Guna mencapai tujuan Koperasi, perlu diperhatikan adanya sistim Manajemen yang
baik. Sedangkan ketika kita berbicara tentang manajemen koperasi, selain definisi atau
makna dari koperasi, maka kita perlu tahu arti kata manajemen. Griffin mengungkapkan salah
satu definisi yang lengkap tentang manajemen dalam bukunya yang berjudul “Management
(Ensiklopedia ekonomi, Bisnis dan Manajemen, 1992)”, sebagai berikut : “Manajemen
adalah proses merencanakan dan mengambil keputusan, mengorganisasikan, memimpin, dan
mengendalikan sumber daya.
Berikut ini adalah beberapa pengertian atau definisi manajemen dari beberapa sumber:
Setelah memahami pengertian koperasi sebagai organisasi usaha yang berwatak sosial
dan konsepsi manajemen secara umum maka kita mengetahui apa itu manajemen koperasi.
Manajemen koperasi pada hakekatnya adalah penerapan ilmu manajemen di koperasi dimana
orang-orang yang diberi wewenang dan tanggung jawab melaksanakan proses perencanaan,
pengorganisasian, dan pengendalian sumber daya yang dimiliki oleh koperasi untuk
mencapai tujuan koperasi yaitu meningkatkan kesejahteraan berdasarkan nilai dan prinsip-
prinsip koperasi.
Pengertian yang sejalan dengan definisi diatas pernah disampaikan oleh Peter Davis
(1999) yaitu suatu proses manajemen yang diselenggarakan oleh orang-orang yang diberi
wewenang dan tanggung jawab untuk mengelola koperasi, nilai-nilai dan prinsip-prinsip
koperasi serta kekayaannya untuk mencapai tujuannya. Manajemen koperasi adalah kegiatan
profesional yang dilakukan oleh orang-orang yang bertanggung jawab. dengan mengerahkan
segala kemampuan kepemimpinannya dan memilih kebijakan untuk mengembangkan
koperasi mencapai tujuan-tujuannya berdasarkan nilai dan prinsip-prinsip koperasi.
Nilai-nilai koperasi adalah standar moralitas dan etika yang disepakati berdasarkan
tradisi para pendirinya yang dijadikan landasan ideologi koperasi dalam mencapai cita-
citanya. Nilai-nilai koperasi yang dimaksud meliputi: menolong diri sendiri, tanggung jawab
pribadi, demokrasi, persamaan, keadilan, kesetia kawanan, kejujuran, keterbukaan, tanggung
jawab sosial, serta kepedulian kepada orang lain.
Inti dari norma-norma atau aturan-aturan adalah nilai Koperasi, yaitu konsep-konsep
atau pengertian-pengertian yang dipahami, dihayati, dan dianggap bermanfaat serta
disepakati oleh sebagian besar anggota masyarakat Koperasi untuk dijadikan pengikat di
dalam berperilaku kelompok koperasi.
Para pakar manajemen menyimpulkan bahwa sejak akhir abad kesembilan belas,
biasanya manajemen didefinisikan dalam empat fungsi spesifik dari manajer, yaitu
merencanakan (Planning), mengorganisasikan (Organizing), melaksanakan (actuating),
dan mengendalikan (Controlling), walaupun kerangka kerja ini masih terus di teliti dan
sering diperdebatkan (Stoner at al,1996 : 10). Beberapa pakar lainnya menyebutkan
bahwa fungsi manajemen terdiri dari 5 P yaitu Perencanaan, Pengorganisasian,
Pengarahan, Pengkoordinasian dan Pengendalian. Tetapi kondisi terkini, para pakar
manajemen Amerika cenderung menganut tiga fungsi utama yaitu Planning, Organizing,
dan Controlling dengan alasan yang dapat dipertanggungjawabkan bahwa Actuating
atau pelaksanaan sebenarnya masuk dalam dimensi perencanaan (Gibson, at al. 1996 :
174).
1. Perencanaan
Fungsi penting pertama yang harus dijalankan oleh pihak manajemen koperasi adalah
fungsi perencanaan. Pengurus dan manajer di koperasi harus menyusun perencanaan
penggunaan sumber daya manusia, modal, sarana fisik, dan informasi yang dimiliki koperasi
untuk mencapai tujuan koperasi yang telah disepakati oleh para anggotanya. Perencanaan
menyangkut masa depan. Bagaimana dengan kemampuan, masalah, dan potensi yang
dimiliki koperasi saat ini diarahkan untuk mencapai target-target koperasi kearah yang lebih
baik.
Apabila pengurus dan manajer mampu menyusun perencanaan yang baik, maka akan
memberikan manfaat sebagai berikut:
Pelaksanaan
Setelah fungsi pengorganisasian dijalankan, selanjutnya pihak manajemen di
koperasi harus menjalankan fungsi pelaksanaan atau implementasi. Fungsi pelaksanaan
adalah suatu proses menggerakkan dan menjalankan organisasi agar orang-orang yang
diberi tugas, wewenang dan tanggung jawab dapat bekerja menjalankan tugas untuk
mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan. Disinilah pengurus dan manajer di
koperasi dituntut harus menjalankan fungsi kepemimpinan.
