TUGAS EVALUASI AKHIR (Autosaved) 1
TUGAS EVALUASI AKHIR (Autosaved) 1
DOSEN PENGAJAR :
M. Hafiizh I, M.MT. NIP. 19860212 201504 1 001
DOSEN PENGAJAR:
M. Hafiizh I, M.MT. NIP. 19860212 201504 1 001
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan hidayah-Nya yang tak
ternilai. Sholawat dan salam selalu tertuju pada Nabi Muhammad SAW yang senantiasa
mendoakan keselamatan umatnya. Tidak ada yang pantas terucap selain Alhamdulillah,
penulis dapat menyelesaikan makalah karya tulis ini.
Laporan ini diselesaikan guna memenuhi evaluasi Mata Kuliah Program Bantu
Teknik Sipil kelas A 2016. Sebagai manusia biasa, penulis menyadari masih banyak
kekurangan dalam isi makalah ini. Keterbatasan pikiran, kemampuan, tidak membatasi
penulis untuk terus berusaha semaksimal mungkin. Oleh karena itu penulis memohon
maaf dan mengharapkan masukan demi kesempurnaan makalah ini.
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak
yang telah membantu dan membimbing selama proses penyusunan makalah ini baik
secara moril maupun materil, terutama kepada:
1. Bapak M.Hafiizh Imaaduddin, MT., sebagai dosen pengajar Mata Kuliah Program
Bantu Teknik Sipil.
2. Serta semua pihak yang telah membantu penulis yang tidak dapat disebutkan satu
persatu.
Makalah ini diharapkan bermanfaat dan dapat menambah wawasan bagi
perkembangan ilmu rekayasa sipil, khususnya di Departemen Diploma Teknik
Infrastruktur Sipil, Fakultas Vokasi, Institut Teknologi Sepuluh Nopember.
DAFTAR GAMBAR
Gambar 4. 1. 1 Cross Section P.29 ................................................................................. 13
Gambar 4. 1. 2 Cross Section P.28 ................................................................................. 14
Gambar 4. 1. 3 Cross Section P.27 ................................................................................. 14
Gambar 4. 1. 4 Cross Section P.26 ................................................................................. 15
Gambar 4. 1. 5 Cross Section P.25 ................................................................................. 16
Gambar 4. 1. 6 Cross Section P.24 ................................................................................. 16
Gambar 4. 1. 7 Cross Section P.23 ................................................................................. 17
Gambar 4. 1. 8 Cross Section P.22 ................................................................................. 18
Gambar 4. 1. 9 Cross Section P.21 ................................................................................. 19
Gambar 4. 1. 10 Cross Section P.20 ............................................................................... 19
Gambar 4. 1. 11 Cross Section P.19 ............................................................................... 20
Gambar 4. 1. 12 Cross Section P.18 ............................................................................... 21
Gambar 4. 1. 13 Cross Section P.17 ............................................................................... 22
Gambar 4. 1. 14 Cross Section P.16 ............................................................................... 22
Gambar 4. 1. 15 Cross Section P.15 ............................................................................... 23
Gambar 4. 1. 16 Cross Section P.14 ............................................................................... 24
Gambar 4. 1. 17 Cross Section P.13 ............................................................................... 24
Gambar 4. 1. 18 Cross Section P.12 ............................................................................... 25
Gambar 4. 1. 19 Cross Section P.11 ............................................................................... 26
Gambar 4. 1. 20 Cross Section P.10 ............................................................................... 26
DAFTAR TABEL
Sungai merupakan salah satu sumber daya air yang mempunyai sejumlah
potensi yang dapat dimanfaatkan bagi kesejahteraan manusia. Salah satu manfaat
sungai sebagai sumber air di antaranya adalah sebagai sumber penghidupan dan
kehidupan masyarakat yang tinggal disekitar sungai. Salah satu sungai yang berada
di Indonesia yaitu Sungai Kali Loh Gung yang berada di Provinsi Jawa Timur
Kabupaten Lamongan dengan panjang 6.420 km dan luas sebesar 6.386,51 m2
(LHK, 2009). Salah satu fenomena alam yang mengancam keberadaan hidup
manusia di beberapa wilayah di Indonesia setiap masuk musim penghujan yaitu
banjir. Setiap tahun Kabupaten Lamongan umumnya mengalami banjir rob
terutama di daerah masyarakat yang bermukim di sepanjang bantaran sungai dan
dekat dengan pantai. Banjir di Kabupaten Lamongan yang terjadi menimbulkan
dampak yang merugikan masyarakat yang dapat menimbulkan korban jiwa maupun
kerugian harta. Banjir juga dapat merusak bangunan, lahan pertanian, sarana dan
prasarana,lingkungan hidup serta tata kehidupan masyarakat sekitar sungai Kali
Loh Gung yang merupakan SWP DAS Prumpung Klero. Banjir yang terjadi
disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya curah hujan yang tinggi dan
berkurangnya kapasitas penampang sungai sehingga dimensi saluran air sungai
tidak cukup untuk menampung debit aliran sungai yang ada dan menyebabkan air
Sungai Lohgung meluap dan mengenai pemukiman rumah warga dan juuga banjir
rob. Kondisi seperti ini tentu saja sangat berbahaya bagi warga yang memiliki
rumah di pinggiran sungai karena lama kelamaan air sungai terus mengikis tanah
sebagai pijakan rumah mereka.
