Anda di halaman 1dari 7

Untuk memperbaiki kegagalan model elektron bebas klasik dalam menelaah sifat

listrik dan magnet bahan, ditawarkan model elektron bebas yang terkuantisasi. Model ini
mempunyai struktur sama dengan model elektron bebas klasik namun ditambah
menggunakan prinsip kuantisasi energi elektron bebas dan prinsip eksklusi Pauli untuk
elektron yang melibatkan distribusi Fermi-Dirac (dalam suatu sistem tidak ada dua
elektron atau lebih yang sama energinya (statistik Fermi-Dirac))1.

A. Kuantisasi Energi Elektron Bebas

Untuk memperbaiki kegagalan model elektron bebas klasik dalam menelaah sifat
listrik dan magnet bahan, ditawarkan model elektron bebas yang terkuantisasi. Model ini
menggunakan prinsip kuantisasi energi elektron dan prinsip eksklusi Pauli untuk elektron
yang melibatkan distribusi Fermi-Dirac.

Model elektron bebas, dimana pengaruh dari semua elektron bebas yang lain dan
semua ion positip direpresentasikan oleh potensial V sama dengan nol sehingga gaya yang
bekerja pada elektron juga sama dengan nol, secara kuantum mengambil persamaan
Schrodinger.

dengan solusi fungsi elektron

dan energi elektron

Harga k tidak dibatasi sehingga energi elektron tidak terkuantisasi. Tetapi bila elektron
bebas tersebut bergerak dalam suatu kubus dengan rusuk L, maka haruslah dipenuhi:

1
Parno, Fisika Zat Padat, 2006, Departemen Pendidika Nasional, Universitas Negeri Malang, Fakultas
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Jurusan Fisika, hlm.78
Dalam ruang k, setiap keadaan elektron direpresentasikan oleh volume sebesar (2π/L)3,
yaitu masing-masing untuk Δnx=Δny=Δnz=1. Semua keadaan elektron yang berenergi :

terletak pada permukaan bola berkari-jari k yang memenuhi :

Sedangkan semua keadaan elektron yang berenergi antara E dan E+dE terletak
dalam kulit bola dengan jari-jari antara k dan k+dk dan volume 4πk2dk. Dengan demikian,
jumlah keadaan elektron.

Apabila diperhitungkan dua spin elektron, maka jumlah tersebut menjadi

Mengingat ungkapan 𝐸 = ℏ2 𝑘 2 ⁄2𝑚0 maka jumlah keadaan elektron persatuan volume


yang berenergi antara E dan E+dE adalah

Prinsip Pauli menyatakan bahwa dalam satu sistem fisis tidak boleh terdapat dua
elektron atau lebih yang mempunyai perangkat bilangan kuantum yang tepat sama. Prinsip
larangan ini dipenuhi oleh elektron yang mengikuti fungsi distribusi Fermi-Dirac

Pada suhu T=0 K, energi Fermi diungkapkan dalam bentuk E F(0); dan fungsi distribusi
Fermi-Dirac
Dengan kata lain, pada suhu T=0 K semua tingkat energi E<EF(0) terisi penuh
elektron dan E>EF(0) kosong. Sedangkan pada suhu T>0 K berlaku
untuk E < EF → f(E) < 1
untuk E = EF → f(E) = 1/2
untuk E > EF → f(E) > 0
Hal ini berarti pada T>0 K tingkat energi di atas EF sudah terisi sebagian dan di bawah
EF menjadi kosong sebagian. Model elektron bebas terkuantisasi mengambil andaian
sebagai berikut.
a. Kristal logam digambarkan sebagai superposisi dari jajaran gugus ion positip (yang
membentuk kisi kristal) dan elektron bebas yang bergerak dalam volume kristal.
b. Elektron bebas tersebut memenuhi kaidah fisika kuantum, yaitu mempunyai energi
terkuantisasi dan mematuhi larangan Pauli, yang secara menyatu dirangkum dalam
ungkapan rapat elektron
dn = n(E) dE = f(E) g(E) dE
Dengan mensubstitusikan ke dua persamaan diatas diperoleh ungkapan rapat
elektron sebagai fungsi dari energi elektron dan suhu sistem

c. Pengaruh medan ion positip dapat diabaikan karena energi kinetik elektron bebas
sangat besar.
d. Pada permukaan batas antara logam dan vakum yang mengelilinginya terdapat
suatu potensial penghalang φ yang harus diloncati oleh elektron bebas paling
energetik pada suhu T=0 K (energi EF) untuk dapat meninggalkan permukaan batas
logam.
B. Sumbangan Elektron Bebas pada Harga CV
Rapat elektron pada suhu T=0 K

