Anda di halaman 1dari 15

TOPIK: SISTEM OTOT 1

1. Pada dasarnya semua gerak pada hewan, mulai dari protozoa sampai pada
vertebrata memiliki persamaan dan menggunakan mekanisme yang sama.
Jelaskan maksudnya!
2. Ada beberapa teori gerak amuboid, namun kesemuanya memiliki persamaan
dasar. Sebutkan persamaan dasar tersebut dan berikan penjelasan!
Kesamaan dasar yang dapat ditemukan dari teori gerak amoeboid oleh Fountain-Zone
Contraction (1962), Rinaldi dan Jahn (1963), dan Gingley dan Garrod (1968) adalah
gerak amoeboid diakibatkan oleh adanya kontraksi plasmagel yang membuat
terjadinya tekanan hidrolik pada plasmasol.
Sumber: biologydiscussion.com dan De Bruyn, P. P. H. The Quarterly Review of
Biology:Theories of Amoeboid Movement. 1947. The University of Chicago Press
Journals. Vol.22 No.1

3. Berikan penjelasan dengan disertai gambar struktur dari silia!

Dalam eukariota, susunan khusus mikrotubula bertanggung jawab menggetarkan


flagela dan silia. Silia adalah benang tipis setebal 0,25 μm dengan bundel
mikrotubulus di bagian intinya. Dinding dari silia adalah 9 pasang mikrotubulus dan
bagian tengah dari benang ini adalah 2 mikrotubulus yang tidak berpasangan. Struktur
ini sering disebut sebagai “Struktur 9+2”. Silia berfungsi menggerakkan fluida di
permukaan sel dan menggerakkan sel di dalam fluida. Flagella berdiameter sama
tetapi lebih panjang daripada silia, yaitu berukuran panjang 10-200 µm. selain itu,
jumlah flagella hanya satu atau beberapa untuk setiap sel.
4. Apa perbedaan gerak dasar silia dan flagel? Mengapa silia dan flagel hanya
cocok untuk hewan kecil?
Pembeda Silia Flagella
Etimologi Diucapkan sebagai ‘silly-ah’, Diucapkan sebagai ‘fla-gel-ah’,
adalah bentuk jamak dari adalah bentuk jamak dari flagel.
cilium. Dari kata latin untuk Dari kata latin untuk cambuk
bulu mata
Jumlah 3000-14000 atau lebih 1-2
Letak Seluruh permukaan sel Ujung sel
Ukuran Lebih pendek dari flagela Panjang
Pergerakan Tak simetris, berputar, seperti Gerakan simetris, erakan seperti
motor, bergerak sangat cepat gelombang, sinusoidal, lebih
la,bat dibandingkan silia
Persebaran Protozoa (Ciliata), epitel Protozoa (Flagellata), sel
bersilia pada Metzoa, larva koanosit spons, spermatozoid,
Platyhelminthes, dan tanaman (algae)
Echinodermata, Molusca, dan
Annelida
Ditemukan di Sel eukariotik Sel prokariotik dan sel
eukariotik
Cara berdenyut Bekerja sama Sendiri (bebas)
Menggunakan kinesin yang Didukung oleh kekuatan motif-
memiliki aktivitas ATPaseyang proton dengan membrane
menghasilkan energy untuk plasma
melakukan gerakan
- Karena silia dan flagella merupakan struktur kecil tambahan ke sel-sel organisme
eukariotik dan prokariotik.
- Silia dan flagella timbul dari struktur granularkecil yang disebut tubuh basal. Silia
dan flagella ditutupi oleh membrane unit yang merupakan perluasan darimembran
plasma sel. Mereka memiliki filament pusat yang disebut axoneme. Axoneme
terbentuk dari 11 mikrotubulus. Dua diantaranya merupakan mikrotubulus tunggal
dan 9 doublet perifer (pasang mikrotubulus). Hal ini memberikan pengaturan 9 +
2 mikrotubular. Aksonem yang tertanam dalam matriks cairan dan dikelilingi oleh
membran unit. Pergeseran dari mikrotubulus dari aksonem berperan untuk
pergerakan silia dan flagella.

