Anda di halaman 1dari 11

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Keluarga merupakan bagian dari manusia yang setiap hari selalu berhubungan dengan
individu manusia. Keadaan yang harus disadari adalah setiap individu merupakan bagian dari
keluarga dan dikeluarga juga semua dapat diekspresikan.
Asuhan keperawatan keluarga yaitu suatu rangkaian kegitatan yang diberi via praktek
keperawatan pada keluarga. Asuhan keperawatan keluarga digunakan untuk membantu
menyelesaikan masalah kesehatan keluarga dengan menggunakan pendekatan proses
keperawatan. Agar pelayanan kesehatan yang diberikan dapat diterima oleh keluarga, maka
perawat harus mengerti, memahami tipe dan struktur keluarga, Tahu tingkat pencapaian
keluarga dalam melakukan fungsinya dan Perlu paham setiap tahap perkembangan keluarga
dan tugas perkembangannya.
Status sehat atau sakit dalam keluarga saling mempengaruhi satu sama lain. Suatu
penyakit dalam keluarga mempengaruhi seluruh keluarga dan sebaliknya mempengaruhi
jalanya suatu penyakit dan status kesehatan anggota.Keluarga cenderung dalam pembuatan
keputusan dan dan proses terapeutik pada setiap tahap sehat dan sakit pada para anggota
keluarga. Keluarga merupakan para anggota sebuah keluarga baiasanya hidup bersama-sama
dalam satu rumah tangga, atau jika mereka hidup secra terpisah, mereka tetap menganggap
rumah tangga tersebut sebagai rumag tangga mereka.
Dewasa ini banyak kita temukan pasangan-pasangan muda yang baru menikah dan
kita ketahui sebagian dari mereka banyak juga yang belum tahu apa-apa saja tugas dari tahap
perkembangan keluarga dengan pasangan baru menikah sehingga sering terjadi pertengkaran
di antara mereka. Oleh sebab itu kelompok membuat makalah tentang askep tahap
perkembangan keluarga dengan pasangan baru menikah.

1
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka penulis dapat membuat rumusan masalah
Askep Tahap Perkembangan Keluarga dengan Pasangan Baru Menikah, yaitu :
1. Apa pengertian Keluarga ?
2. Apa saja batasan keluarga tahap 1?
3. Apa saja tugas tahap perkembangan keluarga dengan pasangan baru menikah
?
4. Apa saja masalah yang sering terjadi pada keluarga tahap 1?
5. Bagaimana peran perawat pada tahap perkembangan keluarga dengan
pasangan baru menikah ?
6. Bagaimana aplikasi perawat pada keluarga tahap 1 ?

1.3 Tujuan
Tujuan umum penulisan makalah ini adalah sebagai pemenuhan tugas keperawatan
keluarga yang berjudul ”Asuhan Keperawatan Tahap Perkembangan Keluarga dengan
Pasangan Baru Menikah / tahap 1”.
Tujuan khusus penulisan makalah ini adalah menjawab masalah yang ada pada
rumusan masalah agar penulis ataupun pembaca mengetahui tentang Askep Keperawatan
Keluarga dengan Pasangan Baru Menikah.

