digunakan untuk makan, namun mungkin gigi ini berguna saat manta melakukan
perkawinan.

Manta juga memiliki lima pasang celah insang di bagian bawah tubuhnya untuk mengeluarkan air yang
masuk melalui mulutnya. Di bagian dalam celah insangnya terdapat tapis insang atau piringan penyaring
(filter plate) yang berfungsi untuk memerangkap plankton yang masuk bersama dengan air laut.
2.1.5. Ciri Umum Ikan Pari

Ikan pari merupakan salah satu jenis ikan yang termasuk kelas Elasmobranchii.

Ciri-ciri Taksonomi & morfologi ikan pari:

 Hidup di dasar laut

 Ikan ini dikenal sebagai ikan batoid (sekelompok ikan bertulang rawan yang mempunyai ekor

seperti cambuk)

 Memiliki celah insang yang terletak disisi ventral kepala

 Sirip dada ikan ini melebar menyerupai sayap, dengan sisi bagian depan bergabung dengan kepala

 Bagian tubuh sangat pipih

 Bentuk ekor seperti cambuk pada beberapa spesies, dengan sebuah atau lebih duri tajam di bagian

ventral dan dorsal (Anonim, 1988).

2.1.6. Ciri Khusus pada Ikan Pari

v Sisik à ada berbagai macam sisik

Sisik adalah bagian tubuh luar dan merupakan ciri sangat penting baik untuk I ikan tulang keras maupun
ikan tulang rawan. Sisik, umumnya sebagai pelindung dan penutup tubuh. Sisik placoid, hanya ada pada
ikan bertulang rawan, terdapat lapisan dentin. Bentuk sisik seperti bunga mawar dengan dasar yang
bulat/bujur sangkar, bagian yang menonjol seperti duri keluar dari epidermis. Contoh: Ikan pari dan hiu.
Sisik plakoid pada ikan hiu dan ikan pari sangat berbeda dalam bentuk dan susunannya. Ikan pari,
giginya berubah secara berkala menjadi lebih besar, piringan dasar tergabung menjadi satu sehingga
mampu memecah cangkang moluska, gigi ini merupakan derivate dari sisik.

Sisik tipe ktenoid pada dasarnya sama seperti sikloid mengenai struktur dan susunannya, tetapi berbeda
pada bagian belakangnya yaitu berbentuk seperti sisir. Beberapa spesies mungkin mereduksi menjadi
satu tonjolan atau spina (duri). Sisik ktenoid ditemukan menjadi duri sirip dorsal pada ikan pari.

v Alat Gerak (appendages) dan Lokomosi

Kelompok ikan sejenis ikan pari, sirip pektoralnya sangat membesar dan menempel sepanjang tubuh
mulai dari belakang kepala sampai di depan sirip pelvik. Bahkan pada ikan electric ray sirip tersebut
menyatu pada ujungnya sebagai alat untuk memancarkan cahaya. Ikan pari umumnya memiliki dua sirip
median dorsal yang letaknya jauh dari ekor, tetapi tidak ada pada ikan pari berduri (sting ray). Sirip anal
jelas tidak ada. Meski sirip ekor tidak ditemukan pada kebanyakan ikan pari, tetapi berkembang baik
pada ikan pari elektrik. Bagian dalam dari sirip pelvik ikan hiu jantan dan ikan pari jantan berubah
menjadi klasper sebagai alat untuk memindahkan sperma kepada hewan betina.
Ikan pari duri (ray-finned) siripnya disokong oleh duri lembut yang mudah terlihat, selamanya tidak
tertutup oleh kulit keras seperti elasmobranchii.

Ikan pari berenang dengan gerakan menggelombang sirip pectoral yang lebar. Warna punggung dari ikan
pari mirip dengan warna dasar sekitar dan beberpa jenis mempunayi duri beracun atau organ elektrik
yang juga merupakan alat pelindung diri.

v Ikan berbisa dan beracun

Luka yang disebabkan oleh ikan berbisa umumnya karena injeksi racun ke dalam tubuh korban dengan
menggunakan duri yang sangat pendek. Ikan beracun, dapat meneyebabkan sakit atau kematian bila
daging atau sebagian organ tubuhnya dimakan hewan pemangsa. Beberapa ikan hiu dan pari, spina
dorsal berhubungan dengan kelenjar bisa yang sangat beracun. Kelenjar racun ikan pari (Dasyatis), yaitu
pada duri ekor yang bengkok & dalam (jaringan vasodentine).

v Ikan bioluminesen

Bioluminesen adalah pancaran sinar oleh organisme, sebagai hasil oksidasi dari berbagai substrat dalam
memproduksi enzim. Susunan substratnya lusiferin, dan enzim yang sangat sensitive sebagai katalisator
oksidasi, disebut lusiferase.

