Anda di halaman 1dari 8

PAPER

INFORMASI, TEKNOLOGI DAN KOMUNIKASI

Nama Kelompok 3 :
1. Felisia Evieta Yaqin (G02216007)
2. Enggar Ika Farida (G72216031)
3. Ria Risfi Fauziyah (G72216051)
4. Ambika Ismaya Indri A (G72216063)

A. Informasi, Teknologi dan Komunikasi

Sistem informasi yang relevan dalam pelaporan keuangan yang meliputi sistem akuntansi, terdiri
dari metode dan catatan yang dibangun untuk mencatat, mengolah, meringkas, dan melaporkan transaksi
entitas (baik peristiwa maupun kondisi) dan untuk memelihara akuntabilitas bagi aset, utang, dan ekuitas
yang bersangkutan. Kualitas informasi yang dihasilkan dari sistem tersebut berdampak terhadap
kemampuan manajemen untuk membuat keputusan semestinya dalam mengendalikan aktivitas entitas dan
menyiapkan laporan keuangan yang andal.

Komunikasi mencakup penyediaan suatu pemahaman tentang peran dan tanggung jawab individu
berkaitan dengan pengendalian intern terhadap pelaporan keuangan. Sistem informasi yang relevan
dengan pelaporan keuangan meliputi :

a. Golongan transaksi dalam operasi entitas yang signifikan bagi laporan keuangan
b. Bagaimana transaksi tersebut dimulai
c. Catatan akuntansi, informasi pendukung, dan akun tertentu dalam laporan keuangan yang
tercakup dalam pengolahan dan pelaporan transaksi
d. Pengolahan akuntansi yang dicakup sejak saat transaksi dimulai sampi dengan dimasukkan ke
dalam laporan keuangan, termasuk alat elektronik yang digunakan mengirim, memproses,
memelihara, dan mengakses informasi.

COSO menjelaskan bahwa informasi sangat penting bagi setiap entitas untuk melaksanakan
tanggung jawab pengendalian internal guna mendukung pencapaian tujuan-tujuannya. Informasi yang
diperlukan manajemen adalah informasi yang relevan dan berkualitas baik yang berasal dari sumber
internal maupun eksternal dan informasi yang digunakan untuk mendukung fungsi komponen-komponen
lain pengendalian internal. Informasi diperoleh ataupun dihasilkan melalui proses komunikasi antar pihak
internal maupun eksternal yang dilakukan secara terus- menerus, berulang, dan berbagi. Kebanyakan
organisasi membangun suatu sistem informasi untuk memenuhi kebutuhan informasi yang andal, relevan
dan tepat waktu. Terdapat tiga prinsip dalam komponen ini yaitu:
 Organisasi mendapatkan atau menghasilkan serta menggunakan informasi yang berkaitan
dan berkualitas untuk mendukung fungsi dari pengendalian internal.
 Organisasi berkomunikasi secara internal untuk berbagi informasi yang berguna untuk
mendukung pengendalian internal, termasuk tujuan dan tanggung jawab pengendalian.
 Organisasi berkomunikasi dengan pihak luar mengenai masalah yang memengaruhi
pengendalian internal.
Studi Kasus pada PT Pos Indonesia

PT Pos Indonesia (Persero) adalah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang berada di
bawah Departemen Perhubungan dengan dipimpin oleh suatu direksi yang bertanggungjawab
kepada Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). Perusahaan ini mempunyai tugas pokok, yaitu
melaksanakan dan menunjang kebijakan serta program pemerintah di bidang ekonomi dan
pembangunan nasional secara umum. Dan khususnya di bidang pelayanan jasa pos dan giro bagi
di dalam maupun di luar wilayah Indonesia.

Dalam melakukan aktivitasnya, suatu organisasi dituntut untuk memiliki pengendalian


intern yang baik terutama dalam hal pentingnya informasi dan komunikasi. Hal ini disebabkan
karena pengawasan dalam mengelola organisasi merupakan unsur potensial bagi terlaksananya
tujuan organisasi. Selain itu pengendalian intern gaji menjadi penting karena merupakan bagian
yang rentan terhadap adanya kecuarangan-kecurangan (fraud). Salah satu kegiatan yang
dilakukan dalam pengendalian internal yaitu informasi dan komunikasi yang merupakan salah
satu unsur pengendalian internal yang harus dikomunikasikan dan diinfokan kepada seluruh
karyawan perusahaan dari atas hingga bawah.

