PENDAHULUAN
2.1. Tujuan
2.1.1. Tujuan Umum
Meningkatkan kemampuan manajemen Puskesmas dalam mengelola kegiatannya dalam
upaya meningkatkan fungsi Puskesmas sebagai Pusat Pengembangan, Pembinaan dan
Pelaksanaan Upaya Kesehatan di wilayah kerjanya.
3.1 Manfaat
1. Dapat menjadi bahan perencanaan tahunan UPT Puskesmas Jogorogo sehingga lebih
fokus dalam melaksanakan kegiatan program pelayanan kesehatan.
2. Sebagai bahan masukan (usulan) kegiatan/program dalam penyusunan Rencana Kerja
dan Anggaran Dinas Kesehatan Kabupaten Ngawi.
1
BAB II
VISI DAN MISI
2.1. Visi
Dengan mempertimbangkan potensi, kondisi, permasalahan, tantangan dan peluang yang
ada di UPT Puskesmas Jogorogo serta mempertimbangkan budaya yang hidup dalam
masyarakat, maka Visi yang dicanangkan pada tahun 2018 sampai 2020 adalah :
” Terwujudnya Masyarakat Kecamatan Jogorogo yang Sehat, Mandiri dan
Berkeadilan ”
2.2. Misi
Misi adalah rumusan umum tentang upaya yang akan dilaksanakan untuk mewujudkan
Visi dengan mengantisipasi kondisi dan permasalahan yang ada serta memperhatikan
tantangan ke depan dengan memperhitungkan peluang yang dimiliki.
2
Misi berfungsi sebagai pemersatu gerak, langkah dan tindakan nyata bagi segenap komponen
penyelanggara pemerintahan tanpa mengabaikan mandat yang diberikannya.
Untuk mencapai Visi yang telah ditetapkan maka UPT Puskesmas Jogorogo merumuskan
Misi sebagai berikut :
1. Menggerakkan pembangunan berwawasan kesehatan.
2. Mendorong terwujudnya kemandirian masyarakat untuk hidup sehat.
3. Meningkatkan upaya pengendalian penyakit dan penanggulangan masalah kesehatan.
4. Mewujudkan, memelihara dan meningkatkan pelayanan kesehatan yang bermutu, merata,
dan terjangkau.
5. Menyelenggarakan administrasi dan manajemen yang bersifat transaparan dan akuntabel.
6. Mengembangkan program inovasi, produk layanan, dan pemberdayaan sumberdaya
kesehatan.
2.3.Nilai-Nilai
Nilai-nilai (values) adalah hal-hal yang dijunjung tinggi oleh puskesmas dalam perjalanan
mewujudkan visi. Dengan kata lain nilai merupakan prinsip sosial, tujuan, ataupun norma
yang diterima oleh seluruh karyawan puskesmas atau masyarakat. Nilai memberikan batasan
dan tuntunan dalam pemilihan cara yang ditempuh dalam mewujudkan visi. Atas dasar nilai
itu maka tidak semua cara boleh ditempuh.
Untuk mencapai visi UPT Puskesmas Jogorogo maka nilai utama yang
dijadikan pedoman harus memenuhi karakteristik sebagai berikut:
1. Profesional
2. Empati
3. Sopan
4. Optimal
5. Nyaman
6. Amanah
Dengan Motto : “ Pelayananku adalah ibadahku ”
Serta Budaya Kerja kami : “ 4 K ”
KERJA KERAS, KERJA CERDAS, KERJA IKHLAS, KERJA TUNTAS
2.4. Strategi
Untuk mewujudkan Visi UPT Puskesmas Jogorogo, dan sesuai dengan Misi yang telah
ditetapkan, maka strategi yang akan dilakukan adalah sebagai berikut:
1) Menggerakkan dan memberdayakan masyarakat untuk hidup sehat
Dalam era reformasi, masyarakat harus dapat berperan aktif dalam pembangunan
kesehatan, dimulai sejak penyusunan berbagai kebijakan pembangunan kesehatan.
