ABSTRAK
Pendahuluan: Penyakit DM merupakan penyakit gangguan metabolik terutama metabolisme karbohidrat yang
disebabkan oleh berkurangnya atau ketiadaan hormon insulin dari sel beta pankreas, atau akibat gangguan
fungsi insulin, atau keduanya. Hasil data awal di RSUD Dr. H. Abdul Moeloek Propinsi Lampung, didapatkan
bahwa pasien diabetes melitus Tahun 2014 berjumlah 1.123 orang, dengan perawatan luka kaki sebanyak 268
orang. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan perawatan kaki dengan kejadian luka pada kaki pada
penderita diabetes melitus di RSUD Dr. H. Abdul Moeloek Propinsi Lampung Tahun 2015.
Metode: Jenis penelitian kuantitatif, desain survei analitik dengan pendekatan cross sectional retrospektif.
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pasien diabetes militus di ruang poli penyakit dalam, ruang mawar
dan kutilang RSUD Dr. H. Abdul Moeloek Propinsi Lampung pada tahun 2014 sebanyak 1.123 orang dengan
sampel 94 orang, pengambilan sampel menggunakan accidental. Analisa bivariat menggunakan Chi Square.
Hasil: Pada penelitian menyimpulkan bahwa sebagian besar responden yang tidak melakukan perawatan kaki,
sebanyak 76 responden (80,9%), dan responden yang terjadi luka kaki yaitu sebanyak 55 responden (58,5%).
Ada hubungan antara perawatan kaki dengan kejadian luka kaki pada pasien diabetes melitus Di RSUD Dr. H.
Abdul Moeloek Provinsi Lampung dengan p-value = 0,000 dan OR = 10,833. Diharapkan bagi masyarakat yang
menderita diabetes mellitus untuk lebih aktif dalam usaha menambah pengetahuan dengan mengikuti kelas
perawatan kaki dan melakukan perawatan kaki dengan rutin serta melakukan perlindungan terhadap trauma –
sepatu khusus.
95
Jurnal Kesehatan Holistik (The Journal of Holistic Healthcare), Volume 11, No.2, April 2017: 95-100
Melitus 15-23 %, dengan angka amputasi 20- Data dari rekam medik di RSUD DR.H
32,5%. Di RSCM dari tahun 1993-1996 kematian Abdul Moeloek Propinsi Lampung, didapatkan
ada 15%, dan tahun 2003 ada 16,1 % dengan bahwa pasien diabetes melitus Tahun 2014 dengan
amputasi ada 7%. Meninggal pada 1 tahun setelah jumlah 1.123 orang, dengan perawatan luka kaki
amputasi ada 14,3% (Sutejo, 2010). sebanyak 268 orang. Menurut Graham-Brown tahun
Berdasarkan penelitian yang dilakukan di 2005, orang sakit lebuh banyak membutuhkan
RSUD dr. Moewardi Surakarta tentang Hubungan kebersihan diri dan personal hygienenya perlu lebih
Perawatan Kaki pasien diabetes melitus tipe 2 hati-hati pada orang dengan luka terbuka, dan luka
dngan kejadian ulkus diabetikum yaitu pasien pada kaki penderita diabetes melitus dapat dicegah
dengan ulkus memiiki nilai median 5 dengan nilai dengan salah satu cara yaitu melakukan perawatan
minimum 3 dan maksimum 10, serta rerata 5,33 ± kaki.
1,617. Pasien tidak ulkus memiliki nilai median 7 Berdasarkan uraian latar belakang diatas.
dengan nilai minimal 4 dan maksimum 11, serta Peneliti tertarik untuk meneliti hubungan perawatan
rerata 6,93±1,87. Hasil uji statistic menggunakan uji kaki dengan kejadian luka pada kaki pada penderita
T tidak berpasangan didapatkan hasil nilai diabetes melitus di ruang poli penyakit dalam, ruang
probabilitasnya (P) = 0,001. Hasi uji korelasi dengan mawar dan kutilang RSUD DR. H. Abdoel Moeloek
uji spearman, diperoleh r = 0,441. Terdapat Propinsi Lampung Tahun 2015”.
