PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Secara umum, Cerebral Palsy yang dikenal sebagai gangguan yang berefek pada
gerakan dan postur. Pada cerebral palsy spastic otot-otot menjadi kaku.spastic diplegi
merupakan gangguan yang mengenai pada keempat ekstremitas tubuh (ekstremitas atas
dan bawah) dengan tingkat spastic ekstremitas bawah lebih berat dibandingkan
ekstremitas atas.
Diplegi adalah paralisis yang menyertai kedua sisi tubuh, paralisis bilateral
(Dorlan, 2005). Diplegi merupakan salah satu bentuk CP yang mengenai kedua belah
kaki. Cerebral Palsy Spastik Diplegi adalah suatu gangguan tumbuh kembang motorik
anak yang disebabkan karena adanya kerusakan pada otak yang terjadi pada periode
sebelum, selama dan sesudah lelahiran yang ditandai dengan kelemahan pada anggota
gerak bawah yang lebih berat dari pada anggota gerak atas.
1
Penyebab cerebral palsy spastik diplegi yaitu karena adanya kerusakan area 6
yang merupakan jalur ekstra piramidalis yang berfungsi untuk menghaluskan gerakan,
sehingga akan terjadi gerakan yang tangkas, harmonis dan efektif, sehingga kerusakan
pada area ini menyebabkan spastisitas.
NDT yaitu suatu teknik yang dikembangkan oleh Karel dan Bertha Bobath
pada tahun 1997. Metode ini khususnya ditujukan untuk menangani gangguan system
saraf pusat pada bayi dan anak-anak. Agar lebih efektif, penanganan harus dimulai
secepatnya, sebaiknya sebelum anak berusia 6 bulan. Hal ini sesungguhnya masih
efektif untuk anak pada usia yang lebih tua, namun ketidak normalan akan semakin
tampak seiring dengan bertambahnya usia anak dan biasanya membawa terapi pada
kehidupan sehari-hari sangat sulit dicapai. ). Dasar dari tehnik terapi latihan dengan
metode pendekatan NDT yaitu menginhibisi pola spastisitas dan fasilitasi pola-pola
sikap dan gerakan. Melalui tindakan inhibisi spastisitas dan fasilitasi maka akan dicapai
tonus yang mendekati normal dan diharapkan anak dapat bergerak bebas serta
pengalaman sensoris akan bertambah banyak.
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Anatomi Fisiologi
1. Anatomi dan fisiologi otak
Otak merupakan bagian pertama dan terdepan dari sistem saraf pusat yang
mengalami perubahan dan pembesaran. Otak ini dilindungi oleh tiga selaput pelindung
(meningen) dan berada di dalam rongga tulang tengkorak. Secara garis besar otak di
bagi menjadi beberpa bagian ,yaitu cortex cerebri, ganglion basalis,thalamus,
serta hipothalamus (Chusid, 1993).
Bagian-bagian otak
A. Cortex Cerebri
Beberapa daerah tertentu dari cortek serebri memiliki fungsi yang spesifik , yang
oleh para ahli berkebangsaan Jerman bernama Brodmann dibagi menjadi 47 area
berdasarkan struktur selularnya .Cortex serebri dapat dianggap mempunyai area primer
dan juga area asosiasi untuk berbagai fungsi (Price dan Wilson , 1992).
Pada lobus frontalis terdiri dari area yaitu , area 4 yang merupakan daerah motorik yang
utama, area 6 yang merupakan bagian sirkuit traktus ekstrapiramidal,area 8
3
berhubungan dengan pergerakan mata dan pupil, area 9, 10, 11, dan 12, adalah daerah
asosiasi frontalis.
Pada lobus parientalis terdiri dari area 3, 1, dan 2 yang merupakan daerah
sensorik postsentralis yang utama, area 4 dan 7 adalah daerah asosiasi sensorik.
Pada lobus temporalis terdiri dari area 41 adalah daerah auditorius primer, area 42
merupakan cortex auditorius sekunder atau asosiasi, area 38, 40, 20, 21, dan 22 yang
merupakan daerah asosiasi.
