Anda di halaman 1dari 11

HAND OUT

DAMPAK DEMAM DALAM KEHAMILAN

MATA KULIAH : Evidance Based


TOPIK : Dampak Demam dalam Kehamilan
SUB TOPIK : 1. Demam dan Faktor Penyebabnya
2. Dampak Demam dalam Kehamilan
3. Pengobatan Demam Pada Ibu Hamil

DOSEN : Eka Tri Wulandari,.M.Keb


DISUSUN OLEH : Yesi Triantina
NPM / KELAS : 1802207P/ F

OBYEKTIF PERILAKU SISWA

Di akhir kegiatan belajar, peserta didik mampu menjelaskan Dampak Demam


dalam Kehamilan.

SUMBER PUSTAKA:

Paul Boekitwetan.Komplikasi bakteriuria pada kehamilan. Bagian Mikrobiologi


Fakultas Kedokteran Universitas Trisakti

Fred R. Volkmar.Journal of Autism and Developmental Disorders

Maria Widiastuti Dwi Nugraha.2009. Evaluasi Penggunaan Obat, Kehamilan,


Rsu Santa Elisabeth Purwokerto. Fakultas Farmasi Universitas Sanata
Dharma,Yogyakarta
Departemen Kesehatan RI.2006. Pedoman Pelayanan Farmasi Pada Ibu Hamil
dan Menyusui.

PENDAHULUAN
Dalam Materi ini akan disampaikan berdasarkan tahapan-tahapan sebagai
berikut: pertama akan dijelaskan tentang yang demam dan factor penyebabnya,
kedua menjelaskan tentang Dampak Demam dalam Kehamilan, ketiga
menjelaskan Pengobatan pada kehamilan dan pada tahap akhir akan ada evaluasi
untuk mengukur tingkat pemahaman mahasiswa terhadap materi yang telah
disampaikan.

URAIAN MATERI

I. DEMAM DAN FAKTOR PENYEBABNYA

Demam adalah peningkatan suhu tubuh sementara dalam menanggapi


penyakit atau rasa sakit. Suhu tubuh kita tidak selalu sama sepanjang hari.
Bahkan, biasanya lebih tinggi di sore hari. Namun, jika suhu Anda lebih
tinggi dari 38oC, maka Anda mengalami demam.

Demam biasanya terjadi dalam menanggapi infeksi seperti virus flu


atau infeksi bakteri radang tenggorokan, atau peradangan yang terjadi pada
cedera atau karena penyakit.

Demam pada orang dewasa umum terjadi. Kondisi ini dianggap


sebagai bagian penting dari pertahanan tubuh terhadap infeksi. Kondisi ini
biasanya lebih banyak terjadi pada perempuan dibandingkan laki-laki.
Siapapun bisa mengalami demam dalam hidup mereka.

Namun, ketika suhu naik terlalu tinggi, bisa berbahaya dan


menyebabkan penyakit serius. Demam pada anak-anak perlu dianggap
serius. Kondisi ini dapat dikelola dengan mengurangi faktor risiko Anda.
Silakan diskusikan dengan dokter Anda untuk informasi lebih lanjut.
Gejala yang umum dari demam adalah:

 Merasa dingin ketika orang lain tidak merasa dingin


 Menggigil
 Kulit Anda terasa panas jika disentuh
 Sakit kepala
 Kehilangan selera makan
 Dehidrasi
 Depresi
 Sulit konsentrasi
 Kantuk
 Berkeringat

Kemungkinan ada tanda-tanda dan gejala yang tidak disebutkan di atas.


Bila Anda memiliki kekhawatiran akan sebuah gejala tertentu,
konsultasikanlah dengan dokter Anda.