5. Jelaskan protein (kontraktil) yang menyusun otot!


Miosin
Protein otot ini tersusun atas monomer miosin yang merupakan protein fibrosa
yang terdiri atas bagian kepala dan ekor. Miosin merupkan famili protein dengan
sekitar sepuluh anggota yang sudah teridentifikasi. Miosin yang dibicarakan pada bab
ini adalah miosin II, kecuali jika dinyatakan yang lain. Miosin I merupakan jenis
monomerik yang terikat pada membran sel. Jenis ini berfungsi sebagai penghubung
antara mikrofilamen dan membran sel pada lokasi tertentu. Miosin turut menyusun
55% protein otot berdasarkan berat dan membentuk filamen tebal. Miosin merupakan
molekul heksamer asimetrik dengan massa molekul sekitar 460 kDa. Miosin
mempunyai ekor fibrosa yang terdiri atas dua buah heliks yang saling terpilin.
M,asing-masing heliks tersebut memiliki bagian kaput globuler yang terikat pada
salah satu ujung. Molekul heksamer terdiri atas satu rantai berat (H, heavy-chain)
dengan massa molekul sekitas 200 kDa dan dua pasang rantai ringan (L, light-chain)
yang masing-masing dengan berat molekul 20 kDa. Rantai L memiliki perbedaan,
yang satu disebut rantai L esensial dan yang lain rantai L regulator. Miosin otot
skeletal mengikat aktin untuk membentuk aktinomiosin (aktin-miosin). Dan aktivitas
ATP-ase intrinsiknya meningkat secara nyata dalam kompleks ini. Bentuk isoformis
miosin terdapat dan memiliki banyak variasi dalam situasi anatomi, fisiologi serta
patologi yang berbeda.
Aktin
Aktin merupakan komponen utama penyusun filamen tipis. Aktin merupakan
protein eukariotik yang umum, banyak jumlahnya, dan mudah ditemukan. Aktin
didapati dalam wujud monomer-monomer bilobal globular dengan 375 macam asam
amino (43kd) yang disebut G-aktin (globular (G) aktin), yang secara normal mengikat
satu molekul ATP untuk tiap-tiap monomer. G-aktin itu nantinya akan berpolimerisasi
nonkovalen untuk membentuk fiber-fiber yang disebut F-aktin (filamentous (F) aktin).
Polimerisasi ini merupakan suatu proses yang menghidrolisis ATP menjadi ADP
dengan ADP yang nantinya terikat pada unit monomer F-aktin. Sebagai hasilnya, F-
aktin akan membentuk sumbu rantai utama dari filamen tipis. Serabut F-aktin dengan
tebal 6-7 nm mempunyai struktur berulang setiap 35,5 nm.
Pada filamen aktin, setiap monomer berotasi 166o, oleh karena itu terlihat
sebagai bentuk dobel helix. Karena semua monomer aktin diketahui mempunyai arah
yang sama, maka filamen aktin mempunyai polaritas yang berbeda dan pada bagian
ujung (disebut ujung plus (+) dan ujung minus (-)) polaritasnya dapat dibedakan satu
sama lain. Kedua ujung filamen aktin mempunyai kecepatan pertumbuhan yang
berbeda, dimana penambahan monomer pada ujung “fast-growing” (ujung plus) 5-10
kali lebih cepat daripada ujung “slow-growing” (ujung minus). Perbedaan kecepatan
pertumbuhan ini digambarkan pada perbedaan konsentrasi monomer aktin yang tajam
dalam penambahan monomer di kedua ujung filamen. ATP-aktin berikatan dengan
ujung plus dan kemudian terjadi hidrolisis ADP.
Karena ADP-aktin terpisah dari filamen lebih cepat daripada ATP-aktin,
perbedaan konsentrasi monomer aktin yang tajam ini akan lebih banyak terjadi
penambahan ke ujung minus daripada ujung plus dari filamen aktin. Keadaan ini
disebut treadmilling. Treadmilling terjadi pada perbedaan konsentrasi monomer aktin
yang tajam pada ujung plus dan minus. Pada kondisi ini, terjadi pemisahan monomer
(berikatan dengan ADP) dari ujung minus, dan diseimbangkan dengan penambahan
monomer (berikatan dengan ATP) pada ujung plus. Di dalam sel, “actin-binding
protein” meregulasi pembentukan dan pemisahan dari filamen aktin.
Titin
Titin membentuk sistem filamen ketiga yang mungkin terjadi dengan
