PENDAHULUAN
Santri merupakan sebutan bagi para siswa yang belajar mendalami agama
islam yang bertujuan untuk menguasai ilmu agama islam secara detail, serta
dan mereka mendapat fasilitas yang sama antara santri yang satu dengan
lainnya. Para santri yang menempati pondok pesantren, tidak berarti terlepas
adalah apakah pondok juga mempunyai fungsi pembentukan watak yang sesuai
menaati peraturan yang ditetapkan di dalam pesantren tersebut dan apabila ada
Tidak sedikit santri yang mengganggap hal tersebut sebagai suatu tekanan,
sehingga hal tersebut dapat membuat para santri mengalami suatu keadaan
stress.Hawari (2013)
tersebut.
1
2
kurang berhasil dan stress akan mengakibatkan semangat belajar dan bekerja
berkurang. Dan orang yang kurang belajar dan berusaha, prestasinya akan
sehingga sulit untuk keluar dari lingkaran negatif itu (Kusuma, 2013).
Kejadian stres cukup tinggi dimana hampir lebih dari 350 juta
pada awal masa remaja. Pada studi epidemiologi pada populasi remaja (berusia
12-18 tahun) di Amerika Serikat, klien yang mngalami stres 59,7%. Dari
mereka stres ringan 12%, stres sedang 37%, dan stress berat 49%.
banyak terdapat di kota kecil dan daerah terluar, seperti Kabupaten Tojo Una-
Una, Sulawesi Tengah, sebesar 37,1 persen dan Kabupaten Kepulauan Talaud,
Sulawesi Utara, sebesar 22,3 persen. Warga kota dengan prevalensi cukup
tinggi ada di Kota Bogor, Jawa Barat, sebesar 28,1 persen. Sedangkan untuk
wilayah Jawa Timur jumlah usia produktif 18-45 tahun yang mengalami stres ±
3,5 – 4 juta jiwa pada tahun 2010. Angka itu akan tumbuh sekitar 30% pada
tahun 2020 yang menyentuh angka 5,5 juta jiwa yang mengalami stres.
3
November 2017 oleh peneliti dari remaja putri berjumlah 250 terdapat 30
stres karena terlalu banyak hafalan dan peraturan dipondok, 13 orang juga
mengalami stres karena paksaan orang tua untuk mondok dan 7 orang juga
Naily, 2010). Beberapa permasalahan yang sering dialami oleh santri pada
tahun pertama tinggal di pondok pesantren adalah ketika santri rindu dengan
orang tua, keluarga, dan teman-teman mereka yang berada di rumah, ada juga
yang tidak betah tinggal di pondok karena banyaknya kegiatan yang padat,
(meditasion), hipnosis (hypnosis), dan musik (music). Metode lain yang dapat
merangsang sistem yang terkait dengan perasaan atau emosional yaitu otak
dapat digunakan untuk mengurangi nyeri karena saat melakukan olahraga atau
merangsang sistem yang terkait dengan perasaan atau emosional yaitu otak
tengah dan otak besar (dimensi pemusatan). Senam otak dapat dilakukan oleh
semua umum, baik lansia, anak-anak, remaja, maupun orang dewasa yang
5
dapat dilakukan tanpa waktu khusus, dimana porsi latihan yang tepat adalah
sekitar 10-15 menit, sebanyak 2-3 kali dalam seminggu (Yanuarita, 2012).
minum air, gerakan silang, 8 tidur, tombol bumi, tombol angkasa, kait relaks,
Sehingga jiwa dan tubuh menjadi relaks dan seimbang. Gerakan senam otak
diatas apabila dilakukan secara teratur dapat menurunkan stress pada santri,
mengatasi lupa karena gugup dan menenangkan pada saat belajar (Purwanto,
tahun 2017 cenderung menurun oleh karena itu, peneliti terdorong melakukan
penelitian tentang pengaruh senam otak (brain gym) terhadap tingkat stress
khususnya pada remaja saat ini, untuk itu kami berharap bisa memberikan
1.4.1 Teoritis
1.4.2 Praktis
1. Bagi Responden
kehidupan sehari-sehari.
7
Sunan Ampel.
3. Bagi Keperawatan
pengobatan masa kini baik dalam ilmu jiwa maupun juga digunakan