Pada PT. Pos Indonesia (Persero) kualitas system informasi termasuk system informasi
akuntansi memegaruhi kemampuan manajamen dalm membuat keputusan mengenai pengelolaan
dan pengendalian kegiatan operasi perusahaan dan menyiapkan laporan dengan layak.

Sedangkan komunikasi merupakan proses pemahaman peranan individu dan


pertanggungjawaban pengendalian intern terhadap laporan keuangan. Hal ini termasuk tingkat
pemahaman seorang pegawai atas aktivitasnya yang berhubungan dengan pegawai lainnya.

Pada PT. Pos Indonesia (Persero) informasi yang jelas dan cepat mengenai data pegawai
dan mutasi pegawai yang diterima oleh seksi kesejahteraan pegawai dan kepala bagian masing-
masing sangat berperan dalam memperlancar aktivitas penggajian. Tanpa informasi dari masing-
masing kepala bagian tersebut, maka proses penggajian tidak akan berjalan dengan lancar.
Masing-masing kepala bagian menyadari bahwa informasi yang tersaji harus akurat, relevan dan
tepat waktu guna membantu pimpinan perusahaan dalam mengambil keputusan yang tepat
mengenai gaji pegawai.
Nah pada PT. Pos Indonesia (Persero) ini mengenai system informasi dan komunikasi
adalah metode-metode yang digunakan untuk mengidentifikasi, menyusun, mengklasifikasikan,
mencatat, dan melaporkan transaksi etitas dan untuk memelihara atas akuntabilitas atas aktiva-
aktiva terkait. Transaksi terkait tujuan audit yang harus dipenuhi adalah sebagai berikut :

Indicator Teori observasi Keterangan


Keberadaan - Terdapat kartu absen dan Sesuai
disetujui oleh pegawai
yang berwenang (kepala
bagian)
- Pemisahan tugas antara
personalia, pengelolaan
waktu dan pembayaran gaji

Kelengkapan Terdapat dokumen dan Sesuai


formulir (kartu gaji, daftar
gaji, surat perintah bayar,
struk pembayaran gaji dan
lain-lain)
Akurasi Gaji dihitung berdasarkan Sesuai
waktu hadir, tunjangan dan
potongan sesuai pagkat dan
golongan pegawai.
Klasifikasi  Pos-pos yang terdapat Sesuai
dalam transaksi
penggajian telah
diklasifikasika
menurut kelompoknya
masing-masing.
 Terdapat kode akun
pada masing-masing
pos atau rekening.
Tepat waktu Terdapat prosedur yang Sesuai
memerlukan pencatatan
transaksi sesegera mungkin
setelah gaji dibayar.
Posting dan pengikhtisaran Transaksi pembayaran gaji Sesuai
dicatat dalam jurnal kemudian
diposting ke dalam buku besar
serta dibuat laporan bulanan
utnuk menjamin kebenaran
pengikhtisaran.

Keadaan diatas telah menunjukkan keefektifan pengendalian intern yang dijalankan oleh
perusahaan hal ini dapat dilihat dari tercapainya tujuan pengendalian intern itu sediri yaitu
keberadaan, kelengkapan, akurasi, klasifikasi, tepat waktu, serta posting dan pengikhtisaran

Informasi yang jelas dan tepat mengenai data pegawai dan mutasi yang diterima oleh
bagian kesejahteraan pegawai dan kepala bagian masing-masing. Informasi yang diterima
dikomunikasikan dengan bagian-bagian yang terkait sehingga tercipta pengendalian intern.

Dengan demikian maka hipotesis yang dapat disimpulkan adalah penerapan pengendalian
pada PT Pos Indonesia (Persero) telah berfungsi dengan baik dan sangat memadai.

Referensi :
Modul Charatered Accountant: Sistem Informasi dan Pengendalian Internal. 2017. Ikatan Akuntan
Indoonesia
Agoes, Sukrisno.2012. AUDITING : Petunjuk Praktis Pemeriksaan Akuntan oleh KAP. Jakarta:
Salemba Empat
PAPER
AKTIVITAS PEMANTAUAN

Nama Kelompok 3 :
5. Felisia Evieta Yaqin (G02216007)
6. Enggar Ika Farida (G72216031)
7. Ria Risfi Fauziyah (G72216051)
8. Ambika Ismaya Indri A (G72216063)
Studi Kasus pada PT Pos Indonesia

PT Pos Indonesia (Persero) adalah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang berada di
bawah Departemen Perhubungan dengan dipimpin oleh suatu direksi yang bertanggungjawab
kepada Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). Perusahaan ini mempunyai tugas pokok, yaitu
melaksanakan dan menunjang kebijakan serta program pemerintah di bidang ekonomi dan
pembangunan nasional secara umum. Dan khususnya di bidang pelayanan jasa pos dan giro bagi
masyarakat di dalam maupun di luar wilayah Indonesia.