Berdasarkan latar belakang yang ada penulis memandang perlu adanya
analisa pengendalian banjir di wilayah SWP DAS Prumpung Klero tepatnya di
sungai Kali Loh Gung Analisis dilakukan dengan menggunakan program
pemodelan matematik HEC-RAS 4.1.0.HEC-RAS (Hydrologic Engineering
Center’s - River Analysis System). Analisis kapasitas penampang Sungai Ciberang
Berdasarkan uraian yang telah dijelaskan di atas, maka terdapat beberapa rumusan
masalah dalam penyusunan tugas evaluasi akhir, yaitu:
1. Bagaimana cara ploting data sungai Kali Lohgung ke HEC-RAS 4.1.0?
2. Bagaimana analisa banjir untuk debit periode ulang Q25?
3. Bagaimana solusi untuk daerah yang banjir?
1.3 Maksud
1.4 Tujuan
Lokasi sungai lohgung yang dibahas dalam tugas evaluasi akhir ini terletak di
Kabupaten Lamongan, Jawa Timur.
Debit banjir rencana atau design flood adalah debit maksimum di sungaiatau
saluran alamiah dengan periode ulang yang sudah ditentukan yang dapat dialirkan tanpa
membahayakan proyek irigasi dan stabilitas bangunan-bangunannya. Perhitungan debit
banjir rencana pada pekerjaan ini dipergunakan untuk mengetahui keadaan saluran
tersebut ketika daerah tersebut terjadi curah hujan dengan periode ulang tertentu. Jika
terjadi luberan air ketika daerah tersebut terjadi curah hujan periode tertentu kemudian
dilakukan pemecahan masalah dengan berbagai cara. Metode perhitungan dilakukan
dengan berbagai metode bergantung pada data-data yang tersedia dan karakteristik dari
data yang ada. Konsep dasar perhitungan didasarkan dari data yang ada, adapun tahap
perhitungan debit banjir rencana pada perencanaan kali ini antara lain:
1. Analisis Frekuensi pada perencanaan kali ini menggunakan Metode Log
Pearson Type III
∑(𝑳𝒐𝒈 𝑹 − ̅̅̅̅̅̅̅̅
𝑳𝒐𝒈 𝑹)𝟐
̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅
𝑺 𝒍𝒐𝒈 𝑹 = √
𝒏−𝟏
̅̅̅̅̅̅̅̅
𝒏 ∑(𝑳𝒐𝒈 𝑹 − 𝑳𝒐𝒈 𝑹)𝟑
𝑪𝒔 =
̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅
(𝒏 − 𝟏)(𝒏 − 𝟐)(𝑺 𝑳𝒐𝒈 𝑹)𝟑
Dari hasil perhitungan log pearson type III menghasilkan nilai Cs sehingga
dapat diketahui nilai curah hujan
Tabel 2. 2. 1 Perhitungan Cs
Penulis menggunakan cara nakayasu karena debit yang diinginkan adalah unsteady,
dan metode nakayasu mendekati benar.
