Anda di halaman 1dari 9

PROGRAM STUDI PERIODONSIA

FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI


UNIVERSITAS PADJADJARAN

RENCANA BEDAH KURETASE TERTUTUP GIGI 11,23

Nama Pasien : Iyus Rustamaji Umur : 50 tahun


Pekerjaan : Satpam Jenis Kelamin : Laki-laki
Alamat : Jl. Kanayakan No. RM : 2017-00674
Agama : Islam
Menikah / Belum : Menikah
Tgl. Pemeriksaan : 01 November 2018
Mahasiswa : Syahirah Ahmad Nizar
NPM : 160110123021

KELUHAN UTAMA:

Pasien laki laki berusia 49 tahun datang dengan keluhan gigi bawah depan terasa
ngilu saat minum air dingin dan makan makanan manis sejak 4 bulan yang lalu, Pasien sering
mengunyah di sebelah kiri mulut supaya lebih nyaman dan kuat gigitannya. Gigi depan kiri
atas dicabut sekitar 3 bulan yang lalu karena sudah bergoyang lama. Pasien mempunyai
kebiasaan menyikat gigi 1 kali sehari dan merokok 1 bungkus tiap hari. Pasien juga kerap
minum kopi dan alcohol setiap hari. Riwayat penyakit dalaman disangkal. Pasien ingin
giginya dibersihkan dan dipasang gigi palsu

DIAGNOSA
Periodontitis kronis generalisata

RENCANA TAHAPAN PERAWATAN PERIODONTAL


1. Tahap perawatan gigi (menyeluruh)
Fase pendahuluan :
Fase inisial :
a. Informed consent
o Menerangkan pada pasien tentang penyakitnya
o Menerangkan tahap perawatan yang harus dilakukan
b. OHI
c. Scaling RA dan RB
d. Kontrol skeling 1 minggu, 1 bulan
e. Pro-Splinting gigi 22-23, 31-32, 42-43
f. Penyesuaian oklusi
g. Pro-Root planing 12,17,16,15,22,25,27,37,36,34,45
h. Kontrol root planing 1 minggu, 1 bulan
i. Pro-Restorasi gigi 22 GI Kelas V, Komposit Kelas VI gigi 13,33,36,26,
Komposit Kelas I gigi 48

Fase bedah :
a. Pro-Kuratase terbuka / ENAP 16, 15, 13, 22,25,36,37,45
b. Pro-Bedah flap gigi 27,17

Fase restoratif :
a. pro- perawatan protesa periodontal 41, 47
b. Pro-perawatan jembatan gigi 21
Fase pemeliharaan :
a. Homecare, OHI, DHE
b. Recall setiap 6 bulan sekali

2. Perawatan yang akan dilakukan :

Bedah kuretase tertutup gigi 22, 33

Operator : Syahirah Ahmad Nizar (160110123021)


Ass. Operator : Haifa Nzabilah (160112160077)

3. Persiapan Pra Operasi :

1. Pemeriksaan radiologi
2. Pemeriksaan laboratoris (darah)
3. Pencetakan RA dan RB
4. Perawatan : OHI, skeling, rootplaning dan kontrol
5. Pemeriksaan kedalaman poket dan nilai plak
4. Pemeriksaan laboratorium

Darah Penderita Hasil Pemeriksaan Normal Satuan Kesimpulan


Hb 14,3 14,0 – 18,0 g/dl Normal
Leukosit 12,600 4.000 – 10.000 /mm3 Normal
Eritrosit 4,80 4,60 – 6,20 jt/mm3 Normal
Laju endap darah 10 0 – 15 mm/jam Normal
Jumlah trombosit 401.000 150.000 - 450.000 /mm3 Normal
Masa perdarahan / BT 1’00’’ 1-3 menit detik Normal
Masa pembekuan / CT 5’00’’ 5-11 menit detik Normal
Glukosa sewaktu 106 70 – 110 mg/dL Normal
Golongan darah B

5. Pemeriksaan kedalaman sulkus gingival (Kunjungan I: 7 September 2017,


Kunjungan III: 1 November 2018)

Maksila

Gigi 18 17 16 15 14 13 12 11 21 22 23 24 25 26 27 28

Kunjungan I - 543 422 525 333 313 323 3-- x 333 223 222 223 223 833 x
Facial
Kunjungan III - 744 253 322 333 224 313 312 x 325 223 222 113 224 812 x

Kunjungan I - --3 332 333 343 333 332 233 x 233 332 333 333 333 33 x
Palatal
Kunjungan III - 223 253 322 343 221 221 311 x 325 433 333 433 422 331 x

Kunjungan I - - - - - - - - - II - - - - - -
Mobility
Kunjungan III - - - - - - - - - I - - - - - -

Mandibula

Gigi 48 47 46 45 44 43 42 41 31 32 33 34 35 36 37 38

Kunjungan I 33- x 332 422 322 323 432 x -33 323 323 322 214 233 222 x
Facial
Kunjungan III --- x 43- 231 322 323 432 x 352 213 512 322 212 337 222 x

Kunjungan I --- x 332 423 322 223 333 x -33 323 333 333 333 333 333 x
Lingual
Kunjungan III --- x 43- 231 322 223 333 x 222 333 535 333 232 336 333 -

Kunjungan I - - - - - - III - III II - - - - - -


Mobility
Kunjungan III - - - - - - II - III I - - - - - -
Kuretase Tertutup

Kuretase tertutup terbagi menjadi 2 yaitu kuretase gingival dan kuretase subgingival.

