MAKALAH
DISUSUN OLEH
KELAS K3
KELOMPOK 6 :
Segala puji bagi Allah, shalawat dan salam semoga dilimpahkan atas Nabi
Besar Muhammad SAW beserta keluarganya, sahabat dan sekalian umatnya yang
bertakwa.
Atas berkat rahmat serta inayah Allah jugalah penulis telah dapat
Adapun penyusunan makalah ini adalah untuk memenuhi salah satu tugas mata
dada penulis menerima saran dan kritiknya demi untuk menambah wawasan.
Semoga karya ilmiah ini mendatangkan manfaat bagi penulis khususnya dan bagi
Wassalamu’alaikum Wr. Wb
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL.............................................................................................................. i
KATA PENGANTAR............................................................................................................... ii
DAFTAR ISI.......................................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN......................................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang..................................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................................... 3
1.3 Tujuan ................................................................................................................. 3
BAB II PEMBAHASAN.......................................................................................................... 4
2.1 Definisi Personal Mastery ................................................................................... 4
2.2 Konsep Mengenal Diri ....................................................................................... 10
BAB III PENUTUP ............................................................................................................... 24
3.1 Kesimpulan ........................................................................................................ 24
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................................
iii
BAB I
PENDAHULUAN
yang pesat di segala bidang, hal ini memaksa setiap organisasi untuk terus
yaitu sebagai inisiator dan agen perubahan terus menerus, pembentuk proses
organisasi.
menjawab semua tantangan saat ini dan kedepan menjadi salah satu
1
2
juga harus terus belajar. Sebagaimana halnya manusia, organisasi harus tetap
belajar.
1. Personal Mastery
2. Mental models
3. Team learning
4. Systems thinking
5. Shared vision
memperdalam visi dan energi. Adapun maksud dari Personal Mastery adalah
3
mengukur tujuan tersebut. Personal Mastery juga merupakan satu dari lima
pilar The Fifth Discipline Peter Senge, yaitu pada Learning Organization.
1.3 Tujuan
PEMBAHASAN
dirilik dari sudut bahasa, maka apabila dikatakan master, yang terbayang
dalam maknanya adalah seseorang yang telah mapan, mampu, dan super.
Sementara kata “Personal” dapat pula diartikan sebagai “diri, jiwa, dan
pribadi.” Sehingga kalau kita artikan dengan bahasa yang bebas, Personal
Mastery dipahami sebagai diri yang telah mampu dalam menguasai masalah,
(Abdusima, 2014)
4
5
3. Menurut J. Marquardt
kehidupan seseorang, bukan sesuatu yang sudah dimiliki. Penguasaan diri itu
membatasi dan mongontrol diri sendiri, tetapi sesungguhnya hal ini mengenai
tersebut.
tinggi akan memiliki komitmen yang tinggi, lebih memiliki inisiatif, memiliki
rasa tanggung jawab yang tinggi dan luas terhadap pekerjaannya, serta belajar
Integrasi antara reason dengan intusi dapat diperoleh secara alamiah. Intusi
menolak cara berpikir linear yang menyandarkan diri pada hukum sebab
dengan yang lainnya biasanya akan lebih memiliki rasa kasihan dan
empati.
belajar dan telah mampu menguasai apa yang telah dipelajarinya. Dalam
7
belajar seseorang akan mampu mengetahui apabila telah menguasai apa yang
dia telah mengetahui dan menguasai dirinya. Kalau ingin mencapai sesuatu,
maka hal yang pertama sekali dilakukan adalah mengukur kemampuan diri.
b. Terbentuknya sikap dan perilaku percaya diri serta prinsip hidup menuju
3. Aspek Fisik
4. Aspek Mental
komitmen yang tinggi terhadap suatu hal, lebih sering mengambil insiatif, secara
9
Namun semua itu, tidak akan bisa tanpa penerapan Personal Mastery yang
dapat dilihat dari dua dimensi yang saling berkaitan. Dimensi dimana seseorang
tersebut sebagai individu dan dimensi dimana personal tersebut menjadi bagian
dari suatu kelompok (team). Sebagai individu, upaya pengendalian diri (personal
dimiliki oleh anggota team dalam suatu organisasi akan membuat dinamika dan
ini:
dirinya sendiri menjadi lebih baik, lebih matang, dan lebih mantap.
seseorang tersebut merasa dirinya perlu belajar agar lebih baik lagi.
mencapai tingkat optimal atau kematangan. Hal ini dapat diketaui dengan
yang ada pada diri sendiri. dengan mengenal diri sendiri secara tepat
negative.
kemampuan diri kita. Penilaian diri merupakan bagian dari konsep diri.
maupun gambaran diri orang lain tentang hal-hal yang dapat dicapainya
meliputi tiga dimensi, yaitu (1) pengetahuan tentang diri sendiri, (2)
harapan untuk diri sendiri, dan (3) evaluasi mengenai diri sendiri.
