Anda di halaman 1dari 29

BAB IV

INVENTORY

4.1 Pengumpulan Data

Biaya-biaya yang harus dikeluarkan PT Perasho berhubungan dengan pengadaan bahan


baku atau material dan penyimpanan produk yaitu sebagai berikut:
1. Biaya pemesanan
Biaya-biaya yang termasuk di dalam biaya permesanan antara lain sebagai berikut :
a. Biaya telepon ke supplier
Biaya-biaya telepon ke supplier akan dijelaskan di bawah ini:
1) Rata-rata waktu bicara/sekali pesan : 15 menit
2) Biaya telepon/menit : Rp. 1.800,-
b. Biaya pembuatan daftar permintaan (pencatatan jumlah pesanan)
Biaya-biaya pembuatan daftar permintaan (pencatatan jumlah pesanan) yaitu
sebagai berikut :
1) Rata-rata jumlah kertas yang terpakai untuk pencatatan : 7 lembar/pesan
2) Harga per lembar + Biaya fotocopy : Rp. 750,-
2. Biaya penyimpanan
Biaya-biaya yang termasuk di dalam biaya penyimpanan antara lain adalah sebagai
berikut:
a. Biaya pemeliharaan gudang (luas gudang berbentuk persegi 6x8 meter)
Biaya-biaya berikut adalah biaya pemeliharaan gudang (luas gudang berbentuk
persegi 6x8 meter) yangakan dijelaskan di bawah ini:
1) 7 kaleng cat : @Rp. 75.000,-
2) Upah kerja 2 orang : @Rp. 105.000,-
b. Biaya pendingin ruangan
Biaya berikut yang termasuk di dalam biaya pendingin ruangan akan dijelaskan di
bawah ini:
1) Rata-rata energi listrik yang terpakai/hari : 15 kwh
2) Biaya pemakaian listrik/kwh : Rp. 1.700,-
55
c. Biaya penerangan (15 jam/hari, 9 buah lampu)
Biaya berikut yang termasuk di dalam biaya penerangan akan dijelaskan di bawah
ini:
1) Rata-rata pemakaian listrik/hari : 15 jam
2) Jumlah pemakaian listrik : 9 buah @20 watt
3) Biaya pemakaian listrik/kwh : Rp. 1.700,-
3. Biaya training tenaga kerja : Rp. 1.050.000,-
4. Biaya pemberhentian tenaga kerja sebesar 50% dari UMR : Rp. 1.275.000,-
5. Biaya subkontrak : Rp. 12.000,-
6. Biaya produksi : Rp. 15.000,-
7. Upah minimum regional (UMR) : Rp. 2.550.000,-
8. Jam lembur maksimum : 20%
9. Jumlah persediaan yang ada : 150 unit
10. Waktu pembuatan 1 produk : 2 man hour
11. Jumlah unit produk/1 tenaga kerja/bulan : 84 unit/bulan

Dengan asumsi sebagai berikut:


1. 1 bulan : 24 hari kerja
2. 1 shift : 7 jam/hari dengan istirahat 1 jam per shift
3. 1 shift : 17 tenaga kerja
4. 1 hari : 2 shift
5. Lead Time : 2 hari

Dalam dunia bisnis, akhir-akhir ini pemberian potongan harga atau diskon untuk
kuantitas pembelian tertentu dapat dipertimbangkan sebagai intensif bagi perusahaan
yang membeli dalam jumlah besar. Pengaruh kuantitas diskon terhadap keputusan
pemesanan ekonomis dapat dilihat pada Tabel 4.1 sebagai berikut:

Tabel 4.1 Sales’s Schedule


Kuantitas Pemesanan Harga/unit (rupiah)
1 – 600 37
601 – 700 34
701 – 800 31
801 – 900 28
901 – 1000 25
56
4.2 Pengolahan Data

Praktikum kali ini melakukan pengolahan data dilakukan dengan menggunakan 2 cara
yaitu dengan menggunakan cara manual dan dengan cara komputerisasi. Cara dan
penjelasan tentang kedua cara pengolahan data akan di jelaskan di bawah ini:

4.2.1 Pengolahan Data Secara Manual

Selanjutnya ketika telah melakukan pengumpulan data dilanjutkan pada pengolahan


data berikut ini dengan cara manual diawali dengan perhitungan untuk mendapatkan
jumlah biaya pemesanan dan jumlah biaya penyimpanan PT Perasho adalah sebagai
berikut:
1. Jumlah biaya pemesanan, yaitu sebagai berikut:
a. Total biaya telepon ke supplier : 15 menit Rp. 1800 = Rp. 27.000,-
b. Total biaya pembuatan daftar permintaan : 7 x Rp. 750 = Rp 5.250,- +
= Rp. 32.250,-

PT Perasho harus mengeluarkan biaya total pemesanan yang mencakup total biaya
telepon ke supplier, dan total biaya pembuatan daftar permintaan adalah sebesar
Rp. 1.637.700,-

2. Jumlah biaya penyimpanan/bulan, yaitu sebagai berikut:


a. 3 kaleng cat : 7 x Rp. 75.000,- = Rp. 525.000
b. Upah kerja 2 orang : 2 x Rp. 10.500,- = Rp. 210.000
c. Biaya pendingin ruangan : 15 x Rp. 1.700,- x 30 = Rp. 765.000
d. Biaya penerangan 0,18 x Rp. 1.700 x 30 = Rp. 163.700 +
= Rp.1.637.700,-

Hasilnya diketahui bahwa, PT Perasho harus mengeluarkan biaya total penyimpanan


yang mencakup total biaya pemeliharaan gudang, biaya total pendingin ruangan, dan
biaya total penerangan selama satu bulan adalah sebesar Rp. 1.637.700,-

57
Menghitung jumlah unit produk,akan dihitung menggunakan Persamaan 4.1 yang di
jelaskan di bawah ini:
∑ unit produk/bulan = ∑ unit produk/1 tenaga kerja/bulan x ∑ tenaga kerja
x ∑ shift .................................................................... (4.1)
= 84 unit x (2 x 17) x 2
= 5.712 unit

Hasil dari perhitungan jumlah unit produk dan menggunakan persamaan yang telah
ditetapkan maka hasil dari jumlah unit produk per bulan dari PT Perasho adalah sebesar
5.712 unit.

