Anda di halaman 1dari 15

KOMUNITAS II

PROGRAM PUSKESMAS

OLEH:
KELOMPOK 3
B10-A
1. FRANSISCA DANIK FIATUN (173222771)
2. I GUSTI NYOMAN SUWANTARA (173222779)
3. I KETUT AGUS SUASTAWA (173222780)
4. I MADE WIDANA (173222782)
5. I NYOMAN ADI WIRASTAWAN (173222783)
6. L. GEDE WIDYA PUTRI LESTARI (173222784)
7. LUH MADE SRI ARISTAWATI (173222785)
8. LUH PUTU ARTHA SUCI (173222786)
9. NI KADEK DEVANIE PRATANA R. (173222789)
10. NI KOMANG AYU SRI HINGGAWATI (173222791)
11. NI MADE CINTIA PRATIWI (173222794)

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN WIRA MEDIKA BALI


PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
2018
KATA PENGANTAR

Dengan segala kerendahan hati, kami memanjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang
Maha Esa atas berkat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan penulisan Tugas
Makalah ini yang berjudul “Program Puskesmas”.
Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Komunitas II. Dalam
menyelesaikan makalah ini, kami telah banyak mendapat masukan dan bantuan dari berbagai
pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini kami mengucapkan terimakasih yang setulus-
tulusnya kepada semua pihak yang membantu dalam penyusunan makalah ini.
Kami menyadari bahwa penyusunan makalah ini masih jauh dari kata sempurna, untuk itu
kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan demi perbaikan makalah ini. Kami
berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat untuk para pembaca. Akhir kata kami
mengucapkan terima kasih atas perhatiannya.

Denpasar, November 2018

Kelompok
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Puskesmas dilahirkan tahun 1968 ketika dilangsungkan Rapat Kerja Kesehatan
Nasional (Rakerkesnas) I di Jakarta, di mana dibicarakan upaya pengorganisasian sistem
pelayanan kesehatan di tanah air, karena pelayanan kesehatan tingkat pertama pada waktu
itu dirasakan kurang menguntungkan dan dari kegiatan-kegiatan seperti BKIA, BP, dan
P4M (Pencegahan, Pemberantasan, Pembasmian Penyakit Menular ) dan sebagainya
masih berjalan sendiri-sendiri dan tidak saling berhubungan.
Melalui Rakerkesnas tersebut timbul gagasan untuk menyatukan semua pelayanan
tingkat pertama ke dalam suatu organisasi yang dipercaya dan diberi nama Pusat
Kesehatan Masyarakat (Puskesmas).
Pembangunan kesehatan mempunyai visi “Indonesia Sehat” diantaranya
dilaksanakan melalui pelayanan kesehatan oleh puskesmas dan rumah sakit. Selama ini
pemerintah telah membangun puskesmas dan jaringannya di seluruh Indonesia rata-rata
setiap kecamatan mempunyai 2 puskesmas, setiap 3 desa mempunyai 1 puskesmas
pembantu. Puskesmas telah melaksanakan kegiatan dengan hasil yang nyata, status
kesehatan masyarakat makin meningkat, ditandai dengan makin menurunnya angka
kematian bayi, ibu, makin meningkatnya status gizi masyarakat dan umur harapan hidup
(Kepmenkes, 2004).

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Program pengembangan Puskesmas ?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui program pengembangan puskesmas
BAB II
PEMBAHASAN

A. Definisi Puskesmas
Puseksmas adalah unit pelaksana teknis dinas kesehatan kabupaten/kota yang
bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di suatu wilayah kerja.
Pengertian puskesmas yang akan diketengahkan disini menunjukkan adanya perubahan
yang disesuaikan dengan perkembangan dan tuntutan pelayanan kesehatan dewasa ini,
diantaranya
1. Azrul Azwar, MPH (1980)
Pusat kesehatan masyarakat (puskesmas) adalah suatu kesatuan organisasi fungsional
yang langsung memberikan pelayanan secara menyeluruh kepada masyarakat dalam
suatu wilayah kerja tertentu dalam bentuk usaha-usaha kesehatan pokok
2. Departemen Kesehatan RI (1991)
Puskesmas adalah suatu kesatuan organisasi kesehatan fungsional yang merupakan
pusat pengembangan kesehatan masyarakat yang juga membina peran serta
masyarakat disamping memberikan pelayanan secara menyeluruh dan terpadu kepada
masyarakat di wilayah kerjanya dalam bentuk kegiatan pokok.
3. (Departemen Kesehatan RI, 2004)
Puskesmas adalah unit pelaksana teknis dinas kesehatan kabupaten/ kota yang
bertanggung jawab menyelenggarakan pengembangan kesehatan di suatu wilayah
kerja