Dalam melakukan aktivitasnya, suatu organisasi dituntut untuk memiliki pengendalian


intern yang baik terutama dalam hal gaji karyawan. Hal ini disebabkan karena pengawasan
dalam mengelola organisasi merupakan unsur potensial bagi terlaksananya tujuan organisasi.
Selain itu pengendalian intern gaji menjadi penting karena merupakan bagian yang rentan
terhadap adanya kecuarangan-kecurangan (fraud). Salah satu kegiatan yang dilakukan dalam
pengendalian internal yaitu monitoring yang merupakan penaksiran terus-menerus dan periodik
oleh manajemen terhadap efektivitas rancangan dan pelaksanaan pengendalian intern, untuk
menentukan apakah pengendalian beroperasi seperti dimaksudkan atau perlu dimodifikasi.

Pada PT. Pos Indonesia (Persero) pemantauan untuk kegiatan yang berkaitan dengan
aktivitas penggajian seperti perhitungan gaji, pencatatan gaji dan pembayaran gaji dilaksanakan
oleh manajer bina SDM-3, manajer bagian akuntansi dan bagian keuangan. Sedangkan
monitoring secara umum dilakukan oleh pengawasan intern dan direktur terhadap bagian-bagian
yang ada. Pada perusahaan ini kegiatan yang berkaitan dengan aktivitas penggajian antara lain
pencatatan waktu kerja, perhitungan gaji, pencatatan gaji dan pembayaran gaji.
Hasil monitoring pada PT. Pos Indonesia (Persero) adalah sebagai berikut:

a. Pelaksanaan peraturan dan kebijakan gaji

Peraturan dan kebijakan gaji pada PT. Pos Indonesia (Persero) sesuai dengan ketentuan
atau peraturan yang dijadikan dasar atau landasan dalam pembayaran gaji bagi pegawai
perusahaan yaitu keputusan Direksi Perum Pos dan Giro No: 115/Peg/Dirutpos/1992.
b. Kontrol terhadap daftar gaji pegawai

Kontrol yang dilakukan oleh manajer bagian akuntansi dan keuangan ini dilakukan untuk
menghindari penyalahgunaan wewenang oleh juru bayar. Hasil kontrolnya berupa
pengecekan setiap daftar penghasilan, lembar kas apakah sudah diotorisasi atau belum.

c. Pemeriksaan intern telah berfungsi dengan baik dalam menilai efektivitas pengendalian
intern gaji pada PT. Pos Indonesia (Persero), hal ini dapat dilihat dari :

1. Adanya struktur organisasi yang memisahkan fungsi-fungsi yang terkait dengan penggajian
serta memisahkan wewenang dan tanggung jawab masing-masing fungsi. Bagian kepegawaian,
bagian akuntansi dan bagian keuangan masing-masing memiliki wewenang dan tanggung jawab,
secara tidak langsung masing-masing bagian melakukan pengendalian intern terhadap bagian
lainnya.
2. Adanya sistem dan prosedur penggajian dari awal seseorang ditetapkan menjadi pegawai,
pencatatan waktu, perhitungan gaji hingga pegawai tersebut menerima gajinya setiap bulan.
Prosedur penggajian dilakukan melalui beberapa tahap mulai dari penetapan gaji pokok,
pencatatan waktu kerja, perhitungan gaji hingga gaji tersebut diterima oleh pegawai melalui juru
bayar perusahaan.
3. Adanya formulir dan catatan berupa kartu gaji, jurnal dan buku kas serta adanya laporan gaji
yang berupa daftar gaji yang berisi perhitungan gaji disertai tunjangan dan potongan, struk
pembayaran gaji setiap pegawai serta rekapitulasi pembayaran gaji dan tunjangan-tunjangan
yang telah dihitung.

Perusahaan telah melaksanakan pengendalian intern atas gaji dengan baik dan memadai
sehingga tujuan perusahaan untuk melaksanakan penggajian secara efektif sudah tercapai.

Referensi :

Anda mungkin juga menyukai