Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI

REPRODUKSI DAN PEMBELAHAN SEL

Jumat, 9 November 2018

EDY SUKAMTO

492018019

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA

2018
A. PENDAHULUAN
1. LATAR BELAKANG

Didalam kehidupan, diawali dengan munculnya organisme uniseluler yang


selanjutnya menghasilkan organisme multiseluler. Peristiwa demikian dokenal pada teori
evolusi. Mekanisme tertentu telah ditempuh hingga menghasilkan organisme multiseluler
sampai dalam wujud seperti sekarang ini. Salah satu mekanisme yang ditempuh adalah
melalui proses reproduksi sel. Sebagai unit fungsional, sel memiliki kemampuan
memperbanyak diri atau dikenal dengan istilah reproduksi. Reproduksi sel berlangsung
melalui pembelahan. Pembelahan sel yang terjadi pada organisme eukariotik meliputi
pembagian inti sel (kariokinesis) dan pembagian sitoplasma (sitokinesis) melalui tahapan
seperti pada mitosis maupun meiosis. Tahapan pembelahan didasarkan pada perubahan
letak (tingkah laku) kromosom selama berlangsungnya proses pembelahan. Pembelahan
sel di diawali dengan adanya aktivitas pembelahan kromosom dalam beberapa tahap
pembelahan. Pada setiap tahap pembelahan mempunyai ciri-ciri tertentu yang dapat
diamati proses-prosesnya melalui teknik atau perlakuan tertentu yang diberikan pada
kromosom tersebut. Adapun pembelahan sel dibedakan menjadi dua macam, yaitu
mitosis dan meiosis.

2. TUJUAN
Mmpelajari fase-fase pembelahan mitosis pada ujung akar tanaman Aloe sp atau
Zea mays L atau Bawang merah Alium cepa.
A. DASAR TEORI
Reproduksi sel merupakan salah satu dari esensi kehidupan yang mendasar.
Proses reproduksi seluler meliputi proses pembelahan inti untuk membentuk inti baru
(mitosis), diikuti dengan pembagian sitoplasma (sitokinesis). Proses ini menghasilkan
dua inti yang terpisah dalam sel yang berbeda. Dalam bidang genetika, mitosis adalah
proses yang menghasilkan dua sel anak yang identik. Mitosis mempertahankan pasangan
kromosom yang sama melalui pembelahan inti dari sel somatic secara berturut-turut.
Proses ini terjadi secara bersama-sama dengan pembelahan sitoplasma dan bahan-bahan
diluar inti sel (sitokinesis). Proses ini memiliki peranan penting dalam pertumbuhan dan
perkembangan hampir semua organisme.( L.V Crowder. 1997)
Tumbuhan pada masa awal perkembangan mengalami pertumbuhan sangat
banyak, tumbuhan mengalami pembelahan sel secara tidak langsung yang disebut juga
dengan mitosis. Mitosis adalah pembelahan duplikasi dimana sel memproduksi dirinya
sendiri dengan jumlah kromosom sel induk. (setjo, 2004)
Proses mitosis ini terjadi bersama dengan pembelahan sitoplasma dan bahan-
bahan di luar inti sel. Pada mitosis setiap induk yang diploid (2n) akan menghasilkan dua
buah sel anakan yang masing-masing tetap diploid serta memiliki sifat keturunan yang
sama dengan sel iduknya. (Crowder, L. V. 1998)
Terjadi pada ujung akar, yang mengalami pembelahan awal. mitosis terjadi dalam
sel somatik yang bersifat meristematik, yaitu sel-sel yang hidup terutama yang sedang
tumbuh (ujung akar dan ujung batang), mitosis pada tumbuhan terjadi selama mulai dari
30 menit sampai beberapa jam dan merupakan bagian dari suatu proses yang berputar dan
terus menerus. (Margono, Hadi. 1973)
Mitosis pada tumbuhan terjadi selama mulai dari 30 menit sampai beberapa jam
dan merupakan bagian dari suatu proses yang berputar dan terus-menerus. Pada
praktikum kali ini digunakan akar bawang merah (Allium cepa) karena jaringan akar
bawang merah (Allium cepa) merupaskan jaringan yang mudah ditelaah untuk
pengamatan mitosis (Zulham.2009).
Mitosis berlangsung dalam beberapa fase, diantaranya:
1) Interfase pada fase ini sel siap untuk melakukan pembelahan,tetapi belum
memperlihatkan kegiatan membelah.
2) Profase pada fase ini benang-benang kromatin makin menjadi pendek sehingga
menjadi tebal..
3) Metafase pada fase ini kromosom-kromosom menempatkan diri di bidang tengah sel.
4) Anafase pada tahap ini sentromer membelah dan dua buah kromatid memisahkan diri
dan bergerak menuju ke kutub sel yang berlawanan.
5) Telofase pada fase ini di tiap kutub sel sudah terbentuk kromosom yang identik.
Pada proses mitosis dari tiap induk yang diploid (2n) menghasilkan dua buah sel anakan
yang masing-masing tetap diploid. ( Suryo. 2001 )

