Anda di halaman 1dari 36

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Tujuan bangsa Indonesia sebagaimana yang tercantum dalam UUD 1945 alenia
ke-4 adalah untuk melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah
Indonesia, memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa. Untuk
mencapai tujuan tersebut di selenggarakan program Pembangunan Nasional secara
berkelanjutan, terencana dan terarah. Pembangunan Kesehatan merupakan bagian integral
dan terpenting dari pembangunan Nasional.
Untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan tersebut diselenggarakan
berbagai upaya kesehatan secara menyeluruh, berjenjang dan terpadu. Puskesmas adalah
penanggung jawab penyelenggara upaya kesehatan untuk jenjang tingkat pertama. Dalam
penyelenggaraan upaya kesehatan tersebut bagi setiap puskesmas wajib untuk menyusun
Rencana Usulan Kegiatan Tahun 2020 sebagai hasil penilaian kinerja pelayanan puskesmas
dalam setahun.

2.1. Tujuan
2.1.1. Tujuan Umum
Meningkatkan kemampuan manajemen Puskesmas dalam mengelola kegiatannya dalam
upaya meningkatkan fungsi Puskesmas sebagai Pusat Pengembangan, Pembinaan dan
Pelaksanaan Upaya Kesehatan di wilayah kerjanya.

2.1.2 Tujuan Khusus


a. Mengetahui permasalahan puskesmas yang terjadi pada tahun berjalan.
b. Digunakan sebagai tolak ukur pada tahun berikutnya dalam rangka meningkatkan
cakupan dan mutu pelayanan kesehatan sesuai dengan kebutuhan dan keadaan di
wilayah kerja puskesmas.
c. Mengetahui pencapaian kinerja program dalam setahun yang kurang dari target
sebagai bahan perencanaan dalam upaya perbaikan kinerja dan mutu puskesmas
tahun berikutnya.

3.1 Manfaat
1. Dapat menjadi bahan perencanaan tahunan UPT Puskesmas Jogorogo sehingga lebih
fokus dalam melaksanakan kegiatan program pelayanan kesehatan.
2. Sebagai bahan masukan (usulan) kegiatan/program dalam penyusunan Rencana Kerja
dan Anggaran Dinas Kesehatan Kabupaten Ngawi.

1
BAB II
VISI DAN MISI

2.1. Visi
Dengan mempertimbangkan potensi, kondisi, permasalahan, tantangan dan peluang yang
ada di UPT Puskesmas Jogorogo serta mempertimbangkan budaya yang hidup dalam
masyarakat, maka Visi yang dicanangkan pada tahun 2018 sampai 2020 adalah :
” Terwujudnya Masyarakat Kecamatan Jogorogo yang Sehat, Mandiri dan
Berkeadilan ”

Penjabaran makna dari Visi tersebut adalah sebagai berikut :


Terwujud : Suatu kondisi akhir yang diinginkan

Masyarakat : Sekelompok orang yg hidup bersama dalam satu komunitas


yang teratur.

Kecamatan Jogorogo : wilayah untuk sekelompok masyarakat yang hidup bersama


dalam suatu komonitas yang teratur dalam wilayah
kecamatan.

Sehat : suatu keadaan kondisi fisik, mental dan kesejahteraan sosial


yamg merupakan satu kesatuan dan bukan hanya bebas dari
penyakit atau kecatatan (WHO).

Mandiri : suatu keadaan yang dapat berdiri sendiri tanpa tergantung


dengan yang lain.

Berkeadlian : suatu keadaan kebenaran secara moral mengenai suatu hal,


baik menyangkut benda atau orang.

Kemandirian kesehatan masyarakat disini adalah gambaran Masyarakat Kecamatan


Jogorogo dimasa depan yang ingin dicapai melalui pembangunan kesehatan, yakni masyarakat
yang hidup dalam lingkungan dengan perilaku sehat, memiliki kemampuan untuk menjangkau
pelayanan kesehatan yang bermutu secara adil dan merata, serta berperan aktif di dalam setiap
upaya kesehatan agar memiliki derajat kesehatan yang setinggi tingginya.

2.2. Misi
Misi adalah rumusan umum tentang upaya yang akan dilaksanakan untuk mewujudkan
Visi dengan mengantisipasi kondisi dan permasalahan yang ada serta memperhatikan
tantangan ke depan dengan memperhitungkan peluang yang dimiliki.

2
Misi berfungsi sebagai pemersatu gerak, langkah dan tindakan nyata bagi segenap komponen
penyelanggara pemerintahan tanpa mengabaikan mandat yang diberikannya.

Untuk mencapai Visi yang telah ditetapkan maka UPT Puskesmas Jogorogo merumuskan
Misi sebagai berikut :
1. Menggerakkan pembangunan berwawasan kesehatan.
2. Mendorong terwujudnya kemandirian masyarakat untuk hidup sehat.
3. Meningkatkan upaya pengendalian penyakit dan penanggulangan masalah kesehatan.
4. Mewujudkan, memelihara dan meningkatkan pelayanan kesehatan yang bermutu, merata,
dan terjangkau.
5. Menyelenggarakan administrasi dan manajemen yang bersifat transaparan dan akuntabel.
6. Mengembangkan program inovasi, produk layanan, dan pemberdayaan sumberdaya
kesehatan.

2.3.Nilai-Nilai
Nilai-nilai (values) adalah hal-hal yang dijunjung tinggi oleh puskesmas dalam perjalanan
mewujudkan visi. Dengan kata lain nilai merupakan prinsip sosial, tujuan, ataupun norma
yang diterima oleh seluruh karyawan puskesmas atau masyarakat. Nilai memberikan batasan
dan tuntunan dalam pemilihan cara yang ditempuh dalam mewujudkan visi. Atas dasar nilai
itu maka tidak semua cara boleh ditempuh.
Untuk mencapai visi UPT Puskesmas Jogorogo maka nilai utama yang
dijadikan pedoman harus memenuhi karakteristik sebagai berikut:
1. Profesional
2. Empati
3. Sopan
4. Optimal
5. Nyaman
6. Amanah
Dengan Motto : “ Pelayananku adalah ibadahku ”
Serta Budaya Kerja kami : “ 4 K ”
KERJA KERAS, KERJA CERDAS, KERJA IKHLAS, KERJA TUNTAS

2.4. Strategi
Untuk mewujudkan Visi UPT Puskesmas Jogorogo, dan sesuai dengan Misi yang telah
ditetapkan, maka strategi yang akan dilakukan adalah sebagai berikut:
1) Menggerakkan dan memberdayakan masyarakat untuk hidup sehat
Dalam era reformasi, masyarakat harus dapat berperan aktif dalam pembangunan
kesehatan, dimulai sejak penyusunan berbagai kebijakan pembangunan kesehatan.