3
Pemberdayaan masyarakat dilakukan dengan mendorong masyarakat agar mampu secara
mandiri menjamin terpenuhinya kebutuhan kesehatan dan kesinambungan pelayanan
kesehatan.
Dalam pemberdayaan masyarakat perlu terus dikembangkan Perilaku Hidup
Bersih dan Sehat (PHBS) serta Upaya Kesehatan Berbasis Masyarakat (UKBM), dalam
rangka mewujudkan ”Desa Siaga” menuju Desa Sehat. Pengembangan Desa Siaga harus
melibatkan LSM utamanya PKK, organisasi keagamaan, dan sektor swasta.
2) Meningkatkan akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan yang berkualitas
Sesuai dengan paradigma sehat dan fungsi puskesmas, UPT Puskesmas Jogorogo
harus mengutamakan pada upaya kesehatan masyarakat yang dipadukan secara serasi dan
seimbang dengan upaya kesehatan perorangan. UPT Puskesmas Jogorogo memfasilitasi
upaya revitalisasi sistem kesehatan dasar dan rujukannya dengan memperluas jaringan
yang efektif dan efisien, serta peningkatan kualitas pelayanan sesuai standar yang
ditetapkan.
Sejalan dengan upaya peningkatan kualitas pelayanan kesehatan, harus dilakukan
pula peningkatan jumlah dan kualitas sumberdaya manusia kesehatan, yang terdistribusi
sesuai kebutuhan pelayanan kesehatan. Peningkatan akses dan kualitas pelayanan
kesehatan perlu ditunjang dengan administrasi kesehatan dan peraturan perundang-
undangan yang memadai, serta penelitian dan pengembangan kesehatan.
3) Inovasi dalam pelayanan dan teknologi informasi kesehatan, administrasi, dan keuangan.
Peningkatan surveilans dan monitoring dilaksanakan dengan meningkatkan peran
aktif masyarakat dalam pelaporan masalah kesehatan di wilayahnya. Dalam keadaan
darurat kesehatan dilakukan pengerahan anggaran dan tenaga pelaksana pada saat
investigasi Kejadian Luar Biasa (KLB) dan respons cepat.
Di samping itu dikembangkan dan ditingkatkan pula Sistem Peringatan Dini
(early warning system) dan penunjang kedaruratan kesehatan. Sistem informasi kesehatan
pada semua tingkatan administrasi manajemen dan keuangan transparan dan akuntabel.
4) Pemanfaatan pendanaan subsidi pemerintah secara efisien untuk memicu peningkatan
mutu layanan.
Dalam upaya pengelolaan sumberdaya pembiayaan yang efektif dan efisien,
khususnya dalam pemeliharaan kesehatan masyarakat, dikembangkan Sistem Jaminan
Sosial Nasional (SJSN) dalam bentuk Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang
pengelolaannya diselenggarakan oleh Bapan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS)
Kesehatan.
4
BAB III
GAMBARAN UMUM
5
7. Peraturan Bupati No. 14 Tahun 2015 tentang Pedoman Teknis Penyelenggaraan Pola
Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah (PPK-BLUD) Unit Pelaksana
Teknis Dinas Puskesmas Kabupaten Ngawi;
8. Keputusan Bupati Ngawi Nomor 188/27/404.033/2018 tentang Pembentukan Tim
Pelaksana Kegiatan Penyediaan Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) Tahun
Anggaran 2018.
9. Surat Keputusan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Ngawi Nomor
188.4/035/404.102/2018 tentang Penerima Dana dan Alokasi Besaran Anggaran
APBD Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) di UPT Puskesmas Kabupaten Ngawi
Tahun Anggaran 2018.
a.SebelahUtara : KecamatanParon
b.SebelahTimur : Kecamatan Kendal
c.Sebelah Selatan : Gunung Lawu
d.Sebelah Barat : Kecamatan Ngrambe dan Kedunggalar
Struktur wilayah administrasi Kecamatan Jogorogo yang memiliki luas wilayah 66,74
km terbagi dalam 12 desa dimana 7 desa ada di daerah pegunungan dan 5 desa ada di dataran
rendah dengan 39 dusun dan 274 RT. Mata pencaharian penduduk sebagian besar adalah petani,
buruh tani, dan pedagang. Lebih jelas komposisi penduduk dapat dilihat pada tabel berikut :
6
c. rawat Inap Poned 1
2 Sumber air (PAM/ sumur/ lainnya……….) : PDAM
3 Sumber listrik (PLN/ generator/ : PLN
lainnya……….)
