Anda di halaman 1dari 12

PERANAN, DUKUNGAN, FUNGSI, DAN MANAJEMEN DI BIDANG KOPERASI

1. Manajemen Koperasi dan Nilai-Nilai Dasar Gerakan Koperasi

1.1 Manajemen Koperasi

Menurut UU No. 25 tahun 1992, koperasi Indonesia didefiniskan sebagai ” badan


usaha yang beranggotakan orang seorang atau badan hukum koperasi dengan
melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip-prinsip koperasi sekaligus sebagai
gerakan ekonomi rakyat yang berdasar atas asas kekeluargaan”. Pengertian ini disusun
tidak hanya berdasarkan pada konsep koperasi sebagai organisasi ekonomi dan sosial tetapi
secara lengkap telah mencerminkan norma-norma dan kaidah-kaidah yang berlaku bagi
bangsa Indonesia.

Guna mencapai tujuan Koperasi, perlu diperhatikan adanya sistim Manajemen yang
baik. Sedangkan ketika kita berbicara tentang manajemen koperasi, selain definisi atau
makna dari koperasi, maka kita perlu tahu arti kata manajemen. Griffin mengungkapkan salah
satu definisi yang lengkap tentang manajemen dalam bukunya yang berjudul “Management
(Ensiklopedia ekonomi, Bisnis dan Manajemen, 1992)”, sebagai berikut : “Manajemen
adalah proses merencanakan dan mengambil keputusan, mengorganisasikan, memimpin, dan
mengendalikan sumber daya.

Berikut ini adalah beberapa pengertian atau definisi manajemen dari beberapa sumber:

1. Definisi Manajemen menurut Stoner adalah suatu proses perencanaan,


pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan usaha-usaha para anggota organisasi
dan penggunaan sumberdaya-sumberdaya organisasi lainnya agar mencapai tujuan
organisasi yang telah ditetapkan.

2. Memperkuat pendapat Stoner, Gibson dan kawan-kawan (1996) mendefinisikan


manajemen adalah suatu proses yang dilakukan oleh satu atau lebih individu
untuk mengkoordinasikan berbagai aktivitas untuk mencapai hasil-hasil yang
lebih baik yang tidak dapat dicapai apabila individu bertindak sendiri-sendiri.
Lebih jauh Peter Drucker percaya bahwa pekerjaan manajemen adalah untuk
membuat manusia lebih produktif.
3. Pendapat lainnya dikemukakan oleh Harold dan Cyril O. Donnel
mengungkapkan bahwa manajemen adalah usaha mencapai tujuan tertentu suatu
organisasi melalui kegiatan orang lain yang dilakukan oleh manajer melalui
proses perencanaan, pengorganisasian, penempatan, pengarahan dan
pengendalian.

Dari berbagai definisi manajemen diatas dapat disimpulkan bahwa manajemen


selalu berhubungan dengan institusi dan fungsi sebuah organisasi. Manajemen sebagai
suatu fungsi dan proses menyangkut sejumlah tugas-tugas yang kompleks di dalam
kerangka menjamin tercapainya suatu tujuan. Sedangkan manajemen sebagai suatu
institusi menggambarkan sejumlah orang-orang untuk mengisi tugas-tugas yang diatur
oleh organisasi tersebut.

Setelah memahami pengertian koperasi sebagai organisasi usaha yang berwatak sosial
dan konsepsi manajemen secara umum maka kita mengetahui apa itu manajemen koperasi.
Manajemen koperasi pada hakekatnya adalah penerapan ilmu manajemen di koperasi dimana
orang-orang yang diberi wewenang dan tanggung jawab melaksanakan proses perencanaan,
pengorganisasian, dan pengendalian sumber daya yang dimiliki oleh koperasi untuk
mencapai tujuan koperasi yaitu meningkatkan kesejahteraan berdasarkan nilai dan prinsip-
prinsip koperasi.

Pengertian yang sejalan dengan definisi diatas pernah disampaikan oleh Peter Davis
(1999) yaitu suatu proses manajemen yang diselenggarakan oleh orang-orang yang diberi
wewenang dan tanggung jawab untuk mengelola koperasi, nilai-nilai dan prinsip-prinsip
koperasi serta kekayaannya untuk mencapai tujuannya. Manajemen koperasi adalah kegiatan
profesional yang dilakukan oleh orang-orang yang bertanggung jawab. dengan mengerahkan
segala kemampuan kepemimpinannya dan memilih kebijakan untuk mengembangkan
koperasi mencapai tujuan-tujuannya berdasarkan nilai dan prinsip-prinsip koperasi.