membiarkan otot mengerut balik ke bentuk semula setelah diregangkan. Sistem ini
menjangkau garis M dari garis Z dengan panjang filamen yang tunggal lebih dari 1
mm. Sebagian molekul tersebut saling bertumpuk dengan pita A (tempat aktin dan
miosin tumpang tindih) dan sebagian lagi saling bertumpuk dengan pita I (terutama
aktin). Titin merupakan protein terbesar yang diketahui, yaitu bentuk isoformis
protein jantung yang tersusun dari 26.926 asam amino dengan massa molekul sebesar
2993 kDa. Titin terlibat dalam perakitan otot dengan bertindak sebagai cetakan untuk
insersi protein pita A tambahan lainnya. Titin juga terlibat dalam pengaturan tegangan
saat istirahat. Regio sentral dari titin mengandung ulangan PEVK (Pro, Glu, Val, Lys)
dan domain imunoglobulin yang terangkai secara tandem. Keduanya ini dapat bekerja
secara paralel seperti dua buah pegas yang tersusun secara seri.
Tropomiosin
Dalam otot lurik, ada dua jenis protein lainnya yang dianggap sebagai protein
minor jika dilihat dari massanya, namun memiliki makna yang penting jika dilihat
dari fungsinya, protein tersebut adalah tropomiosin dan troponin. Tropomiosin
merupakan molekul fibrosa yang terdiri atas dua buah rantai, alfa dan beta
tropomiosin, yang terletak melekat pada F-aktin dalam alur antar filamen.
Tropomiosin memiliki berat mlolekul 64.000 dalton dan merupakan perpanjangan
molekul dari 40 nm dari dua sub unit alfa helic. Rentang tropomiosin adalah tujuh
monomer aktin. Di akhir dari molekul tropomiosin ini ditemukan multi-sub unit
protein troponin. Tiga komponen dari kompleks ini memiliki kemampuan untuk
merespon naik turunnya konsentrasi Ca2+ dengan mengatur sedikitnya tropomiosin
untuk mengikuti monomer F-aktin untuk mempengaruhi persilangan penyebrangan
miosin dan menginisiasi proses sliding. Tropomiosin terdapat dalam semua struktur
muskuler dan struktur mirip otot. Tropomiosin diperkirakan terletak diatas molekul
aktin pada keadaan istirahat dan menghambat pengikatan jembatan silang miosin
suatu tempat diaktin. Bila konsentrasi kalsium intrasel meningkat maka akan
berikatan dengan troponin sehingga terjadi pergesaran posisi troponin pada molekul
tropomiosin yang menyebabkan pergeseran posisi tropomiosin terhadap aktin. Hal ini
menyebabkan terbukanya tempat aktif untuk mengikat miosin sehingga terjadi
pengikatan miosin dengan tempat aktif aktin dan ATPase miosin diaktifkan dan ATP
diuraikan untuk menghasilkan energi sehingga jembatan silang terayun. Spsbils
jembatan silang terayun maka filamen-filamen bergeser satu sama lain yang
menyebabkan otot berkontraksi
Troponin
Troponin merupakan serat protein tipis berbentuk filamen dari serat otot yang
memegang peranan dalam kontraksi otot bersama dengan aktin dan tropomiosin. Ada
tiga tipe Troponin yaitu I, T dan C yang terdapat pada segala jenis otot dan terlibat
dalam kontraksi otot. Sedangkan untuk otot jantung terdapat Troponin I dan T dimana
keduanya ini dapat dijadikan sebagai penanda apabila terjadinya kerusakan otot
jantung yang selanjutnya dikenal dengan cTnI dan cTnT. Troponin C (Calsium)
merupakan tempat penambatan kalsium. Troponin I (inhibitor) merupakan inhibitor
atau penghalang terjadinya kontraksi, berada dekat dengan tropomiosin ketika
relaksasi otot. Troponin T (tropomiosin) merupakan troponin yang berhubungan
dengan tropomiosin ketika terjadi kontraksi otot.
Nebulin
Nebulin merupakan proteion raksasa yang membentang dari garis Z di
sepanjang sebuah filamen aktin. Dan mungkin mengendalikan panjang filanen tipis.
Protein ini terutama terbentuk dari sejumlah unit berulang dengan 35 asam amino
yang merupakan domain pengikat aktin.