4 Kondisi jalan menuju Puskesmas (Aspal, : Aspal
tanah, lainnya……)
I. DATA WILAYAH
1 Luas Wilayah : 1
- dataran rendah : 70%
- dataran tinggi : 30%
2 Jumlah desa / Kelurahan : 12 desa
- Yang dapat dijangkau kendaraan roda 4 : 12 desa
- Yang dapat dijangkau kendaraan roda 2 : 12 desa
- Yang tidak dapat dijangkau kendaraan roda : 12 desa
4 dan 2
7
18 Jumlah lansia (> 60 tahun) :
a. laki-laki 1688 Orang
b. perempuan 1828 Orang
III. PENDIDIKAN
a Jumlah Sekolah : 120
1 Taman Kanak-kanak yang ada : 33 Buah
2 SD / MI yang ada : 33 Buah
a. SD yang ada 28
b. MI yang ada 5
3 SLTP / MTs yang ada : 9 Buah
a. SLTP yang ada : 5
b. MTs yang ada : 4
4 SMU / MA yang ada : 3 Buah
a. SMU yang ada : 2
b. MA yang ada : 1
5 Jumlah Ponpes yang ada : 2 Buah
b Jumlah murid yang ada : L/P
1 SD / MI : 3.951 Murid
- kelas 1 : 727 murid
a. laki-laki 391
b. perempuan 336
- kelas 2 : 680 Murid
a. laki-laki 330
b. perempuan 350
- kelas 3 : 625 Murid
a. laki-laki 305
b. perempuan 320
- kelas 4 : 639 Murid
a. laki-laki 327
b. perempuan 312
- kelas 5 : 622 Murid
a. laki-laki 323
b. perempuan 299
- kelas 6 : 658 Murid
a. laki-laki 376
b. perempuan 282
2 SLTP / MTs : 1.239 Murid
- kelas 7 : 0 Murid
a. laki-laki
b. perempuan
- kelas 8 : 615 Murid
a. laki-laki 258
b. perempuan 357
- kelas 9 : 624 Murid
a. laki-laki 270
b. perempuan 354
3 SMU / MA : 402 Murid
- kelas 10 : 0 Murid
a. laki-laki
b. perempuan
- kelas 11 : 201 Murid
a. laki-laki 100
8
b. perempuan 101
- kelas 12 : 201 Murid
a. laki-laki 100
b. perempuan 101
B. DATA KHUSUS
I. DERAJAT KESEHATAN
1 Jumlah Kematian Ibu : 1 Orang
Sarana Transportasi
1 Ambulan : 1 Buah
2 Puskesmas Keliling (Pusling) : 1 Buah
3 Roda 2 : 16 Buah
a. laki-laki 1
b. perempuan 321
- kader peer konselor : 53 Orang
a. laki-laki 15
b. perempuan 38
3 Jumlah kader Tiwisada : 330 Orang
a. laki-laki 165
b. perempuan 165
4 Jumlah Guru UKS : 33 Orang
a. laki-laki 17
b. perempuan 16
5 Jumlah Anggota Saka Bhakti Husada : Orang
a. laki-laki
b. perempuan
6 Jumlah Kader Usila : 33 Orang
a. laki-laki
b. perempuan 33
9
7 Jumlah kelompok Usia lanjut : 33
V. PROGRAM KESEHATAN
a. KIA
1 Jumlah ibu hamil Resiko Tinggi ditemukan : 118 Orang
2 Jumlah bayi resiko tinggi : 85,65 Orang
3 Jumlah bumil dengan Hb < 11 g % : 2 Orang
4 Jumlah bumil dengan LILA < 23,5 Cm : 19 Orang
10
2 Jumlah tempat tidur : 6 TT
3 Jumlah pasien Rawat Inap dalam 1 tahun : 505 Orang
f. P2P
1 Kasus diare yang yang ditemukan (semua : 247 Orang
umur)
2 Jumlah kasus DBD : 21 Orang
11
