Anda di halaman 1dari 12

Serat Acitya – Jurnal Ilmiah

UNTAG Semarang

PERILAKU AUDITOR DALAM PELAKSANAAN PROGRAM AUDIT


( Studi Empiris pada Kantor Akuntan Publik di Semarang )
Frans Sudirjo
Fakultas Ekonomi Universitas 17 Agustus 1945 (UNTAG) Semarang
frans_sudirjo@yahoo.co.uk
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan menguji model perilaku audit dengan mengintegrasikan karakteristik
individual auditor (focus of control dan komitmen profesional multi dimensi) dengan tekanan anggaran
waktu yang dirasakan. Model perilaku audit yang diuji adalah perilaku Reduksi Kualitas Audit (RKA)
dan perilaku Underreporting of Time (URT). Secara spesifik penelitian ini menguji, (1) pengaruh locus of
control dan dimensi komitmen profesional terhadap tekanan anggaran waktu yang dirasakan, (2)
pengaruh locus of control dan dimensi komitmen profesional terhadap perilaku audit (RKA dan URT),
dan (3) pengaruh tekanan anggaran waktu yang dirasakan terhadap perilaku audit (RKA dan URT).
Penelitian dilakukan dengan metode survei pada auditor yang bekerja di KAP Afiliasi dan KAP
Non-Afiliasi di Semarang.Unit analisis adalah individu auditor pada semua posisi yaitu yunior, senior,
supervisor, manajer, dan partner. Sampel penelitian sebanyak 110 responden yang bekerja di KAP
Semarang. Analisis data dilakukan dengan model persamaan struktural. Hasil penelitian
menunjukkan locus of control eksternal berpengaruh positif signifikan dengan tekanan anggaran waktu
yang dirasakan dan perilaku audit (RKA dan URT). Komitmen profesional afektif berhubungan terbalik
dengan perilaku RKA, tetapi hubungannya dengan tekanan anggaran waktu yang dirasakan dan perilaku
URT tidak signifikan. Pengaruh komitmen profesional kontinu terhadap tekanan anggaran waktu yang
dirasakan dan perilaku audit (RKA dan URT) tidak signifikan. Komitmen profesional normatif
berhubungan terbalik dengan tekanan anggaran waktu yang dirasakan dan perilaku audit (RKA dan
URT). Tekanan anggaran waktu yang dirasakan berpengaruh positif signifikan dengan perilaku audit
(RKA dan URT).
Kata Kunci:Perilaku Audit,Tekanan Anggaran Waktu yang dirasakan, Locus of Control, Komitmen
Profesional Multi Dimensi.
Abstract
This study exams audit behaviors model by relating auditor’s individual characteristic(locus of
control and multi-dimensions professional commitment) and perceived time budget pressure. The audit
behaviors model examined are audit quality reduction (AQR) and underreporting of time (URT)
behaviors. Specifically, the primary purposes of this study is to examines : (1) influence of locus of
control and dimensions of professional commitment dimension to perceived time budget pressure, (2)
influence of locus of control and dimension of professional commitment to audit behaviors (AQR and
URT), and (3) influence of perceived time budget pressure to audit behaviors (AQR and URT). This
study conducted with survey method on auditors working in affiliated and non-affiliated audit firms in
Semarang. Unit analysis are individual auditors at all positions : junior, senior, supervisor, manager, and
partner. Research samples are 110 respondents working audit firms in Semarang this research uses
structural equation model as data analysis.). The result of this study suggest external locus of control has
positive and significant influence to perceived time budget pressure and audit behaviors (AQR and URT).
Affective professional commitment has negative associated with AQR behavior. Affective professional
commitment is relationship with perceived time budget pressure and URT behavior is not significant.The
influence of continuance professional commitment to perceived time budget pressure and audit behaviors
(AQR and URT) is not significant. Normative professional commitment is inversely related to perceived
time budget pressure and audit (AQR and URT) behaviors. Perceived time budget pressure has positive
and significant influence to audit (AQR and URT) behaviors.
Keyword : Audit Behaviors, Perceived Time Budget Pressure, Locus of Control, Multidimension
Profesional Commitment.