6. Teori kontraksi otot yang diterima pada saat ini adalah teori pergeseran
filament (sliding filament theory)? Jelaskan bagaimana prosesnya!

Teori pergeseran filament merupakan kontraksi otot yang disebabkan oleh pergeseran
filament tipis oleh aktivitas jembatan silang miosin. Dan tidak terdapat pelipatan atau
pemendekan filament. Kontraksi otot melibatkan potensial aksi ujung saraf motorik,
ATP, dan ion kalsium dalam reticulum sarkoplasma. Proses kontraksi ototnya yaitu
sebagai berikut.
a. Impuls saraf yang sampai pada ujung akson saraf motorik akan meningkatkan
permeabelitas membrane prasinaps terhadap ion Ca2+
b. Ion Ca2+ yang masuk ke dalam neuron prasinaps melalui secara difusi tersebut
akan memicu pembebasan neurotansmitter dari dalam vesikel secara eksositosis
ke celah sinaps.
c. Neurotransmitter yang dibebaskan ke celah sinaps akan berdifusi dan berinteraksi
dengan protei reseptor pada membrane sel otot. Interaksi ini akan membangkitkan
impuls(potensial aksi) baru pada membrane sel otot.
d. Potensial aksi akan merambat sepanjang sarkolema dan masuk ke tubulus T.
7. Jelaskan kontraksi sel otot mengikuti fenomena “all or none” sedangkan
kontraksi otot rangka tidak demikian!
All or none berarti semua atau tidak sama sekali. Bila suatu sel otot diberikan
stimulus ambang atau di atas ambang, maka sel otot akan memberikan kontrasi yang
penuh. Sedangkan terhadap stimulus bawah ambang, sel otot tersebut tidak akan
merespon apapun kecuali stimulus terjadi secara terus menerus. Hanya berlaku untuk
otot polos dan otot jantung. Tidak berlaku untuk otot rangka karena otot rangka terdiri
dari banyak serabut. Misalnya dengan intensitas 1 mvolt yang dapat berkkontraksi
hanya 1-2 serabut otot. Kalau intensitas dinaikkan 2 mvolt yang dapat berkontraksi 3-
4 serabut otor. Apabila intensitas dinaikkan menjadi 5 mvolt yang dapat berkontraksi
9-10 serabut otot. Sedangakn intensitas dinaikkan sampai 10 mvolt maka yang dapt
berkontraksi 19-20 serabut otot. Jika intensitas dinaikkan sampai maksimal maka
semua serabut otot sudah berkontraksi seluruhnya. Untuk satu serabut otot berlaku
“All or none” tetapi untuk keseluruhan serabut otot tidak berlaku.

8. Jelaskan peranan ATP dan fosfagen dalam kontraksi otot!


Sumber energi untuk kontraksi otot adalah adenosin trifosfat (ATP). Ikatan yang
melekatkan dua fosfatradikal terakhir adalah ikatan fosfat berenergi tinggi. Setiap
ikatan menyimpan 7300 kalori energi per mol ATP dibawah kondisi standar.
Pemindahan fosfat pertama mengubah ATP menjadi adenosin difosfat (ADP), dan
pemindahan fosfatyang kedua mengubah ADP menjadi adenosin monofosfat (AMP).
Jumlah ATP didalam otot hanya cukup untuk mempertahankan daya otot yang
maksimal kira-kira 3 detik.Fosfokreatin (keratin fosfat) adalah senyawa kimia yang
mempunyai ikatan fosfat berenergi tinggi, dengan rumus : kreatin -PO3-. Senyawa ini
dapat dihancurkan menjadi keratin dan ion fosfat, melepaskan energi
dalam jumlah besar. Kebanyakan sel otot mempunyai fosfokreatin 2 atau 4 kali lebih
banyak dibanding ATP. Gabungan dari sel ATP dan sel fosfokreatin disebut sistem
energifosfagen, dapat menyediakan daya otot maksimal selama 8-10 detik.
Terdapat tiga jalur biokimia yang menyediakan ATP untuk kontraksi otot,yaitu :
1. Pemindahan fosfat berenergi tinggi dari keratin fosfat simpanan ke ADP, yang
merupakan sumber pertama ATP pada permulaan olahraga.
2. Fosforilasi oksidatif, yang secara efisien mengekstrasi sejumlah besar ATP
darimolekul nutrient jika tersedia cukup O2 untuk menunjang sistem ini.
3. Glikolisis, yang dapat mensintesis ATP walaupun tidak tersedia O2 tetapi
menggunakan banyak glikogen dan dalam prosesnya menghasilkan asam laktat.

