LAPORAN INDIVIDU Malaysia
LAPORAN INDIVIDU Malaysia
PKK INTERNASIONAL
(FIELDTRIP MALAYSIA)
Disusun Oleh :
NURUL HIDAYAH PERTIWI SUTIKNO
NPM. 1802194P
i
LEMBAR PENGESAHAN
Mengetahui,
Ketua Prodi Kebidanan
STIKes Aisyah Pringsewu
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT, bekat rahmat serta hidayah-Nya penulis dapat
menyelesaikan tugas individu ini. Shalawat serta salam tercurahkan kepada Nabi
Muhammad SAW.
Penyelesaian tugas individu ini juga berkat bantuan dari berbagai pihak. Pada
kesempatan ini perkenankan penulis menghanturkan rasa terimakasih kepada yang
terhormat :
1. Ibu Sukarni, S.ST., M.Kes selaku Ketua Yayasan Aisyah Lampung
2. Bapak Hardono, M.Kep selaku Ketua STIKes Aisyah Pringsewu Lampung
3. Ibu Ani Kristianingsih, S.ST. M.Kes selaku Ketua Prodi D IV Kebidanan dan
Ketua Pelaksana PKK Internasional
4. Ibu Desi Kumalasari, S.ST. M.Kes selaku Pembimbing Praktik Akademik
5. Seluruh dosen dan staf STIKes Aisyah Pringsewu Lampung
Penulis menyadari tugas ini masih belum sempurna, maka dari itu kritik dan
saran yang sifatnya membangun sangat diharapkan. Semoga tugas ini bermanfaat bagi
penulis dan pembaca.
Penulis
iii
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ................................................................................................... 1
B. Tujuan ................................................................................................................ 2
C. Manfaat .............................................................................................................. 2
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan ........................................................................................................ 10
B. Saran .................................................................................................................. 10
LAMPIRAN
iv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Di Indonesia terjadi lebih dari 5 juta kehamilan dan sekitar 20.000 dari
kehamilan tersebut berakhir dengan kematian ibu yang diakibatkan oleh komplikasi
obstetri yaitu perdarahan, ingeksi, eklampsia dan komplikasi aborsi. Keberadaan
seorang ibu merupakan tonggak utama untuk tercapainya keluarga yang sejahtera
dan kematian seorang ibu merupakan suatu bencana bagi keluarganya. Sekitar 95%
bayi yang ibunya meninggal dalam 6 minggu pasca persalinan, akan meninggal
sebelum berumur 1 tahun dan anak-anak yang dilahirkan sebelumnya juga akan
mengalami trauma dan tress yang sangat hebat serta berpengaruh pada kualitas
kehidupan mereka selanjutanya. Dengan demikian dampak social ekonomi dari
kematian ibu sangat besar tidak hanya kepada bayi yang dilahirkannya tetapi juga
bagi seluruh keluarga dan masyarakat (Setiawan, 2007).
Salah satu upaya penting yang sedag ditempuh oleh pemerintah untuk
mempercepat penurunan AKI dan AKB di Indonesia adalah dengan mendekatkan
pelayanan kesehatan kepada masyarakat yang antara lain dilakukan melalui
penempatan bidan di berbagai fasilitas kesehatan mulai dari Rumah Sakit,
Puskesmas, Puskesmas Pembantu (Pustu), Pos Kesehatan Desa (Poskesdes), dan
Pondok Bersalin Desa/Polindes (Palutturi, 2008). Sampai saat ini belum Nampak
adanya pemerataan penempatan tenaga kesehatan khususnya bidan yang di
tempatkan di Puskesmas Pembantu (Pustu) dan Pos Kesehatan Desa (Poskesdes),
hal ini berdampak berdampak kepada kurangnya pelayanan kesehatan yang
memungkinkan kurangnya capaian cakupan pertolongan persalinan yang ditangani
oleh bidan, sehingga sampai saat ini tidak sedikit ibu melahirkan yang masih
ditolong oleh bukan tenaga kesehatan. Salah satu bentuk kebijakan yang dilakukan
Kementrian Kesehatan Republik Indonesia dalam upaya penurunan AKB dan AKI
adalah kebijakan penempatan Bidan di Desa.