32 Jumlah Tempat sampah Rumah Tangga yang : 4462 Buah
ada
33 Jumlah Tempat sampah Rumah Tangga yang : 240 Buah
diperiksa
34 Jumlah Tempat sampah Rumah Tangga : 184 Buah
diperiksa yang memenuhi syarat
35 Jumlah Desa / Kelurahan yang ada : 12 Desa
36 Jumlah Desa / Kelurahan yang sudah ODF : 2 Desa
37 Jumlah Fasilitator pemicu yang ada : 5 Orang
38 Jumlah Kunjungan Klinik sanitasi : 137
39 Jumlah pasien Klinik sanitasi yang mendapat : 24 Pasien
intervensi
40 Jumlah Desa yang memiliki SK Forum Desa : 12 Desa
Sehat
41 Jumlah Desa yang memiliki Forum Desa : 4 Desa
Sehat Aktif
42 Jumlah Desa yang program-program : Desa
kesehatannya berjalan dengan baik
sebutkan .......... 4
43 Jumlah Desa yang 3 tatanan Kab. Sehat-nya : 1 Desa
(cth. Tatanan Sehat Mandiri, Permukiman
Sehat, Ketahanan Pangan dan Gizi) berjalan
dengn baik
sebutkan ..........
h. Data Kunjungan Pasien
1 a. Jumlah Kunjungan rawat jalan : 13.347 Orang
b. DHF : 21 Kasus
c. TB Paru : 24 Kasus
d. Kusta : 1 Kasus
12
Sumber :Profil UPT Puskesmas JogorogoTahun 2018
13
7 Pojok Gizi 1
8 Apotik 1
9 BP 1
10 BKIA 1
11 Poli Imunisasi 1
12 Poli Gigi 1
13 Pojok Sanitasi 1
14 Laboratorium 1
15 Posyandu 62
16 Mobil Ambulans 2
Sumber: Data Sarana UPT Puskesmas Jogorogo Tahun 2018
14
4) Pelayanan Imunisasi
5) Pelayanan Kesehatan Paru
b. Pelayanan UGD : Terdiri dari 2 tempat tidur observasi
c. Pelayanan Rawat Inap: Pelayanan Rawat Inap UPT Puskesmas Jogorogo terdiri
dari 11 tempat tidur.
d. Pelayanan Persalinan: Terdiri dari tiga tempat tidur.
e. Pojok Sanitasi
f. Pojok Gizi
4. Program Penunjang
a. Pelayanan Ambulance 24 Jam.
b. Rekam Medik.
15
BAB IV
HASIL PENCAPAIAN KINERJA
UPT PUSKESMAS JOGOROGO TAHUN 2018
% Cakupan
Target
Tahun
No Upaya Kesehatan Kegiatan Rata2 Rata2
2018 (T)
Variabel Program
dalam %
1 2 3 4 11 12
2.1.UKM ESSENSIAL
2.1.1. Upaya Promosi Kesehatan 72,3%
2.1.1.1.Tatanan Sehat 37,00%
2. Institusi Pendidikan
yang memenuhi 7-8
69%
indikator PHBS
(klasifikasi IV)
3.Institusi Kesehatan
yang memenuhi 6
100%
indikator PHBS
(klasifikasi IV)
16
5.Tempat Kerja yang
memenuhi 8-9/ 7-8
indikator PHBS Tempat- 49%
Tempat Kerja (klasifikasi
IV)
2. Kegiatan intervensi
100%
pada Institusi Pendidikan
3. Kegiatan intervensi
100%
pada Institusi Kesehatan
4. Kegiatan intervensi
100%
pada TTU
5. Kegiatan intervensi
100%
pada Tempat Kerja
6.Kegiatan intervensi
100%
pada Pondok Pesantren
17
2.1.1.6. Promosi Kesehatan 106,55%
1.Promosi kesehatan
untuk program prioritas
di dalam gedung
100%
Puskesmas dan
jaringannya (Sasaran
