AKTIVITAS SENYAWA ANTIMIKROBA EKSTRAK DAUN SIRIH HIJAU Piper Betle L DALAM PERANANNYA SEBAGAI PANGAN FUNGSIONAL
AKTIVITAS SENYAWA ANTIMIKROBA EKSTRAK DAUN SIRIH HIJAU Piper Betle L DALAM PERANANNYA SEBAGAI PANGAN FUNGSIONAL
Oleh :
Devi Nurmalitasari A1D007001
Desi Arini A1D007030
Natya Laksmi Putri A1D007032
Septi Nur Indah Sari A1D007055
A. Latar Belakang
Pada era sekarang ini, beberapa orang mungkin telah menyadari akan peran
makanan sebagai pemenuh kebutuhan gizi. Pertimbangan konsumen dalam memilih
bahan pangan adalah kandungan gizi, cita rasa, dan aspek kesehatan. Hal ini
menuntut adanya bahan pangan yang tidak hanya dapat memenuhi kebutuhan dasar
tubuh tetapi juga bersifat fungsional,
Pangan fungsional adalah pangan yang secara alami atau telah melalui proses
tertentu mengandung satu atau lebih senyawa yang berdasarkan kajian-kajian ilmiah
dianggap mempunyai fungsi-fungsi fisiologis tertentu yang bermanfaat bagi
kesehatan Salah satu bentuk pangan fungsional adalah sebagai antimikroba.
Antimikroba merupakan senyawa yang dapat membunuh atau menghambat
pertumbuhan mikroorganisme. Manusia telah dihadapkan oleh kerusakan atau
penurunan mutu bahan pangan, terutama bahan pangan yang mengandung kandungan
air dan gizi yang tinggi. Penambahan bahan pengawet pada makanan merupakan
salah satu cara yang dapat digunakan untuk mencegah atau mengurangi kerusakan
pada bahan pangan. Bahan pengawet untuk mencegah kerusakan biologi yang
disebabkan oleh mikroorganisme disebut dengan antimikroba.
Zat antimikroba dapat bersifat membunuh mikroorganisme (mikrobisidal) atau
menghambat pertumbuhan mikroorganisme (microbiostatik). Seiring dengan trend
back to nature atau kembali ke alam, berbagai jenis tanaman obat kembali dicari
sebagai antimikroba, dan dimanfaatkan masyarakat, tidak terkecuali sirih yang cukup
terkenal sebagai obat mujarab itu.
Sirih (Piper betle L) telah lama diketahui dan digunakan secara turun temurun
untuk pengobatan. Bagian-bagian dari tanaman sirih seperti akar, biji, dan daun
berpotensi untuk pengobatan, tetapi yang paling sering dimanfaatkan untuk
pengobatan adalah daunnya. Pemanfaatan sirih dalam pengobatan tradisional ini
disebabkan adanya sejumlah zat kimia atau bahan alami yang mempunyai aktivitas
sebagai senyawa antimikroba.
B. Tujuan
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui aktivitas
senyawa antimikroba dalam daun sirih agar dapat diaplikasikan sebagai bahan pangan
fungsional.
BAB II
ISI
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Daun sirih didalam aktivitasnya sebagai antimikroba mampu menghambat
bakteri gram positif dan gram negatif dengan diameter penghambatan bervariasi
antara 7 mm sampai 24 mm. Senyawa yang terkandung dalam ekstrak sirih yang
diduga berperan sebagai antimikroba adalah senyawa fenolik. Selain fenolik dari
ekstrak sirih senyawa-senyawa yang lain seperti alkaloid, tannin dan steroid juga
dapat berfungsi sebagai antibakteri.
B. Saran
Didalam proses pengolahan sirih sebagai pangan fungsional terutama
dalam bentuk minuman, sebaiknya dilakukan proses pengolahan secara baik dan
benar, agar senyawa antimikroba tersebut tidak berkurang atau hilang.
DAFTAR PUSTAKA
Davidson, Michael. 1993. Antimicrobials in Foods. Marcel Dekker Inc. New York
Hariana, Arief. 2006. Tumbuhan Obat dan Khasiatnya. Penebar Swadaya. Jakarta
Moeljanto, Damayanti. 2003. Khasiat dan Manfaat Daun Sirih Obat Mujarab dari
Masa ke Masa. Agromedia Pustaka. Depok
Suliantari, et,al. 2008. Jurnal Penelitian Aktivitas Bakteri Ekstak Sirih Hijau (Piper
betle L) Terhadap Bakteri Patogen Pangan. Institut Pertanian Bogor.
Bogor