1
Menurut Riskesdas 2010, untuk kesehatan ibu secara nasional hanya 82,3%
kelahiran dilakukan oleh tenaga kesehatan terlatih, angka ini masih jauh dari target
MDG’s yaitu 95%. Tenaga kesehatan terlatih di wilayah pedesaan perlu lebih
ditingkatkan agar kelahiran yang ditolong oleh tenaga kesehatan tidak jauh berbeda
dengan kelompok penduduk perkotaan, demikian juga perhatian perlu dipusatkan
pada penduduk miskin. Pemanfaatan Pustu , Pondok Bersalin Desa (Polindes) dan
Pos Kesehatan Desa (Poskesdes) sebagai tempat pelayanan terdekat ke masyarakat
desa/kelurahan juga perlu ditingkatkan, karena hanya 1,5% yang memanfaatkan
untuk persalinan.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
a. Memenuhi tugas PKK Internasional
b. Menambah wawasan dalam bidang kesehatan
c. Mampu menjadi perbandingan untuk bidang kesehatan dalam negeri
(Indonesia)
2. Tujuan Khusus
a. Mengetahui data angka kematian kasus kebidanan di Malaysia dan
Indonesia
b. Memahami faktor penyebab kasus kebidanan
c. Analisis fasilitas yankes di Malaysia dan Indonesia
d. Analisis perbedaan program kesehatan Indonesia dan Malaysia
C. Manfaat
Praktek Kebidanan Komprehensif Internasional dapat bermanfaat untuk
menambah wawasan dan meningkatkan kemampuan pengetahuan dan
keterampilan dalam melaksanakan asuhan kebidanan sesuai dengan standar
pelayanan.
2
BAB II
ANALISA PELAYANAN KESEHATAN
A. Malaysia
Malaysia adalah sebuah Negara federal yang terdiri dari 13 negeri (Negara
bagian)d dan 3 wilayah federal di Asia Tenggara dengan luas 329.847 km 2.
Ibukotanya adalah Kuala Lumpur, sedangkan pusat pemerintahan federal
bertempat di Putrajaya. Jumlah penduduk Negara ini ± 38 juta jiwa. Malaysia
berbatasan dengan Thailand, Indonesia, Singapura, Brunei Darussalam, dan
Filipina. Kepala Negara Malaysia adalah seorang raja atau sultan yang dipilih
secara bergiliran setiap 5 tahun sekali. Raja Malaysia biasanya memakai gelar Sri
Paduka Baginda Yang di Pertuan Agung. Bangsa Melayu menjadi bagianterbesar
dari populasi Malaysia. Terdapat pula ras Cina-Malaysia dan India-Malaysia yang
cukup besar. Bahasa Melayu dan Islam masing-masing menjadi bahasa dan agama
resmi Negara (Wikipedia).
Malaysia merupakan Negara yang tertata rapi, dari tatanan bangunan, lalu
lintas, hingga lingkungan yang asri. Lalu lintas Malaysia cukup padat, namun tidak
ditemukan adanya kemacetan. Sebelumnya, Malaysia terhitung Negara dengan
pemerintahan yang padat, namun diadakan pemindahan pusat pemerintahan dari
Kuala Lumpur menuju pusat pemerintahan baru yaitu Putrajaya, sehingga
kepadatan dan kemacetan dapat teratasi. Penduduk sangat ramah seperti layaknya
penduduk Indonesia. Terdapat berbagai macam ras selain ras Melayu seperti Cina,
India, Turkey dan lain sebagainya. Namun penduduk hidup dalam satu bahasa,
yaitu bahasa melayu.
3
C&T dan Kukdong Enginenering & Constroction. Jembatannya pun dikerjakan oleh
Kukdong. Di bawah menara kembar ini terdapat pusat perbelanjaan Suria KLCC
(Suria Kuala Lumpur City Center) dan Dewan Filharmonik Petronas (Wikipedia).