3
Pemberdayaan masyarakat dilakukan dengan mendorong masyarakat agar mampu secara
mandiri menjamin terpenuhinya kebutuhan kesehatan dan kesinambungan pelayanan
kesehatan.
Dalam pemberdayaan masyarakat perlu terus dikembangkan Perilaku Hidup
Bersih dan Sehat (PHBS) serta Upaya Kesehatan Berbasis Masyarakat (UKBM), dalam
rangka mewujudkan ”Desa Siaga” menuju Desa Sehat. Pengembangan Desa Siaga harus
melibatkan LSM utamanya PKK, organisasi keagamaan, dan sektor swasta.
2) Meningkatkan akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan yang berkualitas
Sesuai dengan paradigma sehat dan fungsi puskesmas, UPT Puskesmas Jogorogo
harus mengutamakan pada upaya kesehatan masyarakat yang dipadukan secara serasi dan
seimbang dengan upaya kesehatan perorangan. UPT Puskesmas Jogorogo memfasilitasi
upaya revitalisasi sistem kesehatan dasar dan rujukannya dengan memperluas jaringan
yang efektif dan efisien, serta peningkatan kualitas pelayanan sesuai standar yang
ditetapkan.
Sejalan dengan upaya peningkatan kualitas pelayanan kesehatan, harus dilakukan
pula peningkatan jumlah dan kualitas sumberdaya manusia kesehatan, yang terdistribusi
sesuai kebutuhan pelayanan kesehatan. Peningkatan akses dan kualitas pelayanan
kesehatan perlu ditunjang dengan administrasi kesehatan dan peraturan perundang-
undangan yang memadai, serta penelitian dan pengembangan kesehatan.

3) Inovasi dalam pelayanan dan teknologi informasi kesehatan, administrasi, dan keuangan.
Peningkatan surveilans dan monitoring dilaksanakan dengan meningkatkan peran
aktif masyarakat dalam pelaporan masalah kesehatan di wilayahnya. Dalam keadaan
darurat kesehatan dilakukan pengerahan anggaran dan tenaga pelaksana pada saat
investigasi Kejadian Luar Biasa (KLB) dan respons cepat.
Di samping itu dikembangkan dan ditingkatkan pula Sistem Peringatan Dini
(early warning system) dan penunjang kedaruratan kesehatan. Sistem informasi kesehatan
pada semua tingkatan administrasi manajemen dan keuangan transparan dan akuntabel.
4) Pemanfaatan pendanaan subsidi pemerintah secara efisien untuk memicu peningkatan
mutu layanan.
Dalam upaya pengelolaan sumberdaya pembiayaan yang efektif dan efisien,
khususnya dalam pemeliharaan kesehatan masyarakat, dikembangkan Sistem Jaminan
Sosial Nasional (SJSN) dalam bentuk Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang
pengelolaannya diselenggarakan oleh Bapan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS)
Kesehatan.

4
BAB III
GAMBARAN UMUM

3.1 SEJARAH UPT PUSKESMAS JOGOROGO


Pada tahun 1958 berdiri BP (Balai Pengobatan) dan BKIA Jogorogo, lokasi pelayanan di
rumah bapak Sonto Atmodjo sebagi perawat dan bidan Sarjuningsih, pelayanan KIA
dilaksanakan seminggu dua kali. Kemudian pada tahun 1968 dibangun Puskesmas Induk.
a.Tahun 1958 belum ada kapus
b.Tahun 1968-1974 dr. Tan Tiong Pik ( Puji Setio Warsito )
c. Tahun 1974-1979 dr. Johan Prasetyo
d. Tahun 1979-1981 dr. Palgunadi
e. Tahun 1981-1982 dr. Sri marniati
f. Tahun 1982-1991 dr. Harjono
g. Tahun 1991- 2005 dr. Ari wihardono, Pada 1 april di rintis persalinan 24 jam/ pra poned.
h. Tahun 2005 – sekarang dr. Ririn Panca Winanti, M.M.Kes
Sebagai Puskesmas induk, mempunyai 3 Puskesmas Pembantu, 8 Polindes dan wilayah kerja 12
Desa yang meliputi Desa Umbulrejo, Desa Kletekan, Desa Jaten, Desa Girimulyo, Desa
Ngrayudan, Desa Talang, Desa Macanan, Desa Brubuh, Desa Jogorogo, Desa Dawung, Desa
Tanjungsari, Desa Soco. PuskesmasJogorogomerupakan Unit Pelaksana Teknis Dinas Kesehatan
Kabupaten Ngawi
Penetapan UPT Puskesmas diatur dalam Peraturan Daerah Kabupaten Ngawi Nomor : 08 Tahun
2008 tentang Organisasi dan Tatakerja Dinas Daerah pasal 18 ayat 1 huruf g, sebagaimana telah
dirubah dengan Perda Nomor : 16 tahun 2011 tentang Perubahan atas Peraturan Daerah Nomor
08 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tatakerja Dinas Daerah.

3.2 ASPEK LEGAL


Dalam menjalankan operasionalnya sebagai Puskesmas BLUD berdasarkan peraturan sebagai
berikut :
1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka
Panjang Nasional 2005–2025;
2. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan;
3. Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2012 tentang Sistem Kesehatan Nasional;
4. Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan
Daerah;
5. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2016 tentang
Manajemen Puskesmas;
6. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 2016 tentang
Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan Kabupaten/Kota;

5
7. Peraturan Bupati No. 14 Tahun 2015 tentang Pedoman Teknis Penyelenggaraan Pola
Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah (PPK-BLUD) Unit Pelaksana
Teknis Dinas Puskesmas Kabupaten Ngawi;
8. Keputusan Bupati Ngawi Nomor 188/27/404.033/2018 tentang Pembentukan Tim
Pelaksana Kegiatan Penyediaan Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) Tahun
Anggaran 2018.
9. Surat Keputusan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Ngawi Nomor
188.4/035/404.102/2018 tentang Penerima Dana dan Alokasi Besaran Anggaran
APBD Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) di UPT Puskesmas Kabupaten Ngawi
Tahun Anggaran 2018.

3.3 LOKASI BISNIS


UPT Puskesmas Jogorogo terletak di Jalan Raya Jogorogo Km. 01 Desa Jogorogo
Kecamatan Jogorogo Kode pos 63262, nomor telepon 0351 730224, email :
puskesmasjogorogo@gmail.com. Jarak UPT Puskesmas Jogorogo dengan Kabupaten Ngawi dan
RSUD dr. Soeroto Ngawi kurang lebih 30 km, jarak UPT Puskesmas Jogorogo dengan RS. dr.
Soedhono Madiun kurang lebih 35 Km, jarak UPT Puskesmas Jogorogo dengan RSUD dr.
Sayidiman Magetan kurang lebih 20 Km. UPT Puskesmas Jogorogo menempati area seluas 2583
m2.

