PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Istilah profesi sudah tidak asing lagi bagi kita karena istilah itu sudah
sering kita dengar melalui televisi, radio, surat kabar bahkan melalui percakapan
orang dalam kehidupan sehari-hari. Anda yang mengatakan profesinya sebagai
dokter, wartawan, pengacara, pedagang, nelayan, wiraswasta dll.
Dalam sejarah perkembangan profesi dikenal tiga jenis profesi yaitu
profesi dalam bidang teologi, hukum dan kedokteran. Dalam hubungan ini ahli
teologi selama ulama mempunyai tanggung jawab yang sungguh-sungguh
terhadap para pengikutnya untuk membawa mereka kearah jalan yang benar
menurut ajaran agama, seorang ahli hukum berkewajiban untuk membela kliennya
dalam bidang hukum manakala yang bersangkutan tersangkut perkara pengadilan,
dan seorang dokter berkewajiban untuk membela kepentingan pasiennya agar
lekas sembuh.
Profesionalisme dalam kehidupan masyarakat timbul bersama dengan
perkembangan masyarakat yang makin lama makin komplek, yang dalam hal
mengambil keputusan dalam suatu bidang kehidupan tidak lagi mudah, tetapi
harus tepat. Pengambilan keputusan yang tepat memerlukan informasi yang
lengkap dan kemampuan yang memadai agar masyarakat terlindung dari
penyalahgunaan pengambilan keputusan yang sembrono oleh seorang yang bukan
ahlinya. Itulah sebabnya dalam masyarakat modern bidang profesi tidak lagi
terbatas kepada 3 jenis profesi tersebut diatas, tetapi hampir meliputi segala
bidang pengabdian.
Dalam kehidupan sehari – hari “profesionalisme dan profesi” telah
menjadi kosa kata umum. Profesi berasal dari bahasa latin “Proffesio” yang
mempunyai dua pengertian yaitu janji/ikrar dan pekerjaan. Bila artinya dibuat
dalam pengertian yang lebih luas menjadi kegiatan “apa saja” dan “siapa saja”
untuk memperoleh nafkah yang dilakukan dengan suatu keahlian tertentu.
Sedangkan dalam arti sempit profesi berarti kegiatan yang dijalankan berdasarkan
keahlian tertentu dan sekaligus dituntut daripadanya pelaksanaan norma-norma
1
sosial dengan baik. Profesi adalah pekerjaan yang dilakukan sebagai kegiatan
pokok untuk menghasilkan nafkah hidup dan yang mengandalkan suatu keahlian.
Profesi merupakan suatu jabatan atau pekerjaan yang menuntut keahlian atau
keterampilan dari pelakunya.
Maka setiap orang memiliki hakikat profesi masing-masing dalam
kehidupanya baik secara materil maupun sacara formil. Karena hakikat adalah hak
seseorang atas profesinya sendiri dan dari hasil skil yang mereka miliki.
1.3 Tujuan
Berdasarkan rumusalan masalah diatas, maka tujuan dari penulisan makalah ini
adalah untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah “ETIKA PROFESI”, selain
itu juga untuk mengetahui:
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
2. Meningkatkan dan memelihara citra profesi,Ia berkeinginan untuk selalu
meningkatkan dan memelihara citra profesi melalui perwujudan perilaku
profesional.
3. Keinginan untuk senantiasa mengajar kesempatan pengembangan profesional.
4. Mengajar kualitas dan cita – cita profesi , ia akan berusaha untuk selalu mencapai
kualitas dan cita – cita sesuai dengan program yang telah ditetapkan. Ia akan selau
aktif agar seluruh kegiatan dan perilakunya menghasilkan kualitas yang ideal.
5. memiliki kebanggaan terhadap profesinya. Guru memiliki profesionalisme tinggi
akan merasa bangga terhadap profesi yang dipegangnya. Ia menunjukkan rasa
percaya diri akan profesinya.
a. Profesionalitas adalah sebutan terhadap kualitas sikap para anggota suatu
profesi terhadap profesinya serta derajat pengetahuan dan keahlian yang mereka
miliki untuk dapat melakukan tugas – tugasnya.
b. Profesionalisasi adalah suatu proses menuju kepada perwujudan dan
peningkatan profesi dalam mencapai suatu kriteria yang sesuai dengan standar
yang telah ditetapkan. Dengan profesioanalisasi para guru secara bertahap
diharapkan akan mencapai suatu derajad kriteria profesional sesuai dengan standar
yang telah ditetapkan.