1.2 Nilai-Nilai Dasar Gerakan Koperasi

Nilai-nilai koperasi adalah standar moralitas dan etika yang disepakati berdasarkan
tradisi para pendirinya yang dijadikan landasan ideologi koperasi dalam mencapai cita-
citanya. Nilai-nilai koperasi yang dimaksud meliputi: menolong diri sendiri, tanggung jawab
pribadi, demokrasi, persamaan, keadilan, kesetia kawanan, kejujuran, keterbukaan, tanggung
jawab sosial, serta kepedulian kepada orang lain.
Inti dari norma-norma atau aturan-aturan adalah nilai Koperasi, yaitu konsep-konsep
atau pengertian-pengertian yang dipahami, dihayati, dan dianggap bermanfaat serta
disepakati oleh sebagian besar anggota masyarakat Koperasi untuk dijadikan pengikat di
dalam berperilaku kelompok koperasi.

Nilai-nilai koperasi itu ada dua macam :

a. Ide-ide dasar dan etika dasar; falsafah dasar koperasi


b. Prinsip dasar, yaitu pedoman instrumental bagi praktek koperasi.
Etika dasar yang paling utama dan tak boleh diabaikan adalah :

1) Kejujuran; sesuai dengan apa yang dipelajari/dimengerti, tidak ada manipulasi-


manipulasi yang bisa memberi kesan lain
2) Kepedulian; nilai yang mengantarkan kepada sikap kemanusiaan, artinya selalu sadar
bahwa hidup itu tidak sendirian.
3) Kemajemukan (pendekatan demokratis); kenyataan yang harus selalu disadari oleh
para koperasiawan (insan Koperasi), kenyataan menunjukkan bahwa orang-orang
yang menjalani nasib yang sama dalam tingkat kehidupan sosial-ekonomi memiliki
latar belakang sosial yang berbeda-beda, tetapi mempunyai kesamaan kepentingan.
4) Konstruktif (percaya kepada cara-cara koperasi); merasa yakin atas keampuhan
koperasi berdasarkan karakteristiknya yang sudah dipahami dengan baik. Artinya
harus memiliki kepercayaan bahwa permasalahan yang mereka hadapi (skala
individual, kelompok lokal, regional, dan nasional) dapat diatasi dengan cara-cara
koperasi, artinya koperasi bukan hanya berbeda dengan yang lain akan tetapi juga
memiliki keunggulan komparatif.

2. Pengertian Manajemen dan Perangkat Organisasi Koperasi

2.1 Pengertian Manajemen

Para pakar manajemen menyimpulkan bahwa sejak akhir abad kesembilan belas,
biasanya manajemen didefinisikan dalam empat fungsi spesifik dari manajer, yaitu
merencanakan (Planning), mengorganisasikan (Organizing), melaksanakan (actuating),
dan mengendalikan (Controlling), walaupun kerangka kerja ini masih terus di teliti dan
sering diperdebatkan (Stoner at al,1996 : 10). Beberapa pakar lainnya menyebutkan
bahwa fungsi manajemen terdiri dari 5 P yaitu Perencanaan, Pengorganisasian,
Pengarahan, Pengkoordinasian dan Pengendalian. Tetapi kondisi terkini, para pakar
manajemen Amerika cenderung menganut tiga fungsi utama yaitu Planning, Organizing,
dan Controlling dengan alasan yang dapat dipertanggungjawabkan bahwa Actuating
atau pelaksanaan sebenarnya masuk dalam dimensi perencanaan (Gibson, at al. 1996 :
174).

1. Perencanaan
Fungsi penting pertama yang harus dijalankan oleh pihak manajemen koperasi adalah
fungsi perencanaan. Pengurus dan manajer di koperasi harus menyusun perencanaan
penggunaan sumber daya manusia, modal, sarana fisik, dan informasi yang dimiliki koperasi
untuk mencapai tujuan koperasi yang telah disepakati oleh para anggotanya. Perencanaan
menyangkut masa depan. Bagaimana dengan kemampuan, masalah, dan potensi yang
dimiliki koperasi saat ini diarahkan untuk mencapai target-target koperasi kearah yang lebih
baik.

Apa manfaat perencanaan bagi koperasi?