B. Program Puskesmas
1. Program Pokok Puskesmas :
Program wajib yang telah standar dilakukan sesuai pengamatan dan pengalaman
penulis, antara lain:
a. Promosi Kesehatan (Promkes)

1) Penyuluhan Kesehatan Masyarakat


2) Sosialisasi Program Kesehatan
3) Perawatan Kesehatan Masyarakat (Perkesmas)

b. Pencegahan Penyakit Menular (P2M) :

1) Surveilens Epidemiologi
2) Pelacakan Kasus : TBC, Kusta, DBD, Malaria, Flu Burung, ISPA, Diare,
IMS (Infeksi Menular Seksual), Rabies

c. Program Pengobatan :

1) Rawat Jalan Poli Umum


2) Rawat Jalan Poli Gigi
3) Unit Rawat Inap : Keperawatan, Kebidanan
4) Unit Gawat Darurat (UGD)
5) Puskesmas Keliling (Puskel)

d. Kesehatan Ibu dan Anak (KIA)

1) ANC (Antenatal Care) , PNC (Post Natal Care), KB (Keluarga Berencana),


2) Persalinan, Rujukan Bumil Resti

e. Upaya Peningkatan Gizi


1) Penimbangan, Pelacakan Gizi Buruk, Penyuluhan Gizi
f. Kesehatan Lingkungan :

1) Pengawasan SPAL (saluran pembuangan air limbah), SAMI-JAGA (sumber


air minum-jamban keluarga), TTU (tempat-tempat umum), Institusi
pemerintah
2) Survey Jentik Nyamuk

g. Pencatatan dan Pelaporan :


1) Sistem Pencatatan dan Pelaporan Terpadu Puskesmas (SP2TP)
2. Program Tambahan/Penunjang Puskesmas :
Program penunjang ini biasanya dilaksanakan sebagai kegiatan tambahan, sesuai
kemampuan sumber daya manusia dan material puskesmas dalam melakukan
pelayanan
a. Kesehatan Mata : pelacakan kasus, rujukan
b. Kesehatan Jiwa : pendataan kasus, rujukan kasus
c. Kesehatan Lansia (Lanjut Usia) : pemeriksaan, penjaringan
d. Kesehatan Reproduksi Remaja : penyuluhan, konseling
e. Kesehatan Sekolah : pembinaan sekolah sehat, pelatihan dokter kecil
f. Kesehatan Olahraga : senam kesegaran jasmani

C. Sistem Alur Rujukan Kesehatan Puskesmas


Salah satu bentuk pelaksanaan dan pengembangan upaya kesehatan dalam Sistem
kesehatan Nasional (SKN) adalah rujukan upaya kesehatan. Untuk mendapatkan mutu
pelayanan yang lebih terjamin, berhasil guna (efektif) dan berdaya guna (efesien), perlu
adanya jenjang pembagian tugas diantara unit-unit pelayanan kesehatan melalui suatu
tatanan sistem rujukan. Dalam pengertiannya, sistem rujukan upaya kesehatan adalah
suatu tatanan kesehatan yang memungkinkan terjadinya penyerahan tanggung jawab
secara timbal balik atas timbulnya masalah dari suatu kasus atau masalah kesehatan
masyarakat, baik secara vertikal maupun horizontal, kepada yang berwenang dan
dilakukan secara rasional.
1. Menurut tata hubungannya, sistem rujukan terdiri dari : rujukan internal dan rujukan
eksternal.

a. Rujukan Internal adalah rujukan horizontal yang terjadi antar unit pelayanan di
dalam institusi tersebut. Misalnya dari jejaring puskesmas (puskesmas pembantu)
ke puskesmas induk
b. Rujukan Eksternal adalah rujukan yang terjadi antar unit-unit dalam jenjang
pelayanan kesehatan, baik horizontal (dari puskesmas rawat jalan ke puskesmas
rawat inap) maupun vertikal (dari puskesmas ke rumah sakit umum daerah).

2. Menurut lingkup pelayanannya, sistem rujukan terdiri dari : rujukan Medik dan
rujukan Kesehatan.

a. Rujukan Medik adalah rujukan pelayanan yang terutama meliputi upaya


penyembuhan (kuratif) dan pemulihan (rehabilitatif). Misalnya, merujuk pasien
puskesmas dengan penyakit kronis (jantung koroner, hipertensi, diabetes mellitus)
ke rumah sakit umum daerah.
b. Rujukan Kesehatan adalah rujukan pelayanan yang umumnya berkaitan dengan
upaya peningkatan promosi kesehatan (promotif) dan pencegahan (preventif).
Contohnya, merujuk pasien dengan masalah gizi ke klinik konsultasi gizi (pojok
gizi puskesmas), atau pasien dengan masalah kesehatan kerja ke klinik sanitasi
puskesmas (pos Unit Kesehatan Kerja).

