Anda di halaman 1dari 7

TEORI PERMESINAN

DISUSUN
OLEH
NAMA : ADECK AFANDI
NIM :5182121001

FAKULTAS TEKNIK
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MESIN
JURUSAN TEKNIK MESIN
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2019
PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang
Di era modernisasi ini telah banyak sekali peralatan yang telah ditemukan, dengan banyaknya
peralatan-peralatan maka banyak juga diperlukanpara teknisi-teknisi yang siap pakai. Tidak hanya
itu para teknisi juga dituntutuntuk menuangkan kreatifitas-kreatifitas yang bertujuan untuk
mampumenghadapi dunia persaingan yang sangat ketat. Oleh karena itu perludiadakannya kuliah
praktikum yang dapat mengembangkan kemampuan dankreatifitas mahasiswa yang kelak akan
terjun ke dunia kerja, dan mahasiswamampu untuk siap pakai.
1.2 Perumusan Masalah
1.Bagaimanakah cara atau metode pembubutan yang baik?
2.Apakah kegunaan mahasiswa latihan menggunakan mesin bubut?
1.3 Tujuan dan Manfaat
1.Mahasiswa mengetahui atau mampu menguasai cara atau metodepembubutan yang baik.
2.Mahasiswa mengetahui kegunaan mesin bubut dan mengerti dengan tujuanpembubutan.
3.Mengtahui kendala-kendala dalam menggunakan mesin bubut.
4.Meningkatkan kreatifitas dan kedisiplinan serta kemampuan untuk menyelesaikan benda kerja.
5.Menerapkan ilmu teori yang telah didapat pada praktik kerja bubut.
6.Melatih kesabaran dan ketelitian mahasiswa.
7.Mahasiswa dapat melakukan pembubutan dengan aman.
8.Melatih keterampilan mahasiswa.

1.4 Keselamatan Kerja


Memperhatikan keselamatan kerja sangat penting guna mengurangiresiko terjadinya kecelakaan
kerja yang fatal. Dengan memperhatikan petunjuk pengerjaan yang baik dan mempersiapkan
peralatan
“safety” sangat berguna untuk mengurangi resiko kecelakaan kerja. Seperti metode burikut :
1. Memeriksa lingkungan tempat kita berkerja, karena lingkungan dapatmempengaruhi kita dalam
berkerja.
2. Memeriksa alat-alat yang akan kita pergunakan..
3. Pergunakan alat-alat sesuai fungsinya.
4. Pakailah pakaian pengaman/safety (Kaca mata, sepatu safety, sarungtangan, dll).
5. Memutar film, slide atau gambar-gambar tentang keselamatan kerja.
6. Jangan bermain-main pada saat berkerja.
7. Konsentrasi dalam pengerjaan benda kerja.
8. Jangan meyimpan alat atau benda didalam saku.
9. Patuhilah semua peraturan yang ada dibengkel.
10.Segera melapor kepada instruktur bila terjadi kecelakaan dalam berkerja.

1.5 Peralatan
Peralatan mempunyai peranan utama di dalam setiap pengerjaan,tanpa peralatan maka
akan terhambat suatu kerja tersebut. Menggunakan peralatansesuai fungsinya sangatlah penting,
selain untuk memudahkan, pengerjaanmenggunakan peralatan sesuai fungsinya juga sangat
berguna untuk menjagakondisi mesin dalam keadaan baik.Berikut peralatan yang digunakan
dalam proses pembubutan:
1.Pahat bubut→ Berguna untuk membubut benda kerja, untuk mendapatkan hasil yang maksimal
maka pahat bubutharus dalam kondisi baik.
2.Pahat celah→ Berguna untuk membuat celah pada benda kerja.
3.Chuck bubut→ Berguna untuk mengatur pencekam benda kerja.
4.Kunci L→Berguna untuk mengatur (Melepas atau memasang)pahat.
5.Jangka sorong→ Berguna untuk mengukur ketelitian benda kerja.
6.Kunci pas→ Berguna untuk mengatur sudut pahat bubut.

Berikut peralatan yang digunakan dalam proses pengeboranmenggunakan mesin bubut:


1.Arbor→ Berguna sebagai tempat atau “handling”mata bor.
2.Chuck bor→ Berguna untuk mengatur “arbor” dalam pencekamanmata bor.
3.Center drill→ Berguna untuk membuat titik center pada benda kerja guna mempermudah
pengeboran.
4.Mata bor→ Berguna untuk proses pengeboran.
1.6 Komponen Utama Mesin Bubut
Mesin bubut pada dasarnya terdiri dari beberapa komponen utamaantara lain: meja mesin, a
headstock, a tailstock, a compound slide, across slide, atoolpost, dan leadscrew dan lain-lain.
berikut ini diperlihatkannama-nama bagian atau komponen yang umum dari mesin bubut :

Tailstock untuk memegang atau menyangga benda kerja pada bagianujung yang
berseberangan dengan Chuck (pencekam) pada proses pemesinan dimesin bubut.