Anda harus menghubungi dokter Anda jika Anda memiliki salah satu dari
gejala berikut:

 Demam lebih dari 40 derajat dan tidak dapat diobati dengan obat yang
beredar di pasaran
 Demam yang berlangsung selama lebih dari 48 sampai 72 jam
 Adanya penyakit medis serius seperti masalah jantung, diabetes, atau
cystic fibrosis
 Ruam atau memar
 Gejala lain seperti sakit tenggorokan, sakit kepala, atau batuk

Jika Anda memiliki tanda-tanda atau gejala yang tercantum di atas atau
memiliki pertanyaan, silakan berkonsultasi dengan dokter Anda.

Tubuh masing-masing orang berbeda. Selalu konsultasikan ke dokter


untuk menangani kondisi kesehatan Anda.
Demam adalah reaksi tubuh yang umum karena infeksi atau penyakit.
Demam biasanya disebabkan oleh:

 Infeksi seperti flu, sakit tenggorokan, cacar air atau pneumonia


 Efek samping dari beberapa obat
 Paparan sinar matahari berlebihan
 Stroke panas
 Penyakit rheumatoid – penyakit kronis yang menyebabkan pembengkakan
dan nyeri pada sendi, jaringan di sekitar sendi dan organ lain dalam tubuh
manusia
 Keracunan makanan
 Gangguan hormon seperti penyakit tiroid yang terlalu aktif
 Tumbuh gigi – pertumbuhan gigi bayi dan anak-anak kecil.

Ada banyak faktor risiko untuk demam, seperti:

 Umur: anak-anak lebih berisiko mengalami demam karena sistem


kekebalan tubuh mereka lemah. Biasanya, anak-anak prasekolah dan SD
dapat mengalami 10 pilek per tahun dengan gejala yang paling umum
yaitu suhu tubuh meningkat.
 Kontak: kontak dengan orang yang sakit akan meningkatkan risiko Anda
mendapatkan infeksi dan demam
 Makanan dan air: air yang terkontaminasi dan makanan yang tidak bersih
bisa menjadi penyebab infeksi dan demam
 Sistem kekebalan tubuh yang lemah.

Mendiagnosis demam cukup mudah, suhu pasien diukur oleh termometer.


Seseorang memiliki demam jika:

 Suhu di mulut lebih 37.7oC


 Suhu di rektum (anus) lebih dari 37,5 – 38oC
 Suhu di bawah lengan atau di dalam telinga adalah lebih dari 37,2oC
Tentunya, seorang ibu hamil sangat rentan terkena penyakit dan infeksi
dari bakteri dan kuman-kuman yang berbahaya. Untuk itu, jika Anda
mendapati gejala-gejala lain yang menyertai demam, Anda jangan
mengabaikannya terlebih bagi seorang ibu hamil. Karena, hal ini akan
mengakibatkan resiko-resiko lain yang tentu tidak kita inginkan. Berikut
gejala-gejala yang biasanya menyertai ketika Anda terserang demam:

1. Mual & muntah yang parah


2. Sakit ketika buang air kecil dan vagina terasa panas dan perih
3. Pendarahan pada vagina
4. Perut nyeri sangat hebat dan terkadang disertai dengan kontraksi uterus
yang menyakitkan
5. Sakit kepala yang intens
6. Badan terasa lemas
7. Asam lambung meningkat dan perih pada perut saat Anda makan

II. Dampak Demam Pada Kehamilan

Jangan pernah menganggap sepele jika Anda mengalami demam,


apalagi jika sedang berbadan dua. Sebuah riset terbaru mengidikasikan,
wanita hamil yang mengalami demam selama hamil, berisiko dua kali
lebih besar memiliki anak dengan gangguan autistik atau keterlambatan
perkembangan.

Namun peneliti mengungkapkan, penggunaan obat untuk mengatasi


demam saat kehamilan mungkin dapat secara efektif mengurangi risiko
melahirkan anak dengan autisme atau gangguan perkembangan saraf
yang abnormal.
Temuan ini dipublikasikan dalam Journal of Autism and
Developmental Disorder. Peneliti mengklaim temuan mereka sebagai
yang pertama, yang melihat kaitan antara demam sebagai faktor
penyebab autis dan pentingnya perawatan selama kehamilan untuk
mencegah keterlambatan perkembangan pada anak. Beberapa studi
sebelumnya telah mengaitkan risiko infeksi pada ibu hamil terhadap
beberapa perkembangan penyakit lain seperti rubella, campak,
gondongan dan influenza.