Batas wilayah di Kecamatan Jogorogo adalah sebagai berikut:

a.SebelahUtara : KecamatanParon
b.SebelahTimur : Kecamatan Kendal
c.Sebelah Selatan : Gunung Lawu
d.Sebelah Barat : Kecamatan Ngrambe dan Kedunggalar
Struktur wilayah administrasi Kecamatan Jogorogo yang memiliki luas wilayah 66,74
km terbagi dalam 12 desa dimana 7 desa ada di daerah pegunungan dan 5 desa ada di dataran
rendah dengan 39 dusun dan 274 RT. Mata pencaharian penduduk sebagian besar adalah petani,
buruh tani, dan pedagang. Lebih jelas komposisi penduduk dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 1. Data Dasar UPT Puskesmas Jogorogo Tahun 2018

No Nomor Kode Puskesmas : P3521030201


Nama Puskesmas : Jogorogo
Kecamatan : Jogorogo
Kabupaten : NGAWI
Propinsi : JAWA TIMUR
Tahun : 2018

1 Jenis Puskesmas (pilih) :


a. Rawat Jalan 1
b. Rawat Inap 1

6
c. rawat Inap Poned 1
2 Sumber air (PAM/ sumur/ lainnya……….) : PDAM
3 Sumber listrik (PLN/ generator/ : PLN
lainnya……….)
4 Kondisi jalan menuju Puskesmas (Aspal, : Aspal
tanah, lainnya……)

I. DATA WILAYAH
1 Luas Wilayah : 1
- dataran rendah : 70%
- dataran tinggi : 30%
2 Jumlah desa / Kelurahan : 12 desa
- Yang dapat dijangkau kendaraan roda 4 : 12 desa
- Yang dapat dijangkau kendaraan roda 2 : 12 desa
- Yang tidak dapat dijangkau kendaraan roda : 12 desa
4 dan 2

II. DATA KEPENDUDUKAN


1 Jumlah penduduk seluruhnya : 44.243 orang
Laki - laki : 22.003 jiwa
Perempuan : 22.240 jiwa
2 Jumlah Kepala Keluarga : 15.018 KK
3 Jumlah Kepala Rumah / Rumah : KS
4 Jumlah Peserta BPJS : 31.484 jiwa
- PBI : jiwa
- Non PBI : jiwa
5 Jumlah bayi ( < 1 tahun ) : 571 bayi
a. laki-laki 297
b. perempuan 274
6 Jumlah Anak balita ( 12 - 59 bulan) : 1.969 anak
a. laki-laki 997
b. perempuan 972
7 Jumlah anak usia 1 - 12 tahun : 1.969 orang
a. laki-laki 997
b. perempuan 972
8 Jumlah Anak Pra Sekolah (5 - 6 tahun ) : 1.057 anak
a. laki-laki 561
b. perempuan 496
9 Jumlah penduduk usia > 15 tahun 1.390 orang
a. laki-laki 715
b. perempuan 675
10 Jumlah Remaja ( 10 -19 tahun ] : 2.814 orang
a. laki-laki 1.418
b. perempuan 1.396
11 Jumlah Wanita Usia Subur [ 15 - 49 tahun ] : 11.608 Orang
12 Jumlah Pasangan Usia Subur : 8.530 Pasang
13 Jumlah ibu hamil : 590 Orang
14 Jumlah ibu Nifas : 590 Orang
15 Jumlah ibu Meneteki : 590 Orang
16 Jumlah Ibu Bersalin : 588 Orang
17 Jumlah pra lansia (45-59 tahun) :
a. laki-laki 4014 Orang
b. perempuan 4349 Orang

7
18 Jumlah lansia (> 60 tahun) :
a. laki-laki 1688 Orang
b. perempuan 1828 Orang

III. PENDIDIKAN
a Jumlah Sekolah : 120
1 Taman Kanak-kanak yang ada : 33 Buah
2 SD / MI yang ada : 33 Buah
a. SD yang ada 28
b. MI yang ada 5
3 SLTP / MTs yang ada : 9 Buah
a. SLTP yang ada : 5
b. MTs yang ada : 4
4 SMU / MA yang ada : 3 Buah
a. SMU yang ada : 2
b. MA yang ada : 1
5 Jumlah Ponpes yang ada : 2 Buah
b Jumlah murid yang ada : L/P
1 SD / MI : 3.951 Murid
- kelas 1 : 727 murid
a. laki-laki 391
b. perempuan 336
- kelas 2 : 680 Murid
a. laki-laki 330
b. perempuan 350
- kelas 3 : 625 Murid
a. laki-laki 305
b. perempuan 320
- kelas 4 : 639 Murid
a. laki-laki 327
b. perempuan 312
- kelas 5 : 622 Murid
a. laki-laki 323
b. perempuan 299
- kelas 6 : 658 Murid
a. laki-laki 376
b. perempuan 282
2 SLTP / MTs : 1.239 Murid
- kelas 7 : 0 Murid
a. laki-laki
b. perempuan
- kelas 8 : 615 Murid
a. laki-laki 258
b. perempuan 357
- kelas 9 : 624 Murid
a. laki-laki 270
b. perempuan 354
3 SMU / MA : 402 Murid
- kelas 10 : 0 Murid
a. laki-laki
b. perempuan
- kelas 11 : 201 Murid
a. laki-laki 100

8
b. perempuan 101
- kelas 12 : 201 Murid
a. laki-laki 100
b. perempuan 101

B. DATA KHUSUS

I. DERAJAT KESEHATAN
1 Jumlah Kematian Ibu : 1 Orang

2 Jumlah kematian bayi : 4 Bayi

III. SARANA KESEHATAN


Sarana Kesehatan :
1 Puskesmas Pembantu : 3 Buah
2 Polindes : 8 Buah
3 Praktek Dokter Swasta : 1 Buah
4 Praktek Bidan Swasta : 4 Buah
5 Apotek : 5 Buah

Sarana Transportasi
1 Ambulan : 1 Buah
2 Puskesmas Keliling (Pusling) : 1 Buah
3 Roda 2 : 16 Buah

IV. PERAN SERTA MASYARAKAT


1 Jumlah Dukun Bayi : Orang

2 Jumlah Kader Kesehatan : :

- kader posyandu : 322 Orang

a. laki-laki 1
b. perempuan 321
- kader peer konselor : 53 Orang

a. laki-laki 15
b. perempuan 38
3 Jumlah kader Tiwisada : 330 Orang

a. laki-laki 165
b. perempuan 165
4 Jumlah Guru UKS : 33 Orang

a. laki-laki 17
b. perempuan 16
5 Jumlah Anggota Saka Bhakti Husada : Orang

a. laki-laki
b. perempuan
6 Jumlah Kader Usila : 33 Orang

a. laki-laki
b. perempuan 33

9
7 Jumlah kelompok Usia lanjut : 33

8 Jumlah Posyandu : 63 Buah


- strata pratama : 1 Buah
- strata madya : 10 Buah
- strata purnama : 48 buah
- strata mandiri : 4 Buah
- strata purnama mandiri : Buah
9 Jumlah Taman Posyandu : 23 Buah
- Optimal : 21 Buah
- Belum Optimal : 2 Buah
10 Jumlah Poskesdes : 9 Buah
11 Jumlah Posbindu PTM : 6 Buah
12 Jumlah Pos Yandu lansia : 33 Buah
13 Jumlah Desa Siaga Aktif : 12 Buah
14 Jumlah Pos UKK : 1 Buah
15 Jumlah TTK (Tempat Kerja ) : 18 Buah
16 Jumlah desa P4K : 12 Desa