Bioluminesen diproduksi oleh bakteri, jamur ataupun binatang invertebrate. Diantara hewan bertulang,
hanya ikan yang mampu memproduksi sinar. Organ luminesen ditemukan pada ikan pari berlistrik dan
beberapa ikan tulang keras khsusnya ikan yang tinggal di laut dalam.

Adanya organ yang memproduksi sinar ini dapat digunakan untuk menaksir kadalaman laut, dimana
ikan tersebut tinggal. Ini dimaksudkan juga bahwa ikan tersebut memproduksi sinar untuk mendapatkan
makanan, mengacaukan musuh, menerangi lingkungan ataupun menarik perhatian lawan jenisnya.
Semua ini masih dugaan, akan tetapi pada prinsipnya berfungsi untuk mendapatkan “penghargaan” antar
indivdu dalam satu jenis.

Ikan memproduksi bioluminesen dengan 2 cara, yaitu oleh pori-pori yang bercahaya ataupun organ
bersimbiose dengan bakteri pengahasil sinar. Intensitas bioluminesen mungkin bertambah atau
berkurang. Cara lain dalam memproduksi sinar bergantung pada ekspansi dan kontraksi kromatofora
pada permukaan kulit.

v Organ Listrik

Mengapa ikan listrik tidak menyengat dirinya sendiri, hal tersebut sulit untuk dipahami meskipun ada
dua penjelasan, yaitu bahwa system saraf ikan selalu diseliputi oleh lemak dan arus listrik mengalir selalu
tegak lurus.

v Ciri Khas Ikan Pari Manta

ü Tanduk (khas pari manta)


Ciri khas manta adalah sepasang “tanduk” di dekat mulutnya. “Tanduk” ini sebenarnya adalah sepasang
sirip sefala (kepala) yang membantu memasukkan air laut yang mengandung plankton makanannya dan
bisa ditekuk ke dalam mulut.

ü Warna Tubuh

Manta memiliki warna yang bervariasi, mulai dari hitam, biru keabu-abuan, cokelat, hingga nyaris putih.
Pola warna pada tubuh manta juga bervariasi di mana pada pari manta yang ditemukan di Pasifik timur
bagian bawah tubuhnya berwarna dominan hitam, sementara pada jenis pari manta yang ditemukan di
Pasifik barat, warna bagian bawah tubuhnya pucat. Belum diketahui apa fungsi dan penyebab dari
pewarnaan bervariasi ini, namun warnanya yang bervariasi memudahkan para ilmuwan untuk
membedakan manta dari wilayah yang satu dengan wilayah lainnya.

ü Melompat dari Air

Manta terkenal karena ia bisa melompat keluar dari air dan karena ukuran tubuhnya yang besar, ia selalu
menarik perhatian saat sedang melakukan lompatan. Ada beberapa teori mengenai sebab mereka
melompat dari air. Mereka mungkin melakukan itu untuk melarikan diri dari pemangsanya atau untuk
melepas parasit yang menempel pada tubuhnya. Teori lainnya, manta menggunakan itu untuk
berkomunikasi satu sama lain. Manta juga diperkirakan melompat keluar air untuk menunjukkan
kekuatannya saat sedang mencari pasangan.

Hal unik lain seputar pewarnaan manta adalah mereka memiliki semacam pola di bagian bahu serta
bawah tubuhnya dan pola-pola ini berbeda pada setiap individu manta sehingga dianggap mirip dengan
sidik jari pada manusia.

2.1.7 Makanan

Manta dikenal sebagai salah satu ikan besar yang memakan plankton (filter feeder). Ia makan dengan
cara membuka mulutnyasambil berenang sehingga plankton yang berada dalam air masuk ke dalam
mulutnya. Ia juga bisa menggunakan sepasang sirip kepalanya yang mirip tanduk itu untuk mengarahkan
plankton agar masuk ke mulutnya. Dengan cara ini ia dianggap berburu secara pasif karena ia tidak
mengejar mangsanya untuk makan. Manta juga diketahui memakan hewan-hewan kecil
seperti udang dananak ikan.

2.1.8 Reproduksi

Di musim kawin, sejumlah besar manta akan berkumpul untuk mencari pasangan kawin. Beberapa manta
jantan bisa saling bersaing untuk mendapatkan manta betina pasangannya. Manta jantan yang berhasil
mendapatkan manta betina akan berpegangan pada sirip pasangannya menggunakan giginya dan
merapatkan perutnya, lalu memulai perkawinan dengan cara memasukkan alat kelaminnya ke dalam
lubang kelamin betina. Perkawinan berlangsung selama kurang lebih 90 detik.