Pada lobus occipitalis terdiri dari area 17 yaitu cortex striata, cortex visual yang utama,
area 18 dan 19 merupakan daerah asosiasi visual (Chusid,1993)
B. Ganglia basalis
4
Fungsi dari ganglia basalis adalah sebagai pusat koordinasi dan keseimbangan
yang berhubungan dengan keseimbangan postur, gerakan otomatis (ayunan lengan saat
berjalan) dan gerakan yang membutuhkan keterampilan.Ganglia basalis diduga
mempunyai peran dalam perencanaan gerakan dan sinergi gerakan (Japardi, 2007).
C. Cerebllum
5
2. Anatomi peredaran darah otak
Darah mengangkut zat asam, makanan dan substansi lainnya yang diperlukan
bagi fungsi jaringan hidup yang baik. Kebutuhan otak akan substansi tersebut sangat
mendesak dan vital, sehingga aliran darah yang konstan harus terus dipertahankan
(Chusid, 1990)
Peredaran darah otak dapat dipengaruhi oleh tekanan darah di kepala dan
resistensi cerebrovasculer. Resistensi cerebrovasculerdipengaruhi oleh beberapa faktor:
Circulus willisi dibentuk oleh hubungan antara arteri karotis interna, arteri
basilaris, arteri cerebri anterior, arteri comunicans anterior, arteri cerebri posterior dan
arteri comunicans posterior.
6
B. Patologi
CP spastic diplegi dari beberapa literature diasumsikan oleh karena adanya
haemorage dan periventricular leukomalacia pada area substansi alba yang merupakan
area terbesar dari kortek motor. Periventrium leukomalacia adalah nekrosis dari
substansi alba sekitar ventrikel akibat menurunnya kadar oksigen dan arus darah pada
otak yang biasanya terjadi pada spastic diplegi. Periventricular leukomalacia sering
terjadi bersamaan dengan lesi haemoragic dan potensi terjadi selama apnoe pada bayi
premature.
1. Definisi
Secara umum, Cerebral Palsy yang dikenal sebagai gangguan yang berefek pada
gerakan dan postur. Pada cerebral palsy spastic otot-otot menjadi kaku. Tipe ini
digolongkan berdasarkan bagian mana dari tubuh yang terpengaruh. Spastik Diplegi
merupakan gangguan yang mengenai pada keempat ekstremitas tubuh (ekstremitas
atas dan bawah) dengan tingkat spastic ekstremitas bawah lebih berat dari pada
ekstremitas atas.
Menurut (Dorlan, 2005) CP spastic diplegi adalah bersifat atau ditandai
dengan spasme, hipertonik, dengan demikian otot-otot kaku dan gerakan kaku.
Diplegi adalah paralisis yang menyertai kedua sisi tubuh, paralisis bilateral (Dorlan,
2005). Diplegia merupakan salah satu bentuk CP yang utamanya mengenai kedua
belah kaki (Dorlan, 2005).
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa CP Spastik Diplegi adalah suatu
gangguan tumbuh kembang motorik anak yang disebabkan karena adanya
kerusakan pada otak yang terjadi pada periode sebelum, selama dan sesudah
kelahiran yang ditandai dengan kelemahan pada anggota gerak atas, dengan
karakteristik tonuspostural otot yang tinggi terutama pada region trunk bagian
bawah menuju ekstremitas bawah. Pada CP spastic diplegi kadang-kadang disertai
dengan retardasi mental, kejang dan gambaran ataksia.
2. Etiologi
Penyebab cerebral palsy sangat bervariasi biasanya tergantung pada suatu
7
klasifikasi yang luas yang meliputi terminology tentang anak yang secara
neurologic sakit sejak dilahirkan, anak yang lahir kurang bulan dengan berat badan
lahir rendah yang beresiko cerebral palsy dan terminology tentang anak yang lahir
dalam keadaan sehat dan mereka yang mengalami resiko cerebral palsy setelah
masa kanak-kanak (Swaiman,1998). Periode terjadinya kerusakan otak
dikelompokan dalam 3 katergori yaitu masa prenatal, perinatal, dan post natal.
