Anda di halaman 1dari 4

AYO GALAKKAN KAWASAN TANPA

ROKOK (KTR)
Mulai hari ini
Oleh : Tim PromKes UPT Puskesmas Jogorogo 2018

Rokok adalah salah satu produk tembakau yang dimaksudkan untuk dibakar dan dihisap
dan/atau dihirup asapnya, termasuk rokok kretek, rokok putih, cerutu atau bentuk lainnya yang
dihasilkan dari tanaman nicotiana tabacum, nicotiana rustica, dan spesies lainnya atau
sintetisnya yang asapnya mengandung nikotin dan tar, dengan dengan atau tanpa bahan
tambahan.

Merokok adalah kegiatan membakar dan/atau mengisap, menghembuskan rokok.

Kawasan Tanpa Rokok (KTR) adalah ruangan atau area yang dinyatakan dilarang
untuk kegiatan merokok atau kegiatan memproduksi, menjual, mengiklankan, dan/atau
mempromosikan Produk tembakau.

Bupati Ngawi mengeluarkan Peraturan Daerah Kabupaten Ngawi Nomor 10 tahun 2015
tentang Kawasan Tanpa Rokok di dalam pasal 20 ayat 1 : yang berbunyi “ Setiap orang yang
melanggar ketentuan sebagaimana pasal 10 ayat 1 huruf a dipidana dengan pidana kurungan
paling lama 1 bulan atau denda paling banyak Rp. 1.000.000 (satu juta rupiah). Pasal 10 ayat 1 :
yang berbunyi “ Setiap orang yang berada di KTR dilarang : a.merokok; dan /atau b.
memproduksi, menjual, memgiklankan, dan/atau mempromosikan produk tembakau.

Penetapan KTR berasaskan :

1. Kepentingan kualitas kesehatan manusia.


2. Keseimbangan kesehatan manusia dan lingkungan.
3. Kemanfaatan umum
4. Keterpaduan dan keserasian.
5. Kelestarian dan keberlanjutan.
6. Keadilan dan kepastian hokum.
7. Transparansi dan akuntabilitas.
8. Partisipatif.
Penetapan KTR bertujuan :

1. Memberikan perlindungan dari bahaya asap rokok bagi perokok aktif dan /atau perokok
pasif.
2. Memberikan ruang dan lingkungan yang bersih dan sehat bagi masyarakat.
3. Melindungi kesehatan masyarakat secara umum dari dampak buruk merokok baik
langsung maupun tidak langsung.
4. Menciptakan lingkungan yang bersih dan sehat, bebas dari asap rokok.
5. Memenuhi rasa aman dan nyaman pad orang lain.
6. Meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat.
7. Menurunkan angka perokok aktif dan mencegah perokok pemula.

Tempat yang disebut sebagai daerah kawasan tanpa rokok :

1. Fasilitas pelayanan kesehatan : RS, Puskesmas, Pustu, Polindes, Ponkesdes, klinik,


apotek, laboratorium, took obat, tempat praktek bidan, tempat praktek perawat.
2. Tempat proses belajar mengajar : sekolah, tempat kursus.
3. Tempat anak bermain : tempat penitipan anak, pengasuhan anak, arena bermain
4. Tempat ibadah : masjid, pura, gereja, wihara, klenteng.
5. Angkutan umum : bus, taxi, angkot
6. Tempat kerja : instansi swasta dan pemerintah daerah
7. Tempat umum dan tempat lain yang ditetapkan : hotel, restoran, rumah makan, pasar,
minimarket, dll.

Penanggung jawab KTR :

1. Pengelola tempat KTR


2. Manager, pimpinan tempat KTR

Kami berusaha melakukan inovasi dalam mendukung program KTR tentang “Kawasan
Bersih Asap Rokok Melalui Audio (KASIH TARO) ” khususnya di lingkungan UPT Puskesmas
Jogorogo. Promosi tersebut berisikan tentang Perda Nomor 10 Tahun 2015 yang mengatur
Kawasan Tanpa Asap Rokok dan hukuman bagi yang merokok di lingkungan puskesmas.

a. Tujuan
1. Umum
Terciptanya lingkungan puskesmas yang bersih, nyaman, dan sehat tanpa asap rokok.
2. Khusus

a. Larangan merokok pada semua staf karyawan dan pengunjung UPT Puskesmas
Jogorogo.

b. Perubahan perilaku seseorang akan bahaya merokok baik perokok aktif/pasif.


c. Setiap orang yang ada di lingkungan UPT Puskesmas Jogorogo mendengarkan isi
dari Kasih Taro.

b. Tata Nilai

a.Profesional : memberikan pelayanan secara profesional sesuai dengan bidang


kesehatan.
b. Empati : memberikan pelayanan penuh perhatian dalam meningkatkan upaya
kesehatan masyarakat.
c.Sopan : memberikan pelayanan dengan senyum, sapa, sopan santun dalam
bahasa dan komunikasi.
d.Optimal : memberikan pelayanan sesuai standart pelayanan yang telah ditetapkan.
e. Nyaman : bisa menciptakan hubungan baik dengan masyarakat.
f. Amanah : petugas melakukan pelayanan dengan penuh tanggung jawab.

c. Kegiatan Pokok dan Rincian Kegiatan

1. Masukan : - Materi/isi promosi kesehatan tentang kawasan bersih tanpa asap rokok
melalui audio.

2. Proses : - Materi/isi Kasih taro dalam bentuk rekaman suara dinyalakan dengan media
audio.

3. Keluaran : - Rekaman suara Kasih taro dinyalakan setiap 1 jam sekali.

Biaya program inovasi ini dibebankan pada Dana BLUD UPT Puskesmas Jogorogo Tahun
2018.

d. Cara Melaksanakan Kegiatan

1. Tersedianya materi/isi promosi tentang kawasan tanpa rokok dalam bentuk rekaman
suara.
2. Rekaman kawasan tanpa rokok diaktifkan dari sumber bunyi.
3. Rekaman kawasan tanpa rokok melalui audio yang terdapat di gedung rawat inap
dinyalakan setiap 1 jam sekali.
4. Selesai pelayanan rekaman kawasan tanpa rokok dimatikan dari sumber bunyi.

e. Sasaran
a. Seluruh staf UPT Puskesmas Jogorogo
b. Seluruh pengunjung UPT Puskesmas Jogorogo
f. Peran Lintas Sektor

Program inovasi Kasih Taro membutuhkan peran serta dari lintas sektor untuk memberikan
dukungan, masukan terhadap masalah kesehatan khususnya perilaku merokok di lingkungan
Puskesmas dalam rangka mendukung tercapainya visi dan misi UPT Puskesmas Jogorogo.

g. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan

Rekaman Audio dinyalakan setiap hari satu jam sekali mulai jam 08.00-14.00 WIB.

Semua diatur didalam Surat Keputusan Kepala UPT Puskesmas Jogorogo Nomor :
SK/111/ADMEN/2017 tentang Program Inovasi Puskesmas dan SOP Kasih Taro Nomor :
SOP/077/ADMEN/2017.

Mengetahui

Kepala UPT Puskesmas Jogorogo

dr. Ririn Pancawinanti, M.MKes

NIP. 19740616 200212 2 004

Anda mungkin juga menyukai