V. PROGRAM KESEHATAN
a. KIA
1 Jumlah ibu hamil Resiko Tinggi ditemukan : 118 Orang
2 Jumlah bayi resiko tinggi : 85,65 Orang
3 Jumlah bumil dengan Hb < 11 g % : 2 Orang
4 Jumlah bumil dengan LILA < 23,5 Cm : 19 Orang

b. Kesehatan Reproduksi (KB, remaja dan


lansia)
1 Kader peer konselor/kader kesehatan remaja : 40 Orang
2 Jumlah kader posyandu lansia : 100 Orang
3 Jumlah posyandu lansia 22 Buah
a. strata pratama : 22 Buah
b. strata madya : Buah
c. strata purnama : Buah
d. strata mandiri : Buah
4 Jumlah kelompok senam lansia : 3
5 Jumlah bumil yng mendapat konseling PPIA : 590 Orang
6 Jumlah bumil yg melaksanakan pemeriksaan : 590 Orang
HIV
7 Jumlah bumil yang positif HIV : 1 Orang
c. Perbaikan Gizi
1 Jumlah balita yang ada ( S ) : 2.455 Balita
2 Jumlah Balita yang punya KMS ( K ) : 2.455 Balita
3 Jumlah Balita ditimbang ( D ) : 1.830 Balita
4 Balita yang naik Berat Badannya ( N ) : 806 Balita
5 Jumlah bayi dengan ASI Eksklusif : 20 Bayi
6 Jumlah bayi dan balita Bawah Garis Merah 13 Balita
(BGM)
7 Jumlah Balita Gizi Buruk Ditemukan : 13 Balita
d. Imunisasi & Surveilans Epid
1 Penyakit Tidak Menular (PTM) : Orang
e. Matra dan Bencana
1 Jumlah Hari rawat Pasien dalam 1 tahun : 1.515 Hari

10
2 Jumlah tempat tidur : 6 TT
3 Jumlah pasien Rawat Inap dalam 1 tahun : 505 Orang
f. P2P
1 Kasus diare yang yang ditemukan (semua : 247 Orang
umur)
2 Jumlah kasus DBD : 21 Orang

3 Jumlah desa endemis DBD : 6 Desa

4 Jumlah penderita kusta terdaftar : 1 Orang

Jumlah penderita kusta diobati : 1 Orang

5 Jumlah kasus HIV / AIDS : Orang


g. Penyehatan Lingkungan
1 Jumlah TPA yang ada : 1 Buah
2 Jumlah TPA yang diperiksa : 1 Buah
3 Jumlah TPA yang memenuhi syarat : Buah
4 Jumlah TPS yang ada : 1 Buah
5 Jumlah TPS yang diperiksa : 1 Buah
6 Jumlah TPS yang memenuhi syarat : Buah
7 Jumlah TTU yang ada : 81 Buah
8 Jumlah TTU yang diperiksa : 81 Buah
9 Jumlah TTU yang memenuhi syarat : 71 Buah
10 Jumlah Institusi yang ada : 21 Buah
11 Jumlah Institusi yang diperiksa : 12 Buah
12 Jumlah Institusi yang memenuhi syarat : 12 Buah
13 Jumlah TP2 yang ada : 4 Buah
14 Jumlah TP2 yang diperiksa : 4 Buah
15 Jumlah TP2 yang memenuhi syarat : 2 Buah
16 Jumlah TPM yang ada : 26 Buah
17 Jumlah TPM yang diperiksa : 26 Buah
18 Jumlah TPM yang laik sehat : 21 Buah
19 Jumlah penjamah makanan yang ada : 52 Buah
20 Jumlah rumah yang ada : 10419 Buah
21 Jumlah rumah yang diperiksa : 240 Buah
22 Jumlah rumah diperiksa yang memenuhi : 175 Buah
syarat
23 Jumlah Jamban Keluarga yang ada : 8080 Buah
24 Jumlah Jamban Keluarga yang diperiksa : 240 Buah
25 Jumlah Jamban diperiksa yang memenuhi : 179 Buah
syarat
26 Jumlah Sarana pembuangan air limbah : 3376 Buah
(SPAL) yang ada
27 Jumlah Sarana pembuangan air limbah : 240 buah
(SPAL) yang diperiksa
28 Jumlah Sarana pembuangan air limbah : 167 Buah
(SPAL) diperiksa yang memenuhi syarat
29 Jumlah Sarana Air Bersih (SAB) yang ada : 10119 Buah
30 Jumlah Sarana Air Bersih (SAB) yang : 120 Buah
diperiksa
31 Jumlah Sarana Air Bersih (SAB) yang : 184 Buah
diperiksa yang memenuhi syarat

11
32 Jumlah Tempat sampah Rumah Tangga yang : 4462 Buah
ada
33 Jumlah Tempat sampah Rumah Tangga yang : 240 Buah
diperiksa
34 Jumlah Tempat sampah Rumah Tangga : 184 Buah
diperiksa yang memenuhi syarat
35 Jumlah Desa / Kelurahan yang ada : 12 Desa
36 Jumlah Desa / Kelurahan yang sudah ODF : 2 Desa
37 Jumlah Fasilitator pemicu yang ada : 5 Orang
38 Jumlah Kunjungan Klinik sanitasi : 137
39 Jumlah pasien Klinik sanitasi yang mendapat : 24 Pasien
intervensi
40 Jumlah Desa yang memiliki SK Forum Desa : 12 Desa
Sehat
41 Jumlah Desa yang memiliki Forum Desa : 4 Desa
Sehat Aktif
42 Jumlah Desa yang program-program : Desa
kesehatannya berjalan dengan baik
sebutkan .......... 4
43 Jumlah Desa yang 3 tatanan Kab. Sehat-nya : 1 Desa
(cth. Tatanan Sehat Mandiri, Permukiman
Sehat, Ketahanan Pangan dan Gizi) berjalan
dengn baik
sebutkan ..........
h. Data Kunjungan Pasien
1 a. Jumlah Kunjungan rawat jalan : 13.347 Orang

b. Jumlah Kunjungan rawat inap : 443 Kasus

c. Jumlah Kunjungan rawat rujukan : 1.801 Kasus

2 Jumlah Kunjungan Kasus Penyakit berbasis


lingkungan :
a. Diare : 367 Kasus

b. DHF : 21 Kasus

c. TB Paru : 24 Kasus

d. Kusta : 1 Kasus

i Data Morbiditas Kasus


Jumlah 10 penyakit terbesar
1) ISPA bagian atas, tidak ditentukan : 29
2) Myalgia : 27
3) Gastritis dan Duodenitis : 19
4) Skzifrenia : 15
5) Penyakit Darah Tinggi Primer : 17
6) Non Insulin Diabetes Meilitus : 11
7) Kardivaskular : 10
8) Hipertensi : 9
9) Gagal Jantung : 9
10) Demam yang tidak diketahui penyebabnya : 7