Kuretase gingival adalah prosedur dimana dilakukan penyingkiran jaringan lunak

terinflamasi yang berada di lateral dinding poket. Sebaliknya kuretase subgingival adalah

prosedur yang dilakukan dari epitel penyatu, dimana perlekatan jaringan ikat disingkirkan

sampai ke tulang alveolar.

Prosedur kuretase mencakup penyingkiran jaringan granulasi yang terinflamasi kronis yang

berada pada dinding saku periodontal. Berbeda dengan jaringan granulasi pada keadaan yang

normal, jaringan granulasi pada dinding jaringan ikat saku periodontal mengandung daerah-

daerah yang terinflamasi kronis, disamping adanya partikel-partikel kalkulus dan koloni-

koloni bakteri. Adanya koloni bakteri tersebut akan mempengaruhi gambaran patologis dari

jaringan dan menghambat penyembuhan. Jaringan granulasi yang terinflamasi dilapisi oleh

epitel, dan bagian epitel yang penetrasi sampai ke jaringan. Adanya epitel tersebut akan

menghambat perlekatan serat-serat gingiva dan ligamen periodontal yang baru ke permukaan

sementum pada daerah tersebut.

Kuretase sebenarnya dapat menyingkirkan sebagian atau keseluruhan epitel yang

mendindingi saku (epitel saku), perluasan epitel yang penetrasi ke jaringan granulasi, dan

epitel penyatu. Kegunaan kuretase masih diperlukan terutama bila diharapkan terjadinya

perlekatan baru pada saku infraboni. Namun ada perbedaan pendapat dalam hal terjaminnya

penyingkiran epitel dinding saku dan epitel penyatu. Beberapa peneliti menemukan bahwa
dengan penskeleran dan penyerutan akar epitel dinding saku hanya terkoyak dan epitel

dinding saku serta epitel penyatu tidak tersingkirkan. Sekelompok peneliti lain menemukan

terjadinya penyingkiran epitel saku dan epitel penyatu, meskipun tidak tuntas.

Kuretase

Kuret Gracey

 No 1-4 : Gigi anterior


 No 5-6 : Gigi anterior dan Premolar
 No 7-8, no 9-10 : Gigi posterior
bagian labial dan lingual
 No 11-12 : Gigi posterior permukaan
mesial
 No 13-14 : Gigi posterior permukaan
distal

Indikasi Kuretase

 Kuretase dapat dilakukan sebagai bagian dari prosedur perlekatan baru pada saku

infraboni dengan kedalaman sedang yang berada pada sisi yang aksesibel dimana

bedah “tertutup” diperhitungkan lebih menguntungkan. Namun demikian, hambatan

teknis dan aksesibilitas yang inadekuat sering menyebabkan tehnik ini

dikontraindikasikan.

 Kuretase dapat dilakukan sebagai perawatan nondefinitif (perawatan alternatif) untuk

meredakan inflamasi sebelum penyingkiran saku dengan tehnik bedah lainnya, atau

bagi pasien yang karena alasan medis, usia dan psikologis tidak mungkin

diindikasikan teknik bedah yang lebih radikal seperti bedah flep misalnya. Namun

harus diingat, bahwa pada pasien yang demikian, tujuan penyingkiran saku adalah
dikompromikan, dan prognosis menjadi kurang baik. Indikasi yang demikian hanya

berlaku apabila tehnik bedah yang sebenarnya diindikasikan tidak memungkinkan

untuk dilakukan. Baik klinisi maupun pasien harus memahami keterbatasan dari

perawatan nondefinitif ini.

 Kuretase sering juga dilakukan pada kunjungan berkala dalam rangka fase

pemeliharaan, sebagai metoda perawatan pemeliharaan pada daerah-daerah dengan

rekurensi/kambuhnya inflamasi dan pendalaman saku, terutama pada daerah dimana

telah dilakukan bedah saku.

Kontra indikasi

 Dinding poket fibrotik

 Poket yang dalam

 Keterlibatan percabangan akar

Tujuan kuretase ( Nabers & Stalkers, 1990)

1. Membersihkan jaringan granulasi

2. Membersihkan jaringan inflamasi

3. Mengurangi kedalaman poket

4. Mengambil papilla interdental yang rusak

Penyembuhan Pasca Kuretase ( Carranza&Newman,1996)

 Perbaikan epitel sulkus : 2-7 hari

 Perbaikan epitel cekat : 5 hari

 Pengkerutan gingival margin : 7 hari

 Penyembuhan sempurna : 2 minggu


PERSIAPAN PERAWATAN

1. Informed consent

Pasien harus mendapatkan penjelasan tentang diagnosis, rencana perawatan, lama

perawatan, biaya yang dibutuhkan dan efek samping yang kemungkinan terjadi. Informed

consent harus ditandatangani oleh pasien atau walinya.