Lead crew adalah poros panjang berulir yang terletak agak dibawahdan sejajar dengan
bangku, memanjang dari kepala tetap sampai ekor tetap.Dihubungkan dengan roda gigi pada
kepala tetap dan putarannya bisa dibalik.Dipasang ke pembawa (carriage) dan digunakan sebagai
ulir pengarah untuk membuat ulir saja dan bisa dilepas kalau tidak dipakai.

Feedrod terletak dibawah ulir pengarah yang berfungsi untuk menyalurkan daya dari
kotak pengubah cepat (quick change box) untuk menggerakkan mekanisme apron dalam arah
melintang atau memanjang.

Carriage terdiri dari tempat eretan, dudukan pahat dan apron.Konstruksinya kuat karena
harus menyangga dan mengarahkan pahat pemotong.Dilengkapi dengan dua cross slide untuk
mengarahkan pahat dalam arahmelintang. Spindle yang atas mengendalikan gerakan dudukan
pahat dan spindleatas untuk menggerakkan pembawa sepanjang landasan.
Toolpost digunakan sebagai tempat dudukan pahat bubut, denganmenggunakan pemegang
pahat.

Headstock , yaitu tempat terletaknya transmisi gerak pada mesin bubut yangmengatur
putaran yang dibutuhkan pada proses pembubutan.

1.7 Keuntungan dan Kerugian Mesin Bubut


Keuntungan :
1.Dapat mengerjakan benda kerja yang telah dikeraskan.
2.Dapat menghasilkan permukaan yang sangat halus (N6).
3.Dapat mengerjakan benda kerja dengan tuntutan ukuran yang sangat presisi.
Kerugian :
1.Depth of cut harus kecil.
2.Waktu proses pengerjaan cukup lama.
3.Biaya pengerjaan cukup mahal.
4.Tidak bisa membubut benda yang berukuran kecil.

LANGKAH KERJA
Dengan diadakannya praktik kerja bubut, maka penulis menjadi tahudan mengerti cara
mengoperasikan mesin ini. Berikut langkah kerjamenyelesaikan benda kerja yang penulis ketahui
setelah diadakannya praktik kejabubut.
Pembubutan Bertingkat

Peralatan :
-Mesin bubut
-Chuck bubut
-Pahat bubut
-Kunci L
-Jangka sorong
Benda kerja :
-Besi silinder (ST 37) 105 x Ø 26.5
Panjang yang diinginkan 100 mm

Langkah kerja :
-Cekam benda kerja di pencekam pada mesin,
-Kencangkan cengkeraman pencekam menggunakan “chuck”, benda kerja harus rata, dalam
artian bila pencekam berputar, putaran benda kerja tak tampak “gimbal”,
-Pasang pahat dengan bantuan kunci L untuk mengencangi,
-Atur ketinggian pahat dengan menambah atau mengurangi pelat hinggaketinggiannya sejajar
dengan titik “center” benda kerja,
-Mulailah bubut bagian ujung benda kerja (Perataan dan untuk mencapaiukuran yang diinginkan
yaitu 100 mm) hingga 2.5– 3 mm, dan jugabagian ujung lainnya hingga panjang yang diinginkan
tercapai,
-Kemudian bubut bagian tepi benda kerja dari Ø 26.5 menjadi Ø 25
-Dari panjang benda kerja 100 mm, bubut sepanjang 20 mm dari ujunghingga Ø 22,
-Kemudian balik benda kerja dan bubutlah sepanjang 60 mm dari ujungbenda kerja hingga menjadi
Ø 20,
-Selanjutnya bubut benda kerja sapanjang 40 mm dari ujung benda kerjahingga menjadi Ø 15 mm,
dan
-Dan yang terakhir bubut benda kerja sepanjang 20 mm dari ujung bendakerja hingga Ø 10 mm.

PENUTUP
KESIMPULAN
Membubut adalah proses penghilangan bagian dari benda kerja untuk memperoleh bentuk
tertentu.
Mesin bubut mempunyai berbagai macam kegunaan.
Keselamatan kerja dalam proses bubut ini harus di perhatikan, karena bilatidak memperhatikan
keselamatan kerja akan menimbulkan kecelakaankerja yang dapat merugikan diri sendiri maupun
orang lain.
Mempergunakan alat harus sesuai fungsinya.
SARAN
Untuk mendukung keamanan serta kelancaran selama praktikum, maka sayamengusulkan
beberapa hal. Antara lain sebagai berikut :
1.Untuk keselamatan kerja perlu adanya peralatan keselamatan.
2.Perlu adanya kerja sama yang baik antar mahasiswa dan dosenpembimbing, sehingga pekerjaan
cepat selesai dan memuaskan.
3.Sangat perlunya pengawasan dosen yang membimbing latihan kerjabubut, karena selain
mengurangi terjadinya kecelakaan kerja jugadapat menambah wawasan mahasiswa dengan cara bertanya
kepadadosen pembimbing yang mengawasi.

Anda mungkin juga menyukai