KELUHAN UTAMA:
Pasien laki laki berusia 49 tahun datang dengan keluhan gigi bawah depan terasa
ngilu saat minum air dingin dan makan makanan manis sejak 4 bulan yang lalu, Pasien sering
mengunyah di sebelah kiri mulut supaya lebih nyaman dan kuat gigitannya. Gigi depan kiri
atas dicabut sekitar 3 bulan yang lalu karena sudah bergoyang lama. Pasien mempunyai
kebiasaan menyikat gigi 1 kali sehari dan merokok 1 bungkus tiap hari. Pasien juga kerap
minum kopi dan alcohol setiap hari. Riwayat penyakit dalaman disangkal. Pasien ingin
giginya dibersihkan dan dipasang gigi palsu
DIAGNOSA
Periodontitis kronis generalisata
Fase bedah :
a. Pro-Kuratase terbuka / ENAP 16, 15, 13, 22,25,36,37,45
b. Pro-Bedah flap gigi 27,17
Fase restoratif :
a. pro- perawatan protesa periodontal 41, 47
b. Pro-perawatan jembatan gigi 21
Fase pemeliharaan :
a. Homecare, OHI, DHE
b. Recall setiap 6 bulan sekali
1. Pemeriksaan radiologi
2. Pemeriksaan laboratoris (darah)
3. Pencetakan RA dan RB
4. Perawatan : OHI, skeling, rootplaning dan kontrol
5. Pemeriksaan kedalaman poket dan nilai plak
4. Pemeriksaan laboratorium
Maksila
Gigi 18 17 16 15 14 13 12 11 21 22 23 24 25 26 27 28
Kunjungan I - 543 422 525 333 313 323 3-- x 333 223 222 223 223 833 x
Facial
Kunjungan III - 744 253 322 333 224 313 312 x 325 223 222 113 224 812 x
Kunjungan I - --3 332 333 343 333 332 233 x 233 332 333 333 333 33 x
Palatal
Kunjungan III - 223 253 322 343 221 221 311 x 325 433 333 433 422 331 x
Kunjungan I - - - - - - - - - II - - - - - -
Mobility
Kunjungan III - - - - - - - - - I - - - - - -
Mandibula
Gigi 48 47 46 45 44 43 42 41 31 32 33 34 35 36 37 38
Kunjungan I 33- x 332 422 322 323 432 x -33 323 323 322 214 233 222 x
Facial
Kunjungan III --- x 43- 231 322 323 432 x 352 213 512 322 212 337 222 x
Kunjungan I --- x 332 423 322 223 333 x -33 323 333 333 333 333 333 x
Lingual
Kunjungan III --- x 43- 231 322 223 333 x 222 333 535 333 232 336 333 -
Kuretase tertutup terbagi menjadi 2 yaitu kuretase gingival dan kuretase subgingival.
terinflamasi yang berada di lateral dinding poket. Sebaliknya kuretase subgingival adalah
prosedur yang dilakukan dari epitel penyatu, dimana perlekatan jaringan ikat disingkirkan
Prosedur kuretase mencakup penyingkiran jaringan granulasi yang terinflamasi kronis yang
berada pada dinding saku periodontal. Berbeda dengan jaringan granulasi pada keadaan yang
normal, jaringan granulasi pada dinding jaringan ikat saku periodontal mengandung daerah-
daerah yang terinflamasi kronis, disamping adanya partikel-partikel kalkulus dan koloni-
koloni bakteri. Adanya koloni bakteri tersebut akan mempengaruhi gambaran patologis dari
jaringan dan menghambat penyembuhan. Jaringan granulasi yang terinflamasi dilapisi oleh
epitel, dan bagian epitel yang penetrasi sampai ke jaringan. Adanya epitel tersebut akan
menghambat perlekatan serat-serat gingiva dan ligamen periodontal yang baru ke permukaan
mendindingi saku (epitel saku), perluasan epitel yang penetrasi ke jaringan granulasi, dan
epitel penyatu. Kegunaan kuretase masih diperlukan terutama bila diharapkan terjadinya
perlekatan baru pada saku infraboni. Namun ada perbedaan pendapat dalam hal terjaminnya
penyingkiran epitel dinding saku dan epitel penyatu. Beberapa peneliti menemukan bahwa
dengan penskeleran dan penyerutan akar epitel dinding saku hanya terkoyak dan epitel
dinding saku serta epitel penyatu tidak tersingkirkan. Sekelompok peneliti lain menemukan
terjadinya penyingkiran epitel saku dan epitel penyatu, meskipun tidak tuntas.
Kuretase
Kuret Gracey
Indikasi Kuretase
Kuretase dapat dilakukan sebagai bagian dari prosedur perlekatan baru pada saku
infraboni dengan kedalaman sedang yang berada pada sisi yang aksesibel dimana
dikontraindikasikan.
meredakan inflamasi sebelum penyingkiran saku dengan tehnik bedah lainnya, atau
bagi pasien yang karena alasan medis, usia dan psikologis tidak mungkin
diindikasikan teknik bedah yang lebih radikal seperti bedah flep misalnya. Namun
harus diingat, bahwa pada pasien yang demikian, tujuan penyingkiran saku adalah
dikompromikan, dan prognosis menjadi kurang baik. Indikasi yang demikian hanya
untuk dilakukan. Baik klinisi maupun pasien harus memahami keterbatasan dari
Kuretase sering juga dilakukan pada kunjungan berkala dalam rangka fase
Kontra indikasi
1. Informed consent
perawatan, biaya yang dibutuhkan dan efek samping yang kemungkinan terjadi. Informed
a. Diberi informasi tentang kasus yang dialami pasien meliputi diagnosis, prognosis,
keterbatasan, komunikasi dan kondisi estetik.
b. Metode dalam melakukan splinting
c. Perhatikan kondisi pribadi pasien seperti status emosional, pekerjaan dan
pertimbangan pribadi.
3. Persiapan alat dan bahan :
a. Instrumen dasar:
Kaca mulut, sonde, pinset, eskavator dan probe periodontal
b. Instrumen operasi:
Kuret Gracey 1-2, 3-4
Universal skeler
Interdental skeler
Excavator surgery untuk mengambil jaringan granulasi
c. Instrumen lainnya:
Suction saliva
Sarung tangan karet steril, masker
Kain penutup wajah dan alas pakaian pasien steril
Tampon, cotton roll dan cotton pellet steril
Nierbekken
Cawan untuk betadine solution 10 %, NaCl fisiologis 0,9%
Water syringe 10 cc untuk NaCl fisiologis
Disposable spuit injeksi 3 cc
Citoject dan jarum
d. Bahan:
Betadine solution 10 %
Aquadest dan larutan NaCl fisiologis 0,9%
Anestesi pehacain 2%
Adrenalin