Apabila pengurus dan manajer mampu menyusun perencanaan yang baik, maka akan
memberikan manfaat sebagai berikut:

• Sebagai perwujudan koordinasi diberbagai bagian untuk mencapai tujuan organisasi


koperasi.
• Dapat menghindarkan keadaan yang tidak terduga di masa yang akan datang.
• Meningkatkan efektifitas dan efisiensi dengan penggunaan metoda kerja yang sesuai
dan sistematis.
• Memperlancar pendelegasian wewenang karena adanya kebijakan, prosedur serta
jadwal yang telah ditetapkan.
• Menghindarkan tindakan coba-coba, tanpa perhitungan yang menyebabkan
pemborosan bagi koperasi.
• Sebagai pedoman pengawasan agar pelaksanaan kegiatan di koperasi selalu
berpedoman pada tujuan.
Pengorganisasian
Setelah perencanaan disusun, pengurus dan manajer koperasi selanjutnya harus
melakukan fungsi pengorganisasian. Pengorganisasian dapat dikatakan sebagai proses
penciptaan hubungan antara berbagai fungsi, personalia dan faktor-faktor fisik, agar
semua pekerjaan yang dilakukan dapat bermanfaat serta terarah pada suatu tujuan.
Mengorganisasikan merupakan bagian proses manajemen yang memiliki arti membagi
pekerjaan diantara para individu dan kelompok serta mengkoordinasikan aktivitas
mereka agar setiap individu dapat mengetahui dengan jelas apa yang menjadi tugasnya
sehingga mereka dapat bekerja sama dengan baik dalam suatu perusahaan guna
mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Fungsi pengorganisasian dalam sebuah organisasi koperasi meliputi pembagian


seluruh tugas kedalam berbagai kerja individual dengan wewenang dan tanggung jawab
tertentu untuk menjalankan kerja tersebut dan selanjutnya berbagai kerja individual
tersebut dikumpulkan kedalam berbagai bagian atau unit kerja menurut dasar dan
ukuran tertentu.

Apa manfaat fungsi pengorganisasian?

Manfaat dan Tujuan fungsi pengorganisasian dalam manajemen koperasi adalah


mencapai usaha terkoordinasi melalui perancangan struktur hubungan tugas dan
wewenang baik yang menyangkut tugas pokok maupun tugas penunjang. Tugas pokok
organisasi koperasi adalah memberikan pelayanan kepada anggota melalui unit-unit
kegiatan usaha koperasi. Contohnya dalam disain struktur organisasi koperasi sekolah
tugas pokok dapat dicerminkan dengan adanya unit usaha kantin, unit usaha toko, unit
usaha foto copy, dan unit usaha simpan pinjam. Unit-unit usaha yang dimaksud adalah
tugas pokok koperasi yang mempengaruhi dan menentukan hidup matinya koperasi.
Tugas penunjang adalah unit kerja penunjang yang dapat dipakai bersama oleh unit-unit
tugas pokok koperasi seperti bagian administrasi keuangan, bagian perencanaan dan lain
sebagainya sesuai dengan kebutuhan.

Pelaksanaan
Setelah fungsi pengorganisasian dijalankan, selanjutnya pihak manajemen di
koperasi harus menjalankan fungsi pelaksanaan atau implementasi. Fungsi pelaksanaan
adalah suatu proses menggerakkan dan menjalankan organisasi agar orang-orang yang
diberi tugas, wewenang dan tanggung jawab dapat bekerja menjalankan tugas untuk
mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan. Disinilah pengurus dan manajer di
koperasi dituntut harus menjalankan fungsi kepemimpinan.

Pengendalian
Fungsi terakhir manajemen yang harus dilaksanakan oleh pihak manajemen
adalah fungsi pengendalian. Pengendalian merupakan aktivitas untuk menemukan,
mengoreksi adanya penyimpangan-penyimpangan dari hasil yang telah dicapai,
dibandingkan dengan rencana kerja yang telah ditetapkan sebelumnya.

Pada setiap tahapan kegiatan perlu dilakukan pengendalian, agar lebih cepat
dilakukan koreksi bila terjadi penyimpangan. Proses pengendalian mencatat setiap
perkembangan kearah tujuan pokok perusahaan, juga sasaran serta metoda
pencapaiannya yang memungkinkan manajer mengetahui lebih awal terdapat
penyimpangan. Karenanya, pengendalian berkaitan erat dengan perencanaan.

2.2 Perangkat Organisasi Koperasi

Menurut Prof. Ewell Paul Roy, Ph.D mengatakan bahwa manajemen koperasimelibatkan 4
unsur (perangkat) yaitu:

a). Anggota

b). Pengurus

c). Manajer

d). Karyawan merupakan penghubung antara manajemen dan anggota pelanggan

Sedangkan menurut UU No. 25/1992 yang termasuk Perangkat Organisasi Koperasiadalah:

a). Rapat anggota

b). Pengurus

c). Pengawas
Rapat Anggota

• Koperasi merupakan kumpulan orang atau badan hukum koperasi.