90
Serat Acitya – Jurnal Ilmiah
UNTAG Semarang

1. Pendahuluan Laporan realisasi anggaran waktu digunakan


KAP sebagai dasar pengambilan keputusan
1.1. Latar Belakang seperti: penetapan anggaran waktu tahun
Kepercayaan para pemakai laporan berikutnya,evaluasi terhadap kinerja personal
keuangan auditan terhadap profesi akuntan auditor, dan penentuan fee audit (Lightner et al.,
publik dipengaruhi kualitas audit yang 1982; Otley dan Pierce, 1996a). Oleh karena itu,
dihasilkan oleh Kantor Akuntan Publik (KAP). ketika auditor melakukan tindakan URT dalam
Kualitas audit adalah probabilitas auditor dapat pelaksanaan tugas audit, maka KAP dapat
menemukan dan melaporkan kekeliruan dan mengambil keputusan yang salah. Hasil studi
ketidakberesan yang terjadi dalam laporan (Fleming, 1980; Marxen, 1990) tentang
keuangan yang diaudit (DeAngelo, 1980). penyusunan anggaran waktu audit menunjukkan
Probabilitas auditor menemukan kekeliruan dan ketika auditor melakukan tindakan URT, maka
ketidakberesan dalam laporan keuangan yang anggaran waktu audit tahun berikutnya menjadi
diaudit dipengaruhi kemampuan teknis auditor tidak realistis. Anggaran waktu yang tidak
(seperti: pendidikan, pengalaman, realistis dapat mendorong auditor melakukan
profesionalisme), independensi, dan perilaku perilaku RKA pada penugasan berikutnya
auditor dalam melaksanakan tugas audit (McNair, 1991; Otley dan Pierce, 1996a), dan
(DeAngelo, 1980; Raghunatan, 1991). selanjutnya memengaruhi kualitas audit.
Perilaku reduksi kualitas audit (RKA) Meskipun hasil-hasil penelitian
adalah setiap tindakan yang dilakukan auditor terdahulu menunjukkan kendala anggaran waktu
selama pelaksanaan prosedur audit yang merupakan faktor utama yang mendorong
mereduksi efektivitas bukti-bukti audit yang auditor melakukan perilaku audit, namun masih
dikumpulkan (Kelley dan Margheim, 1990; jarang penelitian yang menginvestigasi
Malone dan Robert, 1996, Pierce dan Sweeney, pengaruh karakteristik individual auditor
2004). Perilaku RKA merupakan ancaman terhadap stres yang diakibatkan anggaran waktu
serius terhadap kualitas audit karena bukti-bukti audit dan perilaku audit (RKA dan URT).
audit yang dikumpulkan selama pelaksanaan Kesenjangan (Gap) ini merupakan motivasi
prosedur audit tidak kompeten dan cukup melakukan penelitian dengan maksud memberi
sebagai dasar memadai bagi auditor untuk kontribusi pada literatur akuntansi keperilakuan
menyatakan pendapat mengenai kewajaran tentang pengaruh karakteristik individual auditor
laporan keuangan yang diaudit (Otley dan terhadap tekanan anggaran waktu yang
Pierce, 1996a; Herrbach, 2001). The Treadway dirasakan dan perilaku audit (RKA dan URT).
Comission (1987) dalam Raghunathan (1991) Kajian ini didasarkan pada literatur stres-kerja,
menyatakan kegagalan audit terutama teori proses transaksional, teori penanggulangan
disebabkan karena auditor tidak melaksanakan sebagaimana diuraikan pada bagian kerangka
seluruh prosedur audit secara cermat dan teoristis penelitian.
seksama atau tidak mengevaluasi bukti audit
sesuai dengan standar auditing. 1.2. Perumusan Masalah
Perilaku underreporting of time (URT) Berdasarkan latar belakang yang
terjadi ketika auditor melaporkan waktu audit duraikan sebelumnya, masalah yang dikaji pada
yang lebih singkat (underreport) dari waktu penelitian dirumuskan sebagai berikut:
1. Bagaimana pengaruh karakteristik
aktual yang dipergunakan untuk menyelesaikan
individual auditor (locus of control dan
tugas audit tertentu (Lightner, Adam, dan dimensi komitmen profesional) terhadap
Lightner, 1982; Otley dan Pierce, 1996a). tekanan anggaran waktu yang dirasakan
Perilaku URT berpengaruh secara tidak dan perilaku audit (RKA dan URT)?
langsung terhadap kualitas audit yaitu melalui 2. Bagaimana pengaruh posisi auditor dan
keputusan yang dilakukan pimpinan KAP. tipe KAP terhadap hubungan antara
karakteristik individual auditor (locus of