Karakteristik DPS :
Luas DPS (km2) = 21.410 km2
Panjang sungai utama (km) = 6.280 km
Unit Hujan Efektif , Ro (mm) = 1.000 mm
Parameter Hidrograf () = 2.0 2.673
TIME LAG, tg = 0.76 jam
tr = (0,5 sd. 1,0) tg, diambil tr = 1 tg = 0.61 jam
Tp = tg + 0,8 * tr = 1.25 Jam
T 0,3 = * tg = 1.52 Jam
0,5T 0,3 = 0.76 Jam
1,5T0,3 = 2.28 Jam
2T0,3 = 3.04 Jam
Tp + T0,3 = 2.77 Jam
Tp+T0,3+1,5T0,3 = 5.05 Jam
= 1.884 m3/dt
Untuk Q25
Akibat hujan
t Qt R1 R2 R3 R4 Q
66.603 17.312 12.144 9.668
0.00 0.00 0.00 0.00
1.00 1.11 73.98 0.00 73.98
1.25 1.88 125.49 19.23 0.00 144.72
2.00 1.04 69.08 32.62 13.49 0.00 115.19
2.77 0.57 37.65 17.96 22.88 10.74 89.22
3.00 0.50 33.28 9.79 12.60 18.22 73.87
4.00 0.29 19.62 8.65 6.86 10.03 45.16
5.00 0.17 11.57 5.10 6.07 5.46 28.21
f. Aktifkan layar editor data geometri dengan memilih menu Edit | Geometric Data
atau mengklik tombol Edit/Enter geometric data (ikon ke-3 dari kiri pada papan
tombol atas).
l. Aktifkan layar editor data aliran permanen dengan memilih menu Edit |
Unsteady Flow Data atau mengklik tombol Edit/Enter steady flow data (ikon
ke-4 dari kiri pada papan tombol)
m. Pada Enter/Edit Number of Profiles isikan angka “2” mengingat ada dua profil
muka air yang akan dihitung (dari dua besaran debit). Tekan Enter. Perhatikan di
bagian Profile Names and Flow Rates akan muncul PF2 di samping PF1.
n. Isikan besaran debit di batas hulu (RS 1000) “4” pada PF1 dan “6” pada PF2
Satuan debit adalah m3/s.
o. Klik tombol Reach Boundary Conditions Dengan posisi kursor pada
Downstream, klik tombol Known W.S. Isikan elevasi muka air yaitu “1” (satuan
m) untuk setiap besaran debit (Gambar 21 kanan). Klik tombol OK. Perhatikan
pada isian Downstream telah muncul “Known WS” (Gambar 21 kiri). Klik
tombol OK untuk kembali ke layar editor data aliran permanen.
P29
TITIK STATION ELEVATION
1 0 3.07
2 3.5 3.1
3 10.4 3.01
4 10.4 -0.05
5 13.3 -0.05
6 18.4 -0.05
7 18.4 3
8 22.4 2.93
P28
TITIK STATION ELEVATION
1 0 3.1
2 9.3 3.27
3 9.3 2.62
4 9.75 -0.17
5 11.55 -0.14
6 13.75 -0.14
7 14.2 2.62
8 14.2 3.26
9 24 3.02
P27
TITIK STATION ELEVATION
1 0 2.08
2 3 2.08
3 4.9 2.98
4 8 2.98
5 8.5 3.02
6 10.3 2.73
7 11.2 1.52
8 14.6 -0.23
9 18.1 1.47
10 19.4 2.65
11 23.2 1.95
12 25.6 2.11
P26
TITIK STATION ELEVATION
1 0 1.82
2 3 1.82
3 3.2 2.19
4 6.6 2.19
5 12.9 1.42
6 14.2 0.11
7 18 -0.35
8 21 0.24
9 22 1.13
10 25 1.15
1.