masyarakat )
2..Promosi kesehatan
untuk program prioritas
melalui pemberdayan
100%
masyarakat di bidang
kesehatan ( kegiatan di
luar gedung Puskesmas)
2.1.1.7 Program
52,63%
Pengembangan
1. Pembinaan tingkat
perkembangan 95%
Poskestren
2..Poskestren Aktif 29%
3. Pembinaan tingkat
perkembangan Pos UKK
95%
4. Pembinaan tingkat
perkembangan Posbindu
PTM 95%
1.Pengawasan Sarana
15%
Air Bersih ( SAB )
2.1.2.2.Penyehatan Makanan
99,08%
dan Minuman
1.Pembinaan Tempat
Pengelolaan Makanan ( 55%
TPM )
18
2.TPM yang memenuhi
40%
syarat kesehatan
2.1.2.3.Penyehatan
Perumahan dan Sanitasi 90,17%
Dasar
1..Pembinaan sanitasi
30%
perumahan
2.Rumah yang
memenuhi syarat 73%
kesehatan
2.1.2.4.Pembinaan Tempat-
110,12%
Tempat Umum ( TTU )
1.Pembinaan sarana TTU 87,5%
2.TTU yang memenuhi
61%
syarat kesehatan
2.1.2.5.Yankesling (Klinik
67,11%
Sanitasi)
1.Konseling Sanitasi 10%
2. Inspeksi Sanitasi PBL 40%
3.Intervensi terhadap
40%
pasien PBL yang di IS
4.Pelaksanaan Kegiatan
75%
STBM di Puskesmas
100%
19
2.Pelayanan kesehatan
100%
untuk ibu hamil (K4)
3.Pelayanan Persalinan
oleh tenaga kesehatan 100%
(Pn)
4.Pelayanan Persalinan
oleh tenaga kesehatan di 100%
fasilitas kesehatan
5.Pelayanan Nifas oleh
97%
tenaga kesehatan (KF)
6.Penanganan
komplikasi kebidanan 80%
(PK)
3.Penanganan
80%
komplikasi neonatus
4.Pelayanan kesehatan
97%
bayi 29 hari - 11 bulan
20
3. Sekolah setingkat
SMA/MA/SMK/SMALB
yang melaksanakan 92,5%
pemeriksaan penjaringan
kesehatan
4.Pelayanan Kesehatan
pada Usia Pendidikan
100%
Dasar kelas I setingkat
SD/MI/SDLB
5.Pelayanan Kesehatan
pada Usia Pendidikan
100%
Dasar kelas VII setingkat
SMP/MTs/SMPLB
6.Setiap anak pada usia
pendidikan dasar
100%
mendapatkan skrining
kesehatan sesuai standar
7. Murid kelas X
setingkat
SMA/MA/SMK/SMALB 92,5%
yang diperiksa
penjaringan kesehatan
8. Pelayanan kesehatan
68%
remaja
1.KB aktif
(Contraceptive 70%
Prevalence Rate/ CPR)
21
3. Akseptor KB Drop
< 3,5%
Out
4. Peserta KB mengalami
< 3,5%
komplikasi
5. Peserta KB mengalami
< 12,5%
efek samping
6. PUS dengan 4 T ber
80%
KB
2.1.4.2. Penanggulangan
114,22%
Gangguan Gizi
1.Pemberian PMT-P
85%
pada balita kurus
2. Ibu Hamil KEK yang
mendapat PMT- 80%
Pemulihan
22
3..Balita gizi buruk
mendapat perawatan
sesuai standar 100%
tatalaksana gizi buruk
2. Penggunaan oralit
pada balita diare 100%
3. Penggunaan Zinc
pada balita diare
100%
4. Pelaksanaan kegiatan
Layanan Rehidrasi Oral
Aktif (LROA) 100%
23
Pemuan penderita
85%
Pneumonia balita
2.1.5.3.Kusta 37,50%
1. Pemeriksaan kontak