2. Persiapan psikologis pasien :

a. Diberi informasi tentang kasus yang dialami pasien meliputi diagnosis, prognosis,
keterbatasan, komunikasi dan kondisi estetik.
b. Metode dalam melakukan splinting
c. Perhatikan kondisi pribadi pasien seperti status emosional, pekerjaan dan
pertimbangan pribadi.
3. Persiapan alat dan bahan :

a. Instrumen dasar:
 Kaca mulut, sonde, pinset, eskavator dan probe periodontal
b. Instrumen operasi:
 Kuret Gracey 1-2, 3-4
 Universal skeler
 Interdental skeler
 Excavator surgery untuk mengambil jaringan granulasi
c. Instrumen lainnya:
 Suction saliva
 Sarung tangan karet steril, masker
 Kain penutup wajah dan alas pakaian pasien steril
 Tampon, cotton roll dan cotton pellet steril
 Nierbekken
 Cawan untuk betadine solution 10 %, NaCl fisiologis 0,9%
 Water syringe 10 cc untuk NaCl fisiologis
 Disposable spuit injeksi 3 cc
 Citoject dan jarum
d. Bahan:
 Betadine solution 10 %
 Aquadest dan larutan NaCl fisiologis 0,9%
 Anestesi pehacain 2%
 Adrenalin

Prosedur dan Teknik Operasi:


1. Penandatanganan formulir informed consent oleh pasien
2. Persiapkan peralatan yang sudah disterilkan, bahan, operator, dan asisten operator.
3. Lakukan skoring plak dan profilaksis.
4. Persiapkan daerah operasi: penutupan daerah wajah dengan kain penutup wajah steril
kecuali daerah rongga mulut pasien.
5. Tindakan aseptik : daerah operasi diulasi dengan betadine solution 10% pada bagian
ekstraoral dan intraoral.
6. Tindakan anestesi :
Lakukan anastesi infiltrasi palatal regio gigi 22, 33 sebanyak 0.5 ml.
7. Lakukan test untuk memeriksa apakah sensasi sakit pada daerah operasi sudah hilang
atau belum, menggunakan sonde yang tajam.
8. Kuretase dinding poket. Kuret Gracey no. 1–2 dan 3-4 diselipkan ke dalam poket
sejajar dengan sumbu panjang gigi hingga dasar poket. Permukaan luar gingival
ditekan dari arah luar dengan jari dari tangan yang tidak memegang alat, lalu dengan
stroke ke arah luar dan koronal epitel poket dikuret. Untuk penyingkiran secara tuntas
semua epitel poket dan jaringan granulasi perlu dilakukan beberapa kali sapuan.
9. Irigasi dengan chlorhexidine dan NaCl
10. Skeling dan rootplaning hingga permukaan gigi halus dan licin
11. Irigasi dengan chlorhexidine dan NaCl
12. Pengadaptasian. Dinding poket yang telah dikuret diadaptasikan ke permukaan gigi
dengan jalan menekannya dengan tampon selama beberapa menit. Namun apabila
papilla interdental sebelah oral dan papilla interdental sebelah vestibular terpisah,
untuk pengadaptasiannya dilakukan penjahitan.
13. Pembersihan daerah kerja dengan akuades/ NaCl 0,9% untuk menyingkirkan sisa-sisa
debris
Pemberian instruksi post operasi dan resep :

a) Dianjurkan tidak makan 1 jam setelah operasi


b) Hindari makanan yang merangsang seperti panas, asam, pedas, dan keras, dianjurkan
untuk makan makanan lunak selama beberapa hari.
c) Jangan berkumur 1 hari pertama
d) Gunakan obat kumur yang diberikan dokter gigi.
e) Obat diminum sesuai aturan yang diberikan. Jangan minum minuman beralkohol atau
mengkonsumsi obat-obatan tanpa seizin dokter.
f) Daerah operasi tidak boleh dimainkan dengan lidah atau tangan dan tidak
dipergunakan untuk mengunyah.
g) Jangan sikat gigi di daerah operasi selama 1 hari
h) Jika terjadi perdarahan segera kembali berobat atau hubungi dokter yang menangani
bedah pasien tersebut.
i) Jika terjadi pembengkakan dapat dikompres dengan es pada daerah yang dioperasi
j) Pasien diminta kembali kontrol setelah 1 minggu, 1 bulan dan 3 bulan.
k) Pemberian Resep :
- Amoxicillin caps 500mg No IX ( 3 kali sehari selama 3 hari )
- Asam Mefanamat tabs 500mg No IX ( 3 kali sehari selama 3 hari ) diminum hanya
bila rasa sakit
- Minosep gargle fls 1 col oris ( 2 kali shari )

Bandung, November 2018


Menyetujui,

Dr.Agus Susanto, drg. M.Kes., Sp.Perio

Anda mungkin juga menyukai