P25
TITIK STATION ELEVATION
1 0 1.49
2 3 1.49
3 3.8 2.26
4 5.7 2.26
5 12.6 1.15
6 13.2 0.19
7 19.9 -0.47
8 26.2 0.17
9 26.6 0.97
10 27.9 0.97
11 28.3 0.72
12 31.5 0.72
P24
TITIK STATION ELEVATION
1 0 1.26
2 3 1.26
3 3.6 2.21
4 6.9 2.21
5 13.5 2.07
6 15 0.34
7 21.3 -0.55
8 27.3 -0.25
9 30.4 1.21
10 32.1 1.64
11 35 1.73
12 35.9 1.48
13 40.2 1.48
P23
TITIK STATION ELEVATION
1 0 1.49
2 4 1.48
3 5 1.57
4 5 -0.83
5 6.6 -0.85
6 8.2 -0.8
7 9.8 -0.77
8 11.4 -0.75
P22
TITIK STATION ELEVATION
1 0 1.48
2 7.76 1.66
3 9.26 0.6
4 9.26 0.24
5 11.16 -0.34
6 13.06 -0.41
7 14.96 -0.51
8 16.86 -0.64
9 18.76 -0.8
10 20.66 -0.76
11 22.56 -0.72
12 24.46 -0.06
13 26.36 -0.22
14 28.26 0.2
15 29.76 0.48
16 29.76 1.72
17 37.26 1.57
P21
TITIK STATION ELEVATION
1 0 0.26
2 3 0.26
3 5 0.39
4 6.3 0.39
5 10.8 0.65
6 13.7 0.11
7 15.5 -0.66
8 22.9 -1.22
9 33.9 0.25
10 34.3 0.42
11 36.2 0.54
12 37.1 0.54
13 38.6 -0.48
14 42.3 -0.48
P20
TITIK STATION ELEVATION
1 0 -0.42
2 3 -0.42
3 3.9 0.55
4 6.5 0.55
5 7.5 -0.84
6 14.7 -1.23
7 22.7 -0.74
8 24.4 -0.12
9 25 -0.03
10 29.3 0.72
11 31.4 0.55
12 32.6 0.37
13 34.1 0.08
P19
TITIK STATION ELEVATION
1 0 -0.58
2 3 -0.58
3 4.2 1.15
4 7.5 1.09
5 11.9 0.62
6 13.5 -0.78
7 21.8 -1.15
8 28.7 -0.94
9 30.5 0.47
10 34 0.5
P18
TITIK STATION ELEVATION
1 0 -0.29
2 3 -0.29
3 4.7 0.84
4 6.4 0.84
5 13.9 -0.17
6 16.8 -0.72
7 26.8 -1.1
8 36.8 -0.68
9 40.6 0.67
10 47.4 1.01
11 49.7 1.01
12 51.1 0.38
13 54.7 0.38
P17
TITIK STATION ELEVATION
1 0 -0.43
2 3 -0.43
3 4.6 1.05
4 6.1 1.05
5 10.3 -0.21
6 12.6 -0.66
7 19.7 -1.36
8 27.7 -0.73
9 30.3 -0.27
10 34.3 0.75
11 37.1 0.75
12 38.9 -0.47
13 41.3 -0.47
P16
TITIK STATION ELEVATION
1 0 -0.56
2 3 -0.56
3 5.4 1.21
4 7.4 1.21
5 11.5 0.94
6 13.9 -1.14
7 22.6 -1.27
8 29.9 -1.1
P15
TITIK STATION ELEVATION
1 0 -0.37
2 3 -0.37
3 5.4 1.62
4 7 1.62
5 11.4 -0.37
6 15.2 -1.29
7 24.6 -1.58
8 32.7 -1.14
9 35.4 -0.39
10 38.9 0.32
11 40.1 0.32
12 41.3 -0.87
13 44.2 -0.87
P14
TITIK STATION ELEVATION
1 0 -0.28
2 3 -0.28
3 5.3 1.21
4 7.1 1.21
5 9.1 0.47
6 14.6 -0.45
7 18.5 -1.1
8 26.5 -1.32
9 34.5 -1.2
10 38.9 -0.99
11 40.3 -0.47
12 44.6 0.25
13 47.4 0.25
14 48.6 -0.57
15 54.7 -0.57
P13
TITIK STATION ELEVATION
1 0 -0.39
2 3 -0.39
3 4.8 1.36
4 7.1 1.36
5 11.6 0.35
6 13.7 -0.62
7 17.5 -1.32
P12
TITIK STATION ELEVATION
1 0 -0.97
2 3 -0.97
3 4.1 1.13
4 6.2 1.13
5 9.6 -0.1
6 11.6 -0.97
7 17.1 -1.42
8 27 -1.66
9 34.2 -1.24
10 38 -1.11
11 40.6 -0.52
12 44.1 0.32
13 46.7 0.32
14 48.2 -1.11