Berikutnya untuk menghitung jumlah biaya simpan per unit per shift per tenaga kerja
dihitung menggunakan Persamaan 4.2 yang akan di jelaskan di bawah ini:
biaya a + biaya b + biaya c
H = ........................................... (4.2)
∑ unit produk x ∑ Shift x ∑ Tenaga Kerja

Hasil dari perhitungan biaya simpan ini dengan menggunakan Persamaan 4.2 yang akan
dijelaskan dan dijabarkan di bawah ini:
Rp.1.637.700,-
H =
6.9125712
= Rp.286,71
≈ Rp.287
Menentukan jumlah permintaan akan dijabarkan pada pada persamaan di bawah ini:
1.361,504
Jumlah Permintaan (D) = = 1.433,162
0,95
≈1.433 unit
Kesimpulan yang didapat dari proses perhitungan di atas adalah:
1. Biaya Pesan (S) = Rp. 32.250,-
2. Biaya Simpan (H) = Rp. 1.637.700,-
3. H = Rp. 287,-
4. Demand (D) = 1.433 unit
5. Lead Time (LT) = 2 hari
6. ∑ Hari kerja = 24 jam hari kerja

58
Perhitungan besarnya kuantitas pemesanan (EOQ) dengan menggunakan Persamaan 4.3
yangtelah ditentukan akan di jelaskan dan dijabarkan di bawah ini:

2DS
EOQ = √ .......................................................................................................... (4.3)
H
dengan : D = demand,
S = biaya pesan, dan
H = biaya simpan.

Hasil nilai dari EOQ dengan menggunakan persamaan 4.3 tersebut akan di jelaskan dan
dijabarkan di bawah ini:

2(1.433)(32.250)
EOQ =√
287

= 567,49 unit

≈ 567 unit

Perhitungan pada EOQ dengan menggunakan lead time = 0, EOQ kemudian dengan
menggunakan lead time ≠ 0, EOQ dengan discount quantity, serta rasio sensitivitas akan
di jelaskan di bawah ini:
1. EOQ dengan lead time = 0
Melakukan perhitungan pada EOQ dengan lead time = 0 dapat dilakukan dengan
tahapan sebagai berikut:
a. Total Biaya Pesan (OC)
Total biaya pesan (OC) dapat dihitung dengan menggunakan Persamaan 4.4akan
di jelaskan di bawah ini:
DS
OC = .................................................................................................. (4.4)
EOQ
dengan : OC = total biaya pesan,
D = demand,
S = biaya pesan, dan
EOQ = kuantitas pesanan optimal.

Persamaan di atas akan menjelaskan hasil dari total biaya pesan (OC) dengan
menggunakan persamaan 4.4 akan dijabarkan di bawah ini:

59
1.433 x 32.250
OC =
567
= Rp. 81.506,614,-
b. Total Biaya Simpan (TBS)
Total Biaya Simpan (TBS) dapat dihitung dengan menggunakan Persamaan 4.5
akan di jelaskan dan dijabarkan di bawah ini:
EOQ
TBS = H x ........................................................................................... (4.5)
2
dengan : TBS = total biaya simpan,
H = biaya simpan, dan
EOQ = kuantitas pesanan optimal.

Persamaan di atas akan mendapatkan hasil dari total biaya simpan (TBS) dengan
menggunakan persamaan 4.5 akan dijabarkan di bawah ini:
567
HC = 287 x
2
HC = Rp. 81.364,500,-
c. Total Inventory Cost (TIC)
Total inventory cost (TIC) dapat dihitung dengan menggunakan Persamaan 4.6
akan dijabarkan di bawah ini:
TIC = OC + HC........................................................................................... (4.6)
dengan : TIC = total inventory cost,
OC = total biaya pesan, dan
HC = total biaya simpan.

Persamaan di atas akan mendapatkan hasil dari total inventory cost (TIC) dengan
menggunakan persamaan 4.6 akan di jelaskan di bawah ini:
TIC = Rp.81.506,614 + Rp. 81.364,500
= Rp.162.871,114,-
d. Total Material Cost (TMC)
Total material cost dapat dihitung dengan menggunakan Persamaan 4.7 akan di
jelaskan di bawah ini:
TMC = D x unit cost .................................................................................... (4.7)
dengan : TMC = total material cost, dan
D = demand

60
Persamaan diatas akan mendapatkan hasil dari total material cost (TMC) dengan
menggunakan persamaan 4.7 akan di jelaskan di bawah ini:
TMC = 1.433 x 37
= Rp. 53.021,-
e. Grand Total Cost (GTC)
Grand total cost dapat dihitung dengan menggunakan Persamaan 4.8 akan di
jelaskan di bawah ini:
GTC = TIC + TMC .................................................................................... (4.8)
dengan : GTC = grand total cost
TIC = total inventory cost, dan
TMC = total material cost.

Persamaan di atas akan mendapatkan hasil dari Grand total cost (GTC) dengan
menggunakan persamaan 4.8 akan di jelaskan di bawah ini:
GTC = Rp. 162.871,114 + Rp. 53.021
= Rp. 215.892,114,-
2. EOQ dengan lead time ≠ 0
Melakukan perhitungan pada EOQ dengan lead time ≠ 0 dapat dilakukan dengan
cara yang akan di jelaskan di bawah ini:
a. Lead Time
Lead time dapat dihitung dengan menggunakan Persamaan 4.9 akan di jelaskan
di bawah ini:
LT
Lead time = ............................................................................ (4.9)
∑ hari kerja
dengan: LT = lead time.

Persamaan yang telah ditetapkan akan mendapatkan hasil dari lead time dengan
menggunakan persamaan 4.9 adalah akan di jelaskan di bawah ini:
2
Lead time =
24
= 0,083 bulan
b. Interval Pesanan
Menghitung interval pesanan dapat dihitung dengan menggunakan Persamaan
4.10 akan di jelaskan di bawah ini:

61
D
Interval pesanan = ........................................................................ (4.10)
EOQ
dengan : D = demand, dan
EOQ = kuantitas pesanan optimal.

Persamaan di atas akan mendapatkan hasil dari interval pesanan dengan


menggunakan persamaan 4.10 akan di jelaskan di bawah ini:
1.433
Interval pesanan =
567
= 2,53 ≈ 3 kali
c. Inventory Cycle
Inventory cycle dapat dihitung dengan menggunakan Persamaan 4.11 sehingga
hasil dari inventory cycle akan di jelaskan di bawah ini:
∑ hari kerja
Interval Cycle = ........................................................ (4.11)
Interval pesanan
24
=
3
= 8 hari
d. Reorder Point (ROP)
Perhitungan reorder point dapat dihitung dengan menggunakan Persamaan 4.12
akan di jelaskan di bawah ini:
LT x D
ROP = .............................................................................. (4.12)
∑ hari kerja
dengan : D = demand, dan
LT = kuantitas pesanan optimal.