2
BAB II
TINJAUAN TEORI

2.1 Pengertian Keluarga


Keluarga berasal dari bahasa Sansekerta : kula dan warga ”kulawarga” yang
berarti ”anggota” kelompok kerabat. Keluarga adalah lingkungan dimana beberapa orang
yang masih memiliki hubungan darah.
Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga dan
beberapa orang yang terkumpul dan tinggal di suatu tempat di bawah suatu atap dalam
keadaan saling ketergantungan (Departemen Kesehatan RI : 1988).
Banyak ahli menguraikan pengertian keluarga sesuai dengan perkembangan sosial
masyarakat. berikut akan dikemukakan beberapa pengertian keluarga :
a. Reisner (1980)
Keluarga adalah sebuah kelompok yang terdiri dari dua orang atau lebih yang
masing-masing mempunyai hubungan kekerabatan yang terdiri dari bapak, ibu, adik,
kakak, kakek dan nenek.
b. Logan’s (1979)
Keluarga adalah sebuah system social dan kumpulan dari beberapa komponen
yang saling berinteraksi satu dengan lainnya.
c. Gillis (1983)
Keluarga adalah sebagaimana sebuah kesatuan yang kompleks dengan atribut
yang dimiliki tetapi terdiri dari beberapa komponen yang masing-masing mempunyai arti
sebagaimana unit individu.
d. Duvall
Keluarga merupakan sekumpulan orang yang dihubungkan oleh ikatan
perkawinan, adopsi, kelahiran yang bertujuan untuk meningkatkan dan mempertahankan
budaya yang umum, meningkatkan perkembangan fisik, mental, emosional dan sosial dari
tiap anggota.
e. Bailon dan Maglaya
Keluarga adalah kumpulan dua orang atau lebih individu yang bergabung karena
hubungan darah, perkawinan, atau adopsi, hidup dalam satu rumah tangga, saling
berinteraksi satu sama lainnya dalam perannya dan menciptakan dan mempertahankan
suatu budaya

3
f. Johnson’s (1992)
Keluarga adalah kumpulan dua orang atau lebih yang mempunyai hubungan darah
yang sama atau tidak, yang terlibat dalam kehidupan yang terus menerus, yang tinggal
dalam satu atap, yang mempunyai ikatan emosional dan mempunyai kewajiban antara
satu orang dengan orang yang lainnya.
g. Spradley dan Allender (1996)
Satu atau lebih individu yang tinggal bersama, sehingga mempunyai ikatan
emosional, dan mengembangkan dalam interelasi sosial, peran dan tugas.

2.2 BATASAN KELUARGA TAHAP I

Keluarga adalah dua atau lebih individu yang tergabung karna ikatan tertentu untuk
saling membagi pengalaman dan melakukan pendekatan emosional, serta mengidenifikasi
diri mereka sebagai bagian dari kelurga (Friedman, 1998).

Pembentukan pasangan menandakan permulaan suatu keluarga baru dengan


pergerakan dari bentuk keluarga asli sampai keluarga intim yang baru. Tahap ini juga disebut
tahap pernikahan. Pasangan yang baru menikah ,ini membuat porsi rumah tangga menjadi
lebih kecil daripada beberapa decade sebelumnya. Jumlah rumah pada tahun 2000 jumlah
rumah tangga pasangan baru meningkat sebesar 55 juta, sebenarnya peningkatan tersebut
jauh lebih lambat daripada semua tipe rumah tangga lainnya. Proporsi keluarga pasangan
baru yang memiliki anak telah menurun dari 87% pada tahun 1970 menjadi 69 % pada tahun
2000. Kelompok keluarga pasangan baru ini cendrung tinggal didaerah pedesaan, dirumah
mereka sendiri dan memiliki tinggat pendidikan yang lebih tinggi. Mereka tidak mungkin
tidak bekerja jika dibandingkan dengan kelompok kelurga lainnya ( U.S.Bureau of the
cencus, 2000 )

2.3 TUGAS PERKEMBANGAN KELUARGA TAHAP 1

Membentuk pernikahan yang memuaskan bagi satu sama lain, berhubungan secara
harmonis dengan jaringan kekerabatan dan pada periode ini, perencanaan keluarga meliputi
tiga tugas kritis :

4
Tugas perkembangan Perhatian pelayanan kesehatan
Membentuk pernikahan yang memuaskan Pendidikan dan konseling keluaga berencana.
bagi satu sama lain
Secara harmonis berhubungan dengan sanak Pendidikan dan konseling untuk menjadi
saudara orang tua.
Perencanaan keluarga (keputusan tentang
menjadi orang tua)

a. Membentuk penikahan yang memuaskan bagi kedua belah pihak.

Membentuk hubungan yang suskses bergantung pada akomodasi mutual yang baru
saja didiskusikan dan berdasarkan sifat yang saling melengkapi, atau bersama-sama
menyesuaikan kebutuhan dan minat pasangannya. Sma pentingnya bahwa perbedaan
individual jiga harus diketahui. Dalam hubungan yang sehat, perbedaan dilihat untuk
memperkaya hubungan pernikahan.