hubungan yang bermakna antara perawatan kaki
pasien DM tipe 2 dengan kejadian ulkus diabetik di METODOLOGI PENELITIAN
RSUD DR. Moewardi dengan korelasi yang sedang Jenis penelitian ini adalah bersifat
(Mahfud, 2012).Data seluruh pasien diabetes kuantitatif adalah definisi pengukuran data dan
melitus di wilayah Provinsi Lampung sebanyak statistik ilmiah dan berasal dari sampel orang atau
9167 orang yang terdiri dari 3862 pasien laki-laki penduduk yang diminta menjawab atas sejumlah
dan 5305 perempuan (Dinas Propinsi Lampung pertanyaan tentang survey untuk menentukan
2014). frekuensi dan presentasi tanggapan mereka
Dari data pendahuluan yang didapat (Notoadmodjo, 2012). Waktu penelitian
peneliti dari Dinas Kesehatan Provinsi Lampung dilaksanakan tanggal 24 Juni - 7 Juli 2015. Lokasi
didapatkan data jumlah penderita diabetes melitus penelitian di lakukan di RSUD Dr. H. Propinsi
Di RS Handayani sebanyak 669, RS Urip Lampung Tahun 2015. Rancangan penelitian yang
Sumohardjo sebanyak 727 orang, RS Menggala digunakan dalam penelitian ini menggunakan
Tulang Bawang sebanyak 973 orang, RSUD DR.H survey analitik dengan pendekatan cross sectional
Abdul Moeloek Propinsi Lampung sebanyak 1.023 Retrospektif penelitian dimana pengambilan data
orang. Berdasarkan data tersebut, penderita variabel akibat (dependent) dilakukan terlebih
diabetes melitus terbanyak adalah RSUD DR.H dahulu, kemudian baru diukur variabel sebab yang
Abdul Moeloek Propinsi Lampung. Selain itu RSUD telah terjadi pada waktu yang lalu, misalnya
DR.H Abdul Moeloek Propinsi Lampung merupakan setahun yang lalu, dengan cara menanyakan
Rumah sakit tipe B rujukan untuk seluruh Propinsi kepada responden.
Lampung.
HASIL PENELITIAN
Analisa Univariat
Tabel 1.
Distribusi Frekuensi Perawatan Kaki dengan Kejadian Luka Kaki pada Penderita Diabetes Melitus di
RSUD DR. H. Abdul Moeloek Propinsi Lampung Tahun 2015
Total 94 100
Berdasarkan tabel 1 diatas, sebanyak 76 responden (80,9%) mengatakan perawatan kakinya tidak
baik, sedangkan sebanyak 18 responden (19,1%) mengatakan perawatan kakinya baik.
96
Jurnal Kesehatan Holistik (The Journal of Holistic Healthcare), Volume 11, No.2, April 2017: 95-100
Tabel 2.
Distribusi Frekuensi Kejadian Luka pada Kaki pada Penderita Diabetes Melitus di RSUD DR. H. Abdoel
Moeloek Propinsi Lampung Tahun 2015.
Total 94 100
Berdasarkan tabel 2 diatas, diketahui sebanyak 55 responden (58,5%) terjadi luka, sedangkan sebanyak 39
responden (41,5%) tidak terjadi luka.
Analisa Bivariat
Tabel 3.
Hubungan Perawatan Kaki dengan Kejadian Luka Kaki pada Penderita Diabetes Melitus di RSUD
DR. H. Abdul Moeloek Propinsi Lampung Tahun 2015.
n % n % N %
97
Jurnal Kesehatan Holistik (The Journal of Holistic Healthcare), Volume 11, No.2, April 2017: 95-100
perawatan kaki diabetik dengan baik sehingga sebanyak 25 responden (46,3%) merupakan pasien
kejadian ulkus gangren dapat dihindarkan ( yang terkena DM tipe 2 selama 1-5 tahun, 26
Sarwono, 2013). responden (48,1%) selama 6-15 tahu dan terdapat
Hasil penelitian ini sejalan dengan responden (5,6%) yang telah terkena DM tipe 2
penelitian yang dilakukan oleh Mahfud (2012) di selama > 16 tahun.