Perhitungan hasil dari reorder point dengan menggunakan Persamaan 4.12


adalah akan di jelaskan dan dijabarkan di bawah ini:
2 x 1.433
ROP =
24
= 119,41 ≈ 119 unit
e. Total Biaya Pesan (OC)
Perhitungan total biaya pesan dapat dihitung dengan menggunakan Persamaan
4.4 akan di jelaskan dan dijabarkan di bawah ini:

62
1.433 x 32.250
OC =
567
= Rp 81.506,614
f. Total Biaya Simpan (TBS)
Perhitungan total biaya simpan dapat dihitung dengan menggunakan Persamaan
4.5 akan di jelaskan dan dijabarkan di bawah ini:
567
TBS = 287 x
2
= Rp 81.364,500,-
g. Total Inventory Cost (TIC)
Perhitungan total inventory cost dapat dihitung dengan menggunakan Persamaan
4.6 akan di jelaskan dan dijabarkan di bawah ini:
TIC = Rp.81.506,614 + Rp.81.364,500
= Rp. 162.871,114,-
h. Total Material Cost (TMC)
Perhitungan total material cost dapat dihitung dengan menggunakan Persamaan
4.7 akan di jelaskan dan dijabarkan di bawah ini:
TMC = 1.433 x 37
= Rp. 53.021,-
i. Grand Total Cost (GTC)
Perhitungan grand total cost dapat dihitung dengan menggunakan Persamaan
4.8 akan di jelaskan dan dijabarkan di bawah ini:
GTC = Rp. 162.871,114 + Rp. 53.021
= Rp. 215.892,114,-
3. EOQ (Economic Order Quantity) dengan discount quantity
Melakukan perhitungan pada EOQ dengan discount quantity dapat dilakukan dengan
cara yang akan di jelaskan dan dijabarkan di bawah ini:
a. EOQ dengan Discount Quantity = 0%
Melakukan perhitungan EOQ dengan discount quantity = 0% dapat dilakukan
dengan carayang akan di jelaskan dan dijabarkan di bawah ini:
1) Total Biaya Pesan (OC)
Perhitungan total biaya pesan dapat dihitung dengan menggunakan
Persamaan 4.4 akan di jelaskan di bawah ini:
63
1.433 x 32.250
OC =
567
=Rp. 81.506,614,-
2) Total Biaya Simpan (TBS)
Perhitungan total biaya simpan dapat dihitung dengan menggunakan
Persamaan 4.5 akan di jelaskan dan dijabarkan di bawah ini:
567
TBS = 287 x
2
= Rp. 81.364,500,-
3) Total Inventory Cost (TIC)
Perhitungan total inventory cost dapat dihitung dengan menggunakan
Persamaan 4.6 akan di jelaskan dan dijbarkan di bawah ini:
TIC = Rp.81.506,614 + Rp.81.364,500
= Rp. 162.871,114
4) Total Material Cost (TMC)
Perhitungan total material cost dapat dihitung dengan menggunakan
Persamaan 4.7 akan di jelaskan dan dijabarkan di bawah ini:
TMC = 1433 x 37
= Rp. 53.021,-
5) Grand Total Cost (GTC)
Perhitungan grand total cost dapat dihitung dengan menggunakan
Persamaan 4.8 akan di jelaskan dan dijabarkan di bawah ini:
GTC = Rp. 162.871,114 + Rp. 53.021
= Rp. 215.892,114,-
b. Discount Quantity = 8,108% dengan EOQ = 601 unit
Untuk perhitungan EOQ dengan discount quantity = 8,108% dapat dilakukan
dengan carayang akan di jelaskan di bawah ini:
1) Discount Quantity
Perhitungan discount quantity dapat dihitung dengan menggunakan
Persamaan 4.13 akan di jelaskan dan dijabarkan di bawah ini:
Harga awal -Harga potongan
Discount quantity = x 100%……... (4.13)
Harga awal

64
37 -34
= x 100%
37
= 8,108%
2) Total Biaya Pesan (OC)
Perhitungan total biaya pesan (OC) dapat dihitung dengan menggunakan
Persamaan 4.4 akan di jelaskan dan dijabarkan di bawah ini:
1.433 x 32.250
OC =
601
= Rp. 76.895,591,-
3) Total Biaya Simpan (TBS)
Perhitungan untuk total biaya simpan dapat dihitung dengan menggunakan
Persamaan 4.5 akan di jelaskan dan dijabarkan di bawah ini:
601
TBS = 287 x
2
= Rp. 86.243,500,-
4) Total Inventory Cost (TIC)
Perhitungan total inventory cost dapat dihitung dengan menggunakan
Persamaan 4.6 akan di jelaskan dan dijabarkan di bawah ini:
TIC = Rp. 76.895,591,- + Rp. 86.243,500,-
= Rp. 163.139,091,-
5) Total Material Cost (TMC)
Perhitungan Total material cost dapat dihitung dengan menggunakan
Persamaan 4.14 akan di jelaskan dan dijabarkan di bawah ini:
TMC = D x unit cost – (D x unit cost x discount quantity) ................. (4.14)
dengan : TMC = total material cost, dan
D = demand

Persamaan yang telah ditentukan di atas akan menentukan hasil dari total
material cost dengan menggunakan persamaan 4.14 akan di jelaskan di
bawah ini:
TMC = 1.433 x 37 – (1.433 x 37 x 0,081)
= Rp. 48.726,299,-

65
6) Grand Total Cost (GTC)
Perhitungan grand total cost dapat dihitung dengan menggunakan
Persamaan 4.8 akan di jelaskan dan dijabarkan di bawah ini:
GTC = Rp. 163.139,091,- + Rp. 48.726,299,-
= Rp. 211.865,390,-
c. Discount Quantity = 16,216% dengan EOQ = 701 unit
Perhitungan EOQ dengan discount quantity = 16,216% akan di jelaskan di
bawah ini:
1) Discount Quantity
Discount quantity dapat dihitung dengan menggunakan Persamaan 4.13
akan di jelaskan dan dijabarkan di bawah ini:
37 -31
Discount quantity = x 100%
37
= 16,216%
2) Total Biaya Pesan (OC)
Perhitungan total biaya pesan (OC) dapat dihitung dengan menggunakan
Persamaan 4.4akan di jelaskan dan dijabarkan di bawah ini:
1.433 x 32.250
OC =
701
= Rp. 65.926,177,-
3) Total Biaya Simpan (TBS)
Perhitungan total biaya simpan dapat dihitung dengan menggunakan
Persamaan 4.5 akan di jelaskan dan dijabarkan di bawah ini:
701
TBS = 287 x
2
= Rp. 100.593,500,-
4) Total Inventory Cost (TIC)
Perhitungan total inventory cost dapat dihitung dengan menggunakan
Persamaan 4.6 akan di jelaskan dan dijabarkan di bawah ini:
TIC = Rp. 65.926,177,- + Rp. 100.593,500,-
= Rp. 166.519,677,-

5) Total Material Cost (TMC)


66
Perhitungan total material cost dapat dihitung dengan menggunakan
Persamaan 4.14 akan di jelaskan dan dijabarkan di bawah ini:
TMC = 1.433 x 37 – (1.433 x 37 x 0,162)
= Rp. 44.431,598,-
6) Grand Total Cost (GTC)
Perhitungan grand total cost dapat dihitung dengan menggunakan
Persamaan 4.8 akan di jelaskan dan dijabarkan di bawah ini:
GTC = Rp. 166.519,677 + Rp. 44.431,598
= Rp. 210.951,275,-
d. Discount Quantity = 24,324% dengan EOQ = 801 unit
Perhitungan EOQ dengan discount quantity = 24,324% dapat dilakukan dengan
cara yang akan di jelaskan di bawah ini:
1) Discount Quantity
Perhitungan Discount quantity dapat dihitung dengan menggunakan
Persamaan 4.13akan di jelaskan dan dijabarkan di bawah ini:
37-28
Discount quantity = x 100%
37
= 24,324%
2) Total Biaya Pesan (OC)
Perhitungan total biaya pesan (OC) dapat dihitung dengan menggunakan
Persamaan 4.4 akan di jelaskan dan dijabarkan di bawah ini:
1.433 x 32.250
OC =
801
= Rp. 57.695,693,-
3) Total Biaya Simpan (TBS)
Perhitungan total biaya simpan dapat dihitung dengan menggunakan
Persamaan 4.5 akan di jelaskan dan dijabarkan di bawah ini:
801
TBS = 287 x
2
= Rp. 114.943,500,-

4) Total Inventory Cost (TIC)

67
Perhitungan total inventory cost dapat dihitung dengan menggunakan
Persamaan 4.6 akan di jelaskan dan dijabarkan di bawah ini:
TIC = Rp. 57.695,693,- + Rp. 114.943,500,-
= Rp. 172.639,193,-
5) Total Material Cost (TMC)
Perhitungan total material cost dapat dihitung dengan menggunakan
Persamaan 4.14 akan di jelaskan dan dijabarkan di bawah ini:
TMC = 1.433 x 37 – (1.433 x 37 x 0,243)
= Rp. 410.136,897,-
6) Grand Total Cost (GTC)
Perhitungan grand total cost dapat dihitung dengan menggunakan
Persamaan 4.8 akan di jelaskan dan dijabarkan di bawah ini:
GTC = Rp. 172.639,193,- + Rp. 40.136,897,-
= Rp. 212.776,090,-
e. Discount Quantity = 32,432% dengan EOQ = 901 unit
Perhitungan EOQ dengan discount quantity = 32,432% dapat dilakukan dengan
cara yang akan di jelaskan dan dijabarkan di bawah ini:
1) Discount Quantity
Perhitungan Discount quantity dapat dihitung dengan menggunakan
Persamaan 4.13 akan di jelaskan dan dijabarkan di bawah ini:
37-25
Discount quantity = x 100%
37
= 32,432%
2) Total Biaya Pesan (OC)
Perhitungan total biaya pesan (OC) dapat dihitung dengan menggunakan
Persamaan 4.4 akan di jelaskan dan dijabarkan di bawah ini:
1.433 x 32.250
OC =
901
= Rp. 51.292,175,-

3) Total Biaya Simpan (TBS)

68
Perhitungan total biaya simpan dapat dihitung dengan menggunakan
Persamaan 4.5 akan di jelaskan dan dijabarkan di bawah ini:
901
TBS = 287 x
2
= Rp. 129.293,500,-
4) Total Inventory Cost (TIC)
Perhitungan total inventory cost dapat dihitung dengan menggunakan
Persamaan 4.6 akan di jelaskan dan dijabarkan di bawah ini:
TIC = Rp. 51.292,175,- + Rp. 129.293,500,-
= Rp. 180.585,675,-
5) Total Material Cost (TMC)
Perhitungan total material cost dapat dihitung dengan menggunakan
Persamaan 4.14 akan di jelaskan dan dijabarkan di bawah ini:
TMC = 1.433 x 37 – (1.433 x 37 x 0,324)
= Rp. 35.842,196,-
6) Grand Total Cost (GTC)
Perhitungan grand total cost dapat dihitung dengan menggunakan
Persamaan 4.8 akan di jelaskan dan dijabarkan di bawah ini:
GTC = Rp. 180.585,675,- + Rp. 35.842,196,-
= Rp. 216.427,871,-

Perhitungan-perhitungan yang telah dilakukan dengan menggunakan persamaan-


persamaan yang telah ditentukan pula, Kemudian setelah dilakukannyasemua
perhitungan yang dilakukan secara manual yang diperlukan, maka kemudian didapatkan
hasil grand total cost (GTC) dari PT Perasho dapat dilihat pada Tabel 4.2 adalah
sebagai berikut:

Tabel 4.2 Grand Total Cost (GTC) pada perhitungan manual


EOQ GTC
Lead time = 0 Rp. 215.892,114,-
Lead time ≠ 0 Rp. 215.892,114,-
Discount quantity = 0% Rp. 215.892,114-
Discount quantity = 8,108% Rp. 211.865,390,-
Tabel 4.2 Grand Total Cost (GTC) pada perhitungan manual (lanjutan)

69
Discount quantity = 16,216% Rp. 210.951,275,-
Discount quantity = 24,324% Rp. 212.776,090,-
Discount quantity = 32,432% Rp. 216.427,871,-

Kemudian dilakukan pengolahan data pada PT Perasho, setelah itu hasilnya dapat
dilihat pada Tabel 4.2 bahwa EOQ yang memberikan nilai GTC terkecil adalah
Discount quantitiy 16,216% dengan nilai EOQ sebesar 701 unit lalu nilai GTC sebesar
Rp. 210.951,275-. Hasil yang didapat dari perhitungan diatas bahwasannya dapat
disimpulkan bahwa nilai EOQ semakin banyak maka nilai GTC akan semakin kecil.
4. Analisa Sensitivitas
Perhitungan potongan harga, kemudian hal yang juga dipertimbangkan oleh
perusahaan khususnya dalam hal ini ialah PT Perasho yang mana analisa sessitivitas
adalah perubahan terhadap biaya yang terkait di dalam penentuan kuantitas
ekonomis. Estimasi biaya dari berbagai kuantitas pemesanan oleh perusahaan PT
Perasho dapat dilihat pada Tabel 4.3 sebagai berikut:

Tabel 4.3 Estimasi biaya dari berbagai kuantitas pemesanan


Kuantitas (unit) TOC (Rupiah) THC (Rupiah) TIC (Rupiah)
567 81.506,614 81.364,500 162.871,114
601 76.895,591 86.243,500 163.139,091
701 65.926,117 100.593,500 166.519,677
801 57.695,693 114.943,500 172.639,193
901 51.297,175 129.293,500 180.485,675

Setelah dilakukan pengolahan data seperti yang terlihat pada Tabel 4.3 maka nilai
rasio sensitivitas dapat dihitung dengan menggunakan Persamaan 4.15 di bawah ini:
TIC′ - TIC
Rasio sensitivitas = ( ) x 100% ..................................................... (4.15)
TIC
dengan: TIC′ = total biaya persediaan sesudah diskon, dan
TIC = total biaya persediaan sebelum diskon.

Setelah ditetpkan rumus dari sensivitas seperti di atas, selanjutnya dapat menentukan
nilai rasio untuk kuantitas pemesanan yang berbeda yaitu sebagai berikut:
a. Kenaikan kuantitas pemesanan 567 menjadi 601
Nilai dari rasio senitivitas untuk kenaikan kuantitas pemesanan dari 567
menjadi 601 unit yaitu sebagai berikut:
163.139,091 – 162.871,114
Rasio sensitivitas = ×100% = 0,165%
162.871,114
70
b. Kenaikan kuantitas pemesanan 567 menjadi 701
Nilai dari rasio senitivitas untuk kenaikan kuantitas pemesanan dari 567
menjadi 701 unit yaitu sebagai berikut:
166.519,677 - 162.871,114
Rasio sensitivitas = ×100% = 2,240%
162.871,114
c. Kenaikan kuantitas pemesanan 567 menjadi 801
Nilai dari rasio senitivitas untuk kenaikan kuantitas pemesanan dari 567
menjadi 801 unit yaitu sebagai berikut:
172.639,193 - 162.871,114
Rasio sensitivitas = ×100% = 5,997%
162.871,114
d. Kenaikan kuantitas pemesanan 567 menjadi 901
Nilai dari rasio senitivitas untuk kenaikan kuantitas pemesanan dari 567
menjadi 701 unit yaitu sebagai berikut:
180.585,675 - 162.871,114
Rasio sensitivitas = ×100% = 10,876%
162.871,114

Perhitungan rasio sensitivitas yyang telah dilakukan dengan menggunakan persamaan


yang ada akan mendapatkan hasil dari rasiosensitivitas dan analisa sensitivitas
bahwasannya hasil yang ditampilkan pada grafik diatas adalah kenaikan kuantitas
pemesanan 567 menjai 601 sebesar 0,165% dan hasil yang terbesar adalah kenaikan
kuantitas pemesanan 567 menjadi 901 sebesar 10,876%.

4.2.2 Pengolahan Data secara Komputerisasi

Pengolahan data inventory secara komputerisasi untuk mengolah data EOQ dengan
Lead Time sama dengan 0, EOQ dengan Lead Time tidak sama dengan 0, EOQ dengan
Lead Time sama dengan discount, dan rasio sensitivitas. Menghitung data dengan
menggunakan 2 aplikasi yaitu software QS dan software WinQSB. Langkah –
langkahnya yaiu sebagai berikut :

1. Menggunakan software Qs

71
Langkah – langkah pengolahan data menggunakan software Qs, yaitu sebagai
berikut :
a. Buka aplikasi software QS.
b. Diklik Modules 2, dipilih Inventory Theory
c. Inventory lead time = 0
1) Diklik Input data, lalu dipilih data Entry
2) Problem Name diisi “PT Perasho”, pada Time Unit diisi Month, lalu pada
Problem Type dipilih Uniform Demand EOQ Problem, kemudian klik Ok,
3) Masukkan data pada tugas pendahuluan, yaitu sebagai berikut:
a) demand per month : 1.433
b) order setup cost : 32.250
c) unit holding cost per : 287
d) unit shortage cost pert month :M
e) unit shortage cost independent of time :0
f) replenishment or production rate per month :M
g) lead time in month :0
h) Unit acquisition cost : 37
4) Kemudian klik OK,
5) Diklik solution, lalu pilih Solve the EOQ, diklik Solution, dan
6) Kemudian pilih show the solution, kemudian OK.
d. Inventory lead time ≠ 0
1) Diklik Input Data, kemudian Modify Data, klik Enter,
2) Lalu akan muncul kotak dialog, pada Problem Type dipilih Uniform
Demand Quantity Discount Analysis, kemudian klik Enter,
3) Masukkan data pada tugas pendahuluan, yaitu sebagai berikut:
a) demand per month : 1.433
b) order setup cost : 32.250
c) unit holding cost per : 287
d) unit shortage cost pert month :M
e) unit shortage cost independent of time :0
f) replenishment or production rate per month :M
g) lead time in month : 0,083

72
h) Unit acquisition cost : 37
4) Kemudian diklik OK,
5) Diklik Solution, lalu Solve the EOQ, Enter
6) Kemudian diklik Solution, lalu Show the Solution, dan
7) Kemudian klik OK.
e. Perhitungan dengan discount quantity dengan EOQ 601, 701, 801, dan 901
1) Diklik Input Data, kemudian Modify Data, klik Enter,
2) Lalu akan muncul kotak dialog, pada Problem Type dipilih Uniform
Demand Quantity, kemudian klik Enter,
3) Number of discount breaks diisi 4, lalu Enter
4) Discount quantity diisi,
a) Quantity ≥ 601, Discount % = 8,108%
b) Quantity ≥ 701, Discount % = 16,216%
c) Quantity ≥ 801, Discount % = 24,324%
d) Quantity ≥ 901, Discount % = 32,432%
5) Kemudian diklik Ok,
6) Diklik Solution, lalu Solve the Quantity Discount, diklik Solution, dan
7) Kemudian Show the Solution, kemudian Ok.
2. Menggunakan software WinQSB
Langkah – langkah pengolahan data menggunakan software WinQSB, yaitu:
a. Diklik pada dekstop, Start, lalu All Program, pilih WinQSB,
b. Buka software WinQSB, lalu diklik Enter,
c. Dipilih Inventory Theory and System, lalu Enter,
d. EOQ dengan Lead Time = 0
1) Diklik File, lalu dipilih New Problem,
2) Dipilih Deterministic Demand Economic Oreder Quantity (EOQ) Problem,
3) Bagian Problem Title, diketik PT Perasho,
4) Bagian Time Unit diketik Month
5) Kemudian klik Enter
6) Bagian Demand per month : ENTRY, diketik data-datanya yaitu sebagai
berikut:
a) Demand per Month : 1.433

73
b) Order or setup cost per order : 32.250
c) Unit holding cost per month : 287
d) Unit storage cost per month :M
e) Lost sale cost :0
f) Replenishment :M
g) Lead time :0
h) Unit cost without discount : 37
7) Kemudian pilih Solve and Analyze, diklik Solve the Problem
8) Setelah muncul hasilnya, lalu dipilih “Result” dan diklik Graphic Inventory
Profile,
9) Lalu diklik OK, dan
10) Kemudian output grafik akan muncul.
e. EOQ dengan Lead Time  0
1) Dipilih program Inventory Theory and System,
2) Diklik file, lalu dipilih New Problem,
3) Dipilih Deterministic Demand Economic Order Quantity (EOQ) Problem
pada Problem Type
4) Bagian Problem Title, diketik PT Perasho,
5) Time Unit diketik month,
6) Lalu diklik Enter,
7) Bagian Demand per month: ENTRY, diketik data-datanya yaitu sebagai
berikut :
a) Demand per Month : 1.433
b) Order or setup cost per order : 32.250
c) Unit holding cost per month : 287
d) Unit storage cost per month :M
e) Lost sale cost :0
f) Replenishment :M
g) Lead time : 0,083
h) Unit cost without discount : 37
8) Dipilih Solve and Analyze, lalu diklik Solve the Problem,

74
9) Setelah muncul hasilnya, lalu dipilih Result dan diklik Graphic Inventory
Profile,
10) Lalu diklik OK, dan
11) Kemudian output grafik akan muncul.
f. EOQ dengan Discount Quantity
1) Dipilih program Inventoty Theory and System
2) Diklik file, lalu dipilih New Problem,
3) Dipilih Deterministic Demand Quantity Discount Analysis Problem,
4) Bagian Problem Title, diketik PT Perasho,
5) Time Unit diketik month,
6) Lalu diklik Enter,
7) Bagian Demand per month: ENTRY, diketik data-datanya yaitu sebagai
berikut :
a) Demand per Month : 1.433
b) Order or setup cost per order : 32.250
c) Unit holding cost per month : 287
d) Unit storage cost per month :M
e) Lost sale cost :0
f) Replenishment :M
g) Number of discount breaks : 4
8) Lalu dipilih Edit dan diklik Discount Breaks,
9) Selanjutnya akan muncul bagian Discount Breaks,
10) Kolom 1, diketik 601 untuk Discount Breaks dan 8,108 untuk Discount%,
11) Kolom 2, diketik 701 untuk Discount Breaks dan 16,216 untuk Discount%,
12) Kolom 3, diketik 801 untuk Discount Breaks dan 24,324 untuk Discount%,
13) Kolom 4, diketik 901 untuk Discount Breaks dan 32,432 untuk Discount%,
14) Diklik Solve the Problem,
15) Dipilih Result,
16) Diklik Graphic Inventory Profile,
17) Lalu diklik OK, dan
18) Kemudian output grafik discount quantity akan muncul.

75
Hasil dari perhitungan secara komputerisasi yang dilakukan menggukan sofware yang
ada kemudian hasil dari Grand total cost (GTC) dapat dilihat pada Tabel 4.4 adalah
sebagai berikut:

Tabel 4.4 Grand Total Cost (GTC) pada Perhitungan Komputerisasi


EOQ GTC
Lead time = 0 Rp. 215.892,-
Lead time ≠ 0 Rp. 215.892,-
Discount quantity = 0% Rp. 215.892,-
Discount quantity = 8,11% Rp. 211.861,2,-
Discount quantity= 16,22% Rp. 210.942,8,-
Discount quantity = 24,32% Rp. 212.763,4,-
Discount quantity = 32,43% Rp. 216.410,9,-

Setelah dilakukan pengolahan data, maka dapat dilihat pada Tabel 4.2 EOQ yang
memberikan nilai GTC terkecil adalah Discount quantitiy 16,22% yaitu dengan nilai
sebesar Rp. 210.942,8,-

4.3 Analisa dan Pembahasan

Jenis model persediaan yang digunakan dalam praktikum ini adalah Model EOQ,
Dalam teknik ini terdapat beberapa macam model, dan yang dipakai dalam praktikum
ini adalah Model EOQ dengan lead time = 0, Model EOQ dengan lead time ≠ 0, dan
Model EOQ dengan mempertimbangkan Discount Quantitydengan EOQ 601, 701, 801
dan 901. Analisa dan pembahasan inventory pada PT Perasho dapat dilihat pada
pembahasan dibawah ini yaitu sebagai berikut :
1. EOQ dengan Lead time = 0
Pengolahan yang dilakukan secara manual, dengan jumlah permintaan (D) per bulan
sebesar 1.433 unit, EOQ sebesar 567,49 atau 567 unit, sehingga menghasilkan, total
inventory cost Rp. 162.871,114, total material cost Rp. 53.021 dan grand total cost
Rp. 215.892,114.

Hasil pengolahan data yang dilakukan secara komputerisasi dengan menggunakan


software QS dan WinQSB didapatkan nilai EOQ sebesar 567,4949 unit, kemudian
total material cost Rp. 53021, dan grand total cost Rp. 215.892. Grafik EOQ pada
Lead Time = 0 dapat dilihat pada Gambar 4.1 berikut ini:
76
Gambar 4.1 Hasil Pengolahan Data EOQ dengan Lead Time = 0

Dengan melihat Gambar 4.1 dapat dilihat bahwa order interval 0,3960, hal ini dapat
dianalisis bahwa setiap 0,3960 bulan perlu dilakukan pemesanan kembali dengan
maximum inventory sebesar 567,4949 unit. Reorder point sebesar 0 dapat diartikan
bahwa perlu dilakukan pemesanan kembali ketika terjadi kekosongan persediaan
barang di gudang. Sedangkan average inventory yang didapatkan sebesar 283,7474
unit ≈ 284 unit. Kemudian perbandingan dari metode yang dilakukan secara manual
dan komputerisasi dapat disimpulkan bahwa dari data pengerjaan menggunakan
kopumterisasi lebih akurat dan lebih tepat karena dengan menggunakan
komputerisasi pembulatan angka sudah tepat.
2. EOQ dengan Lead Time ≠ 0
Pengolahan yang dilakukan secara manual, dengan jumlah permintaan per bulan (D)
sebesar 1.433 unit, lead time = 0,083 bulan, biaya pesan Rp. 32.250,-, dan H adalah
sebesar Rp. 287,-, interval pesanan sebanyak 3 kali, dan inventory cycle selama 8
hari, maka didapatkan nilai EOQ 567 unit dengan reorder point 119 unit, artinya PT
Perasho akan melakukan pemesanan, setiap kali kuantitasnya adalah 567 unit
pemesanan itu akan dilakukan sebanyak 3 kali dan sebulan hari kerja, dan selama 8
hari sekali, dan. Untuk Reorder point sebesar 115 unit, maka total biaya pesan yang
muncul Rp. 81.506,614,- kemudian hasil dari total biaya simpan sebesar Rp.
77
81.364,500,- dan total material cost sebesar Rp. 53.021,- dari EOQ sebesar 567 unit
sehingga menghasilkan grand total cost sebesar Rp. 215.892,114,-.

Hasil pengolahan data yang dilakukan secara komputerisasi dengan menggunakan


software QS dan WinQSB , didapatkan nilai EOQ sebesar 567,4949 unit, kemudian
total material cost Rp. 53.021, dan grand total cost Rp. 215.892. Grafik EOQ pada
Lead Time ≠ 0 dapat dilihat pada Gambar 4.2 sebagai berikut:

Gambar 4.2 Grafik EOQ dengan Lead Time ≠ 0

Dengan melihat Gambar 4.2 yang menunjukkan nilai untuk order interval in month
sebesar 0,3960 month, dengan jumlah maximum inventory sebesar 567,4949 unit dan
nilai untuk average inventory sebesar 283,7474 unit ≈ 284. Dengan nilai reorder
point sebesar 118,939, maka perlu dilakukan pemesanan kembali pada saat
penyimpanan yang tersedia berjumlah 118,939 unit. Kemudian perbandingan dari
metode yang dilakukan secara manual dan komputerisasi dapat disimpulkan bahwa
dari data pengerjaan menggunakan kopumterisasi lebih akurat dan lebih tepat karena
dengan menggunakan komputerisasi pembulatan angka sudah tepat.

78
3. EOQ dengan Discount QuantityAnalysis
Hasil ketika telah dilakukan perhitungan secara manual dan komputerisasi maka
didapatkan nilai grand total cost untuk masing-masing discount quantity sebagai
berikut:
a. Discount Quantity 0%
EOQ dengan nilai sebesar 567 unit dengan harga discount sebesar 0%,
menggunakan perhitungan secara manual didapatkan nilai total inventory cost
sebesar Rp. 162.871,114, dan nilai grand total cost sebesar Rp. 215.892,114,
sedangkan untuk perhitungan secara komputerisasi dengan discount sebesar 0%
didapatkan nilai grand total cost sebesar Rp. 215.892,-.
b. Discount Quantity 8,11%
EOQ dengan nilai sebesar 601 unit dengan harga discount sebesar 8,11%,
menggunakan perhitungan secara manual didapatkan nilai total inventory cost
sebesar Rp. 163.139,091, dan nilai grand total cost sebesar Rp. 211.865,390-,
sedangkan untuk perhitungan secara komputerisasi dengan discount sebesar
8.11% didapatkan nilai grand total cost sebesar Rp. 211.861,2,-.
c. Discount Quantity 16,22%
EOQ dengan nilai sebesar 701 unit dengan harga discount sebesar 16,22%,
menggunakan perhitungan secara manual didapatkan nilai total inventory cost
sebesar Rp. 166.519,677,-, dan nilai grand total cost sebesar Rp. 210.951,275,-,
sedangkan untuk perhitungan secara komputerisasi dengan discount sebesar
16,22% didapatkan nilai grand total cost sebesar Rp. 210.942,8,-.
d. Discount Quantity 24,32%
EOQ dengan nilai sebesar 801 unit dengan harga discount sebesar 24,32%,
menggunakan perhitungan secara manual didapatkan nilai total inventory cost
sebesar Rp. 172.639,193,-, dan nilai grand total cost sebesar Rp. 212.776,090,-,
sedangkan untuk perhitungan secara komputerisasi dengan discount sebesar
24,32% didapatkan nilai grand total cost sebesar Rp. 212.763.4,.
e. Discount Quantity 32,43%
EOQ dengan nilai sebesar 901 unit dengan harga discount sebesar 32,43%,
menggunakan perhitungan secara manual didapatkan nilai total inventory cost
sebesar Rp. 180.585,675,-, dan nilai grand total cost sebesar Rp. 216.427,871,-,

79
sedangkan untuk perhitungan secara komputerisasi dengan discount sebesar
32,43% didapatkan nilai grand total cost sebesar Rp. 216.427,871,-.

Pengolahan data yang telah dilakukan dengan cara manual maupun komputerisasi
dapat dilihat bahwa terdapat sedikit perbedaan hasil antara kedua pengolahan
tersebut, walaupun perbedaan yang terjadi tidak terlalu jauh atau signifikan.
Perbedaan ini terjadi karena adanya perbedaan dalam penggunaan alat bantu, yaitu
manual dengan menggunakan kalkulator, dan komputerisasi yang menggunakan
software QS dan WinQSB. Perbedaan hasil terjadi dikarenakan adanya perbedaan
dalam proses pembulatan nilai dan anga, dalam hal ini dikarenakan penggunaan
dengan software QS dan WinQSB menghasilkan pembulatan data yang lebih valid
dibandingkan dengan penggunaan kalkulator sehingga menghasilkan hasil
perhitungan yang lebih akurat dan detail dari pada pengolahan data secara manual.
Tentu saja hal ini sangat berpengaruh terhadap hasil akhir yang didapat pada tahapan
pengolahan data itu sendiri. Jadi, pada studi kasus ini hasil pengolahan data secara
komputerisasi lebih tepat untuk digunakan.

Hasil setelah dilakukan proses pengolahan data secara komputerisasi, didapatkan


bahwa grand total cost pada EOQ dengan Discount Quantity Analysis 16,216%
merupakan grand total cost dengan nilai terkecil yaitu sebesar Rp 210.942,8,-. Grafik
EOQ hasil pengolahan data pada Discount Quantity Analysis dengan menggunakan
software QS dan WinQSB ditunjukkan pada Gambar 4.3 sebagai berikut:

80
Gambar 4.3Grafik EOQ dengan Discount Quantity Analysis

Melihat Gambar 4.3 yang menunjukkan nilai maximum inventory sebesar 701, lalu
nilai order interval yaitu sebesar 0,4892 bulan, nilai dari average inventory sebesar
350,5 unit ≈ 431 unit, dan nilai reorder point sebesar 118,939 unit ≈ 119 unit.
Berdasarkan nilai reorder point sebesar 119 unit maka dapat disimpulkan bahwa ada
pemesanan kembali jika persediaan sudah mencapai atau mendekati 119 unit.
Kemudian perbandinngan dari metode yang dilakukan secara manual dan
komputerisasi dapat disimpulkan bahwa dari data pengerjaan menggunakan
kopumterisasi lebih akurat dan lebih tepat karena dengan menggunakan
komputerisasi pembulatan angka sudah tepat.
4. Analisis Sensitivitas
Rasio sensitivitas yang digunakan untuk menunjukkan perbandingan antara total
inventory cost dengan besar peningkatan kuantitaas pesanan dengan
mempertimbangkan pengambilan jumlah order dalam EOQ didapatkanlah hasil yang
relevan. Perubahan kuantitas dari 567 menjadi 601 unit memiliki rasio sensitivitas
sebesar 0,165%, yang berarti terjadi kenaikan inventory cost sebesar 0,165%,
sedangkan saat kenaikan pemesanan dari 567 menjadi 701 unit, memiliki rasio
sensitivitas sebesar 2,240%, yang berarti terjadi kenaikan inventory cost sebesar
2,240%, Untuk kenaikan pemesanan dari 567 menjadi 801 unit, memiliki rasio
81
sensitivitas sebesar 5,9797%, yang berarti terjadi kenaikan inventory cost sebesar
5,9797%, dan untuk kenaikan pemesanan dari 567 menjadi 901 unit, memiliki rasio
sensitivitas sebesar 10,876%, yang berarti terjadi kenaikan inventory cost sebesar
10,876%. Sehingga hasil yang relevan yang dipilih adalah yang paling terbesar yaitu
rasio sensitivitas sebesar 10,876%, yang ditampilkan pada grafik 4.4 sebagai berikut:

Grafik Rasio Sensitivitas

18%
16%
14%
12% 10,8764%
Persentase

10%
8%
6% Rasio
5,9974% Sensitivitas
4%
2%
0,1645% 2,2402%
0%
568-601 568-701 568-801 568-901
Kuantitas Pemesanan

Grafik 4.4 Grafik Rasio Sensitivitas

4.4 Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat diambil dari praktikum mengenai inventory yaitu adalah sebagai
berikut:
1. Praktikum ini adalah model persediaan yang dipakai adalah model EOQ. Teknik ini
merupakan permintaan diketahui yang bersifat konstan, lead time diketahui dan
konstan, quantity discount kemudian tidak dimungkinkan, dan variabel biaya yang
diketahui adalah biaya simpan dan biaya pesan. Teknik ini juga terdapat beberapa
macam model, dan yang dipakai dalam praktikum ini adalah model EOQ dengan
lead time = 0, Model EOQ dengan lead time ≠ 0, dan Model EOQ dengan
mempertimbangkan Discount Quantity, perhitungan dilakukan secara manual dan
secara komputerisasi dengan menggunakan software QS dan WinQSB. Kemudian
pada praktikum ini perhitungan yang terdapat di dalam praktikum ini yaitu discount

82
quantity,total biaya pesan, total biaya simpan, total inventory cost, total material
cost, grand total cost, dan rasio sensitivitas,
2. Mengetahui pengolahan data yang dilakukan secara komputerisasi, dan didapatkan
bahwa grand total cost pada EOQ dengan pemesanan sebesar 701 unit discount
quantity analysis 16,21% merupakan grand total cost dengan nilai terkecil yaitu
sebesar Rp 210.951,275, lalu nilai order interval yaitu sebesar 0,6288 bulan, nilai
dari average inventory sebesar 450,5 unit ≈ 451 unit, dan nilai reorder point
sebesar 118,939 unit ≈ 119 unit, dan
3. Dari praktikum inventory didapat, pengolahan data pemesanan 701 unit dengan
Discount Quantity Analysis 16,21% reorder point adalah 118,939 unit atau 119
unit, dan order interval 0,6288 bulan. Reorder point bernilai 118,939 unit atau 119
unit berarti perlu dilakukan pemesanan kembali ketika tingkat persediaan yang
tersedia di gudang sejumlah 119 unit. EOQ dengan Lead time = 0 berdasarkan
pengolahan yang dilakukan secara manual, dengan jumlah permintaan (D) per
bulan sebesar 1.433 unit, EOQ sebesar 567,49 atau 567 unit kemudian dengan
perhitungan komputerisasi didapatkan nilai EOQ sebesar 567,4949 unit, kemudian
total material cost Rp. 53.021, dan grand total cost Rp. 215.892. Lead time≠ 0
berdasarkan pengolahan yang dilakukan secara manual, dengan jumlah permintaan
per bulan sebesar 1.433 unit, lead time = 0,083 bulan, biaya pesan Rp. 32.250,-, dan
H adalah sebesar Rp. 287,-, interval pesanan sebanyak 3 kali, dengan menggunakan
komputerisasi dengan menggunakan software QS dan WinQSB , didapatkan nilai
EOQ sebesar 567,4949 unit, kemudian total material cost Rp. 53.021, dan grand
total cost Rp. 215.892.

83

Anda mungkin juga menyukai