Anda di halaman 1dari 12

Matematika Peminatan

STATISTIKA
Kelompok 5
 Astiva Sekar Wilujeng
 Maulana Putra Pratama
 Miftahul Husna Ridwan
 Rio Hendrawan
 Risky Wulandari
A. Variabel Acak
Variabel acak (random variable) adalah deskripsi numerik dan hasil percobaan
yang terjadi pada percobaan yang besrifat acak. Variabel acak terbagi menjadi dua,
yaitu:
1. Variabel Acak Diskrit
Variabel acak diskrit adalah variabel acak yang tidak mengambil seluruh nilai
yang ada dalam interval atau variabelyang hanya memiliki nilai tertentu berupa
bilangan cacah, tidak berbentuk pecahan. Variabel acak diskrit x mempunyai nilai
x1, x2, x3,... Contoh: jumlah mobil mobil yang terjual setiap bulan, jumlah
kecelakaan lalu lintas setahun, jumlah televisi yang diproduksi setiap tahun.
2. Variabel Acak Kontinu ̸ Menerus
Variabel acak kontinu adalah variabel acak yang mengambil seluruh nilai yang ada
dalam sebuah interval (pada garis bilangan). Nilai variabel acak kontinu berupa
bilangan real. Contoh daerah hasil dari variabel acak kontinu x adalah : Rx={ 𝑥|0< 𝑥
<1, 𝑥ЄR}. Contoh: banyaknya minyak yang dipompa setiap jam dari sebuah sumur
atau banyaknya energi yang dihasilkan oleh PLN setiap hari, dll.

B. Distribusi Probabilitas
1. Distribusi Probabilitas Diskrit

Distribusi probabilitas diskrit dapat dinyatakan dengan sebuah


rumus, atau sebuah grafik yang memperlihatkan probabilitas yang
berkaitan dengan setiap nilai dari variabel acak.

Kumpulan pasangan terurut (x, f(x)) adalah fungsi probabilitas/fungsi


massa probabilitas atau distribusi probabilitas dari variavel acak diskrit
X, bila untuk setiap hasil x, dipenuhi persyaratan berikut:

a. f ( x ) ≥ 0
b. ∑ 𝑓(𝑥) = 1
c. P(X=x)= 𝑓(𝑥)

Contoh:
1) Dalam suatu pengiriman 8 komputer ke suatu toko terdapat 3
komputer yang rusak. Bila sekolah membeli 2 komputer tersebut
secara acak, tentukan distribusi probabilitas untuk jumlah
komputer yang rusak.
Solusi:
∁30 ∁52 10
f(0)=P(X=0)= ∁82
=28

∁31 ∁51 15
f(1)=P(X=1)= ∁82
=28

∁32 ∁50 3
f(2)=P(X=2)= =
∁82 28

Maka distribusi probabilitas X adalah:

X 0 1 2

f(x) 10 15 3
28 28 28

2) Bila agen mobil berencana menjual 50% dari mobilnya yang


dilengkapi dengan kantong udara, tentukan rumusan untuk menentukan
distribusi probabilitas jumlah mobil yang dilengkapi dengan kantong
udara diantara 4 mobil yang akan dijual.
Solusi:
Karena probabilitas untuk menjual mobil yang dilengkapi dengan
kantong udara adalah 0,5. Maka ruang sampel sebanyak 24 = 16
memiliki peluang yang sama. Untuk menjual x mobil dengan kantong
udara dan 4- x mobil tanpa kantong udara dapat dilakukan dengan ∁4𝑥
cara. Sehingga distribusi probabilitas dapat dinyatakan dengan rumusan
berikut
4
f(x)=∁𝑥 untuk x=1,2,3,4.
16

Dalam banyak kasus, kita perlu mengetahui probabilitas dari suatu


variabel acak yang lebih kecil atau sama dengan suatu nilai
riil x; ditulis dengan

f( x ) = P ( X ≤ x ) . Nilai f(x) tersebut dinamakan distribusi kumulatif.


Distribusi kumulatif F(x) dari suatu variabel acak diskrit dengan
distribusi probabilitas f(x) adalah:

F(x) = P(X ≤ x) = ∑ 𝑓(𝑡) untuk − ∞ < x < ∞.