Mencapai hubungan yang memuaskan bergantung pada perkembangan cara yang


memuaskan untuk menangani perbedaan (Satir, 1983) dan konflik. Cara sehat untuk
menangani masalah berhububungan dengan kemampuan pasangan untuk bersikap empati,
saling mrndukung, mampu berkomunikasi secara terbuka dan jujur, serta melakukan
pendekatan terhadap konflik dengan perasaan saling menghargai (Harley, 1994).

Banyak pasangan yang mengalami masalah dalam penyesuaian seksual, seringkali


karena mengabaikan dan kesalahan informasi yang menyebabkan pengharapan yang tidak
realistic dan kekecewaan. Selain itu banyak pasangan membawa kebutuhan dan hasrat
mereka yang tidak terselesaikan kedalam hubungan, dan ini dapat member pengaruh
buruk dalam hubungan seksual (Goldenberg & Goldenberg, 2000, Heinrich, 1996)

b. Berhubungan secara harmonis dengan jaringan kekerabatan

Perpindahan peran dasar terjadi dalam pernikahan pertama, pada saat pasangan
berpindah dari rumah orang tua mereka ke latar tempat yang baru. Secara bersamaan,
mereka menjadi anggota dari tiga buah keluarga . masing-masing keluarga asli mereka
ditambah keluarga mereka sendiri yang baru saja mereka ciptakan. Pasangan menghadapi
tugas perpisahan mereka sendiri dari masing masing keluarga asal mereka ke keluarga
yang baru dibentuk dan dalam menjalani hubungan yang berbeda dari orang tua, saudara
5
kandung, mertua, karena loyalitas primer dari kedua pasangan harus berpindah ke
hubungan pernikahan mereka. Bagi pasangan,bagian yang tidak dapat dihindari ini
membentuk hubungan baru dengan setiap latar belakang orang tua, hubungan yang tidak
hanya memungkinkan untuk member dukungan mutual dan kesenangan, tetapi juga untuk
suatu otonomi yang melindungi keluarga yang baru dibentuk dari turut campur pihak luar
yang dapat mengganggua hubungan pernikahan yang memuaskan.

c. Merencanakan sebuah keluarga

Memiliki atau tidak memiliki anak dan menetapkan waktu kehamilan adalah
keputusan keluarga yang penting. Mckinney dan rekan (2000) menekankan pentingnya
pertimbangan kelurga secara menyeluruh ketika seseorang bekerja dalam unit perawatan
maternitas. Jenis pelayanan kesehatan yang diterima kelurga sebagai sebuah unit sangat
mempengaruhi kemampuan keluarga untuk melaksanakan koping secara efektif ketika
menghadapi perubahan yang sangat besar setelah kelahiran bayi.

2.4 MASALAH KESEHATAN PADA KELUARGA TAHAP I

a) Penyesuaian seksual dan peran penikahan


b) Penyuluhan konseling keluarga berencana
c) Komunikasi dan informasi.
d) Kurangnya informasi dapat mengakibatkan masalah seksual, emosiona,
ketakutan, rasa bersalah, kehamilan yang tidak direncanakan, penyakit
kelamin (sebelum dan sesudah pernikahan). Pada situasi yang demikian, peran
perawat keluarga sangat besar dalam membantu mereka menjadi keluarga
mantap.

2.4 PERAN PERAWAT DALAM KELUARGA TAHAP I

Pembinaan keluarga terutama ditujukan pada keluarga prasejahtera dan sejahtera tahap
I.
Di dalam pembinaan terhadap keluarga tersebut, perawat mempunyai beberapa peran
antara lain :
2.4.1 Pendidik
Tujuan utama dari pembangunan kesehatan adalah membantu individu, keluarga
dan masyarakat untuk berperilaku hidup sehat sehingga dapat memenuhi kebutuhan
hidupnya secara mandiri. Untuk mencapai tujuan tersebut perawat harus mendidik

6
keluarga agar berperilaku sehat dan selalu memberikan contoh yang positif tentang
kesehatan. Fokus pengajaran perawat dalam mendidik keluarga adalah sbb :
a. Penanaman perilaku hidup sehat
b. Peningkatan nutrisi dan pengaturan diet.
c. Olahraga
d. Pengelolaan atau manajemen stress
e. Pendidikan tentang proses penyakit dan pengobatannya
f. Pendidikan tentang penggunaan obat
g. Pendidikan tentang perawatan mandiri.