TOPIK: SISTEM OTOT 2

1. a. Jelaskan perbedaan struktur otot polos dan otot lurik.


Otot lurik:
 Otot lurik melekat di tulang rangka,
 Otot lurik berbentuk silinder
 Otot lurin terlihat berpola lurik bila dilihat di mikroskop,
 Otot lurik memiliki aktin dan myosin, yang membuat pola lurik tadi.
 Struktur otot lurik dapat meregang dan kembali ke bentuk semula.
 Otot lurik memiliki banyak inti sel yang terletak di dekat bagian pinggir sel otot
lurik.
 Otot lurik melekat dengan sel neuron pada jaringan syaraf yang digunakan
untuk mengatur gerakan. Dengan syaraf ini gerakan otot lurik dapat
dikendalikan oleh otak.
 Otor lurik memiliki banyak jaringan pembuluh darah untuk mensuplai
kebutuhan otot lurik ini.
Otot polos:
 Otot polos menyusun organ dalam, selain jantung.
 Otot polos tidak melekat pada tulang.
 Otot berbentuk seperti ujung jarum.
 Otot polos tidak berpola atau polos di mikroskop. Ini karena sel otot polos
tidak memiliki kandungan aktin dan myosin.
 Otot polos lekat dengan syaraf somatik
 Otot polos hanya memiliki satu nukelus atau inti sel saja yang terletak di pusat
sel otot.

b. Apa yang dimaksud dengan twich contraction, gelombang sumasi dan


tetanus?
 Twich contraction : satu bentuk kontraksi otot akibat dari satu stimulus yang
dikenakan pada otot. Kurva kontraksi tunggal berbentuk kurva normal yang
terdiri dari periode kontraksi dan periode relaksasi. Bila stimulus kedua
diberikan pada otot setelah otot relaksasi maka akan terjadi kontraksi tunggal
kedua.
 Gelombang sumasi (penjumlahan sumasi): suatu bentuk kontraksi otot terus
menerus yang dihasilkan dari pemberian lebih dari satu stimulus kepada otot,
dimana stimulus kedua diberikan pada periode relaksasi. Stimulus kedua ini
akan menghasilkan puncak kontraksi kedua diatas puncak kontraksi pertama
 Kontraksi tetanus : suatu bentuk kontraksi otot terus menerus yang
dihasilkan dari pemberian stimuli dengan sangat cepat sehingga otot tidak ada
kesempatan relaksasi diantara dua stimuli.

2. a. Prinsip “all or none “selain dikenal pada pembentukan potensial aksi sel saraf
juga juga pada kontraksi sel otot. Jelaskan prinsip “all or none disertai grafik
pada sel otot lurik.
Prinsip “All or None” yaitu jika suatu sel otot diberi stimulus cukup kuat (stimulus
atas) maka sel otot akan berkontraksi dengan kekuatan yang kuat sedangkan stimulus
bawah tidak akan menghasilkan kontraksi. Stimulus bawah ambang akan berkontraksi
jika dikenakan pada otot berkali-kali dengan cepat (sumasi) (Soewolo, Basoeki, dan
Titi, 2003).
b. Jaringan otot (biasa disebut otot) tidak mengikuti prinsip “all or none tetapi
mengikuti kontraksi bertingkat. Jelaskan disertai gambar
Kontaksi bertingkat artinya otot akan berkontraksi lebih kuat jika stimulus yang
mengenainya kuat dan berkontraksi lemah jika stimulus yang mengenainya lemah.
Bila saraf motor diaktifkan maka semua sel otot yang berkontraksi akan berkontaksi
secara stimulant. Semakin banyak saraf motor yang diaktifkan maka makin kuat
stimulus yang mengenai saraf motor dan makin banyak unit motor yang diaktifkan
sehingga otot berkontraksi sangat kuat. (Soewolo, Basoeki, dan Titi, 2003).