Dalam kajiannya, peneliti melibatkan data Childhood Autism Risk


from Genetics and the Environment (CHARGE), yang melibatkan 538
anak penyandang autisme, 163 anak dengan keterlambatan
perkembangan tetapi tidak autisme, dan 421 anak-anak normal.
Kemudian, setiap ibu dari anak-anak tersebut diminta untuk
menyelesaikan survei mengenai apakah mereka mengalami flu atau
demam selama kehamilan dan apakah mereka mengambil obat untuk
mengobati penyakit mereka.

Kajian menunjukkan, flu selama kehamilan tidak terkait dengan


risiko perkembangan anak dengan autisme atau keterlambatan
perkembangan lainnya. Sedangkan demam saat hamil meningkatkan
risiko autisme 2,12 kali dan 2,5 kali keterlambatan perkembangan,
dibandingkan dengan ibu yang saat hamil tidak mengalami demam.

Namun, risiko autisme pada anak-anak dari ibu yang mengonsumsi


obat demam tidak lebih tinggi dibandingkan anak yang ibunya tidak
mengalami demam. Penelitian sebelumnya juga mengungkapkan bahwa
ibu yang mengalami obesitas atau diabetes memiliki risiko yang relatif
lebih tinggi memiliki anak penyandang autise.
Profesor Irva Hertz-Picciotto, peneliti utama dari CHARGE,
menjelaskan bahwa demam disebabkan oleh peradangan akut yang pada
jangka pendek dapat mendorong sistem kekebalan tubuh bereaksi
terhadap infeksi atau cedera. Peradangan kronis dapat merusak jaringan
sehat. Kondisi ini umumnya terjadi pada pada ibu dengan kelainan
metabolik seperti diabetes dan obesitas.

Tentunya, setiap segala sesuatu mengandung resiko yang harus


ditanggung oleh seseorang. Seperti halnya demam saat hamil yang kerap
menyerang siapa saja. Ketika seorang ibu hamil terjangkit demam yang
disebabkan oleh beberapa penyebab, tentu inilah resiko yang harus
diambil bagi dirinya dan juga janin yang dikandungnya. Berikut ini
beberapa resiko yang harus diterima jika Anda mengalami demam saat
hamil, diantaranya:

1. Autisme Pada Anak

Pasalnya, demam saat hamil kerap dikaitkan dengan resiko autisme pada
janin Anda. Penelitian tersebut tidaklah salah, seperti studi yang
dilakukan oleh Journal of Autism and Development Disorner menyatakan
adanya hubungan deman dengan autisme. Resiko autisme pada janin 2,5
kali keterlambatan perkembangan dibandingkan dengan ibu yang tidak
mengalami demam saat hamil. Demam saat hamil juga dapat berakibat
pada perkembangan otak bayi yang terlambat serta penglihatan yang
terganggu.

2. Kelainan Jantung Bawaan

Selain resiko autisme pada bayi yang akan terjadi seiring perkembangan
usianya. Demam yang sangat hebat pun memiliki resiko lain yang tidak
kalah berbahayanya. Seperti yang telah dijelaskan diatas, jika seorang ibu
hamil terserang demam karena terjangkitnya virus TORCH, tentu ini
jangan dibiarkan. Kelainan jantung bawaan saat janin berada dalam
kandungan adalah kasus yang biasa terjadi yang diakibatkan oleh virus
TORCH ini. Kelainan jantung bawaan atau kelainan jantung bocor pada
bayi dapat terjadi dengan gejala demam yang timbul pada ibu.