2.4.2 Konsultan dan Kolaborasi


Perawat sebagai nara sumber bagi keluarga dalam mengatasi masalah
keamanan keluarga. Agar keluarga mau meminta nasehat kepada perawat maka
hubungan perawat-keluarga harus dibina dengan baik, perawat harus bersikap terbuka
dan dapat dipercaya. Perawat juga harus bekerja sama dengan lintas program maupun
secara lintas sektoral dalam pemenuhan kebutuhan keamanan keluarga untuk
mencapai kesehatan dan keamanan keluarga yang optimal.

2.4.3 Pemberi pelayanan kesehatan/peaksana kesehatan


Sesuai dengan tugas perawat yaitu memberi Asuhan Keperawatan yang
professional kepada individu, keluarga dan masyarakat. Pelayanan yang diberikan
karena adanya kelemahan fisik dan mental, keterbataan pengetahuan, serta kurangnya
keamanan menuju kemampuan melaksanakan kegiatan sehari-hari secara mandiri.
Kegiatan yang dilakukan bersifat "promotif', `preventif', "curatif' serta "rehabilitatif'
melalui proses keperawatan yaitu metodologi pendekatan pemecahan masalah secara
ilmiah dan terdiri dari langkah-langkah sebagai subproses. Kegiatan tersebut
dilaksanakan secara profesional, artinya tindakan, pelayanan, tingkah laku serta
penampilan dilakukan secara sungguh-sungguh dan bertanggung jawab atas
pekerjaan, jabatan, bekerja keras dalam penampilan dan mendemontrasikan "SENCE
OF ETHICS ".
Peranan sebagai pelaksana dapat berupa Clinical Nurse Specialist (CNS) dan
Family Nurse Practitioner ( FNP ). CNS atau perawat spesialis klinik memberikan
pelayanan pada tingkat individu , keluarga, kelompok dan bentuk tanggungjawab
peran ini adalah melalui upaya promotif dan preventiv dalam kaitannya untuk

7
meningkatkan status kesehatan masyarakat. perawat spesialis klinik memberikan
perawatan kesehatan pada klien, biasanya di unit rawat jalan atau tempat praktek
komunitas dengan masalah yang kompleks dan memberikan perhatian pada gejala non
patologis, kenyamanan dan perawatan komprehensif. Sementara FNP memberikan
perawatan ambulasi untuk keluarga biasanya berkolaborasi dengan dokter keluarga.
perawat dalam kelompok memenuhi kebutuhan perawatan kesehatan umum,
mengatasi masalah kesehatan dengan memberikan perawatan langsung dan memberi
bimbingan atau konseling kepada keluarga.

2.4.4 Pengawas kesehatan

Perawat harus melakukan ”home visit” atau kunjungan rumah yang teratur
untuk mengidentifikasi atau melakukan pengkajian tentang kebutuhan keamanan klien
dan keluarga.

2.4.5 Role Model

Perilaku yg ditampilkan perawat dpt dijadikan panutan. Panutan ini


digunakan pd semua tingkt pencegahan terutama PHBS. Menampilkan
profesionalisme dlm bekerja.

2.4.6 Fasilitator

Perawat harus mampu menjembatani dengan baik terhadap pemenuhan


kebutuhan keamanan klien dan keuarga sehingga faktor risiko dalam
ketidakpemenuhan kebutuhan keamanan dapat diatasi.

2.4.7 Modifikasi lingkungan

Perawat harus dapat memodifikasi lingkungan baik lingkungan rumah maupun


lingkungan masyarakat agar tercipta lingkungan yang sehat dalam menunjang
pemenuhan kebutuhan keamanan.