B. METODE

ALAT DAN BAHAN

1. ALAT
1. Mikroskop
2. Preparat
3. Cover glass
4. Cawan petri
5. Silet
2. BAHAN
1. NaCl
2. Bawang merah
3. Akar Aloe sp
4. Zea mays L
LANGKAH KERJA

1. Masukkan irisan, Bawang merah, Akar Aloe sp, Zea mays L kedalam larutan NaCl.
2. Dan diamkan selama 30 menit masing-masing
3. Ambil masing masing irisan dan iris lagi menjadi sangat tipis
4. Siapkan preparat pembelahan mitosis profase, preparat pembelahan mitosis metafase,
preparat pembelahan mitosis anafase, preparat pembelahan mitosis telofase.
5. Lalu letakkan pada preparat yang sudah disiapkan dan diberi metil merah
6. Amati tiap-tiap tahap pembelahan mitosis dibawah mikroskop dan geser-geser obyek
glass, sehingga dapat diamati seluruh daerah dibawah deck glass.
7. Amatilah mulai dari perbesaran lemah kemudian dengan perbesaran kuat.
8. Gambarlah tiap-tiap pembelahan sel.

C. HASIL

D. PEMBAHASAN
Pada percobaan pembelahan sel tumbuhan di atas, yang diamati adalah
pembelahan mitosis karena sampel yang digunakan adalah sel akar. sel tersebut
merupakan sel somatik tumbuahan. Sehingga apabila yang di amati adalah proses
pembelahan meiosis sampel yang digunakan tidaklah sesuai. Pembelahan meosis terjadi
pada sel gamet. hal ini dikarenakan pada bawang merah banyak sel yang mengalami
aktifitas pembelahan pada saat itu.
Pembelahan mitosis hanya terjadi pada bagian tubuh tumbuhan yang bersifat
meristem karena bagian tersebut yang aktif melakukan pembelahan membentuk sel-sel
yang baru untuk tumbuh dan berkembang serta pengganti sel-sel yang rusak. Pada hasil
pengamatan diketahui bahwa terjadi beberapa tahap pada mitosis yaitu interphase,
prophase, metaphase, anaphase dan telopase. Interphase yaitu fase dimana kromosom
tidak kelihatan karena benang-benang kromatin tidak berpilin. Sel dianggap istirahat dari
proses pembelahan. Meskipun demikian, sebenarnya tahap interfase merupakan tahap
yang aktif dan penting untuk mempersiapkan pembelahan. Pada fase ini terjadi
pembentukan organel untuk pertumbuhan itu sendiri. Kemudian terjadi sintesis terutama
sintesis materi genetik, yaitu bahan-bahan yang akan diwariskan pada
keturunannya.Materi genetik yang disintesis adalah DNA. Persiapan berupa replikasi
DNA. Pada umunya, sebagian besar waktu hidup sel berada pada tahap ini. Dan terjadi
juga pembentukan organel untuk sel anakan. Selanjutnya interfase dibagi lagi menjadi
fase gap-1 (sel-sel belum melakukan replikasi DNA sehingga DNA masih berjumlah 1
salinan dan diploid), fase sintesis (DNA dalam inti mengalami replikasi sehinga pada fase
sintesis akhirnya menghasilkan 2 salinan DNA dan diploid) dan fase gap-2 ( replikasi
DNA telah selsesai dan sel bersipa mengadakan pembelahan). Pada fase prophase, DNA
mulai dikemas atau dipaket menjadi kromosom. Kromosom merupakan struktur terpadat
dari kemasan DNA. DNA perlu dikemas ke dalam kromosom. Profase merupakan tahap
yang paling lama pada mitosis. Pada profase awal, kromosom mulai tampak lebih pendek
dan menebal. Selanjutnya terbentuk benang-benang spindle (benang-benang mikrotubul)
