BAB I
PENDAHULUAN
Terdapat banyak faktor yang memicu umat muslim terutama para pemuda
mengalami perubahan yang cukup signifikan karena adanya globalisasi pada
zaman millenial ini. Perubahan tersebut meliputi pergaulan, cara pandang,
berpakaian, tingkah laku dan sebagainya. Apabila seseorang tidak memiliki
pondasi agama maka ia tidak akan pernah mendapatkan kebahagiaan. Adanya
arus globalisasi membuat para pemuda juga semakin malas untuk melakukan
perjuangannya dalam berhijrah karena merasa sudah nyaman pada zonanya
saat ini.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian hijrah
Hijrah merupakan salah satu peristiwa penting yang menjadi titik
awal kebangkitan dakwah, dedikasi, keyakinan, tauhid, iman kepada
Allah, bukti kepatuhan, buah kesetiaan, dan ketaatan kepada prinsip-
prinsip ajaran tauhid.
Firman Allah SWT, Al-Anfaal: 26
Artinya: Dan ingatlah (hai para muhajirin) ketika kamu masih berjumlah
sedikit, lagi tertindas dimuka bumi (Mekah), kamu takut orang-orang
(Mekah) akan menculikkamu, maka Allah memberikanmu tempat menetap
(Madinah) dan dijadikan-Nya kamu kuat dengan pertolongan-Nya dan
diberi-Nya kamu rezeki dari yang baik-baik agar kamu bersyukur.
(QS.Al-Anfaal:26).
Hijrah merupakan jawaban tegas seorang mukmin atas seruan
Allah, sebagai tanda kecintaan sejati mahabbah kepada Muhammad
Rasulullah SAW. Cinta akan Allah dan Rasul SAW dibuktikan oleh
kemampuan menundukkan kecintaan kepada harta benda, sanak keluarga
dan kerelaan menggantinya dengan keikhlasan menerima ajaran-Nya.
Hijrah pada umumnya melahirkan rasa semangat, penuh ghairah dalam
melakukan sesuatu di tengah umat tauhid itu.
BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
Banyak cara untuk berhijrah bagi generasi milenial pada era globalisasi
ini. Sudah tidak asing lagi tentunya, globalisasi membawa banyak kelebihan dan
kekurangan yang menjadi tantangan di era ini. Generasi millenial sudah akrab
dengan teknologi dan informasi yang serba canggih, internet menjadi sebuah
kebutuhan pokok yang harus terpenuhi disetiap hari, jam, menit bahkan detik
yang menjadikan sesorang menjadi kecanduan. Kebutuhan ini menjadi peluang
dan kesempatan bagi generasi milenial untuk meningkatkan diri menuju kebaikan,
misalnya media sosial. Media sosial ini dianggap efektif untuk komunikasi
dengan siapa saja. Bagi orang yang cerdas maka akan memanfaatkan media sosial
dengan bijak salah satunya untuk berdakwah, selain itu membangun komunitas
untuk mengembangkan dan mengamalkan nilai-nilai islam.
Surat Ali-Imran ayat 104
Artinya : dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru
kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma’ruf dan mencegah dari yang
munkar, merekalah orang-orang yang beruntung.
3.2 Saran
Para muda diharapkan dapat mengetahui syariat agama dan memulai untuk
semangat dalam mempelajari dan mengamalkannya pada kehidupan sehari-hari
sehingga dapat mengubah cara, sikap, dan perilaku yang sesuai dengan tuntunan.
DAFTAR PUSTAKA
Surahman, Sigit. 2013. Dampak Globalisasi Media Terhadap Seni dan Budaya
Indonesia. Jurnal Komunikasi. Volume 2. Nomor 1. halaman 29 – 38