Pari manta adalah ovovivipar di mana telur menetas saat masih berada di dalam tubuh induknya. Seekor
manta betina bisa membawa 2 bayi manta sekaligus dalam tubuhnya. Periode “kehamilan” manta sendiri
belum diketahui secara pasti, namun kemungkinan bisa berlangsung antara 9-12 bulan. Bayi manta yang
baru menetas lalu keluar dari tubuh induknya dengan kondisisirip yang masih terlipat. Bayi manta mulai
aktif segera setelah ia mengembangkan siripnya dan bisa langsung mulai berenang. Seekor bayi manta
yang baru lahir diketahui bisa berukuran selebar 1,2 meter dan seberat 45 kg. Bayi manta bisa tumbuh
sangat cepat karena dalam waktu satu tahun, lebar tubuh mereka sudah mencapai hampir 2 kali lebarnya
saat pertama kali lahir. Usia maksimal pari manta sendiri yang diketahui mencapai 20 tahun.

2.1.9 Interaksi dengan hewan Lain


Ikan remora yang menempel pada perut manta

Ikan-ikan kecil diketahui sering berada di dekat manta. Salah satu spesies ikan laut yang paling sering
diketahui suka berada di dekat manta adalah ikan remora (Echeneida sp.). Ikan ini biasa ditemukan
menempel pada bagian bawah tubuh manta memakai semacam penghisap pada bagian atas tubuhnya.
Remora mendapat keuntungan dengan menempel pada manta karena ia terlindung dari pemangsanya
dan ia memperoleh “makanan gratis” berupa parasit yang menempel pada kulit manta.

2.1.10 Pemangsa

Hewan laut yang diketahui sebagai pemangsa utama pari manta adalah ikan-ikan hiu semisal hiu
macan (Galeocerdo cuvier). Manta tidak memiliki alat pertahanan semisal gigi tajam atau sengat
sehingga ia mengandalkan kemampuan berenangnya untuk melarikan diri dari musuhnya (termasuk
mungkin dengan melompat keluar dari air). Manta juga diketahui bisa memakai sirip dadanya untuk
memukul penyerangnya.

2.1.11 Jenis-jenis ikan pari

Di Indonesia dikenal beberapa jenis ikan pari, diantaranya:

 Pari Burung (Rhinoptera javanica)

 Pari Kelapa (Trygon sephen)

 Pari Kembang (Amphostistius kuhlii)

 Pari Kampret (Gymnura micrura)

 Pari Totol (Himantura varnak)

 Pari Kekeh (Rhinobatus djiddensis)

 Pari Ayam (Dasyatis sephen) (Anonim, 1979; Anonim 1989).