1) Prenatal
Pada masa ini banyak faktor yang menyebabkan terjadinya kerusakan otak,
antara lain :
(1) faktor herediter atau genetik
(2) infeksi virus (rubella, herpes),
bakteri dan parasit (toxoplasmosis)
(3) anoxia janin yang disebabkan oleh perdarahan akibat pemisahan plasenta yang
terlalu dini atau kelainan pertumbuhan plasenta
(4) inkompatibilitas rhesus (Rh) yang meliputi :
anemia hemolitik, hiperbilirubinemia, dan eritroblastosis janin
(5) gangguan metabolik ibu :
Diabetus mellitus
(6) gangguan perkembangan yang meliputi kelainan pertumbuhan otak, vaskuler,
struktur skeletal.
2) Perinatal
Pada masa ini faktor-faktor yang menyebabkan kerusakan otak diantaranya :
(1) pecahnya pembuluh darah otak dan
(2) kompresi otak akibat proses persalinan yang lama atau sulit
(3) asfiksia akibat sedasi obat
(4) gawat janin
dalam persalinan
(5) solutio placentae
(6) placentae previa
(7) prematuritas.
3) Post natal
8
Pada masa ini faktor-faktor yang menyebabkan kerusakan otak diantaranya :
(1) gangguan pembuluh darah otak,
(2) cedera kepala
(3) infeksi otak yang disebabkan bakteri atau encephalopati virus (4) keadaan
toksik seperti keracunan Pb (plumbum / timah hitam)
(5) anoxia karena tenggelam
(6) serangan epilepsy
(7) tumor
(8) cardiac arrest (Campbell, 1991).
3. Gambaran Klinis
Pada anak dengan Cerebral Palsy spastik diplegi pada umumnya ditandai
dengan adanya
(1) Gangguan yang lebih berat yang mengenai anggota gerak bawah dengan distribusi
yang seimbang diantara kedua tungkai, pada anggota gerak atas mengalami gangguan
yang sangat ringan bahkan tidak ada
(4) Gerakan yang terjadi adalah gerakan dengan pola gerak inner range pada sendi
anggota gerak.
C. Intervensi Fisioterapi
A.Terapi Latihan
Terapi latihan adalah suatu cara mempercepat penyembuhan dari
suatu injury/penyakit tertentu yang pernah mengubah cara hidupnya yang
normal. Terapi latihan adalah suatu usaha pengobatan dalam fisioterapi yang
dalam pelaksanaannya menggunakan latihan-latihan gerakan tubuh baik
secara aktif maupun pasif (Wisnhu, 2010).
1. Passive exercise
Efek dan kegunaan Relaxed Passive Movement yaitu
9
(1) mencegah proses perlengketan jaringan untuk memelihara kebebasan
gerak sendi.
- Bobath Exercise
Metode Bobath merupakan metode latihan untuk mengatasi masalah-
masalah yang timbul pada keterlambatan atau kelumpuhan otak, yang
dikembangkan oleh Bobath dan istrinya Bertha Bobath (Bobath, 1972).
2. Streaching
Stretching adalah suatu bentuk terapi yang di desain untuk mengulur
struktur jaringan lunak yang mengalami pemendekan secara patologis dan
dengan dosis tertentu dapat menambah range of motion.Passive
stretching dilakukan ketika pasien dalam keadaan rileks, menggunakan gaya dari
luar, dilakukan secara manual atau dengan bantuan alat untuk menambah
panjang jaringan yang memendek (Kisner & Colby, 1996).