3. Bayi Lahir Prematur

Demam pada ibu hamil yang disebabkan oleh Infeksi Menular Seksula
(IMS) atau infeksi Saluran Kemih (ISK) dapat mengakibatkan bayi lahir
prematur. Hal ini disebabkan oleh bakteri dan kuman yang menempel
pada saluran dan vagina Anda yang menyebar masuk kedalam rahim
Anda. Jika bakteri dan kuman sudah masuk pada rahim Anda, maka
kehamilan Anda akan terganggu dan menyebabkan bayi lahir belum pada
waktu yang tepat. Biasanya, bayi lahir prematur ketika kandungan
berusia 7 bulan.

4. Cacat Fisik Pada Bayi

Selain kelainan organ penting pada bayi, demam saat hamil juga dapat
mengakibatkan cacat pada fisik bayi seperti tengkorak yang tidak
menutup sempurna dan tulang belakang yang masih terbuka. Pada
umumnya, demam yang diakibatkan oleh kekurangan asam folat dapat
dihindari untuk mencegah resiko-resiko yang tidak kita inginkan.

III. PENGOBATAN DEMAM PADA KEHAMILAN

Selama hamil, obat yang dapat dikonsumsi menjadi terbatas karena


pilihan obat haruslah aman bagi kehamilan dan janin. Salah satu jenis
obat penurun demam yang aman untuk ibu hamil adalah golongan
asetaminofen seperti parasetamol. Meski demikian, konsumsi obat ini
harus di bawah pantauan dokter. Selalu konsultasikan dengan dokter
sebelum mengonsumsi obat jenis apa pun. Jika Anda mengalami
demam tinggi atau demam yang tak kunjung mereda, segera periksakan
diri ke dokter agar dapat segera ditangani sebelum memburuk atau
menimbulkan komplikasi.

Menjaga dan memperhatikan kesehatan sangat penting bagi ibu


hamil. Oleh karena itu, jaga selalu pola makan yang sehat, cukupi
kebutuhan cairan, dan lakukan aktivitas sesuai kondisi tubuh dan
kehamilan agar janin dapat tumbuh dan berkembang dengan baik.
Segera temui dokter kandungan jika Anda mengalami demam,
khususnya demam tinggi atau demam yang tak kunjung membaik,
karena bisa jadi itu adalah gejala dari penyakit lain yang lebih serius.

KESIMPULAN

1. Demam adalah peningkatan suhu tubuh sementara dalam menanggapi penyakit


atau rasa sakit. Suhu tubuh kita tidak selalu sama sepanjang hari. Bahkan,
biasanya lebih tinggi di sore hari.
2. Sebuah riset terbaru mengidikasikan, wanita hamil yang mengalami demam
selama hamil, berisiko dua kali lebih besar memiliki anak dengan gangguan
autistik atau keterlambatan perkembangan.
3. Salah satu jenis obat penurun demam yang aman untuk ibu hamil adalah
golongan asetaminofen seperti parasetamol. Meski demikian, konsumsi obat ini
harus di bawah pantauan dokter. Selalu konsultasikan dengan dokter sebelum
mengonsumsi obat jenis apa pun.
LATIHAN/SOAL

1. Di bawah ini yang termasuk gejala yang umum dari demam adalah:
Kecuali

a. Merasa dingin ketika orang lain tidak merasa dingin


b. Menggigil, Kantuk
c. Nafsu Makan Meningkat, Sempoyongan
d. Kulit Anda terasa panas jika disentuh, berkeringat
e. Sakit kepala, sulit konsentrasi

2. Demam adalah reaksi tubuh yang umum karena infeksi atau penyakit.
Demam biasanya disebabkan oleh:

a. Infeksi seperti flu, sakit tenggorokan, cacar air atau pneumonia


b. Dehidrasi Berat
c. Kekurangan asupan Gizi yang seimbang
d. Meningkatnya.hormon
e. Kondisi imunitas tubuh yang melemah
3. Berikut ini beberapa resiko yang harus diterima jika Anda mengalami
demam saat hamil, diantaranya:
a. Autisme Pada Anak
b. Bayi Lahir Prematur
c. Kelainan Jantung Bawaan
d. Jawaban di atas salah semua
e. Jawaban di atas benar semua

Anda mungkin juga menyukai