yang terhubung dari kutub ke kutub. Pada profase akhir, masing-masing kromosom
terlihat terdiri dari dua kromatid yang terikat pada sentromer. Selanjutnya nucleolus
hilang dan membrane nucleus hancur. Pada tahap ini kromosom terletak bebas pada
sitoplasma. Pada Metaphase, merupakan tahap yang singkat dalam mitosis. Pada tahap-
tahap ini, kromosom bergerak ke bidang ekuator benang spindle (bidang pembelahan).
Kromatid terletak di bidang ekuator, menggantung pada benang spindel melalui
sentromer. Kromosom terletak di bidang ekuator dengan tujuan agar pembagian jumlah
informasi DNA yang akan diberikan kepada sel anakan yang baru benar-benar rata dan
sama jumlahnya. Benang-benang spindel tampak semakin jelas dan teratur seperti
kumparan. Pada tahap ini terjadi pembagian kromatid di daerah ekuator. Ciri-ciri
metafase adalah:
1. Kromatid terletak di bidang ekuator, menggantung pada benang spindel melalui
sentromer.
2. Benang-benang spindel tampak semakin jelas dan teratur seperti kumparan. Benang-
benang ini terdiri dari serabut protein halus yang terbuat dari microtubule yang sangat
kecil.
3. sentomer menbelah dan masing-masing kromatid menjadi kromosom tunggal.
Metaphase berakhir.
Tahap Anafase, pada tahap ini masing-masing sentromer yang mengikat kromatid
membelah bersamaan. Kromatid bergerak menuju kutub pembelahan. Kromatid dapat
bergerak ke arah kutub pembelahan karena terjadinya kontraksi benang spindle. Pada saat
kontraksi, benang spindle memendek kemudian menarik kromatid menjadi dua bagian ke
dua kutub yang berlawanan. Tahap anaphase menghasilkan salinan kromosom
berpasangan (1c, 2n). Ciri singkatnya Kromosom berada di kutub masing-masing. Akhir
anaphase sekat sel mulai terbentuk dekat bidang ekuator. Tahap Telofase, pada tahap ini
kromatid telah disebut kromosom. Membrane inti mulai terbentuk dan nucleolus kembali
muncul. Kromosom membentuk benang-benang kromatin. Selanjutnya, pada tahap
telofase akhir terjadi pembelahan sitoplasma (sitokinesis). Singkatnya Benang-benang
gelendong hilang. Benang-benang kromosom semakin menipis, berubah menjadi benang
kromatin yang tipis. Nukleolus tampak lagi. Pada akhir telofase terbentuklah dua sel anak
yang diploid (2n).Pada tahap sitokinesis, terjadi pembelahan sitoplasma yang diikuti
dengan pembentukan sekat sel yang baru. Sekat memisahkan dua inti tersebut menjadi
dua sel anakan. Tahap-tahap ini terjadi secara serentak pada sel-sel ujung akar bawang
merah dengan tiap-tiap sel melakukan fase yang berbeda antara satu sama lain.
Kromosom adalah suatu struktur makromolekul yang berisi DNA di mana informasi
genetik dalam sel disimpan. Kata kromosom berasal dari kata khroma yang berarti warna
dan soma yang berarti badan Kromosom terdiri atas dua bagian, yaitu sentromer /
kinekthor yang merupakan pusat kromosom berbentuk bulat dan lengan kromosom yang
mengandung kromonema & gen berjumlah dua buah (sepasang), jumlah kromosom pada
bawang merah yaitu sebanyak 16 yaitu 8 pasang.