D. Perencanaan Puskesmas (Public Heatlh Center Planning)


1. Pengertian Microplanning
Merupakan penyusunan rencana 5 tahunan dengan tahapan tiap-tiap tahun di
tingkat Puskesmas untuk mengembangkan dan membina Posyandu KB Kesehatan di
wilayah kerjanya, berdasarkan masalah yang dihadapi dan kemampuan yang dimiliki
dalam rangka meningkatkan fungsi Puskesmas
Perencanaan Tingkat Puskesmas, bertujuan meningkatkan kemampuan Puskesmas
dalam bidang perencanaan, khususnya berpikir analitik, inisiatif, kreatif dan inovatif
Lokakarya Mini Puskesmas, bertujuan meningkjatkan kemampuan Puskesmas
dalam menggerakan stafnya dalam pelaksanaan kegiatan yang telah direncanakan
Stratifikasi Puskesmas, bertujuan meningkatkan kemampuan Puskesmas dalam
melakukan pengendalian dan penilaian Puskesmas
2. Macam Perencanaan Puskesmas

a. Perencanaan Upaya Kesehatan Wajib:Promkes, PL, KIA-KB, Gizi, P2, BP.


b. Perencanaan Upaya Kesehatan Pengembangan:UKS, PKM, UKK, Kesgilut,
Keswa, Mata, Lansia, Batra.

3. Langkah Penyusunan Perencanaan Upaya Kesehatan

a. Menyusun usulan kegiatan:Rincian kegiatan, tujuan, sasaran, volume, waktu,


lokasi, biaya untuk setiap kegiatan
b. Mengajukan Usulan Kegiatan, ke Dinkes
c. Menyusun Rencana Pelaksanaan Kegiatan (POA)

4. Format Microplanning

a. Pendahuluan
b. Keadaan dan Masalah
c. Tujuan dan Sasaran
d. Pokok kegiatan dan Tahapan pelaksanaan tahunannya
e. Penyusunan kebutuhan sumber daya
f. Pemantauan dan Penilaian
g. Penutup

5. Definisi:

a. Perencanaan: salah satu fungsi manajemen yg merupakan keseluruhan proses


memilih alternatif, langkah dan alokasi sumber daya yang terbaik untuk mencapai
suatu tujuan
b. Masalah: sesuatu yang perlu dipecahkan mengingat adanya kesenjangan antara
tujuan yang diharapkan dengan kenyataan
c. Tujuan: pernyataan tentang sesuatu yang ingin dicapai dalam kurun waktu
tertentu, yang dinyatakan dalam uraian pokok dan ringkas serta tidak perlu
dinyatakan secara kuantitatif
d. Sasaran: suatu pernyataan tentang suatu hasil yang terukur (kuantitatif) dan yg
direncanakan dicapai dalam kurun waktu tertentu
e. Kebijakan: ketentuan yang ditetapkan untuk dipergunakan sebagi pedoman atau
petunjuk untuk menyelenggarakan upaya dalam mencapai tujuan dan sasaran
f. Strategi: arah dan cara bertindak yang dipilih dengan memperhitungkan berbagai
segi, serta faktor lingkungan, untuk mencapai sasaran yang ingin dicapai

6. Lokakarya Mini Bulanan


Pertemuan yang diselenggarakan setiap bulan di Puskesmas yang dihadiri oleh
seluruh staff di Puskesmas, Puskesmas Pembantu dan Bidan di desa serta dipimpin
oleh Kepala Puskesmas
Proses penggalangan kerjasama tim Puskesmas dengan pendekatan sistem

Masukan

a. Laporan hasil kegiatan bulan lalu


b. Informasi: hasil rapat dinas kab /kota, rapat kecamatan, kebijakan, program dan
konsep baru

Proses .

a. Analisis hambatan dan masalah, Analisis sebab masalah,


b. Merumuskan alternatif pemecahan masalah

Keluaran

a. Rencana kerja bulan yang baru

7. Lokakarya Mini Tribulanan


Pertemuan yang diselenggarakan setiap 3 bulan sekali di Puskesmas yang dihadiri
oleh instansi lintas sektor tingkat kecamatan, Badan Penyantun Puskesmas (BPP), staf
Puskesmas dan jaringannya, serta dipimpin oleh camat
Proses penggalangan kerjasama tim lintas Sektor Puskesmas dengan pendekatan
sistem