12
Sumber :Profil UPT Puskesmas JogorogoTahun 2018

Tabel 2. Data Kependudukan Kecamatan Jogorogo

NAMA DESA L P JUMLAH JUMLAH KK


UMBULREJO 403 429 832 286
KLETEKAN 1.630 1.652 3.282 1.115
JATEN 1.678 1.706 3.384 1.166
GIRIMULYO 1.493 1.439 2.932 954
NGRAYUDAN 2.365 2.390 4.755 1.628
TALANG 575 575 1.150 382
MACANAN 3.444 3.439 6.883 2.238
BRUBUH 904 927 1.831 641
JOGOROGO 3.982 4.105 8.087 2.754
DAWUNG 1.926 1.944 3.870 1.395
TANJUNGSARI 2.103 2.167 4.270 1.452
SOCO 1.500 1.467 2.967 1.007
JUMLAH 22.003 22.240 44.243 15.018
Sumber :Dispenduk Capil Kabupaten Ngawi Tahun 2018

Tabel 3. Data Kepesertaan BPJS

No Keterangan Jumlah (Jiwa)


1. BPJS Tahun 2014 24.595
2. BPJS Tahun 2015 24.815
3. BPJS Tahun 2016 28.367
a. PBI 25.866
b. Non PBI 2.501
4. BPJS Tahun 2017 28.780
5. BPJS tahun 2018 31.484
Sumber :Dinas Kesehatan Kabupaten Ngawi Tahun 2018

Tabel 4.Jumlah sarana Pelayanan Kesehatan


No. Nama Sarana Jumlah
1 Puskesmas Induk 1
2 Puskesmas Pembantu 3
3 Polindes 8
4 UGD 2
5 Pra Poned 1
6 Poli Paru 1

13
7 Pojok Gizi 1
8 Apotik 1
9 BP 1
10 BKIA 1
11 Poli Imunisasi 1
12 Poli Gigi 1
13 Pojok Sanitasi 1
14 Laboratorium 1
15 Posyandu 62
16 Mobil Ambulans 2
Sumber: Data Sarana UPT Puskesmas Jogorogo Tahun 2018

3.4 GAMBARAN PRODUK JASA


Sebagai suatu unit pelayanan kesehatan di bawah naungan DinasKesehatan Kabupaten
Ngawi serta sesuai dengan tupoksi dari Puskesmas, dimana UPT Puskesmas Jogorogo
mengemban tugas sebagai pelayanan umumkepada masyarakat yang tercermin dalam kegiatan
Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) yang bersifat preventif dan pelayanan khusus berupa
kegiatan Upaya Kesehatan Perorangan (UKP) yang bersifat kuratif. Kegiatan yang dilaksanakan
yaitu :

1. Program Penyelenggaraan Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM)


a. Kesehatan Ibu dan Anak
b. Kesehatan Lingkungan
c. Pemberantasan Penyakit Menular (TB, HIV/AIDS, Kusta, Demam berdarah dll)
d. Pemberantasan Penyakit Tidak Menular (Posbindu dan Prolanis)
e. Promosi Kesehatan
f. Gizi Masyarakat
g. Usaha Kesehatan Sekolah dan Usaha Kesehatan Gigi Sekolah
h. Kesehatan Usia Lanjut
i. Kesehatan Jiwa
j. Kesehatan Remaja
k. Usaha Kesehatan Kerja

2. Program Penyelenggaraan Upaya Kesehatan Perorangan (UKP)


a. Pelayanan Rawat Jalan
1) Pelayanan Pengobatan Umum
2) Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut
3) Pelayanan KIA/KB

14
4) Pelayanan Imunisasi
5) Pelayanan Kesehatan Paru
b. Pelayanan UGD : Terdiri dari 2 tempat tidur observasi
c. Pelayanan Rawat Inap: Pelayanan Rawat Inap UPT Puskesmas Jogorogo terdiri
dari 11 tempat tidur.
d. Pelayanan Persalinan: Terdiri dari tiga tempat tidur.
e. Pojok Sanitasi
f. Pojok Gizi

3. Program Penyelenggaraan Administrasi


a. Indeks Kepuasan Masyarakat
b. Administrasi Penggajian
c. Penyelenggaraan kebutuhan rutin administrasi umum puskesmas.

4. Program Penunjang
a. Pelayanan Ambulance 24 Jam.
b. Rekam Medik.

15
BAB IV
HASIL PENCAPAIAN KINERJA
UPT PUSKESMAS JOGOROGO TAHUN 2018

4.1. TABEL 1. PENILAIAN KINERJA UPT PUSKESMAS JOGOROGO

% Cakupan
Target
Tahun
No Upaya Kesehatan Kegiatan Rata2 Rata2
2018 (T)
Variabel Program
dalam %

1 2 3 4 11 12
2.1.UKM ESSENSIAL
2.1.1. Upaya Promosi Kesehatan 72,3%
2.1.1.1.Tatanan Sehat 37,00%

1.Rumah Tangga Sehat


yang memenuhi 10 59%
indikator PHBS

2. Institusi Pendidikan
yang memenuhi 7-8
69%
indikator PHBS
(klasifikasi IV)

3.Institusi Kesehatan
yang memenuhi 6
100%
indikator PHBS
(klasifikasi IV)

4. TTU yang memenuhi


6 indikator PHBS 64%
(klasifikasi IV)

16
5.Tempat Kerja yang
memenuhi 8-9/ 7-8
indikator PHBS Tempat- 49%
Tempat Kerja (klasifikasi
IV)

6.Pondok Pesantren yang


memenuhi 16-18
indikator PHBS Pondok 29%
Pesantren (Klasifikasi
IV)

2.1.1.2.Intervensi/ Penyuluhan 59,72%


1.Kegiatan intervensi
pada Kelompok Rumah 100%
Tangga

2. Kegiatan intervensi
100%
pada Institusi Pendidikan

3. Kegiatan intervensi
100%
pada Institusi Kesehatan

4. Kegiatan intervensi
100%
pada TTU
5. Kegiatan intervensi
100%
pada Tempat Kerja

6.Kegiatan intervensi
100%
pada Pondok Pesantren

2.1.1.3.Pengembangan UKBM 57,32%


1. Posyandu PURI (
Purnama Mandiri ) 72%
2.Poskesdes beroperasi
dengan strata Madya, 97%
Purnama dan Mandiri

2.1.1.4. Penyuluhan NAPZA (


Narkotika Psikotropika dan 125,00%
Zat Adiktif)
1. Penyuluhan Napza 24%

2.1.1.5 Pengembangan Desa


67,70%
Siaga Aktif
1.Desa Siaga Aktif 97%
2.Desa Siaga Aktif
PURI ( Purnama Mandiri 13%
)
3.Pembinaan Desa Siaga 100%

17
2.1.1.6. Promosi Kesehatan 106,55%
1.Promosi kesehatan
untuk program prioritas
di dalam gedung
100%
Puskesmas dan
jaringannya (Sasaran
masyarakat )
2..Promosi kesehatan
untuk program prioritas
melalui pemberdayan
100%
masyarakat di bidang
kesehatan ( kegiatan di
luar gedung Puskesmas)