10
B. Massage
11
BAB III
PROSES FISIOTERAPI
C. Inspeksi/Observasi
Statis :
Tungkai bawah terdapat kelemahan
Kaki hyperextensi
Dinamis :
Kedua tungkai atas normal
Pasien mampu duduk dengan mandiri tanpa bantuan
Pada saat diberdirikan pasien mampu berdiri namun tidak bertahan lama
Ketika berdiri kaki belum bisa menapak secara sempurna
12
D. Pemeriksaan Spesifik (tumbuh kembang bayi/anak) dan Pengukuran tumbuh kembang
bayi/anak
1. Pemeriksaan tumbuh kembang (DDST / Denver Devlopment Screening Test)
- Hasil pemeriksaan tumbuh kembang pasien menurut skala Denver yaitu :
usis perkembangan pasien -1 tahun
13
E. Algorhitma Asesmen Fisioterapi
- Buatlah algorhitma assessment fisioterapi berdasarkan pengamatan dan
perlakuan anda terhadap kasus yang anda tangani !
History Taking :
Inspeksi :
Pemeriksaan fisik
Diagnosa ICF :
14
F.Diagnosis Fisioterapi
Cerebral Palsy Diplegi et causa klasifikasi ganglia basalis
F. Problematik Fisioterapi dan Bagan ICF
Pasien belum mampu berdiri dan berjalan sendiri
Pasien belum bisa berbicara secara lancar
G. Tujuan Intervensi Fisioterapi
Jangka pendek :
Meningkatkan ROM
Meningkatkan keseimbangan
Jangka panjang :
Dapat berdiri dan berjalan sendiri
15
I : penguluran max
T : pasif stretching
T : 8x hitungan
- Massage
Tujuan : adalah memperlancar peredaran darah dan getah bening.
Posisi pasien : terlentang di bed
Posisi terapis : di samping pasien
Teknik pelaksanaan :
Pasien tidur terlentang kemudian fisioterapis memijat bagian tubuh tertentu
seperti punggung tangan dan kaki
Latihan jongkok ke berdiri
Tujuan : adalah untuk melatih keseimbangan
Posisi pasien : duduk di hadapan fisioterapis
Posisi terapis : di di hadapan pasien
Teknik pelaksanaan :
Fisioterapis membantu pasien untuk mencoba berdiri dari posisi jongkok secara
mandiri dan mempertahankan keseimbangannya
16
BAB IV
PENUTUP
KESIMPULAN
Cerebral Palsy yang dikenal sebagai gangguan yang berefek pada gerakan dan
postur. Pada cerebral palsy spastic otot-otot menjadi kaku.spastic diplegi merupakan
gangguan yang mengenai pada keempat ekstremitas tubuh (ekstremitas atas dan bawah)
dengan tingkat spastic ekstremitas bawah lebih berat dibandingkan ekstremitas atas.
Diplegi adalah paralisis yang menyertai kedua sisi tubuh, paralisis bilateral
(Dorlan, 2005). Diplegi merupakan salah satu bentuk CP yang mengenai kedua belah
kaki. Cerebral Palsy Spastik Diplegi adalah suatu gangguan tumbuh kembang motorik
anak yang disebabkan karena adanya kerusakan pada otak yang terjadi pada periode
sebelum, selama dan sesudah lelahiran yang ditandai dengan kelemahan pada anggota
gerak bawah yang lebih berat dari pada anggota gerak atas.
17
DAFTAR PUSTAKA
Pediatric Physical Therapy, Jan S. Tecklin.2008. Functional Movement Development,
Donna J. Cech. Suzanne “Tink” Martin. 2012 Motor skill Acquisition in the First
Year,Lois Bly, M.A.,PT. 1994. Principal Of Neural Science, Eric R. Candel. 2000.
Motor Control, Anne Shumway Cook, PT, PhD. , Marjorie H. Wollacott, PhD. 2001.
Bobath Concept, Sue Raine, Linzie Meados, Marry Lynce- Ellerington. 2009
http://eprints.ums.ac.id/39694/20/NASKAH%20PUBLIKASI.pdf
http://eprints.ums.ac.id/39655/15/NASKAH%20PUBLIKASI.pdf
https://fisioterapidotme.wordpress.com/tag/latihan-bobath-pada-anak-cerebral-palsy/
http://eprints.ums.ac.id/36998/23/NASKAH%20PUBLIKASI-2.pdf
18