KESEGARAN JASMANI PADA LANSIA DI POSDAYA MAHKOTA SARI KELURAHAN KINGKING-TUBAN MIFTAHUL MUNIR, SKM. M Kes STIKES NU Tuban ABSTRAK Lanjut usia tidak dapat dihindari oleh setiap manusia. Lansia merupakan suatu bagian dari tahap perjalanan hidup manusia dan keberadaannya senantiasa harus diperhatikan, salah satunya kesegaran jasmaninya. Tetapi kenyataannya lansia menganggap remeh kesegaran jasmaninya, hal ini dibuktikan dari survei awal yang dilakukan yaitu dari 252 lansia yang mengikuti posyandu lansia yang aktif hanya 76 lansia, sedangkan 36 diantaranya memiliki masalah fisik yang mengganggu kesegaran jasmaninya. Untuk menjaga kesegaran jasmaninya dapat dengan mengikuti senam lansia. Oleh karena itu, peneliti bertujuan untuk mengetahui hubungan antara senam lansia (senam tera) dengan kesegaran jasmani pada lansia di Posdaya Mahkota Sari Kelurahan Kingking-Tuban. Desain penelitian ini adalah analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasinya adalah semua lansia yang aktif mengikuti posyandu lansia di Posdaya Mahkota Sari sebanyak 76 lansia, sampelnya sebanyak 64 lansia. Teknik pengambilan sampling adalah simple random sampling. Instrumen yang digunakan adalah lembar observasi. Uji yang digunakan adalah chi square dengan nilai α = 0,05. Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar (53,1%) lansia berjenis kelamin laki-laki, sebagian besar (53,1%) lansia mengikuti senam lansia (senam tera), setengahnya (28%) lansia mempunyai kesegaran jasmani baik dan hampir setengahnya (41,2%) lansia yang mengikuti senam lansia (senam tera) mempunyai kesegaran jasmani baik. Berdasarkan uji analisa yang didapatkan menggunakan chi square didapatkan x 2 hitung = 23,4577 lebih besar dari x 2 tabel = 9,488. Dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan antara senam lansia (senam tera) dengan kesegaran jasmani pada lansia. Oleh karena itu lansia diharapkan dapat mengikuti senam lansia (senam tera) dengan teratur agar kesegaran jasmaninya dapat terjaga dengan baik. Kata kunci : Senam Lansia, kesegaran jasmani PENDAHULUAN Kesegaran jasmani pada lansia merupakan kesegaran yang berhubungan dengan kesehatan yaitu kesegaran jantung, paru-paru, peredaran darah, kekuatan otot, dan kelenturan sendi. Lansia dikatakan segar atau dengan kata lain mempunyai kesegaran jasmani yang baik bila jantung dan peredaran darah baik sehingga tubuh seluruhnya dapat menjalankan fungsinya dalam waktu yang cukup lama. Lanjut usia tidak dapat dihindari oleh setiap manusia sebagai imbas bertambahnya usia. Lanjut usia merupakan suatu bagian dari tahap perjalanan hidup manusia dan keberadaannya senantiasa harus diperhatikan. Tidak adanya waktu, tempat dan kesempatan bagi lansia dalam melakukan aktifitas untuk mengisi sisa hidupnya, sehingga lansia menjadi kehilangan rasa percaya dirinya (Sumosardjuno, 1998 dalam bukunya R. Siti Maryam, 2008). Hal ini dibuktikan dengan banyaknya usia lanjut di Indonesia yaitu sebanyak 16,5 juta jiwa dari seluruh jumlah penduduk yang mencapai lebih dari 220 juta jiwa (Departemen Komunikasi dan Informatika, 2009). Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Tuban didapatkan jumlah penduduk lansia di Kabupaten Tuban per 31 Oktober 2009 sebanyak 58.731 jiwa. Dan berdasarkan survei, didapatkan jumlah lansia yang mengikuti posyandu lansia di Posdaya Mahkota Sari Kelurahan Kingking-Tuban pada tahun 2010 sebanyak 252 lansia tetapi yang aktif mengikuti posyandu lansia berjumlah 76 jiwa, baik yang mengikuti senam lansia maupun tidak mengikuti senam lansia. Dari 76 lansia tersebut 36 diantaranya sering mengeluh nyeri punggung, pusing, badan pegal-pegal, kaki dan tangan kesemputan dan lain- lain. Posdaya Mahkota Sari ini merupakan salah satu posyandu lansia yang anggotanya aktif datang dan manajemennya terkoordinir. Seiring dengan penambahan usia atau dengan adanya proses penuaan serta masalah fisik sehari-hari tersebut, maka kesegaran jasmani akan mengalami penurunan, yang perlu diperhatikan adalah bagaimana caranya mensikapi agar kesegaran jasmani di usia lanjut tetap terjaga. Oleh kerena itu kesehatan dan kesejahteraan para lanjut usia perlu dipertahankan. Untuk mengatasi masalah fisik dan menjaga kesegaran jasmani, selain dengan asupan nutrisi, bisa dengan meningkatkan aktivitas fisik, misalnya melakukan pekerjaan rumah dan berkebun, kegiatan ini dapat memberikan suatu latihan yang dibutuhkan untuk menjaga kesegaran jasmani. Akan tetapi harus dikerjakan secara tepat agar nafas lebih cepat, denyut jantung lebih cepat, dan otot menjadi lelah. Jalan cepat, cara ini berguna untuk memperbaiki kemampuan pengambilan zat asam (O 2 ) yang berarti memperbaiki fungsi jantung, paru- paru, peredaran darah dan lain-lain. Akan lebih baik jika dikombinasi dengan bentuk dan latihan yang lain seperti mengikuti senam lansia, renang, serta latihan kekuatan otot tubuh bagian atas dan bawah seimbang. Selain cara-cara diatas, sebagai tenaga kesehatan khususnya bidan dapat memberikan penyuluhan tentang senam lansia (senam tera) atau bekerja sama dengan kader untuk menyebarkan brosur atau liflet tentang senam lansia agar lansia lebih mengetahui tentang senam lansia dan lansia tertarik mengikuti senam lansia sehingga kesegaran jasmaninya dapat terjaga atau bahkan meningkat. Senam lansia (senam tera) sebagai upaya meningkatkan tingkat kesegaran jasmani pada lansia sebagai latihan atau olahraga. Senam lansia merupakan serangkaian gerak nada yang teratur dan terarah serta terencana yang diikuti oleh orang lanjut usia yang dilakukan dengan maksud meningkatkan kemampuan fungsional raga untuk mencapai tujuan tersebut. Berdasarkan latar belakang diatas maka peneliti ingin mengetahui adanya hubungan antara senam tera (senam lansia) dengan kesegaran jasmani pada lansia. MATERI DAN METODE PENELITIAN Usia lanjut dikatakan sebagai tahap akhir perkembangan pada daur kehidupan manusia (Budi Anna Keliat, 1999). Dalam mendefinisikan batasan penduduk lanjut usia menurut Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional ada tiga aspek yang perlu dipertimbangkan yaitu aspek biologi, aspek ekonomi dan aspek sosial (BKKBN, 1999). Banyak masalah-masaah fisik yang timbul pada masa lansia akibat mulai menurunnya fungsi organ tubuh atau fungsional raga, dan juga dipicu oleh masalah psikologis dan lain sebagainya. Senam lansia adalah serangkaian gerak nada yang teratur dan terarah serta terencana yang diikuti oleh orang lanjut usia yang dilakukan dengan maksud meningkatkan kemampuan fungsional raga untuk mencapai tujuan tersebut (Santoso, 1994). Manfaat dari senam lanjut usia menurut Nugroho (1999) dalam buku karangan R. Siti Maryam antara lain : 1) Memperlancar proses degenerasi karena perubahan usia, 2) Mempermudah untuk menyesuaikan kesehatan jasmani dalam kehidupan (adaptasi), 3) Fungsi melindungi, yaitu memperbaiki tenaga cadangan dalam fungsinya terhadap bertambahnya tuntutan, misalnya sakit. Senam Tera Indonesia merupakan latihan fisik dan mental, memadukan gerakan bagian-bagian tubuh dengan teknik dan irama pernapasan melalui pemusatan pemikiran yang dilaksanakan secara teratur, serasi, benar dan berkesinambungan. Senam ini bersumber dari senam pernapasan Tai Chi yaitu senam yang mempunyai dasar olah pernapasan yang dipadukan seni bela diri, yang di Indonesia dikombinasikan dengan gerak peregangan dan persendian jadilah sebagai olah raga kesehatan. "Tera" berasal dari kata "terapi" yang mempunyai arti penyembuhan/pengobatan. Manfaat 1. Secara umum : meningkatkan derajat kesehatan jasmani dan rohani tubuh manusia. 2. Secara khusus : Jasmani : memperbaiki dan meningkatkan kondisi dan fungsi jantung dan peredaran darah, sistem pernafasan, sistem susunan syaraf, pencernaan makanan, kelenjar endokrin, kekuatan dan daya tahan otot, kelenturan otot dan sendi, keseimbangan dan koordinasi dan proses metabolisme. Rohani : memelihara kestabilan penguasan diri, mengurangi dan menghilangkan stress/ketegangan, mengurangi/menghilangkan ketergantungan obat, melatih konsentrasi, meningkatkan kepekaan, memupuk rasa kebersamaan dan kekeluargaan. Contoh gerakan - gerakan senam 1. Gerakan pada leher a. Tengadahkan kepala ke atas, usahakan leher tidak menekuk ke belakang kemudian luruskan. Gambar 2.1(a). Gerakan pada leher. b. Tundukkan kepala pelan – pelan kemudian kembali ke posisi semula. Gambar 2.2(b). Gerakan pada leher. c. Miringkan leher pelan - pelan ke kiri, tengah kemudian ke kanan. Palingkan leher ke kiri, tengah dan ke kanan secara perlahan - lahan. Gambar 2.3. Gerakan pada leher. 2. Gerakan bahu dan tangan a. Putar pangkal lengan ke belakang kemudian ke depan. Dapat dilakukan dengan atau tanpa beban. Gambar 2.4. Gerakan bahu dan tangan (a). b. Lengan rileks didepan badan, gerakan ke dalam dan kesamping tubuh kemudian kembali ke posisi semula. Gambar 2.5. Gerakan bahu dan tangan (b). c. Posisi lengan di tekuk sejajar dengan bahu, gerakan ke depan dada, tarik ke belakang, lakukan bergantian dengan tangan kiri diatas dan tangan kanan dibawah. Gambar 2.6. Gerakan bahu dan tangan (c). 3. Gerak kaki a. Jalan tegap ditempat dengan kaki di angkat ke belakang. Gambar 2.7. Gerak kaki (a). b. Langkah silang kaki ke kanan dan ke kiri diikuti dengan ayunan tangan. Gambar 2.8. Gerak kaki (b) c. Angkat paha dan kaki ke depan dengan gerakan tangan ke atas. Gambar 2.9. Gerak kaki (c). d. Gerakan kaki menyilang didepan badan, sentuh ujung kaki kanan yang diangkat dengan tangan kiri, lakukan sebaliknya. Gambar 2.10. Gerak kaki (d). e. Gerakan jinjit dengan jari kaki. Gambar 2.11. Gerak kaki (e). f. Gerakan telapak kaki ke atas dengan tumpuan pada tumit dan kemudian lakukan lagi dengan ujung jari kaki. Gambar 2.12. Gerak kaki (f). g. Gerakan menekuk ujung jari ke dalam tumpuan tumit kemudian tarik ujung jari ke atas. Gambar 2.13. Gerak kaki (g). Semua gerakan dilakukan 8-10 kali hitungan. d. Latihan Pernafasan Duduklah dikursi dengan punggung bersandar dan bahu rileks. Letakkan kedua tangan pada tulang rusuk. Tarik nafas dalam - dalam. Kemudian keluarkan nafas perlahan - lahan sedapatnya. Terasa tangan akan menutup kembali. Kesegaran jasmani adalah kemampuan seseorang untuk melaksanakan tugas sehari-hari tanpa mengalami kelelahan yang berarti dan masih memiliki cadangan tenaga untuk menikmati waktu senggangnya dengan baik (Pudjiastuti dan Utomo, 2003 dalam buku karangan R. Siti Maryam, 2008). Kesegaran jasmani pada lansia adalah kebugaran atau kesegaran yang berhubungan dengan kesehatan, yaitu kebugaran jantung, paru - paru, peredaran darah, kekuatan otot, dan kelenturan sendi (R. Siti Maryam, 2008). Pada penelitian ini, peneliti menggunakan desain penelitian analitik dengan pendekatan cross sectional yaitu jenis penelitian yang menekankan waktu pengukuran / observasi data variabel independent dan dependen hanya pada satu kali pada satu saat. Pada penelitian ini populasinya adalah semua lansia yang aktif mengikuti posyandu lansia di Posdaya Mahkota Sari Kelurahan Kingking-Tuban yaitu sebanyak 76 orang dengan besar sampel adalah 64 responden yang diambil dengan cara simple random sampling. Variabel independen dalam penelitian ini adalah senam lansia (senamtera), sedangkan variabel dependentnya adalah kesegaran jasmani pada lansia. Prosedur pengumpulan data pada penelitian ini sebagai berikut : setelah peneliti mendapatkan rekomendasi dari institusi dan mendapat surat pengantar dari institusi untuk mendapatkan data dari Dinas Kesehatan tentang jumlah lansia di Kabupaten Tuban. Kemudian peneliti meminta ijin kepada bidan di Kelurahan Kingking untuk mendapatkan data awal tentang jumlah lansia yang mengikuti posyandu