Masukan

a. Laporan pelaksanaan program kesehatan dan dukungan sektor terkait


b. Inventarisasi masalah/hambatan dari masingmasing sektor dalam pelaksanaan
program kesehatan
c. Pemberian informasi baru

Proses

a. Analisis hambatan dan masalah pelaksanaan program kesehatan


b. Analisis hambatan dan masalah dukungan dari masing-masing sector
c. Merumuskan cara penyelesaian masalah

Keluaran

a. Rencana kerja tribulan yang baru


b. Kesepakatan bersama (untuk hal-hal yang dipandang perlu)

8. Supervisi
Pengawasan dibedakan atas dua macam yakni pengawasan internal dan eksternal.

a. Pengawasan internal dilakukan secara melekat oleh atasan langsung.


b. Pengawasan eksternal dilakukan oleh masyarakat, dinas kesehatan kabupaten/kota
serta berbagai institusi pemerintah terkait.

Pengawasan mencakup aspek administratif, keuangan dan teknis pelayanan. Apabila


pada pengawasan ditemukan adanya penyimpangan, baik terhadap rencana, standar,
peraturan perundang-undangan maupun berbagai kewajiban yang berlaku, perlu
dilakukan pembinaan sesuai dengan ketentuan yang berlaku
E. Tujuan, Fungsi dan Peran Puskesmas
1. Tujuan Puskesmas
Tujuan pembangunan kesehatan yang diselenggarakan oleh Puskesmas adalah
mendukung tercapainya tujuan pembangunan kesehatan nasional, yakni meningkatkan
kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang yang bertempat
tinggal di wilayah kerja Puskesmas agar terwujud derajat kesehatan yang setinggi-
tingginya dalam rangka mewujudkan “Indonesia sehat 2010”

2. Fungsi Puskesmas
Ada 3 fungsi puskesmas, yaitu :
a. Pusat penggerak pembangunan berwawasan kesehatan puskesmas selalu berupaya
menggerakkan dan memantau penyelenggaraan pembanguan lintas sector
termasuk oleh masyarakat dan dunia usaha di wilayah kerjanya.
b. Pusat pemberdayaan masyarakat. Puskesmas selalu berupaya agar perorangan
terutama pemuka masyarakat, keluarga dan masyarakat termasuk dunia usaha
memiliki kesadaran, kemauan dan kemampuan melayani diri sendiri dan
masyarakat untuk hidup sehat, berperan aktif dalam memperjuangkan kepentingan
kesehatan termasuk sumber pembiayaan, serta ikut menetapkan,
menyelenggarakan dan memantau pelaksanaan program kesehatan.
c. Pusat pelayanan kesehatan strata pertama. Puskesmas bertanggung jawab
menyelenggarakan pelayanan kesehatan tingkat pertama secara menyeluruh ,
terpadu dan berkesinambungan. Pelayanan kesehatan tingkat pertama yang
menjadi tanggung jawab puskesmas adalah :
1) Pelayanan kesehatan perorangan
Pelayananan kesehatan perorangan adalah pelayanan kesehatan yang bersifat
pribadi dengan tujuan umum menyembuhkan penyakit dan pemulihan
kesehatan perorangan, tanpa mengabaikan pemeliharaan kesehatan dan
penegahan penyakit.
2) Pelayanan kesehatan masyarakat adalah pelayanan kesehatan yang bersifat
public dengan tujuan utama memelihara dan meningkatkan kesehatan serta
mencegah penyakit tanpa mengabaikan penyembuhan penyakit dan pemulihan
kesehatan

3. Peran Puskesmas
Jika ditinjau dari sistem pelayanan kesehatan di Indonesia, maka peranan dan
kedudukan puskesmas di Indonesia adalah amat unik. Sebagai sarana pelayanan
kesehatan terdepan di Indonesia, maka puskesmas kecualai bertanggungjawab dalam
menyelenggarakan pelayanan kesehatan masyarakat, juga bertanggungjawab dalam
menyelenggarakan pelyanan kedokteran.

