1. Pada dasarnya semua gerak pada hewan, mulai dari protozoa sampai pada
vertebrata memiliki persamaan dan menggunakan mekanisme yang sama.
Jelaskan maksudnya!
2. Ada beberapa teori gerak amuboid, namun kesemuanya memiliki persamaan
dasar. Sebutkan persamaan dasar tersebut dan berikan penjelasan!
Kesamaan dasar yang dapat ditemukan dari teori gerak amoeboid oleh Fountain-Zone
Contraction (1962), Rinaldi dan Jahn (1963), dan Gingley dan Garrod (1968) adalah
gerak amoeboid diakibatkan oleh adanya kontraksi plasmagel yang membuat
terjadinya tekanan hidrolik pada plasmasol.
Sumber: biologydiscussion.com dan De Bruyn, P. P. H. The Quarterly Review of
Biology:Theories of Amoeboid Movement. 1947. The University of Chicago Press
Journals. Vol.22 No.1
6. Teori kontraksi otot yang diterima pada saat ini adalah teori pergeseran
filament (sliding filament theory)? Jelaskan bagaimana prosesnya!
Teori pergeseran filament merupakan kontraksi otot yang disebabkan oleh pergeseran
filament tipis oleh aktivitas jembatan silang miosin. Dan tidak terdapat pelipatan atau
pemendekan filament. Kontraksi otot melibatkan potensial aksi ujung saraf motorik,
ATP, dan ion kalsium dalam reticulum sarkoplasma. Proses kontraksi ototnya yaitu
sebagai berikut.
a. Impuls saraf yang sampai pada ujung akson saraf motorik akan meningkatkan
permeabelitas membrane prasinaps terhadap ion Ca2+
b. Ion Ca2+ yang masuk ke dalam neuron prasinaps melalui secara difusi tersebut
akan memicu pembebasan neurotansmitter dari dalam vesikel secara eksositosis
ke celah sinaps.
c. Neurotransmitter yang dibebaskan ke celah sinaps akan berdifusi dan berinteraksi
dengan protei reseptor pada membrane sel otot. Interaksi ini akan membangkitkan
impuls(potensial aksi) baru pada membrane sel otot.
d. Potensial aksi akan merambat sepanjang sarkolema dan masuk ke tubulus T.
7. Jelaskan kontraksi sel otot mengikuti fenomena “all or none” sedangkan
kontraksi otot rangka tidak demikian!
All or none berarti semua atau tidak sama sekali. Bila suatu sel otot diberikan
stimulus ambang atau di atas ambang, maka sel otot akan memberikan kontrasi yang
penuh. Sedangkan terhadap stimulus bawah ambang, sel otot tersebut tidak akan
merespon apapun kecuali stimulus terjadi secara terus menerus. Hanya berlaku untuk
otot polos dan otot jantung. Tidak berlaku untuk otot rangka karena otot rangka terdiri
dari banyak serabut. Misalnya dengan intensitas 1 mvolt yang dapat berkkontraksi
hanya 1-2 serabut otot. Kalau intensitas dinaikkan 2 mvolt yang dapat berkontraksi 3-
4 serabut otor. Apabila intensitas dinaikkan menjadi 5 mvolt yang dapat berkontraksi
9-10 serabut otot. Sedangakn intensitas dinaikkan sampai 10 mvolt maka yang dapt
berkontraksi 19-20 serabut otot. Jika intensitas dinaikkan sampai maksimal maka
semua serabut otot sudah berkontraksi seluruhnya. Untuk satu serabut otot berlaku
“All or none” tetapi untuk keseluruhan serabut otot tidak berlaku.
2. a. Prinsip “all or none “selain dikenal pada pembentukan potensial aksi sel saraf
juga juga pada kontraksi sel otot. Jelaskan prinsip “all or none disertai grafik
pada sel otot lurik.
Prinsip “All or None” yaitu jika suatu sel otot diberi stimulus cukup kuat (stimulus
atas) maka sel otot akan berkontraksi dengan kekuatan yang kuat sedangkan stimulus
bawah tidak akan menghasilkan kontraksi. Stimulus bawah ambang akan berkontraksi
jika dikenakan pada otot berkali-kali dengan cepat (sumasi) (Soewolo, Basoeki, dan
Titi, 2003).
b. Jaringan otot (biasa disebut otot) tidak mengikuti prinsip “all or none tetapi
mengikuti kontraksi bertingkat. Jelaskan disertai gambar
Kontaksi bertingkat artinya otot akan berkontraksi lebih kuat jika stimulus yang
mengenainya kuat dan berkontraksi lemah jika stimulus yang mengenainya lemah.