12
“Siapakah saya?”
atas pertanyaan tersebut maka kita akan lebih mudah menemukan konsep
diri kita dan mengembangkan diri sesuai dengan potensi dan konsep diri
terhadap:
Keadaan fisik (seperti bentuk tubuh, tinggi badan, berat badan, kondisi
sosialisasi)
Aspek moral (bagaimana memandang baik dan buruk, apa yang boleh
masyarakat).
seksual)
karena tidak memiliki pengetahuan tentang dirinya, tidak ada harapan, dan
”bukan aku”, antara ”milikku” dan yang ”bukan milikku”. Disinilah proses
orang lain dan bagaimana orang lain memperlakukan dirinya. Dari situ ia
apa yang orang lain rasakan terhadap diri orang tersebut. Oleh sebab itu
muncul presenting self (disebut juga public self) sebab biasanya orang
menampilkan diri sesuai dengan apa yang dianggap baik atau diterima oleh
lingkungannya.
desired self pada remaja. Remaja adalah masa dimana seseorang memiliki
idola tertentu atau memiliki gambaran yang ideal mengenai sesuatu yang
Bila kesenjangan antara extant self dan desired self kecil. Ini berarti
Bila kesenjangan antara extant self dan desired self besar. Ini berarti
Bila kesenjangan antara extant self dan desired self moderat (sedang-
sedang saja). Kondisi ini adalah yang paling bagus, karena orang itu
dirinya.
konsep diri positif dan konsep diri negatif. Penilaian terhadap konsep
diri terbayang dari positif ke negatif. Remaja yang memiliki konsep diri
diri dan hal itu justru memacunya untuk menjadi individu yang lebih
remaja yang memilki konsep diri negatif , ia hanya akan terpaku pada
lakunya. Remaja dengan konsep diri positif akan lebih percaya diri dan
dirinya.
dan menyalahkan diri sendiri karena merasa kurang cantik atau kurang
pengaruh besar dalam kehidupan kita. Konsep diri yang baik dapat
berakibat baik pada diri kita dan sebaliknya, konsep diri yang buruk
sebaiknya:
17
umpan balik, baik yang positif maupun negatif tentang diri kita, baik
yang berarti penting bagi diri kita sendiri. Ujilah informasi itu dan
salah.
diri.
aktif dan mengarahkan diri menuju ke tujuan dan sasaran hidup kita.
Dengan kegiatan dan usaha kita pada suatu saat kita akan mampu
mencapai apa yang harus dan dapat kita capai. Karena berkat
kegiatan dan usaha itu diri dan kemampuan serta potensi kita
berkembang.
Ketika lahir seseorang belum memiliki konsep diri, namun konsep diri
(sensation) dan perasaan (feelings) yang datang dari dalam diri atau dari
terutama hasil interaksi dengan orang lain. Orang tua merupakan figur
diri. Permasalahan umum yang muncul yaitu, mendapat umpan balik yang
1. Pengetahuan :
- Identitas formal
- Kualitas pribadi
19
2. Harapan :
- Karakteristik pribadi
3. Penilaian diri
ini’ dengan harapan tentang ‘diri saya yang akan datang ‘. Hasil
terhadap dirinya.
diantara 2 titik, yaitu ; konsep diri negatif sampai konsep diri positif.
mengarah kemana.
Seseorangdikatakanmemilikikonsepdirinegatif, apabila :
yang dimilikinya.
‘betul’.
iamiliki.
demikian ciri konsep diri negatif adalah : kurang pengetahuan tentang diri
luas tentang dirinya, mempunyai harapan yang realistik dan self esteem
sendiri, antaralain :
3) Tenggang rasa
Contoh :
kurang tepat. Dengan kata lain orang yang mempunyai konsep diri
2. Orang yang mempunya isifat ‘mau menang sendiri’ (egois) tidak mau
merubah diri untuk tida kegois. Orang tersebut tidak mampu merubah
sehingga mempunyai konsep diri yang positif. Untuk mendukung konsep diri
tersebut, seseorang perlu memiliki sikap percaya diri. Sikap percaya diri
Seseorang yang bersikap percaya diri mengakui dua hal, yaitu ; (1)
dirinya mempunyai hak dan perasaan, (2) orang lain juga mempunyai hak dan
perasaan orang lain atau melanggar hak orang lain. Sifat percaya diri mudah
tentang diri seseorang, dan lebih bersifat subyektif. Dalam konsep diri
memuat perkiraan mengenai apa yang akan terjadi dimasa mendatang, dan
3.1 Kesimpulan
Bila dirilik dari sudut bahasa, maka apabila dikatakan master, yang
sebagai “diri, jiwa, dan pribadi.” Sehingga kalau kita artikan dengan
bahasa yang bebas, Personal Mastery dipahami sebagai diri yang telah
yang sudah dimiliki. Penguasaan diri itu tentang mencintai diri sendiri
diri yang baik dapat berakibat baik pada diri kita dan sebaliknya,
konsep diri yang buruk dapat berdampak negatif pada diri kita.
DAFTAR PUSTAKA
Agnes. 2009. Seseorang Menjadi Seseorang Karena Orang Lain.
http://agnessekar.wordpress.com. Diakses tanggal 24 Maret 2017
Alfmuzaky. 2009. Penguasaaan Pribadi (Personal Mastery).
Alfmuzaky.blogspot.co.id. diakses tanggal 24 Maret 2017
Febriany. 2016. Learning Organization Pada Aspek Personal Mastery.
Febrianyaddress.blogspot.co.id. diakses tanggal 24 Maret 2017
Junadi, Purnawan (2010). Slide Leadership & Personal Mastery. Program SLST
KARS 2010. Universitas Indonesia.
Nasution. Abdusima. 2014. Lima Prinsip Peter Sange. Abdusima.blogspot.co.id.
akses tanggal 23 Maret 2017
Nonime. 2016. What is Pesonay Master. https://hubpages.com. Diakses tanggal 24
Maret 2017