dan rapat energi pada suhu T=0 K


Bila dinyatakan dalam rapat elektron di atas, maka

Sedangkan rapat energi elektron pada suhu T>0 K

Untuk menyelesaikan integral dapat digunakan bentuk integral

yang mempunyai bentuk asymtotik untuk yo besar dan berharga positip

Diketahui bahwa ungkapan energi Fermi sebagai fungsi suhu adalah

Karena bentuk [(𝜋𝑘𝑇)2 / Ef2 (0)] sangat kecil dibandingkan dengan satu, maka EF selalu
dapat diganti dengan EF(0). maka rapat energi dapat dihitung dan hasilnya adalah

sehingga kapasitas panas elektron bebas


untuk satu mol zat menjadi

Dapatlah disimpulkan bahwa sumbangan elektron bebas pada harga CV suatu


logam sangatlah kecil, terutama pada suhu yang sangat tinggi. Tetapi sumbangan tersebut
akan dominan pada suhu yang cukup rendah. Pada suhu jauh di bawah suhu Debye θD dan
suhu Fermi TF, kapasitas panas suatu logam dapat ditulis sebagai jumlah sumbangan
elektron bebas dan fonon, yakni

C. Paramagnetik Pauli
Apabila terdapat suatu medan magnet luar H, maka spin elektron bebas akan
menyesuaikan diri terhadap H. Energi total elektron bebas karena pengaruh medan

Tanda positip untuk spin antiparalel dan negatip untuk spin paralel terhadap medan.
Bila terdapat medan magnet luar H, maka secara total lebih banyak elektron yang
antiparalel terhadap H. Magnetisasi yang terjadi adalah

Bila diambil kasus untuk T=0 K, maka diperoleh

Suseptibilitas magnetiknya

Meskipun perhitungan di atas diambil pada suhu nol mutlak, tetapi hasilnya valid
dalam rentang suhu yang cukup besar.
D. Konduktivitas Listrik dalam Logam
Elektron yang mempunyai mobilitas besar untuk pindah ke keadaan elektron yang lain
adalah elektron yang berenergi E sedemikian sehingga f(E)<1. Hal ini terjadi di daerah
E∼EF. Elektron yang demikian akan mengalir bila dikenai medan listrik. Hubungan rapat
arus J dan medan listrik ε dinyatakan oleh hukum Ohm

Kecepatan elektron bersifat acak, dan berkaitan dengan energi melalui ungkapan E
= ½ m v2. Bila ε homogen (besar dan arahnya), maka perubahan distribusi elektron hanya
dipengaruhi oleh komponen waktu. Proses yang terjadi adalah adanya perubahan distribusi
elektron karena pengaruh medan luar ε dan adanya proses hamburan yang ingin
memulihkannya ke keadaan semula. Penggabungan kedua proses ini menghasilkan
persamaan kontinuitas

dengan 𝜏 adalah waktu relaksasi maka persamaannya menjadi :

Dalam kasus di atas persamaan menjadi

Rapat arus listrik yang terjadi

Integral suku pertama persamaan menghasilkan nol karena kecepatan rata-rata ̅̅̅
𝑣𝑥 =
0 𝑑𝑎𝑙𝑎𝑚 𝑛0 ( 𝑣⃗ ) maka :

Diperoleh distribusi elektron 𝑛0 ( 𝑣⃗ ) tidak lain adalah


perubahan variabel v menjadi E, maka rapat arus menjadi

Dengan demikian, diperoleh konduktivitas listrik

dan dengan menggunakan ungkapan rapat elektron maka ungkapan konduktivitas listrik
menjadi:

dimana 𝜏𝐹 adalah waktu relaksasi sebuah elektron pada bola Fermi.


Ungkapan konduktivitas listrik di atas, ternyata, bentuknya sama dengan hasil teori
Drude yang lalu. Baik teori Drude maupun model elektron bebas terkuantisasi
mengemukakan bahwa konduktivitas listrik hanya berbanding lurus dengan konsentrasi
elektron. Namun beberapa logam dengan konsentrasi elektron lebih tinggi, justru
menunjukkan nilai konduktivitas lebih rendah. Disamping itu, sebenarnya fakta
menunjukkan bahwa konduktivitas listrik bergantung pada suhu, dan juga arah.

Anda mungkin juga menyukai