2.4.8 Manajer

Perawat mempunyai peran dan tanggung jawab dalam mengelola pelayan,


maupun pendidikan keperawatan yang berada dibawah tanggung jawabnya sesuai

8
dengan konsep managemen keperawatan dalam kerangka paradigma keperawatan.
Sebagai pengelola perawt berperan dalam memantau dan menjamin kualitas asuhan
keperawatan serta organisasi dan mengendalikan system yankes.

2.3.9 Penemu Kasus

Perawat melakukan identifikasi terhadap fenomena yang terjadi di masyarakat


dan dapat berpengaruh pada penurunan kesehatan, bahkan mengancam kesehatan.
Selanjutnya penelitian dilaksanakan untuk menemukan faktor yang menjadi pencetus
atau penyebab terjadinya permasalahan tersebut melalui kegiatan penelitian dan
hasilnya akan diaplikasikan dalam praktek keperawatan

Peran-peran tersebut di atas dapat dilaksanakan secara terpisah atau bersama-sama


tergantung situasi dan kondisi yang dihadapi.

2.6 APLIKASI PERAWAT DALAM KELUARGA TAHAP I

Asuhan keperawatan keluarga merupakan proses yang kompleks dengan menggunakan


pendekatan sistematik untuk bekerjasama dengan keluarga dan individu sebagai anggota
keluarga.
Tahapan proses keperawatan keluarga meliputi :
1. Pengkajian keluarga dan individu dalam keluarga
Yang termasuk dalam pengkajian keluarga adalah :
a. Mengidentifikasi data demografi dan sosiokultural
b. Data lingkungan
c. Struktur dan fungsi keluarga
d. Stress dan strategi koping yag digunakan keluarga
e. Perkembangan keluarga
Yang termasuk dalam pengkajian terhadap individu sebagai anggota keluarga adalah :
a. Fisik
b. Mental
c. Emosi
d. Spiritual

9
2. Perumusan diagnosa keperawatan
Konflik pengambilan keputusan yang berhubungan dengan pilihan penataan
kehidupan, pekerjaan, dan hubungan.
3. Penyusunan rencana keperawatan
Rencana disusun untuk menentukan prioritas, menetapkan tujuan, identifikasi
sumber daya keluarga, dan menyeleksi intervensi keperawatan.
4. Pelaksanaan asuhan keperawatan
Perencanaan yang telah disusun dilaksanakan dengan memobilisasi sumber-
sumber daya yang ada di keluarga, masyarakat dan pemerintah.

5. Evaluasi
Pada tahap evaluasi, perawat melakukan penilaian terhadap kegiatan yang
telah dilaksanakan

10
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Perkembangan keluarga merupakan proses perubahan yang terjadi pada sistem keluarga
meliputi; perubahan pola interaksi dan hubungan antar anggota keluarga disepanjang waktu.
Perubahan ini terjadi melalui beberapa tahapan atau kurun waktu tertentu.Pada setiap tahapan
mempunyai tugas perkembangan yang harus dipenuhi agar tahapan tersebut dapat dilalui
dengan sukses.
Keluarga adalah sekumpulan orang dengan ikatan perkawinan, kelahiran, dan adopsi
yang bertujuan untuk menciptakan, mempertahankan budaya, dan meningkatkan
perkembangan fisik, mental, emosional, serta sosial dari tiap anggota keluarga.
Peranan keluarga menggambarkan seperangkat perilaku interpersonal, sifat, kegiatan,
yang berhubungan dengan individu dalam posisi dan situasi tertentu. Peranan individu dalam
keluarga didasari oleh harapan dan pola perilaku dari keluarga, kelompok dan masyarakat

3.2 Saran
Upaya untuk meningkatkan pengetahuan tentang kesehatan keluarga melalui
penyuluhan mengenai peran anggota keluarga dan perkembangan keluarga sesuai jenjang
merupakan langkah yang tepat dilakukan guna mencapai kebutuhan kesehatan keluarga yang
optimal.Upaya ini perlu dikembangkan dan ditingkatkan, untuk itu perlu dukungan oleh
pihak-pihak yang peduli terhadap kesehatan keluarga

11

Anda mungkin juga menyukai