91
Serat Acitya – Jurnal Ilmiah
UNTAG Semarang

control dan dimensi komitmen giliran berikutnya dapat meningkatkan kualitas


profesional) dengan tekanan anggaran audit yang dihasilkan KAP.
waktu yang dirasakan dan perilaku audit
(RKA dan URT)? 2. TINJAUAN PUSTAKA DAN
KERANGKA PEMIKIRAN
1.3. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan memberikan TEORITIS
bukti empiris pengaruh karakteristik individual
auditor (locus of control dan dimensi komitmen 2.1. Tinjauan Pustaka
profesional) terhadap tekanan anggaran waktu 2.1.1. Locus Of Control
yang dirasakan dan perilaku audit (RKA dan Strategi penanggulangan mana yang
URT). Secara rinci, tujuan utama penelitian ini dipilih oleh seseorang tergantung pada
adalah untuk: keyakinan individu atas kesempatan-kesempatan
1. Menguji dan menganalisis pengaruh sukses yang lebih besar yang akan diperolehnya
locus of control terhadap tekanan dalam menanggulangi masalah. Penanggulangan
anggaran waktu yang dirasakan dan berfokus emosi (emotion-focused coping) terjadi
perilaku audit (RKA dan URT). terutama ketika individual-individual merasa
2. Menguji dan menganalisis pengaruh memiliki kontrol yang terbatas pada suatu
dimensi komitmen profesional terhadap kondisi yang dihadapi, pada pihak lain
tekanan anggaran waktu yang dirasakan penanggulangan berfokus masalah (problem-
dan perilaku audit (RKA dan URT). focused coping) digunakan terutama ketika
3. Menguji dan menganalisis pengaruh individual-individual merasa memiliki kontrol
tekanan anggaran waktu yang dirasakan yang besar pada kondisi yang dihadapinya
terhadap perilaku audit (RKA dan URT) (Lazarus dan Folkman, 1984). Keyakinan
individual tentang kemampuan mereka dalam
1.4. Kegunaan Penelitian melakukan kontrol atas stressors dipengaruhi
Secara teoritis, hasil penelitian ini oleh karakteristik individual. Dengan demikian,
diharapkan memperkaya literatur akuntansi mekanisme yang dipilih individual untuk
keperilakuan khususnya studi tentang faktor- menanggulangi kendala yang dihadapinya
faktor yang berpengaruh terhadap keputusan dipengaruhi karakteristik individual.
auditor melakukan tindakan audit dalam Mengacu pada teori penanggulangan
pelaksanaan program audit (RKA dan URT). (Lazarus dan Folkman, 1984), strategi
Secara spesifik, hasil penelitian ini diharapkan penanggulangan yang dipilih auditor dalam
memberikan bukti empiris pengaruh locus of menyelesaikan tugas audit dalam batas anggaran
control dan dimensi komitmen profesional waktu dipengaruhi keyakinan individual auditor
terhadap tekanan anggaran waktu yang atas kemampuan mereka melakukan kontrol
dirasakan dan perilaku audit (RKA dan URT). terhadap anggaran waktu audit. Individu auditor
Lebih lanjut, hasil penelitian ini diharapkan yang meyakini bahwa mereka dapat melakukan
memberikan bukti empiris pengaruh posisi kontrol terhadap anggaran waktu kemungkinan
auditor dan tipe KAP terhadap hubungan antara cenderung memilih strategi penanggulangan
locus of control dan dimensi komitmen berfokus-masalah yang diwujudkan melalui
profesional dengan tekanan anggaran waktu tindakan-tindakan seperti meminta tambahan
yang dirasakan dan perilaku audit (RKA dan anggaran waktu audit atau bekerja lebih
URT). sungguh-sungguh. Pada pihak lain, individu
Secara praktis, hasil penelitian ini auditor yang meyakini bahwa mereka memiliki
diharapkan memberikan manfaat pada pimpinan kemampuan yang terbatas dalam melakukan
KAP untuk mengevaluasi kebijakan dalam kontrol terhadap anggaran waktu audit
upaya menciptakan lingkungan kerja yang kemungkinan cenderung memilih strategi
kondusif bagi auditor dalam melakukan penanggulangan berfokus-emosi yang
tugasnya. Lingkungan kerja yang kondusif dapat diwujudkan melalui tindakan-tindakan seperti:
menginvestigasi kemungkinan auditor mengurangi pekerjaan audit (RKA) atau tidak
melakukan tindakan audit (RKA dan URT) melaporkan seluruh waktu audit yang digunakan
dalam pelaksanaan program audit, dan pada untuk penyelesaian tugas audit (URT).

92
Serat Acitya – Jurnal Ilmiah
UNTAG Semarang

2.1.4. Perilaku Audit


Sebagai tambahan Trevino (1986)
2.1.2. Komitmen Profesional mengusulkan model interaksional pengambilan
Sementara dalam teori penanggulangan keputusan dalam organisasi. Menurut Trevino
(Lazarus dan Folkman, 1984) dinyatakan (1986) perilaku tidak etis yang dilakukan
individual menggunakan tindakan-tindakan yang individu dalam organisasi dapat diakibatkan
berbeda untuk menanggulangi kendala yang oleh faktor-faktor perbedaan individual,
dihadapinya dalam lingkungannya. Menurut situasional maupun interaksi antara faktor-faktor
teori ini, strategi yang diadopsi individu dalam tersebut. Pendapat tersebut didukung oleh Ford
menanggulangi kendala yang dihadapinya dapat dan Richardson (1994) dalam telaah empiris
dikategorikan atas strategi berfokus masalah pengambilan keputusan etis yang menyatakan
(problem-focused) dan berfokus emosi salah satu determinan penting pengambilan
(emotion-focused). keputusan etis adalah faktor-faktor yang secara
Penanggulangan berfokus masalah unik berhubungan dengan individu pembuat
(problem-focused coping) merupakan keputusan. Karena perilaku audit termasuk
mekanisme-mekanisme fungsional yang perilaku yang tidak etis, maka kecenderungan
ditujukan untuk mengelola atau merubah auditor melakukan tindakan audit dapat
stressors (misalnya; usaha untuk memperoleh dipengaruhi karakteristik individual auditor.
tambahan sumber-sumber daya, menjadwal Karakteristik individual merupakan
ulang pekerjaan, dan bekerja lebih giat). Pada faktor-faktor yang secara unik berhubungan
pihak lain, penanggulangan berfokus emosi dengan individual atau ciri yang membedakan
(emotion-focused coping) merupakan seseorang dengan orang lain (Gibson et al.,
mekanisme-mekanisme yang menekankan pada 1995; Robbins, 2001; Kreitner dan Kinicki,
perilaku defensif dan menghindari stres (Lazarus 2000). Perbedaan individual meliputi
dan Folkman, 1984). karakteristik personalitas seperti: kepribadian,
gender, kebangsaan dan hasil-hasil dari proses
2.1.3. Tekanan Anggaran Waktu yang sosialisasi dan pengembangan sumber daya
Dirasakan manusia seperti: komitmen organisasional dan
Dalam literatur stres-kerja dinyatakan komitmen profesional (Ford dan Richardson,
tekanan (stressor) yang dihadapi individual 1994). Pada penelitian ini karakteristik
dalam lingkungan kerja dapat mengakibatkan individual auditor yang dikaji adalah locus of
individu mengalami stres, dan selanjutnya control dan komitmen auditor terhadap
mempengaruhi sikap, intensi dan perilaku profesinya.
individu (Gibson et al., 1995; Robbins, 2001;
Kreitner dan Knicki, 2000). Level stres yang
dirasakan individual dan respon individual 2.2. Kerangka Pemikiran
terhadap stressor dipengaruhi karakteristik Teoritis
individual. Gambar 1: Model Teoritis Perilaku Audit
Hal ini sesuai dengan teori proses
transaksional (Lazarus, 1995) yang menyatakan
hubungan antara individual dengan Locus of
Control
lingkungannya adalah bersifat dinamis Tekanan
bergantung pada kondisi tertentu dan konteks Anggaran Waktu Perilaku Audit
Yang Dirasakan
personal. Secara spesifik teori ini menyatakan
Komitmen
stres yang berdampak pada sikap, intensi, dan Profesional
perilaku dipengaruhi karakteristik individual.
Mengacu pada literatur stres-kerja dan teori
proses transaksional (Lazarus, 1995), level
tekanan (stres) yang dirasakan auditor yang Sumber: Lazarus dan Folkman (1984), Gibson et
ditimbulkan kendala anggaran waktu dalam al (1995), Kinicki (2000), dan Robbins (2001)
pelaksanaan prosedur audit, dan tindakan
auditor dalam menyelesaikan audit dipengaruhi
karakteristik individual auditor.