Gambar : http://www.unm.edu/~jimmy/muscle3_notes.htm
Sumber: Soewolo. Basoeki, Soedjono. Yudani, Titi. Fisiologi Manusia. Malang.
JICA.

3. a. Jelaskan perbedaan struktur otot polos dan otot lurik

Secara mikroskopis otot rangka atau otot lurik terdiri dari satuan-satuan serabut
otot.13–19 Setiap serabut otot diliputi oleh membran sel yang bernama sarkolema.
Sarkolema terdiri dari membran plasma dan sebuah lapisan luar yang terdiri dari satu
lapisan tipis materi polisakarida yang mengandung sejumlah fibril kolagen tipis. Pada
ujung serabut otot, sarkolema bergabung menjadi tendo dan melekat pada tulang
Serabut otot tersusun atas miofibril yang terbagi menjadi filamen tipis yang disebut
aktin dan filamen tebal yang disebut miosin. Aktin dan miosin ini merupakan protein
kontraktil yang menghasilkan kontraksi otot dan terdapat dalam jumlah sangat banyak
di otot.13–19 Filamen aktin yang lebih tipis menyusup di antara filamen miosin yang
lebih tebal dan dihubungkan oleh suatu kerangka protein elastis yang dinamakan
titin.14,16,17 Titin akan menjaga filamen aktin dan miosin agar tetap bertautan pada
tempatny jadi otot polos atau otot volunteer adalah salah satu otot yang mempunyai
bentuk yang polos dan bergelondong yag memiliki cara kerja yang tidak disadari
/invontary memilki satu nucleus yang teretak ditengah sel dan otot ini biasanya
terletak pada lambung dan usus.

Sel otot polos memiliki ketebalan sekitar 3-10 mm dan panjang 20-200 m.
Sitoplasma adalah homogen eosinofilik dan sebagian besar terdiri dari myofilaments.
Inti terletak di pusat dan mengambil bentuk seperti cerutu selama kontraksi. Sel otot
polos memiliki ketebalan sekitar 3-10 mm dan panjang 20-200 m. Sitoplasma adalah
homogen eosinofilik dan sebagian besar terdiri dari myofilaments. Inti terletak di
pusat dan mengambil bentuk seperti cerutu selama kontraksi. Bentuk membran sel
kecil seperti kantong invaginasi ke dalam sitoplasma (caveolae) yang secara
fungsional setara dengan T-tubulus dari otot-otot rangka. Sel-sel otot polos yang
berlabuh ke jaringan ikat di sekitarnya oleh lamina basal.Secara mikroskopis otot
polos ialah otot yang melekat pada seluruh rangka cara kerjanya disadar( sesuai
kehendak )bentuknya emanjang dengan banyak lurik lurik dan memiliki nucleus yang
terletak ditepi sel contohnya pada otot lengan

Otot polos Otot lurik


Bentuk  Berbentuk polos berinti satu  Memilki ukuran yang panjang,
ditengah memanjang dan pada silindris, bercabang, menyatu, dan
ujungnya berbentuk lancip intinya memiliki banyak sel ditepi
banyak Kontraksi di bawah  Intinya hanya satu kontraksi diluar
kesadaran (saraf somatik) kesadaran ( saraf otonom ) reticulum
 Retikulum sarkoplasma sarkoplasma tidak berkembang
berkembang dengan baik dengan baik sehingga ion kalsium
sehingga menyimpan ion Kalsium sedikit tergantung pada ion kalsium
yang banyak Tidak tergantung ekstrasel Protein kontraktilnya
pada ion Kalsium ekstrasel antara lain : aktin, miosin,
 Protein kontraktilnya antara lain : calmodulin dan tropomyosin
aktin, miosin, troponin dan  Mekanisme kontraksirelaksasi
tropomiosin terutama berbasis aktifitas enzim
 Mekanisme kontraksirelaksasi (miosin kinase dan miosin fosfatase)
utamanya berbasis aktifitas saraf  Batas antara sel-sel otot berupa gap
(excitation conctraction coupling) junction sehingga kontraksi dapat
Batas antara sel-sel otot berupa menyebar ke otot lainnya (khususnya
tight junction sehingga kontraksi pada otot polos saluran cerna,
tidak dapat menyebar ke otot saluran ekskretoris-single unit
lainnya smooth muscles)
Serabut Tidak beraturan dan tidak berlurik Beraturan daan berlurik
otot
Gerakan Lambat ,dan mampu bertahan lama Cepat tidak beraturan dan tidak mampu
lama
Letak Lambung, uterus , kantung Tubuh, rangka dan anggota gerak
urin,pebuluh darah rahim