2.1.1.7 Program
52,63%
Pengembangan
1. Pembinaan tingkat
perkembangan 95%
Poskestren
2..Poskestren Aktif 29%
3. Pembinaan tingkat
perkembangan Pos UKK

95%

4. Pembinaan tingkat
perkembangan Posbindu
PTM 95%

2.1.2. Upaya Kesehatan Lingkungan 90,15%


2.1.2.1.Penyehatan Air 91,29%

1.Pengawasan Sarana
15%
Air Bersih ( SAB )

2.SAB yang memenuhi


84%
syarat kesehatan
3.Rumah Tangga yang
memiliki akses terhadap 86%
SAB

2.1.2.2.Penyehatan Makanan
99,08%
dan Minuman
1.Pembinaan Tempat
Pengelolaan Makanan ( 55%
TPM )

18
2.TPM yang memenuhi
40%
syarat kesehatan

2.1.2.3.Penyehatan
Perumahan dan Sanitasi 90,17%
Dasar
1..Pembinaan sanitasi
30%
perumahan

2.Rumah yang
memenuhi syarat 73%
kesehatan

2.1.2.4.Pembinaan Tempat-
110,12%
Tempat Umum ( TTU )
1.Pembinaan sarana TTU 87,5%
2.TTU yang memenuhi
61%
syarat kesehatan

2.1.2.5.Yankesling (Klinik
67,11%
Sanitasi)
1.Konseling Sanitasi 10%
2. Inspeksi Sanitasi PBL 40%
3.Intervensi terhadap
40%
pasien PBL yang di IS

2.1.2.6. Sanitasi Total Berbasis


Masyarakat ( STBM ) = 83,15%
Pemberdayaan Masyarakat
1.Rumah Tangga
memiliki Akses terhadap 85%
jamban sehat
2.Desa/kelurahan yang
60%
sudah ODF
3.Jamban Sehat 65%

4.Pelaksanaan Kegiatan
75%
STBM di Puskesmas

Upaya Pelayanan Kesehatan


2.1.3 Ibu , Anak dan Keluarga 90,43%
Berencana
2.1.3.1.Kesehatan Ibu 102,93%
1.Pelayanan kesehatan
untuk ibu hamil (K1)

100%

19
2.Pelayanan kesehatan
100%
untuk ibu hamil (K4)
3.Pelayanan Persalinan
oleh tenaga kesehatan 100%
(Pn)
4.Pelayanan Persalinan
oleh tenaga kesehatan di 100%
fasilitas kesehatan
5.Pelayanan Nifas oleh
97%
tenaga kesehatan (KF)
6.Penanganan
komplikasi kebidanan 80%
(PK)

2.1.3.2. Kesehatan Bayi 89,50%


1.Pelayanan Kesehatan
100%
neonatus pertama ( KN1)
2.Pelayanan Kesehatan
Neonatus 0 - 28 hari (KN 100%
lengkap)

3.Penanganan
80%
komplikasi neonatus

4.Pelayanan kesehatan
97%
bayi 29 hari - 11 bulan

2.1.3.3. Kesehatan Anak Balita


107,28%
dan Anak Prasekolah
1. Pelayanan kesehatan
anak balita (12 - 59 85%
bulan)
2. Pelayanan kesehatan
100%
balita (0 - 59 bulan)
3.Pelayanan kesehatan
Anak pra sekolah (60 - 81%
72 bulan)

2.1.3.4. Kesehatan Anak Usia


90,58%
Sekolah dan Remaja
1. Sekolah setingkat
SD/MI/SDLB yang
melaksanakan 100%
pemeriksaan penjaringan
kesehatan
2. Sekolah setingkat
SMP/MTs/SMPLB yang
melaksanakan 100%
pemeriksaan penjaringan
kesehatan

20
3. Sekolah setingkat
SMA/MA/SMK/SMALB
yang melaksanakan 92,5%
pemeriksaan penjaringan
kesehatan
4.Pelayanan Kesehatan
pada Usia Pendidikan
100%
Dasar kelas I setingkat
SD/MI/SDLB
5.Pelayanan Kesehatan
pada Usia Pendidikan
100%
Dasar kelas VII setingkat
SMP/MTs/SMPLB
6.Setiap anak pada usia
pendidikan dasar
100%
mendapatkan skrining
kesehatan sesuai standar
7. Murid kelas X
setingkat
SMA/MA/SMK/SMALB 92,5%
yang diperiksa
penjaringan kesehatan
8. Pelayanan kesehatan
68%
remaja

2.1.3.5. Pelayanan Keluarga


61,87%
Berencana (KB)

1.KB aktif
(Contraceptive 70%
Prevalence Rate/ CPR)

2. Peserta KB baru 10%

21
3. Akseptor KB Drop
< 3,5%
Out

4. Peserta KB mengalami
< 3,5%
komplikasi
5. Peserta KB mengalami
< 12,5%
efek samping
6. PUS dengan 4 T ber
80%
KB

7. KB pasca persalinan 60%

8. Ibu hamil yang


95%
diperiksa HIV

2.1.4. Upaya Pelayanan Gizi 101,06%


2.1.4.1.Pelayanan Gizi
108,93%
Masyarakat
1. Pemberian kapsul
vitamin A dosis tinggi
85%
pada bayi umur 6-11
bulan
2. Pemberian kapsul
vitamin A dosis tinggi
pada balita umur 12-59 85%
bulan 2 (dua) kali
setahun
3. Pemberian 90 tablet
95%
Besi pada ibu hamil
4.Pemberian Tablet
Tambah Darah pada 25%
Remaja Putri

2.1.4.2. Penanggulangan
114,22%
Gangguan Gizi
1.Pemberian PMT-P
85%
pada balita kurus
2. Ibu Hamil KEK yang
mendapat PMT- 80%
Pemulihan

22
3..Balita gizi buruk
mendapat perawatan
sesuai standar 100%
tatalaksana gizi buruk

2.1.4.3. Pemantauan Status


80,04%
Gizi
1.Penimbangan balita
80%
D/S

2.Balita naik berat


60%
badannya (N/D)

3.Balita Bawah Garis


< 1,8%
Merah (BGM)
4.Rumah Tangga
mengkonsumsi garam 90%
beryodium
5.Ibu Hamil Kurang
Energi Kronis (KEK) < 19,7%
6. Bayi usia 6 (enam )
bulan mendapat ASI 21,1
Eksklusif %
7. Bayi yang baru lahir
mendapat IMD (Inisiasi 21,1
Menyusu Dini ) %
8 Balita pendek 21,1
(Stunting ) %

Upaya Pencegahan dan


2.1.5. 69,59%
Pengendalian Penyakit
2.1.5.1. Diare 36,45%

1.Pelayanan Diare Balita 100%

2. Penggunaan oralit
pada balita diare 100%

3. Penggunaan Zinc
pada balita diare
100%

4. Pelaksanaan kegiatan
Layanan Rehidrasi Oral
Aktif (LROA) 100%

2.1.5.2. ISPA ( Infeksi Saluran


46,88%
Pernapasan Atas)