Pengendalian
Fungsi terakhir manajemen yang harus dilaksanakan oleh pihak manajemen
adalah fungsi pengendalian. Pengendalian merupakan aktivitas untuk menemukan,
mengoreksi adanya penyimpangan-penyimpangan dari hasil yang telah dicapai,
dibandingkan dengan rencana kerja yang telah ditetapkan sebelumnya.
Pada setiap tahapan kegiatan perlu dilakukan pengendalian, agar lebih cepat
dilakukan koreksi bila terjadi penyimpangan. Proses pengendalian mencatat setiap
perkembangan kearah tujuan pokok perusahaan, juga sasaran serta metoda
pencapaiannya yang memungkinkan manajer mengetahui lebih awal terdapat
penyimpangan. Karenanya, pengendalian berkaitan erat dengan perencanaan.
Menurut Prof. Ewell Paul Roy, Ph.D mengatakan bahwa manajemen koperasimelibatkan 4
unsur (perangkat) yaitu:
a). Anggota
b). Pengurus
c). Manajer
b). Pengurus
c). Pengawas
Rapat Anggota
• Koperasi dimiliki oleh anggota, dijalankan oleh anggota dan bekerja untukkesejahteraan
anggota dan masyarakat.
• Rapat anggota adalah tempat di mana suara-suara anggota berkumpul dan hanyadiadakan
pada waktu-waktu tertentu.
• Setiap anggota koperasi mempunyai hak dan kewajiban yang sama. Seorang anggotaberhak
menghadiri rapat anggota dan memberikan suara dalam rapat anggota sertamengemukakan
pendapat dan saran kepada pengurus baaik di luar maupun di dalamrapat anggota.
Anggota juga harus ikut serta mengadakan pengawasan atas jalannyaorganisasi dan usaha
koperasi.
• Anggaran dasar
• Pembagian SHU
Pengurus Koperasi
• Pengurus koperasi adalah orang-orang yang bekerja di garis depan, mereka adalahotak dari
gerakan koperasi dan merupakan salah satu faktor yang menentukan berhasiltidaknya suatu
koperasi.
• Tugas dan kewajiban pengurus koperasi adalah memimpin organisasi dan usahakoperasi
serta mewakilinya di muka dan di luar pengadilan sesuai dengan keputusan-keputusanrapat
anggota.
Jumlah Pengurus sekurang-kurangnya tiga orang yang terdiri dari :
1. Unsur Ketua
2. Unsur Sekretaris
3. Unsur Bendahara
• Pemberi nasihat
• Simbol
Pengawas
Jumlah Pengawas sekurang-kurangnya tiga orang atau sesuai dengan AD Koperasi. Unsur
Pengawas terdiri dari :
1. Ketua merangkap anggota
2. Sekretaris merangkap anggota dan
3. Anggota
Tugas, fungsi, wewenang dan tanggungjawab pengawas :
(a) Secara Kolektif
- Tugas manajer tidak dapat dilaksanakan sebagai tugas sambilan tapi harusdilaksanakan
dengan penuh ketekunan.
Dasar-dasar Kegiatan Pengurus dan Pengawas
a) Dalam melaksanakan kegiatan, berpedoman pada:
1. Undang –Undang No. 25 tahun 1992.
2. Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga.
3. Keputusan Rapat Anggota.
b) Pelaksanaan kegiatan dilaksanakan secara kolektif berdasarkan azas kekeluargaam dan
masing-masing melaksanakan tugas dengan disiplin, inisiatif, kreatif sesuai dengan
pembagian tugas yang ditetapkan.
c) Pengurus dan Pengawas bekerja secara terbutka.
d) Pengurus adalah menyusun kebijaksanaan untuk dilaksanakan oleh Pengelola (manajer)
sesuai dengan perjanjian kerja yang telah ditentukan.
e) Pengawas melaksanakan pengawasan atas pelaksanaan kebijaksanaan Pengurus sesuai
dengan Keputusan Rapat Anggota.
f) Pertanggungjawaban Pengurus maupun Pengawas disajikan tertulis.
g) Pertanggungjawaban Pengurus maupun Pengawas secara perorangan yang telah diterima,
baik dalam Rapat Pengurus maupun Rapat Pengawas menjadi tanggungjawab Pengurus
atau pengawas.
Manajer
• Peranan manajer adalah membuat rencana ke depan sesuai dengan ruang lingkup
danwewenangnya mengelola sumberdaya secara efisien, memberikan perintah,
bertindaksebagai pemimpin dan mampu melaksanakan kerjasama dengan orang lain
untukmencapai tujuan organisasi (to get things done by working with and through
people)
DAFTAR PUSTAKA
Sumatri M.M., Bambang Agus dan Permana M.PD, Erwin Putera. 2017. Manajemen
Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM). Kendiri: Fakultas Ekonomi
Universitas Nusantara PGRI Kediri.
G. Terry. 2001. Manajemen Dasar, Pengertian dan Masalah, edisi revisi, cetakan 1, Jakarta:
Bumi Aksara.