E. KESIMPULAN

Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa:


- Mitosis adalah pembelahan sel yang terjadi secara tidak langsung. Pembelahan yang
terjadi pada sel somatik ini, memiliki tahapan-tahapan tertentu. Tahapan-tahapan (fase-
fase) yang terdapat pada pembelahan mitosis ini meliputi: profase, metafase, anafase, dan
telofase.
- ciri-ciri yang dapat dideteksi pada masing-masing fase yang ditemukan antara lain:
a. Profase
Proses terjadinya fase profase ditandai dengan hilangnya nucleus dan diganti dengan
mulai tampaknya pilinan-pilinan kromosom yang terlihat tebal.
b. Metafase
Ciri utama fase ini adalah terbentuknya gelendong pembelahan.
c.. Anafase
Telihat adal dua kumpulan kromosom.
d. Telofase
Telofase awal terlihat mulai ada sekat yang memisahkan antara sel-sel anak. Sedang pada
telofase akhir terlihat sel-sel anak sudah benar-benar terpisah.
- Tempat terjadinya mitosis pada sel somatik sedangkan meiosis pada sel kelamin.
Tujuan mitosis untuk mengganti sel-sel yang rusak sedangkan pada meiosis untuk
membentuk sel kelamin. Pembelahan mitosis hanya terjadi satu kali pembelahan saja
sedangkan pada meiosis terjadi dua kali pembelahan. Mitosis menghasilkan dua sel anak
yang identik sedangkan pada meiosis menghasilkan 4 sel anak yang berbeda dan sel anak
mitosis bersifat diploid (2n) sedangkan pada meiosis bersifat haploid (n).
1. Proses reproduksi seluler meliputi proses pembelahan inti untuk membentuk inti baru
(mitosis), diikuti dengan pembagian sitoplasma (sitokinesis).
2. Dalam mitosis, semua sifat yang terkandung di dalam inti sel secara terekam lengkap
pada sel baru..
3. Fase-fase mitosis secara berurutan adalah interfase, profase awal yang kemudian
diikuti dengan profase akhir, metaphase, anaphase, dan terakhir telofase.
4. Fungsi asetokarmin yakni untuk memperjelas dalam melihat fase-fase yang terjadi
pada proses mitosis. Asetokarmin untuk mewarnai DNA.
5. Setiap fase-fase yang terjadi pada pembelahan mitosis mempunyai ciri-ciri yang
berbeda-beda.
6. Fase-fase tersebut berlangsung dalam waktu yang bersamaan, dengan fase berbeda
pada sel yang berbeda pula
F. DAFTAR PUSTAKA
Aryulina, Diah, Choirul Muslim, Syalfinaf Manaf, dan Endang Widi Winarni. 2007.
BIologi 3 SMA dan MA untuk kelas XII. Jakarta: Penerbit Erlangga.

Crowder, L. V. 1997. Genetika Tumbuhan. Yogyakarta: Gajah Mada University Press.


Margono, Hadi. 1973. Pengaruh Colchicine terhadap pertumbuhan Memanjang Akar
Bawang Merah (Alium cepa). Skripsi tidak diterbitkan. Malang: IKIP
Setjo, Susetyoadi. 2004. Anatomi Tumbuihan. Malang: JICA.

Suryati, Dotti. 2012. Penuntun Pratikum Genetika Dasar. Bengkulu: Lab. Agronomi
Universitas Bengkulu.

Suryo. 2001. Genetika. Yogyakarta: Gajah Mada University Press.

Zulham.2009. Histotenik dasar. (http://www.slideshare.net/zyzyan/histoteknik-dasar).


Diakses tanggal 11 Mei 2013.

Anda mungkin juga menyukai