1≤𝑥

2. Distribusi Probabilitas Kontinu


a. f(x)≥ 0

b. ∫−∞ 𝑓 (𝑥)𝑑𝑥 = 1
𝑏
c. 𝑃(𝑎 < 𝑥 < 𝑏) = ∫𝑎 𝑓(𝑥)𝑑𝑥
Contoh :
1) bila kesalahan perhitungan suhu dalam uji laboratorium adalah
variabel acak dengan fungsi kepadatan probabilitas sbb:
𝑥2
𝑓(𝑥) { 3 , −1 < 𝑥 < 2
0, 𝑠𝑒𝑙𝑎𝑖𝑛𝑛𝑦𝑎
a) Buktikan teorema point 2 diatas
b) Tentukan P(x) 0 < X ≤ 1
Solusi
∞ 2 𝑥2
a) ∫−∞ 𝑓(𝑥)𝑑𝑥 = ∫−1 𝑑𝑥 = 1
3
1 𝑥2 1
b) 𝑃(0 < 𝑥 ≤ 1) = ∫0 𝑑𝑥 = 9
3

3. Distribusi Probabilitas Gabungan


Bila X dan Y adalah variabel acak diskrit, distribusi probabilitas untuk
suatu kejadian secara bersamaan dapat dinyatakan dengan suatu fungsi
dengan nilai f(x,y) untuk setiap pasang nilai (x,y). Pada umumnya fungsi
diatas disebut dengan distribusi probabilitas gabungan (joint probability
distribution) dari X dan Y. Dalam kasus diskrit:

f ( x, y ) = P ( X= x,Y = y );
nilai f(x,y) adalah probabilitas X dan Y yang terjadi secara bersamaan.
Fungsi f(x,y) adalah distribusi probabilitas gabungan (joint
probability distribution) atau fungsi masa probabilitas (probability
mass function) dari variabel acak diskrit X dan Y, bila:
a. 𝑓(𝑥, 𝑦) ≥ 0 𝑢𝑛𝑡𝑢𝑘 𝑠𝑒𝑚𝑢𝑎 (𝑥, 𝑦)
b. ∑𝑥 ∑𝑦 𝑓(𝑥, 𝑦) = 1

c. 𝑃(𝑋 = 𝑥, 𝑌 = 𝑦) = 𝑓(𝑥, 𝑦)

Untuk setiap daerah A dalam bidang xy, P[(X ,Y)∈ A]= ∑ A ∑ f (x)
C. Distribusi Probabilitas Binomial
Percobaan binomial merupakan suatu percobaan yang memenuhi empat syarat
berikut:
1. Terdapat n kali percobaan.
2. Masing-masing percobaan hanya dapat menghasilkan dua kemungkinan, atau hasil
yang diperoleh dapat disederhanakan menjadi dua kemungkinan. Hasil yang
diperoleh tersebut dapat dianggap sebagai hasil yang sukses atau gagal.
3. Hasil dari masing-masing percobaan haruslah saling bebas.
4. Peluang untuk sukses harus sama untuk setiap percobaan.
Suatu percobaan binomial dan hasilnya memberikan distribusi peluang khusus
yang disebut sebagai distribusi binomial.
Hasil-hasil percobaan binomial dan peluang yang bersesuaian dari hasil tersebut
dinamakan distribusi binomial.
Dalam percobaan binomial, hasil-hasilnya seringkali diklasifikasikan sebagai
hasil yang sukses atau gagal. Sebagai contoh, jawaban benar suatu pertanyaan pilihan
ganda dapat diklasifikasikan sebagai hasil yang sukses, sehingga pilihan jawaban
lainnya merupakan jawaban yang salah dan diklasifikasikan sebagai hasil yang gagal.
Notasi-notasi yang umumnya digunakan dalam percobaan binomial dan distribusi
binomial adalah sebagai berikut.

