Struktur &
Utilitas 6
POKOK BAHASAN
Perancangan Bangunan
Tinggi
02
Fakultas Teknik Program W121700024 Ir.Muji Indarwanto, MM. MT.
Studi Arsitektur
Abstract Kompetensi
Mata kuliah ini membahas tentang prinsip Setelah mengikuti mata kuliah ini
dasarnya bahwa setiap sistem struktur pada diharapkanan dapat menjelaskan dalam
suatu bangunan merupakan penggabungan perancangan bangunan tinggi yang
berbagai elemem struktur secara tiga dimensi, melibatkan aplikasi teknologi dan sistem
yang cukup rumit. bangunan secara terpadu.
1. Strategi Perancangan
Pada pendekatan strategi ini, orientasi bukaan bangunan, dimensi dan tata
letak serta pemilihan bahan bangunan yang sesuai menjadi titik tolak perancangan,
sehingga menghasilkan bangunan yang banyak memanfaatkan potensi alam,
terutama sinar matahari dan angina.Bangunan yang terbentuk dapat berupa
bangunan tropis atau bangunan bioklimatik.
Pada strategi ini, seakan-akan terlihat pembagian yang jelas antara ruang –
ruang pelayanan dan ruang – ruang yang dilayani, sehingga kebutuhan ruangan
yang digunakan untuk system mekanikal dan elektrikaldapat dialokasikan secara
baik.Dengan demikian, bangunan merupakan suatu kompleks system layanan
dimana jaringan utilitas merupakan bagian yang perludiperhatikan dalam rancangan.
Banyak program
arsitektural hanya
mengitung luas lantai bangunan yang dibutuhkan bagi kegiatan
penghuni/penggunaan bangunan ( luas netto ) dan tidak memperhatikan luas lantai
yang dibutuhkan untuk sirkulasi ( horizontal dan vertical ), penempatan
perlengkapan/peralatan bangunan baik berupa peralatan mekanikal maupun
elektrikal, dan luas lantai yang ditempati oleh struktur bangunan, baik berupa kolom
maupun diding geser/inti bangunan.
Parbandingan antara luas efektif ( luas netto ) dan luas bruto ( luas tipikal )
dapat dilihat pada table 2.1
Kadang-kadang luas lantai bruto ditentukan berdasarkan unit okupansi dari fungsi
bangunan, sebagaimana tercantum dalam tabel 2.2
Dalam perhitungan kebutuhan luas bruto untuk hotel, dapat pula digunakan
pendekatan lain. Dengan menganggap luas yang diperlukan untuk sirkulasi
horizontal ( 10% luas bruto ) dan sirkulasi vertical ( 25% luas bruto ), maka luas
bruto untuk kamar
Di
samping kebutuhan luas lantai untuk kamar tidur, diperlukan pula ruangan – ruangan
bagi kebutuhan penunjang kegiatan produktif (restoran, banquete, toko, dll)
Untuk bangunan hotel yang berbentuk menara ( tower), jumlah kamar per
lantainya biasanya berkisar antara 24 – 36 kamar, sedangkan untuk hotel berbentuk
memanjang (slab) jumlahnya disesuaikan dengan fasilitas layanan dan persyaratan
keamanan (jarak ke lift dan tangga kebakaran, dilatasi dan lain-lain).
Sebagaimana halnya bangunan hotel, rumah sakit juga terbagi atas beberapa
klasifikasi, seperti yang tertera dalam tabel 2.5
Gambar 2.3.
Untuk ketinggian bangunan 4 lapis, Jarak Bebas minimum bidang terluar Massa
bangunan dengan GSJ = Nilai GSB
Tempat parkir kendaraan merupakan fasilitas yang perlu disediakan oleh bangunan,
dan jika jumlah tempat parkir yang disediakan melebihi 20 kendaraan, maka harus
disediakan ruang duduk untuk istirahat sopir dengan ukuran minimal 2,00 x 3,00
meter.
Pengaturan parkir pada ruang terbuka Garis Sepadan Bangunan (GSB) dan (Garis
Sepadan Jalan (GSJ) bisa dilihat ditabel 2.6
Lantai untuk parkir tidak dihitung KLB ( maksimal 50% KLB, selebihnya
diperhitungkan 50%),dengan bangunan parkir pakir maksimal 150% KLB.
Jika menggunakan ramp spiral dua arah, maka jari – jari terpendek ditentukan
4,00 meter dengan lebar ramp 3,50 meter untuk setiap arah dengan pemisah
minimum 50 cm, sehingga lebar ramp minimum menjadi 7,50 meter. Bagi bangunan
parkir yang menggunakan ramp spiral, ketinggian bangunan tidak boleh melebihi 5
lapis.
Arnold C and Reitherman R., Building Configuration & Seismic Design, John Wiley &
Sons, New York, 1982.
Dadras, A.S., Mechanical System for Architect , Mc. Graw Hill, Inc New York, 1995.
Daniel L. Schodek, Structure, Prentice Hall, New Jersey
Haas, A. M., Precast Concrete Design and Apllication, Applied Science Publishers
London.
Hartono Purbo : “ Utilitas Bangunan “,Djambatan, Jakarta 1992.
Hart F and all, Multi Storey Buildings in Steel, Collins, London, 1985
Juwana, J. S., Sistem Bangunan Tinggi, Penerbit Erlangga, Jakarta, 2005
Kowalczyk R.M. and all, Structural Systems for Tall Buildings, McGraw-Hill Inc, New
York, 1992
Peurifoy R.L and Oberlender G.D., Formwork For Concrete Structures, McGraw-Hill Inc,
New York, 1996
Smith B. S. and Coull A, Tall Building Analysis and Design, John Wiley & Son Inc, New
York, 1991
Taranath B. S., Structural Analysis & Design of Tall Buildings, Mc Graw-Hill Book
Company, New York, 1988.
Thornton C and all, Exposed Structure in Building Design, McGraw-Hill Inc, New York,
1993
Wolfgang Schuller, High Rise Building Structures, John Wiley & sons, New York.