4
d. Ada etika dank ode etik yang mengatur perilaku etika para pelakunya dalam
memperlakukan kliennya.
e. Ada system imbalan terhadap jasa layanannya yang adil dan baku
f. Ada pengakuan dari masyarakat ( profesioanal, penguasa dan aman ) terhadap
pekerjaan itu sebagai suatu profesi.
Ciri-ciri profesi menurut D. Westby Gibson dalan Djaman Satori dkk (2003:1.7 ) :
5
2. Dimilkinya sekumpulan bidang ilmu yang menjadi landasan sejumlah teknik dan
prosedur yang unik
3. Diperlukannya persiapan yang sengaja dan sistematis sebelum orang mampu
melaksanakan sesuatu pekerjaan profesional.
4. Dimilkinya mekasinasi untuk menjaring , sehingga hanya untuk mereka yang
dianggap kompeten yang diperbolehkan bekerja untuk lapangan pekerjaan
tertentu.
5. Dimilikinya organisasi profesional , yang diamoing melindungi kepentingan
anggotanya dari saingan kelompok luar , juga berfungsi untuk meningkatkan
kualitas layanan kepada masyarakat , termasuk tindak etis profesional pada
anggotanya.
Sutan Zanti Arbi dan Syahmiar Syahrun (1991/1992:133) juga mengemukakan
beberapa ciri pokok jabatan profesional sebagai berikut:
1. Pekerjaan itu dipersiapkan melalui proses pendidikan dan latihan secara formal.
2. Pekerjaan itu mendapat pengakuan dari masyarakat.
3. Adanya pengawasan dari suatu organisasi profesi seperti IDI<PGRI<dan
PERSAHI.
4. Mempunyai kode etik sebagai landasan dalam melaksanakan tugas dan tanggung
jawab proses tersebut.
6
Menurut E. Holloway, kode etik itu member petunjuk untuk hal-hal
sebagai berikut:2
1. Hubungan antara klien dan penyandang profesi;
2. Pengukurann dan standar evaluasi yang dipakai dalam profesi;
3. Penelitian dan publikasi/penerbitan profesi;
4. Konsultasi dan praktik pribadi;
5. Tingkat kemampuan kompetensi yang umum;
6. Administrasi personalia;
7. Standar-standar untuk latihan.
2 JJ. Spillane, “Etika Bisnis dan Etika Berbisnis,“dalam Budi Susanto et al., ed., Nilai-nilai Etis
danKekuasaan Utopis: Panorama Praktis Etika Indonesia Modern (Yogyakarta;Kanisius, 1992), hlm.
43.
3 Di Indonesia, ilmuan hukum pertama yang secara khusus mengankat persoalan ini adalah
Valerine J.L. Kriekhof melalui tulisannya berjudul “Autonomic Legislation sebagai sumber hukum
formal dalam penelitian hukum” Pidato pengukuhan guru besar di Fakultas Hukum Universitas
Indonesia, Jakarta, 25 Oktober 1997.
7
BAB III
PENUTUPAN
1.1 Kesimpulan
Profesi adalah bidang pekerjaan yang dalam pelaksanaan tugasnya
menuntut keahlian, penggunaan tehnik-tehnik ilmiah dan dedikasi yang
tinggi. Keahlian itu didapat melalui pendidikan dan pelatihan khusus dalam waktu
yang lama. Suatu pekerjaan disebut profesi jika pekerjaan itu : memiliki standar
untuk kerja, memiliki etika dan kode etik profesi, memiliki organisasi profesi,
memiliki system imbalan, mendapat pengakuan dari masyarakat, serta pemangku
jabatan profesi itu dipersiapkan melalui pendidikan dan pelatihan khusus dalam
waktu yang lama.
Hakikat profesi adalah suatu profesi yang dituntut hak keahlian didalam
suatu profesi tersebut , agar setiap profesi terdapat keahlain atau suatu skil setiap
pemilik profesi tersebut.
1.2 Saran
Dari pembahasan di atas diharapkan bagi kita dalam menjalani sebuah
profesi kita harus memiliki sebuah hakikat atau hak dalam sebuah dalam keahlian.
Selain itu profesi yang kita lakukan sangat berpengaruh kepada setiap profesi
yang kita tekuni agar bisa dikatakan itu sebagai suatu profesi. Maka sebagai
generasi muda kita perlu bersungguh-sungguh bertanggung jawab sepenuhnya dan
menguasai setiap keahlian dibidang profesi kita .