> 80%
dari kasus Kusta baru
2. Kasus Kusta yang
dilakukan PFS secara > 95%
rutin
3. RFT penderita Kusta > 90%
4. Penderita baru pasca
pengobatan dengan score
> 97%
kecacatannya tidak
bertambah atau tetap
5. Kasus defaulter Kusta < 5%
6. Proporsi tenaga
kesehatan Kusta > 95%
tersosialisasi
7. Kader kesehatan Kusta
tersosialisasi > 95%
8. SD/ MI telah
dilakukan screening 100%
Kusta
2.1.5.4.Tuberculosis Bacillus
96,83%
(TB) Paru
1.Semua kasus TB yang
ditemukan dan diobati
100%
2.Penemuan terduga
kasus TB
100%
3.Angka Keberhasilan
pengobatan semua kasus 90%
TB ( Success Rate/SR)
2.1.5.5.Pencegahan dan
Penanggulangan PMS dan 94,71%
HIV/AIDS
24
1.Anak sekolah (SMP
dan SMA/sederajat) yang
100%
sudah dijangkau
penyuluhan HIV/AIDS
2. Orang yang beresiko
terinfeksi HIV
mendapatkan 100%
pemeriksaan HIV
2. Penderita DBD
100%
ditangani
3.PE kasus DBD 100%
25
5. Imunisasi Campak
pada anak kelas 1 SD 98%
6. Imunisasi TT pada
anak SD kelas 2 dan 3 98%
7. Imunisasi TT5 pada
WUS (15-49 th) 85%
8.Imunisasi TT2 plus
bumil (15-49 th) 85%
9. Pemantauan suhu
lemari es vaksin 100%
10. Ketersediaan catatan
stok vaksin 100%
11. Laporan KIPI Zero
reporting / KIPI Non 90%
serius
2.1.5.10.Pengamatan Penyakit
103,13%
(Surveillance Epidemiology)
1. Laporan STP yang
≥ 80%
tepat waktu
2.Kelengkapan laporan
≥ 90%
STP
3.Laporan C1 tepat
≥ 80%
waktu
4.Kelengkapan laporan
≥ 90%
C1
5.Laporan W2
(mingguan) yang tepat ≥ 80%
waktu
6.Kelengkapan laporan
≥ 90%
W2 (mingguan)
7.Grafik Trend
Mingguan Penyakit 100%
Potensial Wabah
8.Desa/ Kelurahan yang
mengalami KLB
ditanggulangi dalam 100%
waktu kurang dari 24
(dua puluh empat) jam
2.1.5.11.Pencegahan dan
Pengendalian Penyakit Tidak 68,06%
Menular
26
1. Desa/ Kelurahan yang
melaksanakan kegiatan 40%
Posbindu PTM
2.Sekolah yang ada di
wilayah Puskesmas 50%
melaksanakan KTR
3. Setiap warga negara
Indonesia usia 15 - 59
tahun mendapatkan 100%
skrining kesehatan sesuai
standar
Target
Tahun
2018 TERCAPAI
NO JENIS PELAYANAN DASAR TARGET CAKUPAN
(T) (%)
dalam
%
Berdasarkan Tabel 2. Standart Pelayanan Minimal UPT Puskesmas Jogorogo Tahun 2018
Indikator Standar Pelayanan Minimal yang pencapaiannya kurang dari target adalah :
1. Pelayanan Kesehatan Usia Produktif
Pelayanan Kesehatan Usia Produktif capaiannya 13% dari target 69%.
2. Pelayanan Kesehatan Usia Lanjut
27
Pelayanan Kesehatan Usia Lanjut capaiannya 54% dari target 56%.
3. Pelayanan Kesehatan Penderita Hipertensi
Pelayanan Kesehatan Usia lanjut capaiannya 11% dari target 40%.