23
Pemuan penderita
85%
Pneumonia balita

2.1.5.3.Kusta 37,50%

1. Pemeriksaan kontak
> 80%
dari kasus Kusta baru
2. Kasus Kusta yang
dilakukan PFS secara > 95%
rutin
3. RFT penderita Kusta > 90%
4. Penderita baru pasca
pengobatan dengan score
> 97%
kecacatannya tidak
bertambah atau tetap
5. Kasus defaulter Kusta < 5%
6. Proporsi tenaga
kesehatan Kusta > 95%
tersosialisasi
7. Kader kesehatan Kusta
tersosialisasi > 95%
8. SD/ MI telah
dilakukan screening 100%
Kusta

2.1.5.4.Tuberculosis Bacillus
96,83%
(TB) Paru
1.Semua kasus TB yang
ditemukan dan diobati
100%

2.Penemuan terduga
kasus TB
100%

3.Angka Keberhasilan
pengobatan semua kasus 90%
TB ( Success Rate/SR)

2.1.5.5.Pencegahan dan
Penanggulangan PMS dan 94,71%
HIV/AIDS

24
1.Anak sekolah (SMP
dan SMA/sederajat) yang
100%
sudah dijangkau
penyuluhan HIV/AIDS
2. Orang yang beresiko
terinfeksi HIV
mendapatkan 100%
pemeriksaan HIV

2.1.5.6. Demam Berdarah


90,06%
Dengue (DBD)

1. Angka Bebas Jentik


> 95%
(ABJ)

2. Penderita DBD
100%
ditangani
3.PE kasus DBD 100%

2.1.5.7. Malaria 100,00%


1.Penderita Malaria yang
dilakukan pemeriksaan 100%
SD
2.Penderita positif
Malaria yang diobati 100%
sesuai standar (ACT)
3.Penderita positif
Malaria yang di follow 100%
up

2.1.5.8. Pencegahan dan


0,00%
Penanggulangan Rabies
1.Cuci luka terhadap
100%
kasus gigitan HPR
2.Vaksinasi terhadap
kasus gigitan HPR yang 100%
berindikasi

2.1.5.9. Pelayanan Imunisasi 91,89%


1.IDL (Imunisasi Dasar
95%
Lengkap)
2. UCI desa 95%
3.Imunisasi Lanjutan
Baduta ( usia 18 sd 24 80%
bulan)
4. Imunisasi DT pada
anak kelas 1 SD 98%

25
5. Imunisasi Campak
pada anak kelas 1 SD 98%
6. Imunisasi TT pada
anak SD kelas 2 dan 3 98%
7. Imunisasi TT5 pada
WUS (15-49 th) 85%
8.Imunisasi TT2 plus
bumil (15-49 th) 85%
9. Pemantauan suhu
lemari es vaksin 100%
10. Ketersediaan catatan
stok vaksin 100%
11. Laporan KIPI Zero
reporting / KIPI Non 90%
serius

2.1.5.10.Pengamatan Penyakit
103,13%
(Surveillance Epidemiology)
1. Laporan STP yang
≥ 80%
tepat waktu
2.Kelengkapan laporan
≥ 90%
STP

3.Laporan C1 tepat
≥ 80%
waktu

4.Kelengkapan laporan
≥ 90%
C1

5.Laporan W2
(mingguan) yang tepat ≥ 80%
waktu

6.Kelengkapan laporan
≥ 90%
W2 (mingguan)

7.Grafik Trend
Mingguan Penyakit 100%
Potensial Wabah
8.Desa/ Kelurahan yang
mengalami KLB
ditanggulangi dalam 100%
waktu kurang dari 24
(dua puluh empat) jam

2.1.5.11.Pencegahan dan
Pengendalian Penyakit Tidak 68,06%
Menular

26
1. Desa/ Kelurahan yang
melaksanakan kegiatan 40%
Posbindu PTM
2.Sekolah yang ada di
wilayah Puskesmas 50%
melaksanakan KTR
3. Setiap warga negara
Indonesia usia 15 - 59
tahun mendapatkan 100%
skrining kesehatan sesuai
standar

TABEL 2. STANDAR PELAYANAN MINIMAL UPT PUSKESMAS JOGOROGO TAHUN 2018

Target
Tahun
2018 TERCAPAI
NO JENIS PELAYANAN DASAR TARGET CAKUPAN
(T) (%)
dalam
%

1 Pelayanan Kesehatan Ibu hamil 89% 568 655 115

2 Pelayanan Kesehatan Ibu bersalin 89% 542 643 119

3 Pelayanan Kesehatan bayi baru lahir 89% 532 641 120

4 Pelayanan Kesehatan balita 84% 2087 2138 102


Pelayanan Kesehatan Usia
5 pendidikan 100% 632 632 100
Pelayanan Kesehatan Usia
6 Produktif 69% 27193 3451 13

7 Pelayanan Kesehatan Usia lanjut 56% 6276 3403 54


Pelayanan Kesehatan Penderita
8 Hipertensi 40% 8660 933 11
Pelayanan Kesehatan Pendeita
9 Diabetus Melitus 40% 909 845 93
Upaya Kesehatan jiwa pada orang
10 dengan Gangguan jiwa berat 40% 33 33 100
Pelayanan Kesehatan Orang dengan
11 TB 90% 44 31 70
Pelayanan kesehatan Orang dengan
12 resiko Terinfeksi HIV 100% 15 12 80

Berdasarkan Tabel 2. Standart Pelayanan Minimal UPT Puskesmas Jogorogo Tahun 2018
Indikator Standar Pelayanan Minimal yang pencapaiannya kurang dari target adalah :
1. Pelayanan Kesehatan Usia Produktif
Pelayanan Kesehatan Usia Produktif capaiannya 13% dari target 69%.
2. Pelayanan Kesehatan Usia Lanjut

27
Pelayanan Kesehatan Usia Lanjut capaiannya 54% dari target 56%.
3. Pelayanan Kesehatan Penderita Hipertensi
Pelayanan Kesehatan Usia lanjut capaiannya 11% dari target 40%.

28
4.3 TABEL 3. REKAPITULASI NILAI, ANALISA , HAMBATAN DAN RENCANA TINDAK LANJUT PENILAIAN KINERJA
PUSKESMAS TAHUN 2018

Puskesmas : JOGOROGO
Kabupaten / Kota : NGAWI

Upaya Kesehatan dan Rata2 Rata2 Interpretasi


NO Analisa Hambatan/Permasalahan Rencana Tindak Lanjut
Program Program Upaya Rata2
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
ada beberapa program yg belum Kesadaran terhadap pola hidup penyuluhan terhadap masyarakat
I UKM Esensial 84,70% CUKUP mencapai target sehat kurang sehingga masih tentang dampak buruk merokok
banyak keluarga yang merokok
masih banyaknya jajanan anak - pembinaan jajanan sehat untuk
sekolah yang kurang sehat kantin sehat,
yang di jual dikantin, - sosialisasi PERDA tentang
1. Promosi Kesehatan 72,27%
masih banyak guru yang Larangan merokok di
merokok di lingkungan lingkungan sekolah
sekolahan
2. Kesehatan Lingkungan 90,15%
3. KIA 90,43%
4. Gizi 101,06%
kurang pengetahuan kerjasama dengan kader
5. P2 masyarakat ttg gejala kusta posyandu untuk sosialiasi kusta
69,59%

ada beberapa program yg belum


II UKM Pengembangan 89,14% CUKUP mencapai target
petugas kurang aktif
petugas lebih aktif dalam home
1. Perkesmas 62,76% melakukan home care dan
care
rangkap jabatan
2. Upaya Kesehatan Jiwa 115,00%

