Anda di halaman 1dari 14

ANALISA STRUKTUR BATANG DAN ATAP

MAKALAH
UNTUK MEMENUHI TUGAS BESAR MATA KULIAH
ANALISA STRUKTUR 1
Yang diampu oleh Bapak Enggal Chairyadi Mulyono, S.T., M.T

Oleh :
Dira Rosy Abdurachman ( 1722201006 )

Oky Amin Sunarmanto ( 1722201027 )

Robi Nurrohman ( 1722201020 )

UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA BLITAR


FAKULTAS TEKNIK
PROGAM STUDI TEKNIK SIPIL
Januari 2019
KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan rasa syukur atas kehadirat Allah SWT. Yang telah
melimpahkan segala rahmat, taufiq, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami,
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik dan lancar.

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas besar mata kuliah Analisa
Struktur 1. Kami sadar, bahwa dalam makalah yang kami buat ini tidak luput dari
bantuan serta masukan dari beberapa pihak , sehingga sudah sepantasnya dalam
kesempatan ini kami menyampaikan terima kasih kepada :

1. Dosen kami Bapak Enggal Chairyadi Mulyono, S.T., M.T


2. Kedua orang tua kami yang telah membantu dengan do’a
3. Semua pihak yang telah membantu dalam proses pembuatan makalah ini.

Dalam makalah yang kami buat ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kami mengharapkan kritik serta saran yang membangun dari saudara
supaya nantinya kami dapat membuat makalah dengan lebih baik lagi.

Blitar, 3 Januari 2019

Penyusun

BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Analisa Struktur Atap.


Struktur atap adalah bagian bangunan yang menahan serta menyalurkan
beban-beban dari atap menuju struktur di bawahnya. Struktur atap terbagi menjadi
rangka atap dan penopang rangka atap. Rangka atap berfungsi menahan beban
dari bahan penutup atap sehingga umumnya Rangka atap berupa susunan balok –
balok (Reng dan Usuk) secara vertikal dan horizontal, kecuali pada struktur atap
dak beton. Susunan rangka atap dapat menghasilkan lekukan pada atap (jurai
dalam/luar) dan menciptakan bentuk atap tertentu.

Penopang rangka atap adalah balok kayu yang disusun membentuk


segitiga / lebih diikenal dengan istilah kuda-kuda. Kuda-kuda berada dibawah
rangka atap,fungsinya untuk menyangga rangka atap. Sebagai pengaku,bagian
atas kuda-kuda disangkutkan pada balok bubungan,sementara kedua kakinya
dihubungkan dengan kolom struktur untuk mengalirakan beban ke tanah.
Konstruksi kuda-kuda ialah suatu susunan rangka batang yang berfungsi untuk
mendukung beban atap termasuk juga beratnya sendiri dan sekaligus dapat
memberikan bentuk pada atapnya.

Struktur atap yang baik memungkinkan terjadinya sirkulasi udara dengan


baik, selain itu ada juga beberapa syarat yang harus terpenuhi dalam Struktur atap
yaitu :
1. Struktur atap harus kuat menahan berat sendiri dan tahan terhadap beban-
beban yang bekerja padanya. Pemilihan bentuk atap yang sesuai sehingga
menambah keindahan serta kenyamanan bagi penghuninya.
2. Bahan penutup atap harus sesuai dengan fungsi bangunan tersebut, dan
tahan terhadap pengaruh cuaca.
3. Sesuai dengan ciri khas arsitektur tradisional bangunan sekitar.
4. Kemiringan atau sudut atap harus sesuai dengan jenis bahan penutupnya.
Makin rapat jenis bahan penutupnya, maka kemiringannya dapat dibuat
lebih landai, seperti bahan dari seng, kaca, asbes dan lain – lainnya.

1.2 Analisa Struktur Batang.

Rangka batang adalah susunan elemen-elemen linier yang membentuk


segitiga atau kombinasi segitiga, sehingga menjadi bentuk rangka yang tidak
dapat berubah bentuk bila diberi beban eksternal tanpa adanya perubahan bentuk
pada satu atau lebih batangnya. Setiap elemen tersebut dianggap tergabung pada
titik hubungnya dengan sambungan sendi. Sedangkan batang-batang tersebut
dihubungkan sedemikian rupa sehingga semua beban dan reaksi hanya terjadi
pada titik hubung.
Prinsip utama yang mendasari penggunaan rangka batang sebagai struktur
pemikul beban adalah penyusunan elemen menjadi konfigurasi segitiga yang
menghasilkan bentuk stabil. Pada bentuk segiempat atau bujursangkar, bila
struktur tersebut diberi beban, maka akan terjadi deformasi masif dan menjadikan
struktur tak stabil. Bila struktur ini diberi beban, maka akan membentuk suatu
mekanisme runtuh (collapse), sebagaimana diilustrasikan pada gambar berikut ini.
Struktur yang demikian dapat berubah bentuk dengan mudah tanpa adanya
perubahan pada panjang setiap batang. Sebaliknya, konfigurasi segitiga tidak
dapat berubah bentuk atau runtuh, sehingga dapat dikatakan bahwa bentuk ini
stabil.

Perilaku gaya-gaya dalam setiap batang pada rangka batang dapat


ditentukan dengan menerapkan persamaan dasar keseimbangan. Untuk
konfigurasi rangka batang sederhana, sifat gaya tersebut (tarik, tekan atau nol)
dapat ditentukan dengan memberikan gambaran bagaimana rangka batang
tersebut memikul beban. Salah satu cara untuk menentukan gaya dalam batang
pada rangka batang adalah dengan menggambarkan bentuk deformasi yang
mungkin terjadi.

BAB 2
DATA STRUKTUR
2.1 Spesifikasi Teknis Struktur Atap
Struktur atap yang kami pilih adalah struktur atap / kuda-kuda sebuah
bangunan penggilingan tebu dan pembuatan gula merah. Bangunan tersebut
terletak di Desa Banjarejo tepatnya di Dusun Banjarsari kidul RT 04 RW 02,
Kecamatan Rejotangan, Kabupaten Tulungagung. Bangunan tersebut memiliki
panjang ± 20 meter dan Lebar ±15 meter. Berdiri di tanah seluas ±500 meter
persegi.
Untuk Jembatan yang kami pilih adalah Jembatan jalur Provinsi yang
berada di Kota Blitar tepatnya di jalan Tanjung. Memiliki lebar sekitar 8 meter
dan panjang 100 meter. Jalan tersebut merupakan jalan lintar Provinsi sehingga
setiap hari selalu dipadati oleh kendaraan baik roda 2, mobil, truk bahkan hingga
truk tronton.

BAB 3
ANALISA

Pemodelan Kuda Kuda


Pemodelan Jembatan
BAB 4
PERHITUNGAN

A. Perhitungan Kuda kuda


1. Perhitungan RA, RB, bidang D dan bidang M

2. Penggambaran Bidang D dan bidang M


3. Perhitungan Titik Simpul.
B. Perhitungan Jembatan
1. Perhitungan Ra dan Rb

2. Perhitungan Bidang D dan Bidang M


3.Penggambaran bidang D dan bidang M

Anda mungkin juga menyukai