1. Pengertian Anemia
Anemia pada kehamilan adalah karena kekurangan zat besi jenis anemia
daya manusia. Anemia hamil disebut “Potential to Mother and Child” (Potensiak
membahayakan Ibu dan anak), karena itulah anemia memerlukan perhatian serius
dari semua pihak yang terkait dalam pelayanan kesehatan pada lini terdepan
2. Bentuk-Bentuk Anemia
Pada anemia makrositik ukuran sel darah merah bertambah besar dan jumlah
Mengecilnya ukuran sel darah merah merupakan salah satu tanda anemia
mikrositik.
(Manuaba, 1998).
antara 10% dan 20 % karena defesiensi makan memegang peranan penting dalam
timbulnya anemia maka dapat dipahami bahwa frekuensi itu lebih tinggi dari
1
Negara-negara yang sedang berkembang, dibandingkan dengan negara-negara
yang sedang maju. Menurut penelitian HOQ Swie Tjiong frekuensi anemia
gr/100ml atau lebih sebanyak 23,6% Hb rata-rata 12,3 gr/ml dalam trimester I,
11,3 gr/100ml dalam trimester II dan 10,8 gr/100ml trimester III, hal itu
(Sarwono, 2002).
berikutnya. Pada kehamilan relatif terjadi anemia karena darah Ibu hamil
mengakibatkan anemia hamil fisiologis, dan Hb Ibu akan menjadi 9,5 sampai 10
Rata-rata umur Ibu hamil 27-45 tahun, bervariasi dengan usia minimal 17
tahun dan usia maksimum 45 tahun. Sebagian besar Ibu hamil berusia 29 tahun
hingga 35 tahun yaitu sebesar 80% sebagian besar frekuensi persalinan Ibu hami
>2 kali sebanyak 75% rata-rata jarak kehamilan Ibu hamil adalah selama 2-15
tahun bervariasi dengan jarak kehamilan terendah selama 1 tahun dan jarak
tablet Fe pad Ibu hamil sebesar 2,65 bervariasi dengan nilai terendah 0 tahun tidak
2
5. Bahaya Anemia Pada Kehamilan
Persalinan prematuritas
Mola hidatidosa
Hiperemesis gravidarum
Perdarahan antepartum
3
Pengeluaran ASI berkurang
Intelegensi rendah
Tanda dan gejala anemia defesiensi besi biasanya tidak khas dan sering tidak
jelas seperti : pucat, mudah lelah, berdebar, taki kardia, dan sesak nafas.
Penelitian pasien anak rawat inap yang menderita anemia berat (Jr.Zucher at Al,
1997) membuktikan bahwa kepucatan pada kuku dan telapak tangan lebih
sensitive dan spesifik (62% dan 60%). Jika dibandingkan dengan konjungtiva
palpebra (31%). Pada pasien rawat jalan, sensitivitas dan dengan konjungtiva
palpebra (31%). Pada pasien rawat jalan, sensitivitas dan spesifisitas itu lebih
4
Tanda khas meliputi anemia, angular stomatitis, glositis, disfagia,
a. Diagnosa Laboratorium
pada anamnesa akan didapat keluhan cepat lelah, sering pusing, mata berkunang-
kubang dan keluhan mual muntah lebih hebat pada hamil muda.
Pemeriksaan darah dilakukan minimal dua kali selama kehamilan yaitu pada
b. Penanggulangannya
5
MANAJEMEN ASUHANKEBIDANAN
I. PENGUMPULAN DATA
A. IDENTITAS/BIODATA
Keluhan
3. Riwayat Menstruasi :
6
Dismenorrhoe : Tidak ada
<10 x 10 x- 20 x >20 x
Rasa lelah: Ada sewaktu melakukan aktivitas yang berat seperti mencuci
7
Penglihatan kabur : Tidak ada
Diet/makan
Perubahan makan yang dialami (termasuk ngidam, nafsu makan dan lain-lain) :
Tidak ada
Aktivitas Sehari-hari
Seksualitas : 1 x seminggu
8
Lain-lain : Tidak ada
8. Riwayat Sosial :
Perkawinan : 1 kali
Kawin II :
2. Tanda vital :
Suhu : 36,8 o C
BB : 56 kg
9
Conjunctiva : Pucat/anemis
4. Dada
Mammae :
Areola : Hitam
6. Extremitas
Ki Positif Negatif
7. Abdomen
10
Pemeriksaan Kebidanan
Palpasi Uterus
Kontraksi : Membujur
Presentasi : Kepala
Punggung : Pu ki
Askultasi :
8. Genitalia
Inspeksi
Nyeri : Ya Tidak
Ada Tidak
D. UJI DIAGNOSTIK
11
Keton : (-)
Haemotokrit : Rhesus :
12
ASUHAN KEBIDANAN PADA Ny .B. DENGAN ANEMIA
13