29
3. Upaya Kesehatan Gigi
141,61%
Masyarakat
Upaya Kesehatan dan Rata2 Rata2 Interpretasi
NO Analisa Hambatan/Permasalahan Rencana Tindak Lanjut
Program Program Upaya Rata2
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
kurang pendanaan dan perlu usulan pembentukan asman
4. Upaya Kesehatan adanya kerjasama lintas sektor Toga dgn dana BOK,kerja sama
52,06% dari desa
Tradisional lintas sektor desa, mengiatkan
sosialisasi asman desa
5. Upaya Kesehatan
101,95%
Olahraga
6. Upaya Kesehatan
87,92%
Indera
Keluarga tidak mau mengantar Penyuluhan tentang pentingnya
7. Upaya Kesehatan Lansia, tempat posyandu jauh Posyandu,kerja sama dengan
22,91%
Lansia perangkat desa dan Kader
8. Upaya Kesehatan Kerja 105,56%
9. Upaya Kesehatan
112,50%
Matra

ada beberapa program yg belum


III UKP 86,83% CUKUP mencapai target
1. Rawat jalan 79,63%
2. Pelayanan gawat
93,98%
darurat
3. Pelayanan
111,95%
Kefarmasian
4. Pelayanan
110,00%
Laboratorium

30
Nilai Bor lebih tinggi dari koordinasi dgn promkes,dan
standar, beban kerja petugas penambahan tenaga
5. Rawat inap 38,56%
tinggi,kepuasan pasien
berkurang

ada beberapa program yg belum


IV Manajemen Puskesmas BAIK mencapai target
11,21
1. Manajemen Umum
8,29
Upaya Kesehatan dan Rata2 Rata2 Interpretasi
NO Analisa Hambatan/Permasalahan Rencana Tindak Lanjut
Program Program Upaya Rata2
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
Dilakukan, ada dokumen perlu sosialisasi dan komitmen
Kerangka acuan SMD, rencana bersama antara petugas dan
2. Manajemen kegiatan, tidak ada analisis Masyarakat dalam melakukan
Pemberdayaan masalah/kebutuhan SMD.
5,50
Masyarakat masyarakat, rencana tindak
lanjut dan tindak lanjut serta
evaluasi
3. Manajemen Peralatan
7,00
4. Manajemen Sarana
Prasarana 7,00
5. Manajemen Keuangan
10,00
Data lengkap,analisa sebagian
melengkapi data kepegawaian
6. Manajemen Sumber ada , rencana tindak lanjut,
dan menganalisa,menindak
Daya Manusia 52,75 tindak lanjut dan evaluasi
lanjuti serta mengevaluasi
belum ada
7. Manajemen Pelayanan
Kefarmasian 9,04

31
8. Manajemen Data dan
Informasi 7,00
9. Manajemen Program
UKM esensial 7,00
10. Manajemen Program
UKM Pengembangan 7,00
11. Manajemen Program
UKP 7,00
12. Manajemen Mutu
7,00

Upaya Kesehatan dan Rata2 Rata2 Interpretasi


NO Analisa Hambatan/Permasalahan Rencana Tindak Lanjut
Program Program Upaya Rata2
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
ada beberapa program yg belum
V Mutu 86,20% CUKUP mencapai target
1. Survei Kepuasan
100,00%
Masyarakat
2. Survei Kepuasan
94,09%
Pasien
R. Laborat pemeriksaan TB
3. Pengelolaan Pengajuan pengadaan/rehab
50,00% msh jadi satu dg pemeriksaan
Pengaduan pelanggan R.Lab
lain
4. Sasaran Keselamatan
86,25%
pasien
5. PPI 100,67%

Interpretasi rata2 program


: Interpretasi rata2 manajemen :
1. Baik bila nilai rata-rata > 91% 1. Baik bila nilai rata-rata > 8,5

32
2. Cukup bila nilai rata- 81 - 90
2. Cukup bila nilai rata-rata
rata % 5,5 - 8,4
3. Rendah bila nilai rata-
3. Rendah bila nilai rata-rata
rata < 80% <5,5

33
BAB V
RENCANA USULAN KEGIATAN
UPT PUSKESMAS JOGOROGO
TAHUN 2020

UPT Puskesmas Jogorogo mengusulkan rincian kegiatan mencakup dua anggaran yaitu ; Dana
BOK dan Dana BLUD Tahun 2020.
1. Penggunaan Dana BOK di Puskesmas Tahun 2020 sebesar Rp. 824.600.000 meliputi :
a. Analisa Kebutuhan Masyarakat Jogorogo dari hasil SMD, MMD, UPM, survey kepuasan
dan kebutuhan Tahun 2018.
b. Analisa Kebutuhan Program dari hasil Penilaian Kinerja Puskesmas Tahun 2018.
c. Penyelenggaraan kegiatan Program Indonesia Sehatdengan Pendekatan Keluarga (PIS-
PK).
d. Penyelenggaraan Upaya Kesehatan Masyarakat essensial dan pengembangan baik di
dalam gedung maupun di luar gedung (UKK, Gizi, KIA, Kesling, Promkes, Desa Siaga
Aktif, P2P,Posyandu, Posbindu, Poskestren, UKS, UKGMD, Jiwa, Mata, kesehatan olah
raga)
e. Penyelenggaraan fungsi manajemen puskesmas meliputi perencanaan (P1), Penggerakan
pelaksanaan (P2), Pengawasan, Pengendalian (P3).
2 Penggunaan Dana BLUD di Puskesmas Tahun 2020 sebesar Rp. 3.305.238.000 meliputi :
a. Penyelenggaraan Upaya Kesehatan Perorangan meliputi :
- Pelayanan rawat inap
- Pelayanan rawat jalan
- Kefarmasian
- Laboratorium
- Belanja Rutin Puskesmas
- Pertemuan Tingkat Puskesmas

34
BAB VI
PENUTUP

Rencana Usulan Kegiatan Tahun 2020 UPT Puskesmas Jogorogo dapat diselesaikan
dengan baik. Semoga Rencana Usulan Kegiatan Tahun 2020 ini dapat digunakan sebagai bahan
untuk perencanaan di tahun yang akan datang, untuk melihat program apa saja yang belum
mencapai target, berapa persen dana yang dapat terealisasikan dalam penyelenggaraan program
dan pelayanan.
Rencana Usulan Kegiatan Tahun 2020 digunakan untuk perbaikan mutu dan perbaikan
kinerja program dan kinerja pelayanan agar masyarakat Kecamatan Jogorogo dapat mencapai
derajat kesehatan yang optimal.

35
36

Anda mungkin juga menyukai