b. Apa yang dimaksud dengan motor unit? Berikan penjelasan!


Motor unit merupakan sebuah saraf motorik yang berfungsi menghantarkan
rangsangan dari pusat saraf menuju organ efektor(ex;otot). Selain menghantarkan
rangsangan ke otot, sel saraf motorik juga menghantarkan pesan ke sel tubuh untuk
mempersiapkan proses pembakaran energi yang dibutuhkan saat otot bekerja. Pada
saat mengangkat beban berat, sel saraf motorik memerintahkan sel tubuh untuk
memproduksi energi lebih banyak untuk proses kontraksi otot dan relaksasi otot. Jika
sel saraf menyampaikan perintah sesuai dengan perintah otak dan sel tubuh
melaksanakan perintah tersebut, maka kebutuhan energi saat mengangkat beban berat
akan terpenuhi.Demikian juga pada saat kita mengangkat beban yang sedang dan
ringan. Jika sel saraf motorik menyampaikan pesan sesuai dengan perintah otak untuk
memproduksi energi yang dibutuhkan, maka seseorang dapat mengangkat beban
sedang dan ringan. Jadi pengerahan motor unit saat seseorang mengangkat beban
berat, ringan dan sedang tergantung dari perintah otak. Fungsi sel saraf motorik disini
hanya sebagai pengantar rangsangan dari otak untuk disampaikan ke sel otot dan sel
tubuh.
Namun bila seseorang mengangkat beban berat (maksimal), dan dipertahankan
beberapa waktu maka kekuatan makin menurun, peristiwa ini jelas dipengaruhi
oleh proses pengerahan motor unit. Pada saat mengangkat beban, terjadi peristiwa
kontraksi otot yaitu suatu keadaan dimana otot menjadi pendek dan menebal.
Kontraksi otot ini terjadi setelah ion Ca dari reticulum sarkoplasmik menuju myofibril
yang akan ditangkap oleh troponin. Sehingga tropomiosin tergelincir saat mengikat
aktin. Seketika itu juga jembatan silang pada myosin menempel dengan aktif site
aktin Proses kontraksi otot ini memerlukan bantuan energi berupa ATP untuk
mendorong ion Ca keluar dari reticulum sarkoplasmik. Selain itu ATP juga berperan
dalam pangaturan terkait dan terlepasnya aktin dari tropomiosin. ATP dapat dibentuk
dari pembakaran glukosa dan pemecahan glikogen. Sehingga pada saat kita
mengangkat beban berat akan memerlukan sumber energi yang sangat besar. Untuk
waktu yang singkat, kebutuhan energi ini dapat terpenuhi melalui pembakaran
glukosa dan pemecahan glikogen, tetapi untuk waktu yang lama, tubuh akan
mengalami kesulitan dalam memasok sumber energi. Jadi, pada saat persediaan
sumber energi menipis karena penumpukan asam laktat, kekuatan otot pun
semakin menurun. Seketika itu pula kita akan merasakan lelah dan akhirnya tidak
kuat untuk mengangkat beban yang berat.
c. Apa yang dimaksud dengan twich contraction, gelombang sumasi dan
tenatus?
4. a. Jelaskan perbedaan antara otot rangka, otot polos unit tunggal, otot polos unit
jamak dan otot jantung
Otot Rangka (Sceletal Muscle)
Otot rangka tersusun atas sel-sel panjang bentuk serabut tidak bercabang yang
disebut dengan muscle fiber (serabut otot = sel otot) yang juga terkait dengan sedikit
bahan lain yaitu jaringan ikat, pembuluh darah dan saraf. Struktur serabut otot
tunggal memiliki beberapa nukleus yang terletak di tepi mengelilingi serabut otot
mendekati membran plasma. Serabut otot berkembang dari sel yang belum matang
dengan multinukleus yang disebut myoblast. Multinukleus dihasilkan dari fusi dari sel
prekursor myoblast. Myoblast akan berubah menjadi serabut otot sebagai suatu
protein kontraktil yang terakumulasi dalam sitoplasma. Setelah itu akan diikuti
dengan inervasi pertumbuhan sel saraf dalam perkembangan lanjut serabut otot.