2.1.12 Jenis-Jenis Ikan Pari (Rays)

 1. Pari Mondol-White Spotted Whipray (Himantura Gerardi)

 2. Pari Minyak – Blue Spotted Maskray (Dasyati Kuhlii)


 3. Pari Cingir – Whiptail Stingray (Himantura Bleekeri)

 4. Pari Keprak / Pari Kupu-Kupu – Zonetail Butterfly Rays (Aetoplatea Zonura)

 5. Pari Mutiara – Jenkins Whipray (Himantura Jenkinsii)

 6. Pari Hidung Runcing -Sharpnose (Dasyatis Zugei)

 7. Pari Macan – Leopart Whipray (Himantura Undulata)

 8. Maugean Skate

 9. Giant Shovelnose Ray (Rhinobatos typus)

 10. Pari Hiu – Shark Ray (Rhina ancylostoma)

 11. White Spotted Shovelnose Ray (Rhynchobatus djiddensis)

 12. Spotted Shovel Nose Ray (Aptychotrema sp)

 13. Yellow Shovel Nose Ray (Aptychotremata sp)

 14. Brown Stingaree (Urolophus westraliensis)

 15. Blotched Stingaree (Urolophus mitosis)

 16. Banded Numbfish (Narcine westraliensis)

 17. Ornate Numbfish (Narcine sp)

 18. Numbfish (Hypnos monopterygium

 19. Eyed Skate (Raja sp)

 20. Western Round Skate (Irolita sp)

 21. Brown Stingray (Dasyatis annolatus)

 22. Brown Reticulad Stingray (Dasyatis teylandi)

 23. Blue Spotted Stingray (Dasyatis kuhlii)

 24. Black Stingray (Dasyatis thetidis)

 25. Cowtail Stingray (Pastinachus sephen)


 26. Black Blotched Stingray (Taeniura meyeni)

 27. BLue Spotted Fantail Stingray (Taeniura iymma)

 28. Black Spotted Stingray (Himantura toshi)

 29. Manta Ray (Manta birostris)

 30. Patchwork Stingaree (Urolophus flavomosaicus)

 31. Rat Tailed Ray (Gymnura australis)

 32. Pari Burung Elang – Barbless Eagle Ray (Aetomyleus nichofii)

 33. Pari Burung Elang – Spotted Eagle Ray (Aetobatus narinari)

 34. Pari Harimau

 35. Pari Raksasa

 36. Pari Mirip Manusia

2.2 Penyebaran dan kemelimpahan ikan pari

Ikan pari (famili Dasyatidae) mempunyai variasi habitat yang sangat luas dengan pola sebaran yang unik
(Cartamil et al., 2003). Daerah sebaran ikan pari adalah perairan pantai dan kadang masuk ke daerah
pasang surut dan biasanya ditemukan:

 Di perairan laut tropis (Tam et al., 2003)

 Di perairan tropis Asia Tenggara (Thailand,Indonesia,Papua Nugini)

 Amerika Selatan (Sungai Amazon)

Tetapi terdapat sejumlah spesies ikan pari bermigrasi dari perairan laut ke perairan tawar (Yuen et al.,
2003).

Di perairan laut, ikan pari mempunyai peran ekologis yang sangat penting, terutama sebagai predator
bentos (Gray et al., 1997). Namun beberapa aspek biologi (misalnya: reproduksi, diet dan fisiologi) ikan
pari belum dikaji secara menyeluruh (Snelson et al., 1988; Gilliam and Sullivan, 1993; Sisneros and
Tricas, 2000).

Di perairan Indonesia, ikan pari tertangkap hampir sepanjang tahun (Anonim, 1979). Berdasarkan data
Direktorat Jenderal Perikanan, Departemen Pertanian (1995), bahwa produksi tangkapan ikan pari pada
tahun 1993 sebesar lebih kurang 35.686 ton (Statistika Perikanan Indonesia, 1995).
2.3 Manfaat ikan pari

Manfaat ikan pari adalah:

 untuk diambil dagingnya, sbgai bahan makanan

 untuk diambil kulitnya

 untuk diambil tulangnya, sebagai sumber penghasil gelatin

Meskipun ikan pari tertangkap dalam jumlah yang cukup besar, namun pemanfaatannya masih sangat
terbatas sedangkan bagian lainnya terbuang sebagai limbah (Anonim, 1989; Saleh et al., 1995).

BAB III

KESIMPULAN

Ikan pari termasuk ke dalam ikan bertulang rawan, mempunyai bentuk tubuh gepeng melebar menyatu
dengan sisi kiri-kanan kepalanya. Umumnya mempunyai ekor menyerupai cemeti. Mata ikan pari
umumnya terletak di kepala bagian samping.

Secara fisiologi dan anatomi,

– Alat gerak pari bergerak memakai sirip dadanya dengan cara mengombakkannya dari bagian dekat
kepala hingga ke belakang tubuh, berenang dengan gerakan menggelombang sirip pectoral yang lebar.

– Sisik ikan pari terdapat 2 macam, yaitu sisik plakoid dan ktenoid. Sisik ktenoid pada beberapa
spesies mereduksi menjadi satu tonjolan atau duri yaitu duri sirip dorsal pada ikan pari.

– Pada beberapa spesies, terdapat ikan pari yang berbisa dan beracun. Racun tersebut terdapat pada
spina dorsal berhubungan dengan kelenjar bisa yang sangat beracun. Serta terdapat ikan pari yang
ekornya dilengkapi duri penyengat sehingga disebut ‘sting-rays’,

– Pada pari manta, terdapat ciri khas yaitu sepasang “tanduk” di dekat mulutnya yang sebenarnya
adalah sepasang sirip kepala untuk membantu memasukkan air laut yang mengandung plankton
makanannya dan bisa ditekuk ke dalam mulut.

– Warna tubuh manta memiliki warna yang bervariasi, mulai dari hitam, biru keabu-abuan, cokelat,
hingga nyaris putih.

Manfaat dari ikan pari dapat digunakan kulit, daging dan tulangnya.

Share this:
 Twitter

 Facebook

One comment

1.

Mr WordPress · October 27, 2012 - 5:08 am · Reply→

Hi, this is a comment.

To delete a comment, just log in, and view the posts’ comments, there you will have the option to edit or

delete them.

Leave a Reply

Search this sit

ARCHI VES

 October 2012

META

 Register

 Log in

Blog at WordPress.com.
Close and accept
Privacy & Cookies: This site uses cookies. By continuing to use this website, you agree to their use.
To find out more, including how to control cookies, see here: Cookie Policy

Anda mungkin juga menyukai