RSUD DR. Moewardi Surakarta tentang Hubungan Ada banyak alasan mengapa pasien
Perawatan Kaki pasien diabetes mellitus tipe 2 diabetik beresiko terhadap kejadian luka kaki
dngan kejadian ulkus diabetic yaitu didapatkan data diantaranya, masalah kaki diabetes diakibatkan
sebanyak 25 responden (46,3%) merupakan pasien karena kaki sulit bergerak terutama jika pasien
yang terkena DM tipe 2 selama 1-5 tahun, 26 obesitas atau neuropati sensorik, sehingga tidak
responden (48,1%) selama 6-15 tahun dan terdapat sadar kakinya terluka, atau diakibatkan karena
responden (5,6%) yang telah terkena DM tipe 2 iskemia terutama jika perokok sejati sehingga
selama > 16 tahun. proses penyembuhan terhambat akibat konstriksi
Berdasarkan uraian tersebut, maka pembuluh darah. Adanya gangguan sistem imunitas
perawatan kaki sebagai upaya pencegahan kaki pada pasien diabetik menyebabkan luka kaki
diabetes. Kaki adalah organ yang sering terkena mudah terinfeksi dan menjadi gangren
komplikasi pada penderita diabetes, oleh karena itu sehingga makin sulit dalam perawatannya serta
perawatan kaki pada penderita diabetes tidak kalah beresiko terhadap tindakan amputasi. Dengan
pentingnya untuk menghindari luka pada kaki. demikian, masalah kaki pada penderita diabetes
Kejadian Luka Pada Kaki merupakan sekelompok gejala neuropati
Berdasarkan hasil penelitian, diketahui (kerusakan serabut saraf), iskemik (kekurangan
kejadian luka pada kaki di RSUD Dr. H. Abdul oksigen dan nutrisi), dan infeksi karena jaringan
Moeloek Propinsi Lampung termasuk dalam rusak atau perlukaan dan amputasi. Jadi tiga faktor
kategori terjadi luka yaitu sebanyak 55 orang penyebab utama masalah kaki pada penderita
(58,5%). Menurut Tjahjadi (2009), Diabetik foot diabetes adalah neuropati, buruknya sirkulasi, dan
adalah gangguan pada kaki penderita diabetes. menurunnya resistensi terhadap infeksi. Ketiga
Penderita diabetes cenderung mengalami alasan tersebut mengapa orang diabetes lebih
gangguan kaki yang bisa saja berujung pada tinggi resikonya mengalami masalah kaki.
amputasi, kaki bisa saja menjadi begitu lemah Berdasarkan hasil uji statistik chi square didapatkan
karena tugasnya untuk menanggung berat badan p-value perawatan kaki = 0,000 yang berarti bahwa
kita. pada penderita diabetes, kaki mengalami ada hubungan yang signifikan antara perawatan
kerusakan tanpa disadari. Menurut Tambunan kaki dengan kejadian luka pada kaki pada penderita
(2007), Ulkus/luka diabetik adalah luka yang terjadi diabetes melitus di RSUD Dr. H. Abdul Moeloek
pada pasien diabetes, yang melibatkan gangguan Propinsi Lampung Tahun 2015. Kemudian
pada saraf perifer dan otonom. Klien diabetik didapatkan OR = 10,833 yang berarti responden
sangat beresiko terjadi luka kaki, yang merupakan dengan perawatan kaki yang tidak baik mempunyai
luka kronis yang sulit penyembuhannya. Para ahli peluang sebesar 10 kali kejadian luka pada kaki
diabetes memperkirakan ½ sampai ¾ kejadian dibandingkan dengan responden yang perawatan
amputasi dapat dihindarkan dengan perawatan kaki kakinya baik.