93
Serat Acitya – Jurnal Ilmiah
UNTAG Semarang

2.2.1. Model Dan Hipotesis Keterangan:


a. Model LOC : Locus of Control
Gambar 2: Model Empiris Perilaku Reduksi KPA : Komitmen Profesional Afektif
Kualitas Audit (RKA) (Affective Professional Commitment)
KPK : Komitmen Profesional Kontinu
Sumber: Lightner et al (1982), Kelley dan (Continuance Professional Commitment)
Margheim (1990), Malone dan Robert (1996), KPN : Komitmen Profesional Normatif
Otley dan Pierce (1996a) (Normative Professional Commitment)
TAWD : Tekanan Anggaran Waktu Yang
Dirasakan
LOC
H2a
URT : Perilaku Underreporting of Time
(URT)
H1
KPA H4a Hipotesis
H3a
RKA H1 : Terdapat hubungan positif antara locus of
TWAD
H6a control eksternal dengan tekanan
H3b
KPK anggaran waktu yang dirasakan.
H3c H4b H2a : Terdapat hubungan positif antara locus of
KPN control eksternal dengan perilaku RKA
H4c H2b :Terdapat hubungan positif antara locus of
Keterangan: control eksternal dengan perilaku URT
LOC : Locus of Control H3a : Terdapat hubungan negatif antara
KPA : Komitmen Profesional Afektif komitmen profesional afektif dengan
(Affective Professional Commitment) tekanan anggaran waktu yang dirasakan.
KPK : Komitmen Profesional Kontinu H3b : Terdapat hubungan negatif antara
(Continuance Professional Commitment) komitmen profesional kontinu dengan
KPN : Komitmen Profesional Normatif tekanan anggaran waktu yang dirasakan.
(Normative Professional Commitment) H3c : Terdapat hubungan negatif antara
komitmen profesional normatif dengan
LOC tekanan anggaran waktu yang dirasakan.
H2b
H4a : Terdapat hubungan negatif antara
KPA H5a komitmen profesional afektif dengan
URT perilaku RKA
TWAD
H6b H4b : Terdapat hubungan negatif antara
KPK komitmen profesional kontinu dengan
H5b
perilaku RKA
KPN H4c : Terdapat hubungan negatif antara
H5c
komitmen profesional normatif dengan
TAWD : Tekanan Anggaran Waktu Yang perilaku RKA
Dirasakan H5a : Terdapat hubungan negatif antara
RKA : Perilaku Reduksi Kualitas Audit komitmen profesional afektif dengan perilaku
(RKA) URT
Gambar 3 : Model Empiris Perilaku H5b : Terdapat hubungan negatif antara
Undereporting of Time (URT) komitmen profesional kontinu dengan perilaku
URT
H5c : Terdapat hubungan negatif antara
komitmen profesional normatif dengan
perilaku URT
H6a :Terdapat hubungan positif antara tekanan
anggaran waktu yang dirasakan dengan
perilaku RKA
H6b :Terdapat hubungan positif antara tekanan
Sumber: Meyer et al (1993), Hair et al (2005), anggaran waktu yang dirasakan dengan
Smith dan Hall (2008) perilaku URT

94
Serat Acitya – Jurnal Ilmiah
UNTAG Semarang

2.3. Operasionalisasi Variabel level hirarki organisasi KAP yaitu; auditor


yunior, senior, supervisor, manajer, dan partner.
Tabel 1: Operasionalisasi Variabel Kriteria sampel adalah auditor terlibat dalam
pelaksanaan program audit atas audit umum
No Variabel Variabel Indikator Sumber (general audit) laporan keuangan perusahaan
Laten / Dimensi/Proksi
yang dilakukan KAP dengan pengalaman audit
1 Locus of X1 = Kemampuan Lefcourt
Control auditor (1982) minimal selama 2 (dua) tahun. Kriteria ini
(LOC) X2 = Keberhasilan didasarkan karena pada umumnya auditor yang
auditor memiliki pengalaman audit minimal 2 (dua)
X3 = Keyakinan auditor tahun di KAP telah diberi tanggung jawab
2 Komitmen X4 = Bentuk komitmen Aranya
Profesional profesi dan
melaksanakan program audit (Willet dan Page,
Afektif (KPA) X5 = Keterikatan Ferris 1996; Pierce dan Sweeney, 2004).
emosional (1984) Dalam penelitian ini, populasi yang
X6 = Nilai-nilai profesi digunakan adalah 230 auditor pada akuntan
3 Komitmen X7 = Komitmen auditor Aranya publik di Semarang.Pemilihan sampel dilakukan
Profesional X8 = Pertimbangan dan
Kontinu (KPK) biaya Ferris
dengan metode pemilihan sampel bertujuan
X9 = Meninggalkan (1984) (purposivesampling)
profesi adalah teknik penentuan sampel dengan
4 Komitmen X10= Tanggung jawab Aranya pertimbangan tertentu. Peneliti mempunyai
Profesional X11= Kewajiban moral dan tujuan dan target tertentu dalam memilih sampel
Normatif X12= Memelihara Ferris
(KPN) hubungan (1984) secara tidak acak (non random sampling) karena
dengan informasi sumber datanya adalah orang yang
profesinya ahli audit. Teknik pengambilan elemen-elemen
5 Tekanan X13= Stres yang dialami Kelly yang dimasukkan dalam sampel dilakukan
Anggaran X14= Stres yang dan dengan sengaja, dengan catatan bahwa sampel
Waktu yang dirasakan Seiler
Dirasakan X15= Keterbatasan yang (1982); tersebut representative atau mewakili populasi.
(TAWD) ditimbulkan Cook Penentuan jumlah sampel didasarkan
X16= Kendala tugas dan pada ukuran sampel yang disyaratkan
audit Kelley dengan
(1988);
De
analisis data menggunakan model persamaan
Zoort struktural. Menurut Ghozali (2008) jumlah
dan sampel yang diperlukan dalam estimasi
Lord maximum likelihood dengan model persamaan
(1997)
struktural berkisar antara 100 sampai 200.
6 Reduksi X17= Pelaksanaan Malone
Kualitas Audit program audit dan Sementara menurut Hair et al., (1998) jumlah
(RKA) X18= Bukti-bukti audit Robert sampel yang dibutuhkan dalam penelitian yang
yang (1996), menggunakan analisis SEM paling sedikit
dikumpulkan Pierce sebanyak 5 (lima) kali jumlah variabel indikator
X19= Kualitas audit dan
secara langsung Sweeny
yang digunakan. Pada penelitian ini terdapat 22
(2004) indikator, dengan demikian jumlah sampel
7 Underreporting X20= Auditor tidak Lightner minimum yang dibutuhkan adalah sebanyak 110
of Time (URT) membebankan (1982); (5 dikali 22).Berdasarkan pedoman tersebut,
seluruh waktu Otley maka jumlah sampel yang diperlukan pada
X21= Auditor tidak dan
melaksanakan Pierce penelitian ini adalah antara 100 sampai 200.
prosedur audit (1996a)
X22= Kualitas audit 4. Hasil dan Pembahasan
secara tidak
langsung
Uraian berikut didasarkan pada gambar 4 dan 5
serta tabel 2 sampai dengan tabel 4 yang tersedia
3. Metode Penelitian pada lampiran.
Penelitian ini dilakukan dengan metode
survei kepada auditor yang bekerja di KAP
Afiliasi dan KAP Non-Afiliasi di Semarang.
Unit analisis adalah individu auditor pada semua

95
Serat Acitya – Jurnal Ilmiah
UNTAG Semarang

Pengaruh Locus Of Control Terhadap kata lain, komitmen profesional afektif tidak
Tekanan Anggaran Waktu Yang berpengaruh terhadap level tekanan
Dirasakan anggaran waktu yang dirasakan individu
Hipotesis (H1) memprediksikan auditor dalam pelaksanaan program audit.
terdapat hubungan positif antara locus of
control eksternal dengan tekanan anggaran Hipotesis 3b memprediksikan
waktu yang dirasakan. Bukti empiris terdapat hubungan negatif komitmen
mendukung hipotesis penelitian. Hasil profesional kontinu dengan tekanan
penelitian ini mengindikasikan auditor yang anggaran waktu yang dirasakan. Hasil
memiliki locus of control eksternal pengolahan data menunjukkan meskipun
cenderung mempersepsikan anggaran waktu tanda koefisien regresi adalah negatif sesuai
sebagai tekanan dalam pelaksanaan tugas dengan yang dihipotesakan namun
audit dibandingkan dengan auditor yang hubungan tersebut tidak signifikan. Hasil
memiliki locus of control internal. Dengan pengujian ini menunjukkan bahwa data
perkataan lain, semakin eksternal locus of penelitian tidak mendukung hipotesis
control individu auditor, maka mereka penelitian. Temuan penelitian ini
cenderung menilai dan mempersepsikan mengindikasikan dimensi kontinu komitmen
anggaran waktu sebagai tekanan dalam profesional tidak berpengaruh terhadap level
pelaksanaan program audit. tekanan anggaran waktu yang dirasakan
individu auditor dalam pelaksanaan program
Pengaruh Locus Of Control Terhadap audit.
Perilaku Audit (RKA dan URT)
Hipotesis 2a dan 2b memprediksikan Hipotesis 3c memprediksikan
terdapat hubungan positif antara locus of terdapat hubungan negatif komitmen
control eksternal dengan perilaku audit profesional normatif dengan tekanan
(RKA dan URT). Hasil pengolahan data anggaran waktu yang dirasakan. Bukti
mendukung kedua hipotesis penelitian. empiris penelitian mendukung hipotesis
Temuan penelitian ini mengindikasikan penelitian. Temuan ini mengindikasikan
semakin eksternal locus ofcontrol individu auditor yang memiliki komitmen kuat dalam
auditor, maka mereka cenderung melakukan bentuk normatif terhadap profesinya
tindakan audit (RKA dan tindividu auditor, merasakan tekanan anggaran waktu pada
maka mereka cenderung menghindari level yang lebih rendah dalam pelaksanaan
tindakan audit (RKA dan URT) dalam program audit. Dengan perkataan lain
pelaksanaan prosedur audit. auditor yang memiliki komitmen kuat dalam
bentuk normatif terhadap profesinya
Pengaruh Komitmen Profesional cenderung menilai atau mempersepsikan
Terhadap Tekanan Anggaran Waktu anggaran waktu bukan sebagai tekanan
Yang Dirasakan (pressure) dalam melaksanakan program
Hipotesis 3a memprediksikan audit.
terdapat hubungan negatif komitmen Pengaruh Komitmen Profesional
profesional afektif dengan tekanan anggaran Terhadap Perilaku Audit (RKA dan
waktu yang dirasakan. Meskipun tanda URT)
koefisien regresi adalah negatif sesuai
dengan yang dihipotesakan, namun Hipotesis 4a dan 5a menyatakan
hubungan tersebut tidak signifikan. Dengan terdapat hubungan negatif antara komitmen
demikian hipotesis penelitian ditolak. Hasil profesional afektif dengan perilaku RKA
penelitian ini mengindikasikan komitmen dan URT. Hasil pengujian hipotesis 4a yaitu
individu auditor dalam dimensi afektif tidak hubungan negatif signifikan antara
berpengaruh terhadap penilaian dan persepsi komitmen profesional dengan perilaku
mereka terhadap anggaran waktu. Dengan RKA, namun untuk hipotesis 5a yaitu

96
Serat Acitya – Jurnal Ilmiah
UNTAG Semarang

hubungan negatif komitmen profesional Pengaruh Tekanan Anggaran Waktu


afektif dengan perilaku URT tidak Yang Dirasakan Terhadap Perilaku
signifikan. Audit (RKA dan URT)
Hipotesis 6a dan 6b memprediksikan
Hasil penelitian ini mengindikasikan terdapat hubungan positif antara tekanan
auditor yang memiliki komitmen profesional anggaran waktu yang dirasakan dengan
afektif kuat cenderung menghindari perilaku perilaku audit (RKA dan URT). Kedua
RKA dalam pelaksanaan program audit. hipotesis penelitian tersebut mendapat
Hasil penelitian juga menunjukkan pengaruh dukungan empiris. Hasil penelitian
komitmen profesional terhadap perilaku menunjukkan semakin meningkat tekanan
URT tidak signifikan. Penjelasan untuk anggaran waktu yang dirasakan pada
temuan ini mungkin karena responden pelaksanaan program audit, maka semakin
penelitian ini memandang risiko melakukan meningkat kecenderungan auditor
perilaku URT. Karena risiko melakukan melakukan tindakan audit (RKA dan URT)
perilaku RKA tinggi, maka auditor yang dalam menyelesaikan tugas audit.
memiliki komitmen profesional kuat
cenderung menghindari perilaku tersebut
dalam pelaksanaan program audit. 5. Simpulan
Locus of control dan dimensi komitmen
Hipotesis 4b dan 5b menyatakan profesional berpengaruh terhadap tekanan
terdapat hubungan negatif antara komitmen anggaran waktu yang dirasakan dan perilaku
audit (RKA dan URT). Selanjutnya tekanan
profesional kontinu dengan perilaku RKA
anggaran waktu yang dirasakan berpengaruh
dan URT. Hasil pengujian hipotesis terhadap perilaku audit (RKA dan URT). Secara
menolak kedua hipotesis penelitian ini. terperinci pengaruh locus of control dan dimensi
Lebih lanjut, meskipun tidak signifikan komitmen profesional terhadap tekanan
tanda koefisien regresi berbeda dengan anggaran waktu yang dirasakan dan perilaku
dihipotesakan. Temuan ini mengindikasikan audit (RKA dan URT) adalah sebagai berikut:
komitmen profesional kontinu berpengaruh Hasil penelitian menunjukkan komitmen
positif terhadap perilaku audit (RKA dan profesional afektif berhubungan negatif
URT). signifikan dengan perilaku RKA, tetapi
hubungannya dengan tekanan anggaran waktu
Hipotesis 4c dan 5c menyatakan yang dirasakan dan perilaku URT tidak
signifikan.Temuan penelitian ini
terdapat hubungan negatif antara komitmen
mengindikasikan auditor yang memiliki
profesional normatif dengan perilaku RKA komitmen profesional afektif rendah lebih
dan URT. Hasil pengujian hipotesis cenderung melakukan perilaku RKA dalam
mendukung hipotesis 4c dan 5c. Hasil pelaksanaan program audit dibandingkan auditor
penelitian ini mengindikasikan semakin kuat yang memiliki komitmen profesional afektif
komitmen auditor terhadap profesinya kuat.Temuan ini juga mengindikasikan
dalam bentuk normatif, maka auditor komitmen profesional afektif tidak berpengaruh
cenderung menghindari perilaku audit (RKA terhadap kecenderungan auditor
dan URT) dalam pelaksanaan program mempersepsikan anggaran waktu sebagai
audit. Sebagai alternatif, auditor yang tekanan dan melakukan tindakan URT dalam
memiliki komitmen profesional rendah pelaksanaan program audit.
cenderung melakukan perilaku audit dalam
pelaksanaan program audit. Daftar Pustaka

Aranya, N., and Ferris, K. R. 1984.“A


Reexamination of Accountant’s
Organization-Profesional Conflict”,

97
Serat Acitya – Jurnal Ilmiah
UNTAG Semarang

The Accounting Review, Vol. 59 No. Research.Second Edition, Hillsdale,


1, pp. 1-15. NJ: Lawrence Erlbaum.
--------, Pollock, J, and Amernic, J. 1981.“An Lightner, S.S., Adams, S, and Lightner, K1982.
Examination of Professional “The Influence of Situasional, Ethical
Commitment in Public and Expentancy Theory Variables on
Accounting”.Accounting, Accountants’ Underreporting
Organization and Society.Vol. 6 No. Behavior”.Auditing:Journal of
4. Pp. 271-280. Practice and Theory. Vol. 2. pp. 1-12.
Cook, E. and Kelley, T. 1988, “Auditor Stress Malone, C.F., and Robert, R. W. 1996. “Factors
and Time Budgest”, The CPA Associated With the Incidence of
Journal, Vol. 58, No. 7, pp. 83-86. Reduced Audit Quality Behavior”.
DeAngelo, L.E., 1981. “Auditor Size and Auditing: A Journal of Practice and
Auditor Quality”, Journal of Theory. Vol. 15. No. 2. pp. 50-63.
Accounting andEconomics, Vol. 3, McNair, C.J. 1991. “Proper Compromises: The
No. 3, pp. 183-199. Management Control Dilemma in
Fleming, M. K. 1980. “Budgeting Practices in Public Accounting and Its Impact on
Large CPA Firms”. The Journal of Auditor Behavior”. Accounting,
Accountancy. May. pp. 55-62. Organizations andSociety. Vol. 16
Ghozali, I., dan Fuad 2005. Structural No. 7. pp. 635-653.
Equation Modeling: Teori Konsep Meyer, J. P., Allen, N. J., and Smith, C., A.
dan Aplikasi denganProgram Liserl 1993, Commitment to Organizations
8.54.Semarang, Badan Penerbit and Occupations: Extensions and Test
Universitas Diponegoro. of a Three-Component
Ghozali, I. 2005. Aplikasi Analisis Conceptualization”, Journal ofAfflied
Multivariate dengan Program SPSS, Psychology, Vol 78. No. 4, pp. 538-
Edisi Ketiga, Semarang, Badan 551.
Penerbit Universitas Diponegoro. Otley, D. T., and Pierce, B. J. 1996a. “Audit
---------, 2005. Model Persamaan Struktural: Time Budget Pressure: Consequence
Konsep Aplikasi denganProgram and Antecendents”. Accounting,
Amos Ver.5.0,Semarang. Badan Auditing and Accountability
Penerbit Universitas Diponegoro. Journal. Vol. 9 No. 1. pp. 31-58.
--------, 2008. Model Persamaan Struktural: Pierce, B, and Sweeney, B. 2004, “Cost-quality
Konsep Aplikasi denganProgram Conflict in Audit Firms: An Empirical
Amos 16.0, Semarang, Badan Penerbit Investigation”. Europan Accounting
Universitas Diponegoro. Review. Vol. 13. No. 1. pp. 415-441.
Herrbach, O. 2001. “Audit Quality, Auditor Raghunathan, B. 1991. “Premature Signing-Off
Behaviour and the Psychological of Auditor Procedure an Analysis”.
Contract. European Accounting Accounting Horizon. Vol. 5. No. 2.
Review. Vol. 10 No. 4. pp. 787-802. pp. 71-79.
Kelley, T. and Seiler, R.E. 1982. “Auditor Stress Willet, C., and Page M. 1996. “A Survey of
and Time Budget”. The CPA Journal, Time Budget Pressure and Irregular
December. pp. 24-34. Auditing Practices Among Newly
Qualified UK Chartered Accountans”,
Lefcourt, H. 1982. Locus of Control: Current
British Accounting Review, Vol. 28,
Trends in Theory and pp. 101-120.

