Oleh Kelompok 7 :
UNIVERSITAS UDAYANA
2019
POKOK PEMBAHASAN
1. Hakekat Keputusan
2. Definisi pengambilan keputusan dan urgensinya
3. Proses pengambilan keputusan dalam elemen-elemen dasarnya
4. Tipologi pengambilan keputusan
5. Jenis keputusan terkait dengan masalah yang dihadapi
6. Faktor-faktor yang berpengaruh dalam pengambilan keputusan
7. Pengambilan keputusan kelompok
8. Implikasi manajerial dalam pengambilan keputusan
1. Hakekat Keputusan
Keputusan muncul saat seseorang menetapkan pilihan Atas beberapa alternatif yang
tersedia dihadapannya, tetapi konsekuensinya sangat menentukan di masa selanjutnya. Sebagai
individu, setiap saat manusia melakukan pembuatan keputusan, baik untuk kepentingan pribadi
maupun untuk orang banyak atau organisasi. Jadi keputusan itu adalah keputusan tindakan pilih
/ pilihari di antara sekian banyak alternatif. Mengambil keputusan itu adalah mengambil /
memilih alternatif. Pada umumnya suatu keputusan dibuat dalam rangka untuk memecahkan
permasalahan/persoalan setiap keputısan yang dibuat adalah dalam rangka yang mencapai
suatu tujuan tertentu. Manajer akan selalu dituntut untuk membuat keputusan dalam kerangka
pemecahan masalah. Kualitas dan efektifitas manajer dapat dilihat pada saat dia mengambil
keputusan. sering membuat keputusan, ia adalah manajer yang kreatif dan produktif,
keputusannya selalu tepat menandakan ia manajer yang pintar, dan bila keputusan berskala
besar baik hasil maupun risiko itu mencerminkan ia manajer yang sejati.
2). Merupakan tindakan yang melekat erat dan terpadu secara berkesinambungan dalam
keseluruhan kegiatan administrasi.
Doe dan Drake (1980) dalam Djatmiko (2002) memandang bahwa pengambilan
keputusan merupakan jantung dan hati totalitas kegiatan administrasi. Bahkan Ivencevich
(1989) dalam Djatmiko (2002) lebih tegas mengatakan bahwa pengambilan keputusan
berpengaruh kuat secara langsung terhadap kinerja individu yang selanjutnya berpengaruh
terhadap efektivitas organisasi. Oleh sebab itulah pengambilan keputusan merupakan tanggung
jawab utama setiap manajer organisasi.
Agar sukses memerankan tanggung jawab itu paling tidak manajer harus memiliki
empat kepakaran atau ketereampilan dasar yaitu sebagai berikut :
1). Keterampilan/kepakaran teknis (technical skill), yakni pemahaman dan kecakapan serta
kesanggupan untuk mengerti dan mengerjakan aktivitas tertentu, meliputi pengetahuan dan
pemahaman konsep, proses, metode yang diperlukan untuk mengenali, menganalisis dan
memecahkan masalah dalam bidang tertentu.
2). Keterampilan/kepakaran insani (human skill), yakni kesanggupan untuk bekerja dengan
orang lain secara efektif sebagai anggota sebuah kelompok dan dapat membangun kerjasama
yang baik dalam kelompok yang dipimpinnya. Termasuk didalamnya kemampuan
berkomunikasi, memahami tingkah laku orang lain serta melakukan pendekatan-pendekatan.
a. Menetapkan tujuan.
b. Mengidentifikasi Masalah.
b. Mengidentifikasikan masalah.
c. Menetapkan alternative-alternatif pemecahan masalah.
Tipe ini memandang semua kebaikan berada di luar dirinya yang harus dikuasai
dengan kekuatan atau kecerdikan. Ciri-ciri tipe ini adalah memanipulasi individu
untuk kepentingan pribadi dengan pengawasan yang ketat dan struktur organisasi
yang kaku.
c. Tipe Hoarding
Tipe ini memiliki kepercayaan yang sangat minim kepada pihak eksternal,
menyusun struktur organisasi sebagai alat untuk membentengi kedudukannya.
Pengambilan keputusan dilakukan dengan pertimbangan sendiri.
d. Tipe marketing
Tipe ini memandang dirinya sebagai komoditi dan memandang nilai dirinya
sejalan dengan imbalan. Bagi tipe ini struktur organisasi dan keputusan harus
memberikan imbalan yang memadai bagi pengambil keputusan
e. Tipe produktif
Tipe ini memiliki kemampuan untuk memakai dan mewujudkan potensi yang
dimilikinya. Dalam pengambilan keputusan, cenderung membantu pihak lain dalam
mengembangkan dirinya mencapai kemampuan maksimal dengan
mengintegritaskan suksesnya dengan sasaran organisasi.
2) Berdasarkan Kriteria sumber keputusan, Chung dan Meginson (1981) yang mengutip
pendapat Barnard (1938) dalam Djatmiko (2002) pengambilan keputusan ada tiga
tipe yakni :
a. intermediary decisions adalah pengambilan keputusan yang dilaksanakan atas
desakan atasan dalam hirarki adminitrasi.
Keputusan yang diprogram, keputusan rutin dan berulang-ulang dan dapat diprediksi
sebelumnya. Biasanya karena masalah yang dihadapi terstruktur dengan baik.
Keputusan tidak diprogramkan, keputusan baru tidak terstruktur dan tidak terprediksi
sebelumnya yang membutuhkan solusi yang dirancang secara khusus supaya sesuai
dengan masalahnya. Biasanya masalah yang dihadapi strukturnya buruk atau unik.
6. Faktor-faktor yang berpengaruh dalam pengambilan keputusan
Menurut Gibson dan kawan-kawan (1997) faktor-faktor yang berpengaruh secara individual
adalah sebagai berikut:
Nilai/tata nilai, pedoman dasar dan kepercayaan yang dianut pengambil keputusan jika
berhadapkan pada situasi harus menentukan pilihan. Dalam proses pengambilan
keputusan tata nilai yang terlihat tidak hanya meliputi tanggung jawab hukum, ekonomi
juga etika.
Kepribadian
Proses pengambilan keputusan kelompok adalah salah satu corak proses pengambilan
keputusan dalam organisasi. Ciri dari prosesnya ditandai dengan keterlibatan dan partisipasi
dari banyak orang. Sering keputusan semacam ini dianggap ideal dan digunakan secara luas.
Berikut merupakan keunggulan dan kekurangan dari keputusan kelompok yang dikutip dari
pendapat Umar Nimran (1999) sebagai berikut:
Pengambilan keputusan adalah intisari dari manajemen organisasi dan oleh karnanya
dapat berpengaruh terhadap masa depan organisasi. Setiap anggota organisasi lebih-lebih yang
berada dalam level manajemen wajib hukumnya untuk terampil dalam mengambil keputusan
baik ketika merencanakan, mengorganisasikan, memimpin dan mengendalikan. Prosen dalam
pengambilan keputusan tersebut akan banyak berkaitan dengan jenis masalah apakah
terstruktur atau tidak terstruktur, kondisi, pendekatan serta gaya dalam mengambil keputusan.
DAFTAR PUSAKA
Robbins Stephen P dan Judge Timothy A. 2008. Perilaku Organisasi Edisi 12, Jakarta:
Salemba Empat
Robbins Stephen P dan Judge Timothy A. 2014. Perilaku Organisasi Edisi 16, Jakarta:
Salemba Empat
Ardana, Komang., Ni Wayan Mujiati dan Anak Agung Ayu Sriathi. 2009. Perilaku
Keorganisasian, Edisi Kedua. Yogyakarta: Graha Ilmu.