i
BAB I
Neraca massa :
Kecepatan masuk – kecepatan keluar=kecepatan akumulasi
dx = -CAg
C Ag 2
dx K Ca L
dz
C Ag 1
x G 0
C K Ca L
Ln.x C AgAg12 z 0
G
C AS C Ag 1 K Ca
Ln .L
C AS C Ag 2 G
Pada aliran masuk belum ada zat padat yang terikat, sehingga CAg dianggap
2
nol,sehingga
C AS C Ag 1 K Ca
Ln .L
C AS C Ag 2 G
G C AS
Ca Ln
L C AS C Ag K …………..3
Kecepatan perpindahan massa zat padat dalam gas ekivalen dengan
pengurangan berat zat padat satuan waktu, maka dapat ditulis:
m
C Ag 2 )
G.A(CAS1 t
1
.m
G
CAg1 …………..4
A. t
Persamaan (4) disubstitusikan ke (3) menjadi:
G C AS
Ln
L m
C AS
KCa G. A. t …………..5
Faktor- faktor yang berpengaruh terhadap besarnya koefisien transfer massa
dapat ditentukan dengan analisa dimensi:
KCa= f (G. Dt. Ds. L. ρ. μ.C )
t-1 = k (Lt-1)a (L)b (L)c (L)d (ML-3)e (ML-1t-1)f (ML-2)g
M = e +f + g = 0 …………..6
L = a + b + c + 3e – f - 3g = 0 …………..7 t
= -a – f = -1 …………..8
Dari persamaan (6) diperoleh :e=-f-g
(8) diperoleh:a=1-f
Persamaan yang diperoleh disubstitusikan ke (7):
(1-f) + b + c + d – 3 ( -f – g) –f – 3 g = 0
3
1+f+b+c+d =0B = -d – c – f – c t-1
= K (G) 1-f(Dt)-d-c-f-1(DS)c(L)d(ρ)-f-g(μ)f(C)g
……..(9)
Dengan mengasumsi L sebagai suatu peubah, sedangkan besaran- besaran
lainnya tetap,maka dari persamaan (9) didapat:
Log K CA = Log K+(Log G-Log Dt)-[f Log μ-f Log (G Dt ρ)]+(d Log L –d Log
Dt)+(c Log Ds-cLog Dt)+(g Log c-g Log ρ)
=d Log L +[Log K + Log G+fLog μ+c Log Ds+g Log c-Log Dt-f Log (G Dt ρ)-d Log Dt – g
Log ρ]
Log KCA =d Log L + c
4
BAB II
PELAKSANAAN PERCOBAAN
2.1 Alat
2.1 Tabung gelas
2.2 Statif
2.3 Blower
2.4 Timbangan
Bahan
2.1 Naptalen (C10H8)
2.2 Aliran gas (udara)
5
2.3 Diagram Alir Cara Kerja
6
2.4 Analisa Perhitungan
*) Menentukan Luas
- Luas penampang tabung gelas : At = ¼ . 3,14 . Dt2
- Luas penampang pipa: Ap = 1/4 . 3,14 . Dp2
Dimana: At = Luas penampang tabung gelas (cm2)
Ap = Luas penampang pipa (cm2)
Dt = Diameter dalam tabung pipa (cm)
Dp = Diameter dalam pipa (cm)
*) Menentukan Kecepatan linier Gas
G'
G=
Ap
Dimana: G = Kecepatan limier udara (cm/dt)
G CAS
KCa= LN
M
C
AS G. At. t L
Ydata Yterhitung
% Kesalahan = X100%
Ydata
7
BAB III
HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN
Untuk L= 3,5 cm
no t (detik) Massa Naftalen (gr) W (g) M (gmol)
Awal Akhir
Untuk L= 5,5 cm
massa naftalen (gr)
no t (detik) W (g) M (gmol)
Awal Akhir
8
1 140 107,1015 106,9131 0,1884 0,0015
Untuk L= 7,5 cm
Massa Naftalen (gr)
no t (detik) W (g) M (gmol)
Awal Akhir
9
PEMBAHASAN
3.2 Pembahasan
Secara teori hubungan antara koefisien transfer massa dengan tinggi tumpukan kapur
barus (naftalen) adalah semakin tinggi tumpukan kapur barus (naftalen) maka harga
koefisien transfer massa semakin kecil, hal ini dapat dijelaskan dengan rumus:
G CAs
ln
KCA = L m
CAs
G. At. t
Dari persamaan yang digunakan dalam perhitungan dapat diketahui bahwa harga KCA
berbanding terbalik dengan harga L, sehingga semakin besar harga L maka semakin kecil
harga KCA.
Pada percobaan transfer massa digunakan naftalen dengan ketinggian tumpukan yang
berbeda yaitu 3,5 cm, 5,5 cm, dan 7,5cm. Perbedaaan ketinggian tumpukan naftalena
menyebabkan nilai KCA yang berbeda pula. Semakin tinggi tumpukan naftalena, semakin
kecil nilai KCA. Hal ini disebabkan karena ketinggian Naftalena menghambat laju alir
udara menuju ke tumpukan naftalena paling atas. Sehingga transfer massa paling besar
terjadi pada bagian paling bawah, dimana tumpukan paling bawah dekat dengan datangnya
udara masuk selain itu dapat diketahui bahwa semakin tinggi tumpukan kapur barus berarti
selubung gasnya semakin tebal dan tahanan udaranya semakin besar sehingga nilai
koefisien transfer massanya (KCA) semakin kecil.
10
Gambar 4. Grafik Hubungan log KCa vs log L
Hubungan tinggi tumpukan naftalen dan nilai KCA juga dapat dilihat dari grafik. Dari grafik
di atas diperoleh semakin rendah tumpukan naftalen berarti semakin besar luas permukaan
kontak antar naftalen dengan udara, sehingga transfer massa antara kedua fasa akan semakin
besar dan kecepatan transfer massanya juga akan semakin besar.
Pada percobaan ini didapat persen kesalahan rata-rata 0,5522%. Persen kesalahan ini
dapat terjadi karena sebagian besar naftalen yang tersedia sudah jenuh karena sudah terlalu
sering digunakan dalam percobaan, sehingga dapat mempengaruhi harga ∆w akibatnya
harga KCA yang dihasilkan tidak maksimal. Kurangnya ketelitian dalam penumpukan
naftalen dan pembacaan ketinggian tumpukan naftalen dalam tabung gelas didapatkan
persentase kesalahan. Selain itu jarak ketinggian (range) naftalen yang ditentukan dalam
percobaan cukup kecil sehingga perbedaan harga KCA juga kecil.
11
BAB IV
KESIMPULAN
1. Semakin besar tinggi tumpukan kapur barus (naptalen) maka semakin kecil
koefisien transfer massanya.
2. Hasil percobaan diperoleh:
a. Percobaan I dengan L =3,5 cm diperoleh harga KCA = 0,0190 detik-1
b. Percobaan II dengan L=5,5 cm diperoleh harga KCA = 0,0175 detik-1
12
DAFTAR PUSTAKA
13
LAMPIRAN
A. Cara Perhitungan
Luas penampang tabung: A = ¼ . л . (Dt2)
= ¼ . 3,14 . (6 cm)2
= 28,26 cm2
360
Kecepatan udara masuk : G 1,5386 cm/dt
= 233,9789 cm/dt
= 0,0178 dt-1
Unutk data selanjutnya, perhitungan dengan cara yang sama sehingga diperoleh data:
14
no M (gmol) kCa (dt-1)
1 0,001134 0,0178
2 0,001185 0,0186
3 0,001180 0,0185
4 0,001261 0,0198
5 0,001290 0,0203
Σ 0,006050 0,0950
kCa 0.0950
Kca rata-rata= = =0.0190
3 3
Pada L =5,5 cm
Untuk data 1, M=0,001472
= 0,0147 dt-1
Untuk data yang lainnya analog dan didapat nilai seperti yang terdapat dalam table berikut :
no M (gmol) kCa
15
1 0,001472 0,0147
2 0,001755 0,0175
3 0,001758 0,0176
4 0,001844 0,0184
5 0,001920 0,0192
Σ 0,008749 0,0875
kCa 0.0875
Kca rata-rata= = =0.0175
3 3
Pada L =7,5 cm
= 0,0097 dt-1
Untuk data yang lainnya analog dan didapat nilai seperti yang terdapat dalam table berikut :
no M (gmol) kCa
1 0,001318 0,0097
2 0,002578 0,0189
16
3 0,002152 0,0158
4 0,002169 0,0159
5 0,002122 0,0156
Σ 0,010338 0,0758
kCa 0.0758
Kca rata-rata= = =0.0152
3 3
Bentuk umum: Y= aX + b
Dimana: Y = Log KCa
X = Log L
a = slope
b = intersep
b = (∑Y – a* ∑X) / n
17
a = ((3)(-3,829390)-(2,159492)(-5,297632)) / ((3)(1,609879)-(2,159492)2)
= -0,28861 b = ((-5,297632)-( -0,28861)(
2,159492)) / 3
= -1,55813
Y= aX + b
Log KCa = -0,28861 Log L-1,55813
Menghitung % kesalahan
Ydata Yterhitung
% Kesalahan = X100%
Ydata
1,721109 ( 1,715150)
% Kesalahan = X100%
1,721109
= 0,346194%
Untuk data yang lainnya analog dan didapat nilai seperti yang terdapat dalam table berikut :
18
Tabel 5. Y perhitungan dan persentase kesalahan
%kesalahan
% kesalahan rata-rata =
3
=
= 0,5522 %
19