15 52.2 -1.11
P11
TITIK STATION ELEVATION
1 0 -1.11
2 3 -1.11
3 6 1.38
4 9 1.38
5 14.6 -0.18
6 17.7 -1.54
7 28.7 -1.87
8 43.9 -1.63
9 49.2 -1.13
10 50.4 -0.28
11 53.1 0.27
12 55.4 0.27
13 56.9 -1.15
14 61.1 -1.15
P10
TITIK STATION ELEVATION
P9
TITIK STATION ELEVATION
1 0 -0.1
2 4.7 -0.1
3 6.8 1.2
4 9.1 1.2
5 13.3 0.53
6 21.9 -1.26
7 29.9 -2.37
8 43.8 -1.62
9 52.6 -1.41
10 55.5 -1.03
11 59.3 0.83
12 60.9 0.83
13 62.5 -1.66
14 65.9 -1.66
P8
TITIK STATION ELEVATION
1 0 -0.21
2 3 -0.21
3 5.1 0.95
4 7.3 0.95
5 14.1 0.28
6 18.9 -1.36
7 33.6 -2.26
8 44.1 -1.55
9 46.8 -0.52
10 52 0.8
11 54.1 0.8
12 58.4 -0.82
13 65 -0.82
P7
P6
TITIK STATION ELEVATION
1 0 -1.21
2 4 -1.21
3 7.2 0.42
4 10.2 0.42
5 14.3 0.27
6 19.7 -1.32
7 25.9 -2.69
8 32 -2.98
9 40.4 -1.62
10 43.5 -0.81
11 44.6 0.34
12 48.1 0.51
13 50.5 0.3
P5
TITIK STATION ELEVATION
1 0 -1.36
2 4 -1.36
3 4.5 0.36
4 6.6 0.36
5 12.8 -0.1
6 17.9 -2.46
7 27.6 -3.79
8 34.8 -3.52
9 43.1 -2.16
10 47.6 -0.39
11 50 -0.31
12 51.5 0.8
13 52.5 0.8
14 53.6 1.25
15 55 1.25
P4
TITIK STATION ELEVATION
1 0 0.62
2 7 0.62
3 9 0.62
4 13.2 -0.22
5 17.4 -2.32
6 21.6 -3.22
7 25.8 -3.49
8 30 -3.53
9 34.2 -3.23
10 38.4 -2.83
11 42.6 -0.65
12 46.8 0.31
13 51 0.95
14 53 0.78
15 64.6 0.78
P2
TITIK STATION ELEVATION
1 0 1.42
2 3 1.42
3 4 1.48
4 4.4 1.48
5 4.4 -3.55
6 13 -3.87
7 19.9 -4.43
8 30 -3.59
9 30 1.34
10 30.4 1.34
11 31.5 1.45
P1
TITIK STATION ELEVATION
1 0 1.55
2 3 1.55
3 4.2 1.4
4 4.2 1.68
5 4.6 1.68
6 4.6 -3.67
7 12 -4.67
8 18.7 -4.82
9 28.1 -3.69
10 28.1 1.37
11 28.5 1.37
12 29.6 1.39
13 34.3 1.39
DOWNSTREAM
TITIK LOB CHANNEL ROB
0 0 0 0
1 95 95 95
2 347 347 347
3 194 194 194
4 104 104 104
5 211 207 203
MANNING'S n VALUE
TITIK LOB CHANNEL ROB
0 0.015 0.03 0.015
1 0.015 0.03 0.015
2 0.015 0.03 0.015
3 0.015 0.03 0.015
4 0.015 0.03 0.015
5 0.03 0.03 0.03
6 0.03 0.03 0.03
7 0.03 0.03 0.03
8 0.03 0.03 0.03
9 0.03 0.03 0.03
10 0.03 0.03 0.03
Berikut adalah hasil running dari program HEC RAS untuk periode 25 tahun untuk
tampak potongan memanjang. (SNI 2415:2016)
4.2.1 Profile Plot
EG Max WS
WS Max WS
Crit Max WS
4 Ground
2
Elevation (m)
-2
-4
-6
0 1000 2000 3000 4000 5000 6000 7000 8000
Main Channel Distance (m)
1.5
1.0
0.5
0.0
-0.5
0 2000 4000 6000 8000
Main Channel Distance (m)
2 Ground
Bank Sta
3
4
6
7
10
11
12 13
14 16
17
15
18
21
19 20
23
24
25
26
27
29
EG Max WS
WS Max WS
Ground
4
Bank Sta
3
Elevation (m)
1 29 2
-1
0 5 10 15 20 25
Station (m)
EG Max WS
WS Max WS
Ground
4
Bank Sta
3