Bila saraf motor diaktifkan maka semua sel otot yang berkontraksi akan berkontaksi
secara stimulant. Semakin banyak saraf motor yang diaktifkan maka makin kuat
stimulus yang mengenai saraf motor dan makin banyak unit motor yang diaktifkan
sehingga otot berkontraksi sangat kuat. (Soewolo, Basoeki, dan Titi, 2003).
Gambar : http://www.unm.edu/~jimmy/muscle3_notes.htm
Sumber: Soewolo. Basoeki, Soedjono. Yudani, Titi. Fisiologi Manusia. Malang.
JICA.
Secara mikroskopis otot rangka atau otot lurik terdiri dari satuan-satuan serabut
otot.13–19 Setiap serabut otot diliputi oleh membran sel yang bernama sarkolema.
Sarkolema terdiri dari membran plasma dan sebuah lapisan luar yang terdiri dari satu
lapisan tipis materi polisakarida yang mengandung sejumlah fibril kolagen tipis. Pada
ujung serabut otot, sarkolema bergabung menjadi tendo dan melekat pada tulang
Serabut otot tersusun atas miofibril yang terbagi menjadi filamen tipis yang disebut
aktin dan filamen tebal yang disebut miosin. Aktin dan miosin ini merupakan protein
kontraktil yang menghasilkan kontraksi otot dan terdapat dalam jumlah sangat banyak
di otot.13–19 Filamen aktin yang lebih tipis menyusup di antara filamen miosin yang
lebih tebal dan dihubungkan oleh suatu kerangka protein elastis yang dinamakan
titin.14,16,17 Titin akan menjaga filamen aktin dan miosin agar tetap bertautan pada
tempatny jadi otot polos atau otot volunteer adalah salah satu otot yang mempunyai
bentuk yang polos dan bergelondong yag memiliki cara kerja yang tidak disadari
/invontary memilki satu nucleus yang teretak ditengah sel dan otot ini biasanya
terletak pada lambung dan usus.
Sel otot polos memiliki ketebalan sekitar 3-10 mm dan panjang 20-200 m.
Sitoplasma adalah homogen eosinofilik dan sebagian besar terdiri dari myofilaments.
Inti terletak di pusat dan mengambil bentuk seperti cerutu selama kontraksi. Sel otot
polos memiliki ketebalan sekitar 3-10 mm dan panjang 20-200 m. Sitoplasma adalah
homogen eosinofilik dan sebagian besar terdiri dari myofilaments. Inti terletak di
pusat dan mengambil bentuk seperti cerutu selama kontraksi. Bentuk membran sel
kecil seperti kantong invaginasi ke dalam sitoplasma (caveolae) yang secara
fungsional setara dengan T-tubulus dari otot-otot rangka. Sel-sel otot polos yang
berlabuh ke jaringan ikat di sekitarnya oleh lamina basal.Secara mikroskopis otot
polos ialah otot yang melekat pada seluruh rangka cara kerjanya disadar( sesuai
kehendak )bentuknya emanjang dengan banyak lurik lurik dan memiliki nucleus yang
terletak ditepi sel contohnya pada otot lengan
Otot Jantung
Otot jantung merupakan jaringan otot lurik seperti otot rangka, tetapi
mengandung satu nukleus yang berada di tengah sel. Sel yang berbatasan tergabung
bersama dengan perlekatan khusus yang disebut diskus interkalaris, yang merupakan
gap junctions dengan peran melalukan potensial melintasi sel satu ke sel lainnya. Sel
otot jantung memiliki sifat autoritmik dan bagian tertentu dari jantung bertindak
sebagai pacemaker. Potensial aksi otot jantung hampir sama dengan potensial aksi di
saraf dan otot rangka, tetapi memiliki durasi periode refraktori cukup
panjang. Depolarisasi dari otot jantung dihasilkan dari influx Na+ dan Ca2+ melintasi
membran plasma. Regulasi dari kontraksi otot jantung oleh Ca 2+ mirip dengan
kejadian pada kerja otot rangka. Otot jantung memiliki sifat gabungan otot skeletal
dan otot polos dengan ciri khusus seperti sebelumnya yaitu memiliki electrical
junction (diskus interkalaris), memiliki tubulus T lebih luas dari otot skeletal, self
excitable (saraf otonom).
b. Jelaskan mengapa otot jantung tidak mudah lelah seperti otot rangka.
Karena pada otot jantung bekerja di luar kesadaran manusia dan pada otot
jantung juga mempunyai kelimpahan mitokondria yang merupakan bahan bakar
pembangkit untuk sel. Merea mengambil nutrisi danmenghasilkan ATP yang
merupakan energy kimia untuk otot