Notasi Keterangan
P(S) Simbol untuk peluang sukses.
P(F) Simbol untuk peluang gagal.
p Peluang sukes.
q Peluang gagal.
P(S) = p dan P(F) = 1 – p = q
n Banyaknya percobaan
X Banyaknya sukses dalam n kali percobaan
Perhatikan bahwa 0 ≤ X ≤ n dan X = 0, 1, 2, 3, …, n.

Peluang sukses dalam percobaan binomial dapat dihitung dengan menggunakan


rumus berikut.

Dalam suatu percobaan binomial, peluang untuk mendapatkan tepat X sukses


dalam n percobaan adalah
𝑓(𝑥) = 𝑃(𝑋 = 𝑥) = ∁𝑛𝑥 ∙ 𝑝 𝑥 ∙ 𝑞 𝑛−𝑥

Untuk mengetahui bagaimana ilustrasi dari rumus peluang binomial tersebut


bermula, perhatikan Contoh 1 berikut.

Contoh:
1. Suatu koin dilempar sebanyak tiga kali. Tentukan peluang mendapatkan tepat dua
angka.
Pembahasan
Permasalahan ini dapat diselesaikan dengan melihat ruang sampelnya. Ruang sampel
dari pelemparan satu koin sebanyak tiga kali adalah
S = {AAA, AAG, AGA, GAA, GGA, GAG, AGG, GGG}
Dari ruang sampel, kita dapat melihat bahwa ada tiga cara untuk mendapatkan tepat
dua angka, yaitu AAG, AGA, dan GAA. Sehingga peluang kita mendapatkan tepat
dua angka adalah 3/8 atau 0,375.

Dengan melihat kembali Contoh 1 dari sudut pandang percobaan binomial, maka
contoh tersebut memenuhi keempat kriteria percobaan binomial.
a. Terdapat tiga kali percobaan.
b. Setiap percobaan hanya memiliki dua kemungkinan, yaitu angka (A) atau gambar
(G).
c. Hasil dari masing-masing percobaan saling bebas (hasil dari suatu pelemparan
tidak mempengaruhi hasil pelemparan lainnya).
d. Peluang percobaan sukses (angka) adalah ½ di setiap percobaannya.
1 1
Dalam kasus ini, n = 3, X = 2, p =2, dan q = 2. Sehingga dengan mensubstitusi nilai-

nilai tersebut ke dalam rumus, kita mendapatkan

1 1
P(x) =∁32 ∙ (2)2 ∙ (2)2
3
=8

=0,375

Jawaban tersebut sama dengan jawaban kita sebelumnya yang menggunakan ruang
sampel.

Contoh 1 tersebut juga dapat digunakan untuk menjelaskan rumus peluang binomial.
Pertama, perhatikan bahwa terdapat tiga cara untuk mendapatkan tepat dua angka
dan satu gambar dari delapan kemungkinan. Ketiga cara tersebut adalah AAG,
AGA, dan GAA. Sehingga, dalam kasus ini banyaknya cara kita mendapatkan dua
angka dari pelemparan koin sebanyak tiga kali adalah 3C2, atau 3. Secara umum,
banyak cara untuk mendapatkan X sukses dari n percobaan tanpa memperhitungkan
urutannya adalah
𝑛!
∁𝑛𝑥 =
(𝑛 − 𝑥)! 𝑥!

Ini merupakan bagian pertama rumus binomial. (Beberapa kalkulator dapat


digunakan untuk menghitung kombinasi tersebut).

Selanjutnya, masing-masing sukses memiliki peluang ½ dan muncul sebanyak dua


kali. Demikian juga masing-masing gagal memiliki peluang ½ dan muncul sekali.
Sehingga akan memberikan,

1 1
(2)2 ∙ (2)1

pada rumus binomial. Sehingga apabila masing-masing percobaan sukses sukses


memiliki peluang p dan muncul X kali serta peluang gagalnya adalah q dan muncul
n – X kali, maka dengan menuliskan peluang percobaan sukses kita akan
mendapatkan rumus binomial.

D. Tabel Uji
1. Tabel Z
2. Tabel t
3. Tabel F
4. Tabel r Product Moment
5. Tabel Chi-Square (𝑥 2 )

Anda mungkin juga menyukai