Elevation (m)
2 28 2
-1
0 5 10 15 20 25
Station (m)
EG Max WS
WS Max WS
3.5
Ground
Bank Sta
3.0
2.5
Elevation (m)
2.0
3 27 1.5
1.0
0.5
0.0
-0.5
0 5 10 15 20 25 30
Station (m)
EG Max WS
WS Max WS
2.5 Ground
Bank Sta
2.0
1.5
Elevation (m)
4 26
1.0
0.5
0.0
-0.5
0 5 10 15 20 25 30
Station (m)
EG Max WS
WS Max WS
2.5 Ground
Bank Sta
2.0
1.5
Elevation (m)
5 25
1.0
0.5
0.0
-0.5
0 5 10 15 20 25 30 35
Station (m)
EG Max WS
WS Max WS
2.0 Ground
Bank Sta
1.5
1.0
Elevation (m)
6 24
0.5
0.0
-0.5
-1.0
0 10 20 30 40 50
Station (m)
EG Max WS
WS Max WS
2.0 Ground
Bank Sta
1.5
1.0
Elevation (m)
7 23
0.5
0.0
-0.5
-1.0
0 5 10 15 20 25
Station (m)
EG Max WS
WS Max WS
2.0 Ground
Bank Sta
1.5
1.0
Elevation (m)
8 22
0.5
0.0
-0.5
-1.0
0 5 10 15 20 25 30 35 40
Station (m)
EG Max WS
WS Max WS
2.0
Ground
Bank Sta
1.5
1.0
Elevation (m)
9 21 0.5
0.0
-0.5
-1.0
-1.5
0 10 20 30 40 50
Station (m)
EG Max WS
WS Max WS
2.0
Ground
Bank Sta
1.5
1.0
Elevation (m)
10 20 0.5
0.0
-0.5
-1.0
-1.5
0 5 10 15 20 25 30 35
Station (m)
EG Max WS
WS Max WS
2.0
Ground
Bank Sta
1.5
1.0
Elevation (m)
11 19 0.5
0.0
-0.5
-1.0
-1.5
0 10 20 30 40 50
Station (m)
EG Max WS
WS Max WS
2.0
Ground
Bank Sta
1.5
1.0
Elevation (m)
12 18 0.5
0.0
-0.5
-1.0
-1.5
0 10 20 30 40 50 60
Station (m)
EG Max WS
WS Max WS
2.0
Ground
Bank Sta
1.5
1.0
Elevation (m)
13 17 0.5
0.0
-0.5
-1.0
-1.5
0 10 20 30 40 50
Station (m)
EG Max WS
WS Max WS
2.0
Ground
Bank Sta
1.5
1.0
Elevation (m)
14 16 0.5
0.0
-0.5
-1.0
-1.5
0 10 20 30 40 50
Station (m)
EG Max WS
WS Max WS
Ground
Bank Sta
2
Elevation (m)
15 15
0
-1
-2
0 10 20 30 40 50
Station (m)
EG Max WS
WS Max WS
2.0
Ground
Bank Sta
1.5
1.0
Elevation (m)
16 14 0.5
0.0
-0.5
-1.0
-1.5
0 10 20 30 40 50 60
Station (m)
EG Max WS
WS Max WS
Ground
Bank Sta
2
1
Elevation (m)
17 13
0
-1
-2
0 10 20 30 40 50 60
Station (m)
EG Max WS
WS Max WS
Ground
Bank Sta
2
1
Elevation (m)
18 12
0
-1
-2
0 10 20 30 40 50
Station (m)
EG Max WS
WS Max WS
Ground
Bank Sta
2
Elevation (m)
19 11
0
-1
-2
0 10 20 30 40 50 60 70
Station (m)
EG Max WS
WS Max WS
Ground
Bank Sta
2
1
Elevation (m)
20 10
0
-1
-2
0 10 20 30 40 50
Station (m)
WS Max WS
EG Max WS
Ground
2
Bank Sta
1
Elevation (m)
21 9 0
-1
-2
-3
0 10 20 30 40 50 60 70
Station (m)
WS Max WS
EG Max WS
Ground
2
Bank Sta
1
Elevation (m)
22 8 0
-1
-2
-3
0 10 20 30 40 50 60 70
Station (m)
EG Max WS
WS Max WS
Ground
2
Bank Sta
Elevation (m)
23 7 0
-1
-2
-3
0 10 20 30 40 50
Station (m)
EG Max WS
WS Max WS
Ground
2
Bank Sta
1