98
Serat Acitya – Jurnal Ilmiah
UNTAG Semarang

Lampiran-lampiran
Gambar 4; Analisis Full Model Structural Equation Modeling Perilaku Reduksi Kualitas Audit (RKA)

1
e1 X1
1
1 e13 e15 e16
e2 X2 LOC .15
e14

11
e3 X3 .34
X13 X14 X15 X16
1
e4 X4 1
1
11 -.18
e5 X5 KPA X17
1
e17
-.04 1
11
e6 X6 .17 1
TAWD RKA X18 e18
11 -.01
e7 X7
1 .11
e8 11
X8
KPK 1 1 X19
1 e19

11 Z1 Z2
e9 X9
-.02
11
e10 X10 -.23
1
Chi-Square = 810,247
11
e11 X11 KPN Probabilitas = .432
Chi-Square/df = 1,008
GFI = .902
11
RMSEA = .005
e12 X12
AGFI = .890
TLI = .999
PNFI =.834

Tabel 2: Evaluasi Terhadap Indeks-Indeks Fit


Model Persamaan Struktural Perilaku RKA

Nilai Yang Evaluasi


Indeks Fit Hasil Model
Direkomendasikan Model
Chi-square 810,247 Lebih kecil dari 871,07 (X2 dengan
Baik
df = 804 adalah 871,07)
Probabilitas 0,432 ≥0,05 Baik
Chi-square/df 1,008 ≤2,00 Baik
GFI 0,902 ≥0,90 Baik
RMSEA 0,005 ≤0,08 Baik
AGFI 0,890 ≥0,90 Marginal
TLI 0,999 ≥0,90 Baik
PNFI 0,834 0.60-0.90 Baik
Sumber: Lampiran data primer penelitian yang diolah

99
Serat Acitya – Jurnal Ilmiah
UNTAG Semarang

Gambar 5: Analisis Full Model Structural Equation Modeling Perilaku Underrepoting of Time (URT)

1
e1 X1
1
e2 1 LOC .16 e13 e14 e15 e16
X2

e3 1
X3
.34 X13 X14 X15 X16
e4 1
X4 1
1
1
e5 1
X5 KPA .00
X20 e200
-.04 1
e6 1
X6 .28
TAWD URT X21 e21
-.01
e7 1
X7 .03
1 1
1 KPK 1 1
e8 X8 X22 e22
1 Z3 Z4
e9 X9 -.21

1
e10 X10 -.22
1
1 KPN Chi-Square = 553,839
e11 X11 Probabilitas = .365
Chi-Square/df = 1,020
1 GFI = .917
e12 X12 RMSEA = .008
AGFI = .904
TLI = .998
PNFI =.831

Tabel 3: Evaluasi Terhadap Indeks-Indeks Fit:


Model Persamaan Struktural Perilaku URT

Nilai Yang
Indeks Fit Hasil Model Evaluasi Model
Direkomendasikan
Chi-square 553,839 Lebih kecil dari 600,481 (X2 dengan df
Baik
= 876 adalah 600,481)
Probabilitas 0,365 ≥0,05 Baik
Chi-square/df 1,020 ≤2,00 Baik
GFI 0,917 ≥0,90 Baik
RMSEA 0,008 ≤0,08 Baik
AGFI 0,904 ≥0,90 Baik
TLI 0,998 ≥0,90 Baik
PNFI 0,831 0,60-0,90 Baik
Sumber: Lampiran data primer penelitian yang diolah

100
Serat Acitya – Jurnal Ilmiah
UNTAG Semarang

Tabel 4: Hasil Pengujian Hipotesis 1 sampai dengan H6b


Hubungan Hipotesis Koefisien C.R P Kesimpulan
Variabel
TAWD← LOC H1 0,342 4,663 0,001 Diterima
RKA ← LOC H2a 0,146 2,132 0,033 Diterima
URT ← LOC H2b 0,155 2,045 0,041 Diterima
TAWD← KPA H3a -0,039 -0,410 0,682 Ditolak
TAWD← KPK H3b -0,011 -0,155 0,877 Ditolak
TAWD← KPN H3c -0,214 -2,357 0,018 Diterima
RKA ← KPA H4a -0,178 -1,964 0,050 Diterima
RKA ← KPK H4b 0,111 1,578 0,115 Ditolak
RKA ← KPN H4c -0,232 -2,635 0,008 Diterima
URT ← KPA H5a 0,000 -0,004 0,997 Ditolak
URT ← KPK H5b 0,029 0,376 0,707 Ditolak
URT ← KPN H5c -0,217 -2,239 0,025 Diterima
RKA ← TAWD H6a 0,166 2,567 0,010 Diterima
URT ← H6b 0,280 3,829 0,001 Diterima
TAWD
Sumber: Lampiran data primer penelitian yang diolah

101

Anda mungkin juga menyukai