28
4.3 TABEL 3. REKAPITULASI NILAI, ANALISA , HAMBATAN DAN RENCANA TINDAK LANJUT PENILAIAN KINERJA
PUSKESMAS TAHUN 2018
Puskesmas : JOGOROGO
Kabupaten / Kota : NGAWI
29
3. Upaya Kesehatan Gigi
141,61%
Masyarakat
Upaya Kesehatan dan Rata2 Rata2 Interpretasi
NO Analisa Hambatan/Permasalahan Rencana Tindak Lanjut
Program Program Upaya Rata2
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
kurang pendanaan dan perlu usulan pembentukan asman
4. Upaya Kesehatan adanya kerjasama lintas sektor Toga dgn dana BOK,kerja sama
52,06% dari desa
Tradisional lintas sektor desa, mengiatkan
sosialisasi asman desa
5. Upaya Kesehatan
101,95%
Olahraga
6. Upaya Kesehatan
87,92%
Indera
Keluarga tidak mau mengantar Penyuluhan tentang pentingnya
7. Upaya Kesehatan Lansia, tempat posyandu jauh Posyandu,kerja sama dengan
22,91%
Lansia perangkat desa dan Kader
8. Upaya Kesehatan Kerja 105,56%
9. Upaya Kesehatan
112,50%
Matra
30
Nilai Bor lebih tinggi dari koordinasi dgn promkes,dan
standar, beban kerja petugas penambahan tenaga
5. Rawat inap 38,56%
tinggi,kepuasan pasien
berkurang
31
8. Manajemen Data dan
Informasi 7,00
9. Manajemen Program
UKM esensial 7,00
10. Manajemen Program
UKM Pengembangan 7,00
11. Manajemen Program
UKP 7,00
12. Manajemen Mutu
7,00
32
2. Cukup bila nilai rata- 81 - 90
2. Cukup bila nilai rata-rata
rata % 5,5 - 8,4
3. Rendah bila nilai rata-
3. Rendah bila nilai rata-rata
rata < 80% <5,5
33
BAB V
RENCANA USULAN KEGIATAN
UPT PUSKESMAS JOGOROGO
TAHUN 2020
UPT Puskesmas Jogorogo mengusulkan rincian kegiatan mencakup dua anggaran yaitu ; Dana
BOK dan Dana BLUD Tahun 2020.
1. Penggunaan Dana BOK di Puskesmas Tahun 2020 sebesar Rp. 824.600.000 meliputi :
a. Analisa Kebutuhan Masyarakat Jogorogo dari hasil SMD, MMD, UPM, survey kepuasan
dan kebutuhan Tahun 2018.
b. Analisa Kebutuhan Program dari hasil Penilaian Kinerja Puskesmas Tahun 2018.
c. Penyelenggaraan kegiatan Program Indonesia Sehatdengan Pendekatan Keluarga (PIS-
PK).
d. Penyelenggaraan Upaya Kesehatan Masyarakat essensial dan pengembangan baik di
dalam gedung maupun di luar gedung (UKK, Gizi, KIA, Kesling, Promkes, Desa Siaga
Aktif, P2P,Posyandu, Posbindu, Poskestren, UKS, UKGMD, Jiwa, Mata, kesehatan olah
raga)
e. Penyelenggaraan fungsi manajemen puskesmas meliputi perencanaan (P1), Penggerakan
pelaksanaan (P2), Pengawasan, Pengendalian (P3).
2 Penggunaan Dana BLUD di Puskesmas Tahun 2020 sebesar Rp. 3.305.238.000 meliputi :
a. Penyelenggaraan Upaya Kesehatan Perorangan meliputi :
- Pelayanan rawat inap
- Pelayanan rawat jalan
- Kefarmasian
- Laboratorium
- Belanja Rutin Puskesmas
- Pertemuan Tingkat Puskesmas
34
BAB VI
PENUTUP
Rencana Usulan Kegiatan Tahun 2020 UPT Puskesmas Jogorogo dapat diselesaikan
dengan baik. Semoga Rencana Usulan Kegiatan Tahun 2020 ini dapat digunakan sebagai bahan
untuk perencanaan di tahun yang akan datang, untuk melihat program apa saja yang belum
mencapai target, berapa persen dana yang dapat terealisasikan dalam penyelenggaraan program
dan pelayanan.
Rencana Usulan Kegiatan Tahun 2020 digunakan untuk perbaikan mutu dan perbaikan
kinerja program dan kinerja pelayanan agar masyarakat Kecamatan Jogorogo dapat mencapai
derajat kesehatan yang optimal.
35
36