Elevation (m)
24 6 0
-1
-2
-3
0 10 20 30 40 50 60
Station (m)
EG Max WS
WS Max WS
2 Ground
Bank Sta
0
Elevation (m)
25 5
-1
-2
-3
-4
0 10 20 30 40 50 60
Station (m)
EG Max WS
WS Max WS
2 Ground
Bank Sta
0
Elevation (m)
26 4
-1
-2
-3
-4
0 10 20 30 40 50 60 70
Station (m)
EG Max WS
WS Max WS
2
Ground
Bank Sta
Elevation (m)
27 3 -1
-2
-3
-4
-5
0 5 10 15 20 25 30 35 40
Station (m)
EG Max WS
WS Max WS
2
Ground
Bank Sta
0
Elevation (m)
28 2 -1
-2
-3
-4
-5
0 5 10 15 20 25 30 35 40
Station (m)
EG Max WS
WS Max WS
2
Ground
Bank Sta
0
Elevation (m)
29 1 -1
-2
-3
-4
-5
0 5 10 15 20 25 30 35
Station (m)
EG Max WS
WS Max WS
2
Crit Max WS
Ground
Bank Sta
1
0
Elevation (m)
30 0 -1
-2
-3
-4
-5
0 5 10 15 20 25 30 35
Station (m)
Semua aliran dari P29-P0 merupakan aliran banjir, Ada beberapa cara untuk
menanggulangi masalah berikut yaitu
1. Pengerukan dasar sungai
2. Pengambilan sedimentasi dasar sungai dan pinggir sungai
3. Perkuatan tanggul
Dalam laporan ini penulis menyarankan untuk memakai metode perkuatan tanggul
dalam menyelesaikan masalah banjir, dikarenakan metode tersebut cukup aman dari
metode yang lain, dan dapat menanggulagi bencana banjir yang lebih besar.
Berikut ini merupakan beberapa contoh perkuatan tanggul di sungai Loh Gung
Tabel 4. 1. 32 Hasil Analisa Setelah di Levee
Elevasi
No Titik Hasil Analisa Setelah di Levee
Tanggul
EVALUASI REDESAIN 2 Plan: UNSTEADY FLOW 2/28/2018
EG Max WS
WS Max WS
5 Ground
Levee
Bank Sta
3
Elevation (m)
1 29 5.5
2
-1
0 5 10 15 20 25
Station (m)
EG Max WS
WS Max WS
5 Ground
Levee
Bank Sta
3
Elevation (m)
2 28 5.5
2
-1
0 5 10 15 20 25
Station (m)
EG Max WS
WS Max WS
Ground
Levee
3
Bank Sta
Elevation (m)
3 27 4
1
-1
0 5 10 15 20 25 30
Station (m)
EG Max WS
WS Max WS
Ground
Levee
3
Bank Sta
2
Elevation (m)
4 26 4
1
-1
0 5 10 15 20 25 30
Station (m)
EG Max WS
WS Max WS
2.5 Ground
Levee
Bank Sta
2.0
1.5
Elevation (m)
5 25 3
1.0
0.5
0.0
-0.5
0 5 10 15 20 25 30 35
Station (m)
EG Max WS
WS Max WS
2.5
Ground
Levee
Bank Sta
2.0
1.5
Elevation (m)
6 24 1.0
3
0.5
0.0
-0.5
-1.0
0 10 20 30 40 50
Station (m)
EG Max WS
WS Max WS
Ground
Levee
Bank Sta
2
Elevation (m)
7 23 1 3
-1
0 5 10 15 20 25
Station (m)
EG Max WS
WS Max WS
Ground
Levee
Bank Sta
2
Elevation (m)
8 22 1
3
-1
0 5 10 15 20 25 30 35 40
Station (m)
EG Max WS
WS Max WS
Ground
Levee
2
Bank Sta
1
Elevation (m)
9 21 3
0
-1
-2
0 10 20 30 40 50
Station (m)
EG Max WS
WS Max WS
Ground
Levee
2
Bank Sta
1
Elevation (m)
10 20 3
0
-1
-2
