Anda di halaman 1dari 8

Manfaat.co.

id

Manfaat Daun Salam Untuk Diabetes (Obat Herbal)

Diabetes merupakan penyakit yang membuat penderitanya tidak dapat mengontrol tingkat gula
(glukosa) dalam darah secara otomatis. Penyakit ini merupakan gangguan distribusi gula oleh tubuh.
Penderita diabetes tidak dapat memproduksi insulin yang cukup sehingga terjadi kelebihan gula dalam
darah. Insulin sendiri merupakan hormon alami yang berguna untuk mengatur tingkat gula dalam darah.
Penyakit diabetes dapat disebakan oleh keturunan maupun gaya hidup yang tidak sehat seperti merokok,
konsumsi alkohol berlebih, konsumsi banyak makanan yang tidak sehat maupun jarang berolah raga.

artikel terkait:

manfaat daun salam kering

manfaat daun salam untuk diet

manfaat daun salam untuk menurunkan berat badan

manfaat daun salam

manfaat godokan daun sirih

Penyakit diabetes cukup berbahaya bagi penderita dikarenakan dapat menyebabkan penyakit komplikasi
lain dalam tubuh. Memperhatikan asupan gizi yang dikonsumsi merupakan hal penting yang harus
dilakukan oleh seseorang agat terhindar dari bahaya penyakit ini. Untuk mengobati diabetes, kini telah
banyak beredar obat yang ditawarkan. Namun sayangnya banyak diantara obat tersebut yang justru
memicu efek samping negatif bagi penderita. Alasan inilah yang menyebabkan para ilmuan kini melirik
obat herbal untuk penderita diabetes. Salah satu obat herbal yang dianggap dapat membantu
mengobati diabetes adalah daun salam.

sekilas mengenai daun salam

Salam (Syzygium polyanthum) merupakan pohon penghasil daun rempah dari Indonesia yang biasanya
daunnya digunakan untuk bumbu masakan. Daun salam berbentuk daun tunggal yang letaknya
berhadapan dengan tangkai hingga mencapai 12 mm. Helai daun salam berbentuk lonjong sampai
bundar telur sungsang (elips) dengn ujung yang meruncing, pangkal runcing. Permukaan atas daun salam
bersifat licin dan berwarna hijau tua, sedangkan permukaan bawah berwarna hijau tua.

Daun salam sering dimanfaatkan untuk bumbu dapur, pewarna jala maupun anyaman bambu. Namun
disamping itu, daun salam juga berguna sebagai obat herbal yang salah satunya dapat menyembuhkan
diabetes. Hal ini dikarenakan daun salam mengandung banyak senyawa yang berguna bagi kesehatan.
Kandungan tersebut antara lain sebagai berikut.

Vitamin C,

Vitamin A,

Flavonoid,

Asam urat,

Antioksidan,

Rutin,

Salisilat,

Asam Caffeic, dan

Fitonutrien.

Senyawa-senyawa di atas merupakan senyawa alami daun salam yang sangat berguna bagi kesehatan
tubuh manusia.

artikel terkait: manfaat daun sukun untuk diabetes – manfaat daun sirsak untuk diet – manfaat daun
binahong untuk asam urat

Manfaat Daun Salam untuk Diabetes

Daun salam dipercaya bermanfaat untuk menurunkan kadar gula dalam darah pada penderita diabetes.
Diabetes dapat berangsur sembuh secara alami apabila kadar gula dalam darah penderita diabetes dapat
dikurangi. Tentunya, manfaat ini tidak dapat diperoleh secara langsung dikarenakan memerlukan proses
dengan konsumsi daun salam yang rutin dan teratur.
Kandungan senyawa alami pada daun salam tidak hanya membantu menurunkan kadar gula dalam
darah bagi penderita diabetes, namun juga membantu menjaga kestabilan kadar gula dalam darah
tersebut. Hal ini dikarenakan daun salam memiliki kandungan alami yang berguna untuk membantu
kinerja insulin untuk mengendalikan kadar gula dalam darah.

Selain itu, daun salam juga dapat digunakan sebagai pengobatan alternate yang berguna untuk
mencegah terjadinya komplikasi yang berbahaya akibat penyakit diabetes. Daun salam juga berguna
untuk mencegah terjadinya luka pembusukan pada penderita diabetes. Mengingat, kadar gula yang
tinggi pada penderita diabetes dapat menyebabkan luka sulit sembuh hingga membusuk.

artikel terkait: manfaat daun seledri untuk diet – manfaat daun seledri bagi penderita hipertensi –
manfaat daun kemangi untuk ejakulasi dini

Cara Membuat Ramuan Daun Salam untuk Diabetes

Daun salam dapat dimanfaatkan sebagai ramuan penyembuh diabetes dengan cara sebagai berikut.

Ambil beberapa lembar daun salam, cuci hingga bersih.

Rebus daun salam dengan air hingga mendidih

Angkat air rebusan, saring dan minum

Anda perlu meminu air rebusan daun salam ini sebanyak 2 kali sehari dengan tertatur, niscaya penyakit
diabetes Anda lama kelamaan akan menghilang.

artikel terkait: manfaat daun alpukat untuk hipertensi – manfaat daun sirsak untuk wasir – manfaat daun
sirsak untuk kesuburan
Demikian informasi yang dapat kami sampaikan mengenai manfaat daun salam untuk penderita
diabetes. Setelah Anda mengetahui mengenai manfaat ini, silahkan Anda konsumsi air rebusan daun
salam dengan teratur guna membantu menyembuhkan penyakit diabetes Anda. Semoga bermanfaat!

Categories:

Herbal

Tags: daun salammanfaat daun salamobat herbal diabetes

Roro Dyah

2 years ago

Related Post

6 Manfaat Bawang Putih Untuk Telinga yang Sakit

Umumnya, banyak orang mengetahui jika bawang putih hanya bisa dikonsumsi seperti dicampur ke
dalam masakan.…

6 Manfaat Minyak Kutus Kutus Untuk Penyakit Luar dan Dalam

Minyak Kutus Kutus merupakan minyak asli dari Bali yang pertama kali dibuat pada tahun 2012…

5 Manfaat Brotowali Untuk Diabetes Sebagai Obat Herbal

Bratawali atau di beberapa daerah disebut juga antawali, andawali, dan juga putrawali merupakan
tanaman yang…

Manfaat Tuak Untuk Diabetes Yang Belum Diketahui

Pernahkah kalian makan ‘brem’? Nah, brem merupakan salah satu makanan yang terbuat dari tuak.
Tuak…
Manfaat Daun Afrika Untuk Kolesterol Tinggi

Daun Afrika merupakan salah satu jenis tanaman yang dipercaya dapat mengatasi masalah koleterol
dalam tubuh.…

Doctors Talk

Gigi berlubang bagian atas bisa menyebabkan Penyakit meningitis, Gigi berlubang bagian bawah bisa
menyebabkan penyakit yang menyebabkan kematian mendadak, apa itu ? Simak penjelasan Drg.
Albertus Andika berikut ini.

Home Adchoices Cookies Term Of Use Disclaimer Hubungi Kami Kebijakan Privasi Ketentuan Layanan
Tentang

Manfaat.co.id

© Manfaat.co.id - All Rights Reserved - Hak Cipta di lindungi Undang Undang Top | View Desktop Version

Ibnu Siena Ibnu Siena

2 tahun lalu

Beranda Artikel

Angka Penderita Diabetes di Indonesia Mencengangkan

Angka Penderita Diabetes di Indonesia Mencengangkan – Sejumlah data tentang penyakit diabetes di
Indonesia cukup mencengangkan. Sample Registration Survey 2014 menyatakan diabetes menjadi
pembunuh nomor tiga di Indonesia.
Sementara data International Diabates Federation (IDF) menunjukkan, jumlah penyandang diabetes di
Indonesia diperkirakan sebesar 10 juta dan menempati urutan ketujuh tertinggi di dunia.

Kemudian, prevalensi diabetes di Indonesia cenderung meningkat, yaitu dari 5,7% tahun 2007, menjadi
6,9% tahun 2013. Lebih mencengangkan lagi, seperti dirilis Kementerian Kesehatan (Kemenkes), 2/3
diabetesi (sebutan untuk penderita diabates) di Indonesia tidak mengetahui dirinya memiliki diabetes.

Penyakit mematikan ini masih menjadi persoalan serius dunia, termasuk Indonesia. Indonesia
merupakan negara yang berada di urutan ke-4 dengan prevalensi diabetes tertinggi di dunia setelah
India, China, dan Amerika Serikat. Bahkan jumlah pengidap diabetes terus mengalami peningkatan dari
tahun ke tahun. Data WHO memperkirakan jumlah penderita diabetes melitus (DM) tipe 2 di Indonesia
akan meningkat signifikan hingga 21,3 juta jiwa pada 2030 mendatang.

Survei Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2007 dan 2017 melakukan wawancara untuk menghitung
proporsi diabetes melitus pada usia 15 tahun ke atas. Definisinya, sebagai diabates, jika pernah
didiagnosis menderita kencing manis oleh dokter atau belum pernah didiagnosis menderita kencing
manis oleh dokter tetapi dalam sebulan terakhir mengalami gejala sering lapar, sering haus, sering buang
air kecil dalam jumlah banyak dan berat badan turun. Hasilnya, tahun 2013 meningkat hampir dua kali
lipat dibandingkan tahun 2007.

Diabetes sering disebut-sebut sebagai ‘ibu’ dari berbagai penyakit. Pasalnya, diabetes bisa menjadi
penyebab dari banyak komplikasi penyakit, seperti penyakit jantung, penyakit ginjal, penyakit pada mata,
penyakit pada kaki, penyakit saraf, stroke, dan masih banyak lagi lainnya.

Buntut dari itu semua ternyata berdampak pada ekonomi negara. Mengapa demikian?

Seperti dikutip dari katadata.com, Indonesia diprediksi mengalami potensi kerugian hingga Rp 71 ribu
triliun akibat penyakit tidak menular, pada periode 2015-2035. Evidence & Analitycs, lembaga riset
kesehatan yang berbasis di Manchester, Inggrs, menyebutkan kerugian itu merupakan akumulasi dari
biaya pengobatan dan berbagai pengeluaran sebagai dampak penyakit, termasuk hilangnya produktivitas
penderita di usia kerja.
Sebenarnya, Indonesia bisa mengurangi beban perekonomian hingga sekitar Rp 16.900 triliun. Caranya,
dengan mengatasi angka kematian akibat beberapa penyakit tidak menular, seperti jantung, stroke, dan
diabetes melitus.

Masih dari sumber yang sama, peneliti University of Manchester, Gindo Tampubolon, mengatakan
penghematan dapat dilakukan apabila pemerintah berfokus kepada pengurangan kematian penyakit
tersebut. Sebaliknya, apabila pemerintah tidak melakukan apapun hingga 2035, total beban
perekonomian mencapai US$ 5,4 triliun, sekira Rp 70.200 triliun.

Besaran tersebut dihitung berdasarkan produktivitas yang hilang-dengan variabel usia kematian di
bawah 60 tahun-dan biaya perawatan secara akumulatif. Metode penghitungannya menggunakan
Reynold Scores.

Kepala Sub Direktorat Kanker, Direktorat Penyakit Tidak Menular Kementerian Kesehatan, Niken Wastu,
membenarkan, beban biaya pelayanan medis akibat penyakit jantung, stroke, ginjal, diabetes, dan
kanker pada tahun lalu mencapai hampir Rp 13 triliun.

Lalu, situs hellosehat.com memaparkan, dua dari tiga orang penderita diabetes tidak sadar mengidap
penyakit tersebut. Kemudian faktor terbesar diabetes yakni obesitas serta kurang aktifitas dan diiringi
konsumsi makanan cepat saji menjadi penyebabnya.

Hellosehat.com juga memberikan langkah-langkah pencegahan sederhana, yakni mengontrol berat


badan, banyak bergerak dan berolahraga, makan buah-buahan, mengurangi rokok, dan perbanyak
minum air putih. Langkah-langkah tersebut sangatlah sederhana untuk dilakukan. Mengingat, data-data
di atas sudah menjadi gambaran jelas bahwa diabetes faktanya sangat dekat dengan kita.

Sekadar catatan, terdapat dua kategori utama diabetes yaitu tipe 1 dan 2. Tipe 1 disebut insulin
dependent atau juvenile/childhood-onset diabetes, ditandai dengan kurangnya produksi insulin.
Sedangkan tipe 2, disebut non-insulin-dependent atau adult-onset diabetes, disebabkan penggunaan
insulin yang kurang efektif oleh tubuh.

Sumber: Sindonews.com, Kemenkes RI, Katadata.co.id, hellosehat.com, IDF.org


Sumber gambar: healthaim.com

Related

Ingat, Kental Manis Kandungan Utamanya Bukan Susu!

Ingat, Kental Manis Kandungan Utamanya Bukan Susu!

Indonesia Peringkat Satu Dunia Perokok di Atas Usia 15 Tahun

Indonesia Peringkat Satu Dunia Perokok di Atas Usia 15 Tahun

Millennials: Memperbaiki atau Memperburuk Situasi Disparitas di Indonesia?

Millennials: Memperbaiki atau Memperburuk Situasi Disparitas di Indonesia?

Anda mungkin juga menyukai