F. Visi dan Misi Puskesmas


1. Visi Puskesmas
Visi Puskesmas adalah mewujudkan “Kecamatan Sehat” menuju terwujudnya
“Indonesia Sehat” adalah gambaran masyarakat kecamatan masa depan yang ingin
dicapai melalui pembangunan kesehatan, yakni masyarakat yang hidup dalam
lingkungan dan perilaku yang sehat, memiliki kemampuan untuk menjangkau
pelayanan kesehatan yang bermutu secara adil dan merata serta memiliki derajat
kesehatan yang setinggi-tingginya.
Indikator utama “Kecamatan Sehat” adalah sebagai berikut:
a. Lingkungan sehat
b. Perilaku sehat
c. Cakupan pelayanan kesehatan yang bermutu
d. Derajat kesehatan yang optimal bagi penduduk kecamatan
2. Misi Puskesmas
Misi pembangunan kesehatan yang diselenggarakan puskesmas adalah
mendukung tercapainya misi pembangunan kesehatan nasional. Empat misi
Puskesmas adalah sebagai berikut:
a. Menggerakkan pembangunan berwawasan kesehatan diwilayah kerjanya.
Puskesmas akan selalu menggerakkan pembangunan sektor lain yang
diselenggarakan di wilayah kerjanya agar memerhatikan aspek kesehatan, yaitu
pembangunan yang tidak menimbulkan dampak negatif terhadap kesehatan,
setidaknya terhadap lingkungan dan perilaku masyarakat. Pengembangan
perumahan untuk keluarga yang dilaksanakan oleh pengembang atau individu
sebaiknya melibatkan tenaga kesehatan. Tenaga kesehatan akan memberikan
masukan berkaitan dengan terciptanya rumah yang sehat sehingga keluarga yang
tinggal di rumah tersebut sehat.
b. Mendorong kemandirian untuk hidup sehat bagi keluarga dan masyarakat di
wilayah kerjanya.
Puskesmas akan selalu berupaya agar setiap keluarga dan masyarakat yang
bertempat tinggal di wilayah kerjanya mempunyai kemampuan di bidang
kesehatan, melalui peningkatan pengetahuan dan kemampuan menuju
kemandirian untuk hidup sehat.
c. Memelihara dan meningkatkan mutu, pemerataan, dan keterjangkauan pelayanan
kesehatan yang memenuhi standar dan memuaskan masyarakat.
Mengupayakan pemerataan pelayanan kesehatan serta meningkatkan
efisiensi pengelolaan dana sehingga dapat dijangkau oleh seluruh lapisan keluarga.
Sebagai pilar utama terciptanya pemerataan pelayanan kesehatan yang bermutu,
pelayanan kesehatan tidak dipandang sebagai pelayanan yang terjangkau oleh
seluruh lapisan keluarga.
d. Memelihara dan meningkatkan kesehatan individu, keluarga, dan masyarakat serta
lingkungannya.
Puskesmas akan selalu berupaya memelihara dan meningkatkan kesehatan,
mencegah dan menyembuhkan penyakit, serta memulihkan kesehatan perorangan,
keluarga, dan masyarakat yang berkunjung dan bertempat tinggal di wilayah
kerjanya, tanpa diskriminasi dengan menerapkan kemajuan ilmu dan tekhnologi
kesehatan yang sesuai. Upaya pemeliharaan kesehatan, individu, keluarga,
masyarakat dan lingkungannya memerlukan asuhan keperawatan keluarga secara
terus-menerus dan bekesinambungan yang dilakukan perawat keluarga. Perawat
keluarga sebagai pilar utama terlaksananya asuhan keperawatan keluarga di
wilayah kerja Puskesmas merupakan ujung tombak memandirikan keluarga di
bidang kesehatan sehingga tercipta sehat sebagai gaya hidup.
BAB III
PENUTUP

A. Simpulan
Puseksmas adalah unit pelaksana teknis dinas kesehatan kabupaten/kota yang
bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di suatu wilayah kerja.
Pengertian puskesmas yang akan diketengahkan disini menunjukkan adanya
perubahan yang disesuaikan dengan perkembangan dan tuntutan pelayanan kesehatan
dewasa.
Program Pengembangan pelayanan kesehatan Puskesmas adalah beberapa upaya
kesehatan pengembangan yang ditetapkan Puskesmas dan Dinas Kesehatan kabupaten/kota
sesuai dengan permasalahan, kebutuhan dan kemampuan puskesmas. Dalam struktur
organisasi puskesmas program pengembangan ini biasa disebut Program spesifik lokal.

B. Saran
Untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat maka perlu adanya
pengembangan dari Program Puskesmas sesuai dengan kasus atau masalah yang ada dengan
melibatkan semua tenaga kesehatan
DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2012. Program Pengembangan Puskesmas. Jakarta: EGC


Arali. 2011. Program Pengembangan Puskesmas. Jakarta: EGC
Sudiharto. 2007. Asuhan Keperawatan Keluarga: dengan Pendekatan Keperawatan
Transkultural. Jakarta: EGC

Anda mungkin juga menyukai