0 5 10 15 20 25 30 35
Station (m)
EG Max WS
WS Max WS
Ground
Levee
2
Bank Sta
Elevation (m)
11 19 3
0
-1
-2
0 10 20 30 40 50
Station (m)
EG Max WS
WS Max WS
Ground
Levee
2
Bank Sta
1
Elevation (m)
12 18 3
0
-1
-2
0 10 20 30 40 50 60
Station (m)
EG Max WS
WS Max WS
Ground
Levee
2
Bank Sta
1
Elevation (m)
13 17 3
0
-1
-2
0 10 20 30 40 50 60
Station (m)
EG Max WS
WS Max WS
Ground
Levee
2
Bank Sta
1
Elevation (m)
14 16 3
0
-1
-2
0 10 20 30 40 50
Station (m)
EG Max WS
WS Max WS
Ground
Levee
2
Bank Sta
Elevation (m)
15 15 3
0
-1
-2
0 10 20 30 40 50
Station (m)
EG Max WS
WS Max WS
Ground
Levee
2
Bank Sta
1
Elevation (m)
16 14
0
-1
-2
0 10 20 30 40 50 60
Station (m)
EG Max WS
WS Max WS
Ground
Levee
2
Bank Sta
1
Elevation (m)
17 13 3
0
-1
-2
0 10 20 30 40 50 60
Station (m)
EG Max WS
WS Max WS
Ground
Levee
2
Bank Sta
1
Elevation (m)
18 12 3
0
-1
-2
0 10 20 30 40 50
Station (m)
EG Max WS
WS Max WS
Ground
Levee
2
Bank Sta
Elevation (m)
19 11 3
0
-1
-2
0 10 20 30 40 50 60 70
Station (m)
EG Max WS
WS Max WS
Ground
Levee
2
Bank Sta
1
Elevation (m)
20 10 3
0
-1
-2
0 10 20 30 40 50
Station (m)
WS Max WS
EG Max WS
Ground
2
Levee
Bank Sta
1
Elevation (m)
21 9 0
3
-1
-2
-3
0 10 20 30 40 50 60 70
Station (m)
WS Max WS
EG Max WS
Ground
2
Levee
Bank Sta
1
Elevation (m)
22 8 0
3
-1
-2
-3
0 10 20 30 40 50 60 70
Station (m)
EG Max WS
WS Max WS
Ground
2
Levee
Bank Sta
Elevation (m)
23 7 0 3
-1
-2
-3
0 10 20 30 40 50
Station (m)
EG Max WS
WS Max WS
Ground
2
Levee
Bank Sta
1
Elevation (m)
24 6 0
3
-1
-2
-3
0 10 20 30 40 50 60
Station (m)
EG Max WS
WS Max WS
2 Ground
Levee
Bank Sta
0
Elevation (m)
25 5 3
-1
-2
-3
-4
0 10 20 30 40 50 60
Station (m)
EG Max WS
WS Max WS
2 Ground
Levee
Bank Sta
0
Elevation (m)
26 4 3
-1
-2
-3
-4
0 10 20 30 40 50 60 70
Station (m)
EG Max WS
WS Max WS
2
Ground
Levee
Bank Sta
1
Elevation (m)
27 3 -1 3
-2
-3
-4
-5
0 5 10 15 20 25 30 35 40
Station (m)
EG Max WS
WS Max WS
2
Ground
Levee
Bank Sta
1
0
Elevation (m)
28 2 -1
3
-2
-3
-4
-5
0 5 10 15 20 25 30 35 40
Station (m)
EG Max WS
WS Max WS
Ground
Levee
2
Bank Sta
0
Elevation (m)
29 1 3
-2
-4
-6
0 5 10 15 20 25 30 35
Station (m)
EG Max WS
WS Max WS
Crit Max WS
Ground
2
Levee
Bank Sta
0
Elevation (m)
30 0 3
-2
-4
-6
0 5 10 15 20 25 30 35
Station (m)
EG Max WS
WS Max WS
Crit Max WS
4 Ground
Left Levee
Right Levee
2
Elevation (m)
-2
-4
-6
0 1000 2000 3000 4000 5000 6000 7000 8000
Main Channel Distance (m)
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran