Anda di halaman 1dari 12

BAB III

ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN KLIEN DENGAN PENYAKIT JANTUNG KORONER

3.1 Pengkajian

I.Identitas Diri Klien

Nama : Tn.Rahmat

Tanggal masuk RS : 23 Januari 2012

Tempat/tgl lahir : Medan/12 Januari 1940

Umur : 68 tahun

Jenis Kelamin : Laki – laki

Alamat : Jl.sei blutu no 21

Status perkawinan : Kawin

Agama : Islam

Pendidikan : SMA

Pekerjaan : Wiraswasta

II. Status Kesehatan Saat Ini

1. Keluhan utama : pasien mengatakan dada nya sesak dan pusing,cemas,

2. Faktor pencetus : aktifitas dan stress

3. Upaya yang dilakukan mengatasinya

Sendiri : memberi pijatan dan meminum air hangat

Orang lain:membawa klien ke RS.A untuk berobat

4. Diagnosa medis : PJK

III. Riwayat penyakit dahulu

Sekitar 5 tahun yang lalu klien menderita hipertensi, sejak itu klien
control ke RS tapi tidak rutin.

IV. Riwayat penyakit keluarga

Pada keluarga tidak ada yang menderita penyakit hipertensi,

atau jantung.

V. Pola-pola fungsi kesehatan

1. Pola persepsi dan tata laksana hidup sehat

Kebiasaan merokok seak muda, tapi mulai tahun 2005 tidak

merokok lagi, jamu y, Olah raga/gerak badan y.

2. Pola nutrisi dan metabolisme

Sebelum masuk RS klien makan 3 x sehari dengan porsi cukup, saat

Masuk RS pemenuhan nutrisi Diit jantung III dengan 1700 kal, minum

750 cc/24 jam, kesulitan menelan tidak ada, keadaan yang

mengganggu nutrisi tidak ada, status gizi yang berhubungan

dengan keadaan tubuh: postur tubuh gemuk, keadaan rambut

bersih. BB Kg, TB cm.

3. Pola eliminasi

BAB BAK

Frekuensi : 1 x/2 hari Frekuensi : 5 - 6x/hari

Warna dan bau : dbn Warna dan bau : dbn


Konsistensi : dbn Keluhan : tidak ada

Keluhan : tidak ada

4. Pola tidur dan istirahat

Tidur Istirahat

Frekuensi : 2 x/hari Frekuensi : 4 – 6 x/hari

Jam tidur siang : 4 – 5 jam/hari Keluhan : tidak ada

Jam tidur malam : 6 – 7 jam/hari

Keluhan : tidak ada

5. Pola aktivitas

Klien hanya istirahat di rumah saja, tidak ada kegiatan sehari – hari

karena merasa sesak bila melakukan aktivitas yang agak berat dan

klien merasa sudah pensiun.

VI. Pola sensori dan kognitif

Sensori :

Daya penciuman, daya rasa, daya raba, daya pendengaran baik.

Kognitif :

Proses berfikir, isi pikiran, daya ingat baik.

VII. Pola penanggulangan stress

Penyebab stress, mekanisme terhadap stress, adaptasi terhadap stress,

Pertahanan diri sementara biasanya klien meminta bantuan pada anak

atau cucunya.
Pemeriksaan fisik

1. Status kesehatan umum

Keadaan penyakit sedang, kesadaran komposmentis, suara bicara

jelas, tekanan darah 150/90 mmHg, suhu tubuh 37◦C, pernapasan

20 X/menit, nadi 100X/menit

Sistem integument

Tidak tampak pucat, permukaan kulit baik, tekstur baik, rambut

tipis dan bersih , tidak botak, hematom pada perut kuadran kanan

bawah..’\

Head to toe

1. Kepala

Normo cephalic, simetris, nyeri kepala tidak ada.

2. Muka

Simetris, odema y, otot muka dan rahang kekuatan normal,

sianosis tidak ada

3. Mata

Alis mata, kelopak mata normal, konjuktiva anemis (-), pupil isokor

sclera tidak ikterus (-), reflek cahaya positif. Tajam penglihatan

menurun.

4. Telinga

Secret, serumen, benda asing, membran timpani dalam batas

normal, pendengaran menurun.

5. Hidung
Deformitas, mukosa, secret, bau, obstruksi tidak ada, pernafasan

cuping hidung tidak ada.

6. Mulut dan faring

Bau mulut y, stomatitis (-), gigi banyak yang hilang, Kelainan

lidah tidak ada.

7. Leher

Simetris, kaku kuduk tidak adak, pembesaran vena jugularis 5 + 2

8. Thoraks

Paru

Gerakan simitris, retraksi supra sternal (-), retraksi intercoste (-),

perkusi resonan, rhonchi +/-, wheezing -/-, vocal fremitus kuat dan

simitris.

9. Jantung

Batas jantung kiri ics 2 sternal kiri dan ics 4 sternal kiri, batas kanan

ics 2 sternal kanan dan ics 5 axilla anterior kanan.perkusi dullness.

Bunyi s1 dan s2 tunggal, gallop (-), mumur (-). capillary refill 2 – 3

detik

10. Abdomen

Bising usus +, tidak ada benjolan, nyeri tekan pada kuadran kanan

bawah, pembesaran hepar 2 jari lunak.

11. Inguinal-Genitalia-Anus

Nadi femoralis teraba, tidak ada hernia, pembengkakan pembulu

limfe tidak ada., tidak ada hemoroid.

12. Ekstrimitas
Akral hangat, edema -/-, kekuatan 4/4, gerak yang tidak disadari

-/-

13. Tulang belakang

Tidak ada lordosis, kifosis atau scoliosis.

XI. Pemeriksaan penunjang

Laboratorium

Tanggal : 3-12-2005

Hasil:

Hb : 11,9 13 - 15

Hematokrit : 35 40 – 48

Leukosis : 6300

TRombosit : 255.000

Diff : -/-/2/73/24/1

AGD :

- PH : 7.492

- Po2 : 133,4

- PCo2 : 23,6

- HC03 : 17,9

- Sat O2 : 98,8

Na : 138

K : 5,3

Cl : 101

Ureum : 14

Creatinin : 210

SGOT : 111,3
SGPT : 360

Albumin : 3,8

Gula darah puasa : 97

Urinalisi

- Bakteri : +

- Protein : 2 – 4

Ck : 771

CKMB : 100

Radiologi

Tanggal : 3-12-2005

Hasil/kesan : CTR > 50 % ( kardiomegali )

ECG

Tanggal : 12-12-2005

Hasil/kesan : irama sinus, ST elevasi pada V4, Q patologis pada v1-v3.

Tanggal : 5-12-2005

Hasil/kesan : Irama sinus, HR 110 x/mnt ireguler , axis, LAD

Echocardiographi

Tanggal : 7-12-2005

Kesimpulan : LVH, RVH, CAD pada anterior

I. Terapi

Obat-obatan:

1.Obat Oral

-Clotix 75 mg 1x1
-Aspilets (cardio aspion) 1x1

-Cedocard 5 mg 3x1

-Lipitor 40mg 1x1

-Xanax 0,25mg 2x1

-Ranitidin 150 mg 2x1

-Avelox 400mg 1x1

2.Obat Injeksi

- Dobutamin 5cc/i

-Lovenox 0.6ml/13 j(sc)

-Pchidine 25 g

Diet

Diet Jantung ( 1700 kal ), RG

Pengelompokan Data:

DS:

“dada saya nyeri”

“saya sesak”

“saya keringat dingin”

“saya pusing”

“saya batuk”

“saya lemas”

DO:

-Pasien tampak meringis dan memegang dada.

-RR:28 x /i

-TD:150mmhg

-Sputum
-Nadi:90 x/i

-berbaring ditempat tidur

3.2 Diagnosa Keperawatan

*Aktual

1. Gangguan rasa nyaman nyeri berhubungan dengan iskemia jaringan jantung atau sumbatan pada
arteri koronaria ditandai dengan dada nyeri,sesak,keringat dingin,tampak meringis dan memegang
dada,RR:28 x /I,TD:150mmhg.

2. Ganguan pemenuhan oksigen berhubungan dengan hipoksia ditandai oleh sesak,tidak bebas
bergerak,gelisah,RR:28 x/I,berbaring ditempat tidur,os cemas.

*Potensial

Intoleransi aktifitas berhubungan dengan dekubitus.

3.3 Implementasi

Dx 1: Gangguan rasa nyaman nyeri berhubungan dengan iskemia jaringan jantung atau sumbatan pada
arteri koronaria ditandai dengan dada nyeri,sesak,keringat dingin,tampak meringis dan memegang
dada,RR:28 x /I,TD:150mmhg.

Tujuan: Setelah dilakukan tindakan keperawatan klien di harapkan mampu menunjukan adanya
penurunan rasa nyeri dada.

Kriteria Hasil: Pada tanggal 23 januari 2012,rasa nyeri berkurang

Rencana tindakan tanggal 23 januari 2012 s/d 24 januari 2012:

1.Berikan oksigen

2 Monitor dan kaji karakteristik dan lokasi nyeri.

3.Monitor tanda-tanda vital (tekanan darah, nadi, respirasi, kesadaran).

4. Anjurkan pada pasien agar segera melaporkan bila terjadi nyeri dada.

5. Ciptakn suasana lingkungan yangtenang dan nyaman.


6. Ajarkan dan anjurkan pada pasien untuk melakukan tehnik relaksasi.

7. Kolaborasi dalam : Pemberian oksigen dan Obat-obatan (beta blocker, anti angina, analgesic)

8. Ukur tanda vital sebelum dan sesudah dilakukan pengobatan dengan narkosa.

DX 2: Ganguan pemenuhan oksigen berhubungan dengan hipoksia ditandai oleh sesak,tidak bebas
bergerak,gelisah,RR:28 x/I,berbaring ditempat tidur,os cemas.

Tujuan :mempertahankan dan meningkatkan oksigenisasi

Kriteria hasil: Pada tanggal 23 januari 2012,keluhan sesak nafas ,batuk,gelisah hilang.

Rencana Tindakan :

1.Berikan oksigen

2.Ukur vital sign

3.Beri os minum air hangat(sedikit sedikit)

4.Lakukan latihan untuk mempertahankan jalan nafas

5.Kolaborasi dengan dokter

DX.3.Intoleransi aktifitas berhubungan dengan dekubitus

Tujuan : Peningkatan aktifitas

Kriteria Hasil : Pada tanggal 24Januari 2012,os dapat meningkatkan aktifitas.

Rencana tindakan :

1.Ukur vital sign

2.Catat frekuensi jantung,irama,dan perubahan tekanan darah selama dan sesudah aktifitas.

3.Jelaskan pola peningkatan bertahap dari tingkat aktifitas .

3.4 Implementasi

Dx 1:

1.Memberikan oksigen
2.Memonitor dan kaji karakteristik dan lokasi nyeri.

3.Memonitor tanda-tanda vital (tekanan darah, nadi, respirasi, kesadaran).

4. Menganjurkan pada pasien agar segera melaporkan bila terjadi nyeri dada.

5. Menciptakn suasana lingkungan yangtenang dan nyaman.

6. Mengajarkan dan anjurkan pada pasien untuk melakukan tehnik relaksasi.

7. Kolaborasi dalam : Pemberian oksigen dan Obat-obatan (beta blocker, anti angina, analgesic)

8. Mengukur tanda vital sebelum dan sesudah dilakukan pengobatan dengan narkosa.

Dx 2:

1.Memberikan oksigen

2.Mengukur vital sign

3.Memberi os minum air hangat(sedikit sedikit)

4.Melakukan latihan untuk mempertahankan jalan nafas

5.Kolaborasi dengan dokter

DX 3 :

1.Mengukur vital sign

2.mencatat frekuensi jantung,irama,dan perubahan tekanan darah selama dan sesudah aktifitas.

3.Menjelaskan pola peningkatan bertahap dari tingkat aktifitas.

3.5 Evaluasi

Dx1:

S:Pasien mengatakan nyeri berkurang

O:Pasien tampak agak tenang /tenang


A:Gangguan rasa nyeri teratasi sebagian

P:Rencana tindakan dilanjutkan

Dx2:

S:Pasien mengatakan sesak berkurang

O:Pasien dapat bernapas dengan tenang

A:Rasa sesak teratasi sebagian

P: Rencana tindakan dilanjutkan

Dx 3:

S:Pasien mengatakan dapat melakukan aktifitas sebagian

O:Pasien dapat beraktifitas(sedikit bergerak)

A:Aktifitas dilakukan sebagian

P:Rencana tindakan dilanjutkan

Anda mungkin juga menyukai