yang baik. Menurut Tambunan (2013), Salah satu
Menurut Sutedjo (2010), Faktor resiko komplikasi umum dari diabetes adalah masalah kaki
yang menyebabkan ulkus pada kaki penderita diabetes. Kaki diabetes yang tidak dirawat dengan
diabetes melitus adalah, kurangnya perawatan kaki baik akan mudah mengalami luka, dan cepat
dan kuku yang baik, kegemukan dan usia lanjut, berkembang menjadi ulkus gangren bila tidak
gangguan penglihatan yang berisiko untuk cedera, dirawat dengan benar. Menurut (Maryunani,2013),
kurang pengendalian kadar gula darah, Orang atau penderita diabetes melitus yang
penggunaan sepatu dan kaos kaki angtidak tepat, berpotensi mendapatkan komplikasi kaki adalah,
sudah ada riwayat ulkus pada kaki sebelumnya, penderita yang secara genetik ada meskipun
dan tingkat pengetahuan diabetes melitus kurang secara pengobatan atau kepatuhan berobat bagus.
sehingga kepatuhan kurang. Penderita yang tidak melakukan pengobatan.
Hasil penelitian ini sejalan dengan Penderita yang tidak mampu mengontrol gula
penelitian yang dilakukan oleh Mahfud (2012) di darahnya atau pengobatannya tidak baik. Kaki
RSUD DR. Moewardi Surakarta tentang Hubungan diabetes yang tidak dirawat dengan baik akan
Perawatan Kaki pasien diabetes mellitus tipe 2 mudah mengalami luka dan cepat berkembang
dngan kejadian ulkus diabetic yaitu didapatkan data menjadi ulkus gangren bila tidak ditanggulangi.
98
Jurnal Kesehatan Holistik (The Journal of Holistic Healthcare), Volume 11, No.2, April 2017: 95-100
99
Jurnal Kesehatan Holistik (The Journal of Holistic Healthcare), Volume 11, No.2, April 2017: 95-100
Dewi, Dina ( 2009 ). Tesis. Penggunaan Balutan Notoatmodjo S. ( 2012 ). Metodologi Penelitian
Modern Memperbaiki Proses Kesehatan. Jakarta. PT. Rineka
Penyembuhan Luka Diabetik. Universitas
Brawijaya. Diabetes Melitus Tipe 2 Di Riyanto, Agus ( 2010 ). Pengolahan dan Analisis
Kalimantan Selatan. Universitas Indonesia. Data Kesehatan. Yogyakarta. Nuha
Medika.
Diani, Noor (2013). Tesis. Pengetahuan dan Praktik
Perawatan Kaki Pada Klien Saryono & Anggriyana T. W ( 2011 ). Kebutuhan
Dasar Manusia. Cetakan Kedua.
Dinas Kesehatan Provinsi Lampung. (2014). Data Yogyakarta. Nuha Medika.
Diabetes Melitus.
Sutanto, Teguh ( 2013 ). Diabetes Deteksi,
Ekaputra E. ( 2013 ). Evolusi Manajemen Luka. Pencegahan, Pengobatan. Yogyakarta.
Jakarta. TIM
Sutedjo A.Y ( 2010 ). Lima Strategi Penderita
Fransiska, Kristiana ( 2012 ). Awas Pankreas Rusak Diabetes Melitus Berusia Panjang.
Penyebab Diabetes. Jakarta.
Tjahjadi V. ( 2009 ). Mengenal, Mencegah,
Kristanti, Hendriyani ( 2009 ). Waspada Sebelas Mengatasi Silent Killer. Pustaka
Penyakit Berbahaya. Cetakan Pertama. Widyamara.
Yogyakarta. Citra Pustaka.
Wartonah, Tarwoto (2006). Kebutuhan Dasar
Mahfud, Ulum ( 2012 ). Tesis. Hubungan Perawatan Manusia Dan Proses Keperawatan.Edisi
Kaki Pasien Diabetes Melitus Tipe dua Ketiga. Jakarta. Salemba Medika.
Dengan Kejadian Ulkus Diabetik.
Surakarta. Waspadji, Sarwono et.al ( 2013 ). Penatalaksanaan
Diabetes Terpadu. Edisi Kedua. Jakarta.
FKUI. Yogyakarta. Kansius. Yogyakarta.
Nuha Medika.
100