B. Mahsa University
Profesor Datuk Dr. Hj. Mohamed Haniffa adalah praktisi klinis Kedokteran
yang memiliki visi untuk menciptakan pusat keunggulan dalam pendidikan
Kedokteran Kedokteran, Kedokteran Gigi, Farmasi, Perawatan dan Sekutu di
wilayah ini sehingga mengembangkan profesional perawatan kesehatan yang
berkualitas dan penuh welas asih untuk memenuhi kebutuhan bangsa kita yang
agung. Hal ini sejalan dengan visi Perdana Menteri bahwa Malaysia harus
menjadi pusat keunggulan akademik.
4
Dari awal yang sederhana dengan Pra-Universitas Cambridge GCE A 'Levels
dan Diploma tiga tahun dalam program Keperawatan di tahun 2005, sekarang
MAHSA dengan bangga diakui sebagai salah satu institusi utama yang berfokus
pada penyampaian pendidikan dibidang program penawaran layanan kesehatan
mulai dari program Certificate hingga Diploma, Degree, Masters dan Doktor.
b. Misi
1) Berkomitmen untuk penyampaian pendidikan dengan kualitas
terbaik dengan penekanan pada tangan pada pelatihan.
2) Menghasilkan profesional yang kompeten dan terampil melalui guru
yang berkualitas, berdedikasi, dan berpengalaman.
3) Menyediakan fasilitas mutakhir untuk memastikan standar
pendidikan yang diinginkan.
4) Memfasilitasi dan meningkatkan jaringan lokal dan internasional
bagi siswa dan staf.
5) Untuk meningkatkan dan memberikan peluang penelitian dan inovasi
di semua tingkatan.
5
2. Fasilitas Mahsa University
6
5) Doctor of Dental Sugery
6) BSc (Hons) Nursing
7) Doctor of Philosophy (PhD) in Nursing
b. Business and Management (Bisnis dan Manajement)
c. Applied Pure and Science (Ilmu Murni dan Terapan)
d. Humanitis and Social Science ( Ilmu humoria dan Ilmu social)
e. Engineering (Tehnik)
f. Mass comunitacion and Media (Komunikasi dan Media)
Hospital Pakar KPJ Damansara berlokasi di area kelas atas Kuala Lumpur yang
telah menjadi pusat bagi para ekspatriat dan eksekutif muda perkotaan. Rumah sakit
dengan 158 tempat tidur menawarkan berbagai pusat keunggulan yang berfokus
pada obesitas berat, onkologi, promosi kesehatan, bedah saraf, ortopedi dan
penggantian sendi, ophthalmology dan obat jantung.
Pada tahun 2006, Hospital Pakar KPJ Damansara membuka pusat spesialis
obesitas yang pertama di Malaysia dan Asia Tenggara, yang didedikasikan untuk
7
membantu pasien yang mengalami obesitas serius melalui prosedur bedah dan non-
bedah.
8
BAB III
PEMBAHASAN
Peran bidan atau pelayanan kebidnan dalam masa persalinan di Negara Malaysia
mempunyai beberapa perbedaan dengan Indonesia baik dalam segi pelayanan,
tindakan, terapi yang diberikan yaitu : tidak sedikit bidan dan dokter kandungan
memberikan pelayanan kebidanan khususnya persalinan dilakukan di rumah
pasien/bidan panggilan, bukan hanya di rumah sakit saja, kemudian memberikan
terapi oksigen seperti entenogh untuk mengurangi rasa sakit, memberikan terapi
epidural, menggunakan prosedur persalinan/langkah-langkah persalinan sesuai
dengan standar, memberikan terapi dalam persalinan baik untuk ibu bersalin dan
bayi nya berupa oxy, anastesi, vit K, Hb0, salep mata, masih rutin melakukan
episiotomy, melakukan rawat gabung, melakukan IMD, membuat suasana ruangan
persalinan sangat nyaman sehingga pasien dalam keadaan nyaman saat bersalin.
9
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
10
LAMPIRAN
11
12