Otot Polos Unit Jamak


Otot polos berdasarkan aktivitasnya dibedakan menjadi dua yaitu otot polos
unit tunggal (single unit) dan otot polos unit jamak (multiple unit). Otot polos
Multiple Unit merupakan otot polos yang memiliki sifat gabungan antara otot lurik
dan otot polos single unit. Otot polos multiple unit memiliki unit-unit yg terpisah dan
mirip seperti unit motor otot lurik/skeletal sehingga memiliki sifat neurogenik. Akan
tetapi berbeda dengan otot skeletal respon kontraktil pada otot polos multiple unit
adalah potensial depolarisasi bertingkat. Kekuatan kontraksi tidak hanya dipengaruhi
oleh jumlah unit yang terstimulasi dan kecepatan stimulasi, tetapi juga oleh hormon
dan obat yang bersirkulasi. Contoh tempat yang banyak mengandung otot polos
multiple unit yaitu dinding pembuluh darah besar, otot lensa, otot iris, saluran udara
besar paru, dan otot folikel rambut.

Otot Polos Unit Tunggal


Otot polos single unit juga disebut dengan otot polos visceral. Disebut sebagai
otot polos unit tunggal karena serabut otot polos menjadi aktif dan berkontraksi secara
serempak sebagai suatu unit tunggal. Otot polos unit tunggal mempunyai sistem
electrical junction/unit kelistrikan dan mekanik sebagai suatu unit yang dikenal
sebagai sinsitium fungsional. Otot polos unit tunggal mampu membangkitkan
stimulus pada selnya sendiri tanpa stimulus melalui saraf self excitable. Sel otot polos
unit tunggal juga tidak memiliki potensial istirahat yang konstan dan fluktuasi
potensial membrannya tanpa pengaruh eksternal sama sekali. Depolarisasi spontan
pada otot polos unit tunggal akibat adanya pacemaker dan potensial gelombang
lambat (slow-wave potentials). Kemampuan otot polos unit tunggal untuk
berkontraksi tanpa stimulus dari saraf disebut sebagai aktivitas miogenik.

Otot Jantung
Otot jantung merupakan jaringan otot lurik seperti otot rangka, tetapi
mengandung satu nukleus yang berada di tengah sel. Sel yang berbatasan tergabung
bersama dengan perlekatan khusus yang disebut diskus interkalaris, yang merupakan
gap junctions dengan peran melalukan potensial melintasi sel satu ke sel lainnya. Sel
otot jantung memiliki sifat autoritmik dan bagian tertentu dari jantung bertindak
sebagai pacemaker. Potensial aksi otot jantung hampir sama dengan potensial aksi di
saraf dan otot rangka, tetapi memiliki durasi periode refraktori cukup
panjang. Depolarisasi dari otot jantung dihasilkan dari influx Na+ dan Ca2+ melintasi
membran plasma. Regulasi dari kontraksi otot jantung oleh Ca 2+ mirip dengan
kejadian pada kerja otot rangka. Otot jantung memiliki sifat gabungan otot skeletal
dan otot polos dengan ciri khusus seperti sebelumnya yaitu memiliki electrical
junction (diskus interkalaris), memiliki tubulus T lebih luas dari otot skeletal, self
excitable (saraf otonom).

b. Jelaskan mengapa otot jantung tidak mudah lelah seperti otot rangka.
Karena pada otot jantung bekerja di luar kesadaran manusia dan pada otot
jantung juga mempunyai kelimpahan mitokondria yang merupakan bahan bakar
pembangkit untuk sel. Merea mengambil nutrisi danmenghasilkan ATP yang
merupakan energy kimia untuk otot

Anda mungkin juga menyukai