• Koperasi dimiliki oleh anggota, dijalankan oleh anggota dan bekerja untukkesejahteraan
anggota dan masyarakat.

• Rapat anggota adalah tempat di mana suara-suara anggota berkumpul dan hanyadiadakan
pada waktu-waktu tertentu.

• Setiap anggota koperasi mempunyai hak dan kewajiban yang sama. Seorang anggotaberhak
menghadiri rapat anggota dan memberikan suara dalam rapat anggota sertamengemukakan
pendapat dan saran kepada pengurus baaik di luar maupun di dalamrapat anggota.
Anggota juga harus ikut serta mengadakan pengawasan atas jalannyaorganisasi dan usaha
koperasi.

Anggota secara keseluruhan menjalankan manajemen dalam suatu rapat anggota


denganmenetapkan:

• Anggaran dasar

• Kebijaksanaan umum serta pelaksanaan keputusan koperasi

• Pemilihan/pengangkatan/pemberhentian pengurus dan pengawas

• Rencana kerja, pertanggungjawaban pengurus dalam pelaksanaan tugasnya

• Pembagian SHU

• Penggabungan, peleburan, pembagian dan pembubaran koperasi.

Pengurus Koperasi

• Pengurus koperasi adalah orang-orang yang bekerja di garis depan, mereka adalahotak dari
gerakan koperasi dan merupakan salah satu faktor yang menentukan berhasiltidaknya suatu
koperasi.

• Tugas dan kewajiban pengurus koperasi adalah memimpin organisasi dan usahakoperasi
serta mewakilinya di muka dan di luar pengadilan sesuai dengan keputusan-keputusanrapat
anggota.
Jumlah Pengurus sekurang-kurangnya tiga orang yang terdiri dari :

1. Unsur Ketua
2. Unsur Sekretaris
3. Unsur Bendahara

Tugas, fungsi, wewenang dan tanggungjawab Pengurus:


Secara Kolektif Pengurus bertugas :
 Memimpin organisasi dan kegiatan usaha
 Membina dan membimbing anggota
 Memelihara kekayaan koperasi
 Menyelenggarakan rapat anggota
 Mengajukan rencana RK dan RAPB
 Mengajukan laporan keuangan dan pertanggung jawaban kegiatan
 Menyelenggarakan pembukuan keuangan secara tertib
 Memelihara buku daftar anggota, daftar pengurus dan buku daftar pengawas.

Pengurus berfungsi sebagai : Perencana, Personifikasi Badan Hukum Koperasi, Kesatuan


Pimpinan, Penyedia sumberdaya dan pengendali koperasi.
Pengurus berwenang dalam :
- Mewakili koperasi didalam dan diluar pengadilan.
- Memutuskan penerimaan, penolakan dan pemberhentian anggota sementara, sesuai dengan
AD.
- Mengangkat dan memberhentikan Pengelola dan karyawan Koperasi.
- Melakukan tindakan dan upaya bagi kepentingan anggota sesuai dengan tanggungjawabnya.
Pengurus bertanggungjawab kepada Rapat Anggota mengenai pelaksanaan tugas
kepengurusannya setiap tahun buku yang disaksikan dalam Laporan Pertanggungjawaban
tahunan.

Secara Perorangan, tugas pengurus adalah :


a) Ketua :
- Bertugas mengkoordinasikan kegiatan seluruh anggota pengurus dan menangani tugas
pengurus yang berhalangan, memimpin rapat dan mewakili koperasi didalam dan diluar
pengadilan,
- Berfungsi sebagai pengurus, selaku pimpinan.
- Berwenang melakukan segala kegiatan sesuai dengan keputusan Rapat Anggota, Rapat
Gabungan dan Rapat Pengurus dalam mengambil keputusan tentang hal-hal yang
prinsip, serta menandatangani surat-surat bersama Sekretaris, serta surat-surat berharga
bersama bendahara
- Bertanggungjawab pada Rapat Anggota
b) Sekretaris :
- Bertugas melakukan pembinaan dan pengembangan dibidang kesekretariatan,
keanggotaan dan pendidikan.
- Berfungsi sebagai Pengurus selaku Sekretaris.
- Berwenang menentukan kebijaksanaan dan melakukan segala perbuatan yang
berhubungan dengan bidangnya sesuai keputusan rapat pengurus, serta menandatangani
surat bersama unsur Ketua.
c) Bendahara :
- Bertugas mengelolan keuangan (menerima, menyimpan dan melakukan pembayaran),
membina administrasi keuangan dan pembukuan.
- Berfungsi sebagai Pengurus, selaku Bendhara.
- Berwenang menentukan kebijakan dan melakukan segala perbuatan yang berhubungan
dengan bidangnya, serta menandatangani surat-surat berharga bersama unsur Ketua.
- Bertanggungjawab kepada rapat pengurus lengkap melalui ketua.
Menurut Leon Garayon dan Paul O. Mohn dalam bukunya “The Board of Directions
of Cooperatives” fungsi pengurus adalah:

• Pusat pengambil keputusan tertinggi

• Pemberi nasihat

• Pengawas atau orang yang dapat dipercaya

• Penjaga berkesinambungannya organisasi

• Simbol
Pengawas

Jumlah Pengawas sekurang-kurangnya tiga orang atau sesuai dengan AD Koperasi. Unsur
Pengawas terdiri dari :
1. Ketua merangkap anggota
2. Sekretaris merangkap anggota dan
3. Anggota
Tugas, fungsi, wewenang dan tanggungjawab pengawas :
(a) Secara Kolektif

- Bertugas melakukan Pengawasan dan Pemeriksaan sekurang-kurangnya tiga bulan


sekali atas tata kehidupan Koperasi termasuk organisasi, manajemen, usaha-usaha
dan pelaksanaan kebijakan pengurus, serta membuat laporan tertulis tentang
pemeriksaaan.
- Pengawas berfungsi sebagai Pengawas dan Pemeriksa.
Pengawas bertindak sebagai orang-orang kepercayaan anggota dalam menjaga harta
kekayaan anggota dalam koperasi.
- Bertanggungjawab kepada Rapat Anggota.
Syarat-syarat menjadi pengawas yaitu:

- mempunyai kemampuan berusaha

- mempunyai sifat sebagai pemimpin, yang disegani anggota koperasi dan


masyarakatsekelilingnya. Dihargai pendapatnya, diperhatikan saran-sarannya dan
diindahkan nasihatnasihatnya.

Seorang anggota pengawas harus berani mengemukakan pendapatnya.

- Rajin bekerja, semangat dan lincah.

- pengurus sulit diharapkan untuk bekerja full time.

- Pengurus mempunyai tugas penting yaitu memimpin organisasi sebagai keseluruhan.

- Tugas manajer tidak dapat dilaksanakan sebagai tugas sambilan tapi harusdilaksanakan
dengan penuh ketekunan.
Dasar-dasar Kegiatan Pengurus dan Pengawas
a) Dalam melaksanakan kegiatan, berpedoman pada:
1. Undang –Undang No. 25 tahun 1992.
2. Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga.
3. Keputusan Rapat Anggota.
b) Pelaksanaan kegiatan dilaksanakan secara kolektif berdasarkan azas kekeluargaam dan
masing-masing melaksanakan tugas dengan disiplin, inisiatif, kreatif sesuai dengan
pembagian tugas yang ditetapkan.
c) Pengurus dan Pengawas bekerja secara terbutka.
d) Pengurus adalah menyusun kebijaksanaan untuk dilaksanakan oleh Pengelola (manajer)
sesuai dengan perjanjian kerja yang telah ditentukan.
e) Pengawas melaksanakan pengawasan atas pelaksanaan kebijaksanaan Pengurus sesuai
dengan Keputusan Rapat Anggota.
f) Pertanggungjawaban Pengurus maupun Pengawas disajikan tertulis.
g) Pertanggungjawaban Pengurus maupun Pengawas secara perorangan yang telah diterima,
baik dalam Rapat Pengurus maupun Rapat Pengawas menjadi tanggungjawab Pengurus
atau pengawas.

Manajer

• Peranan manajer adalah membuat rencana ke depan sesuai dengan ruang lingkup
danwewenangnya mengelola sumberdaya secara efisien, memberikan perintah,
bertindaksebagai pemimpin dan mampu melaksanakan kerjasama dengan orang lain
untukmencapai tujuan organisasi (to get things done by working with and through
people)
DAFTAR PUSTAKA

Sumatri M.M., Bambang Agus dan Permana M.PD, Erwin Putera. 2017. Manajemen
Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM). Kendiri: Fakultas Ekonomi
Universitas Nusantara PGRI Kediri.

UU No. 25/1992 tentang Perkoperasian

Ensiklopedia Ekonomi, Bisnis dan Manajemen. 1992

G. Terry. 2001. Manajemen Dasar, Pengertian dan Masalah, edisi revisi, cetakan 1, Jakarta:
Bumi Aksara.

Handout Manajemen Koperasi, Jilid 1.

Anda mungkin juga menyukai