Anda di halaman 1dari 11

PEDOMAN KAWASAN

TANPA ROKOK (KTR)

RUMAH SAKIT IBU DAN


ANAK CICIK

RUMAH SAKIT IBU DAN


ANAK CICIK
Jl. Dr. sutomo No.94 Padang
Telp. (0751) 38846, Fax: (0751) 841286
Email Address: rsbcicik@gmail.com

RUMAH SAKIT IBU DAN


ANAK CICIK
RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK CICIK
Jl. Dr. Sutomo No.94 Padang
Telp. (0751) 38846, Fax: (0751) 841286
Email Address: rsbcicik@gmail.com

KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK CICIK


NOMOR : 19/SK/DIR/RSIA-C/II/2020
TENTANG
REVISI PEDOMAN KAWASAN TANPA ROKOK (KTR)
RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK CICIK

DIREKTUR RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK CICIK

Menimbang : a. Bahwa rokok merupakan salah satu zat adiktif yang bila digunakan
dapat mengakibatkan bahaya kesehatan bagi individu dan masyarakat
baik selaku perokok aktif maupun perokok pasif, oleh sebab itu
diperlukan perlindungan terhadap bahaya rokok bagi kesehatan secara
menyeluruh, terpadu, dan berkesinambungan;
b. Bahwa udara yang sehat dan bersih hak bagi setiap orang, maka
diperlukan kesadaran, kemauan, dan kemampuan masyarakat untuk
mencegah dampak penggunaan rokok baik langsung maupun tidak
langsung terhadap kesehatan, guna terwujudnya derajat kesehatan
masyarakat yang optimal, perlu dilakukan pengaturan kawasan tanpa
rokok sebagai upaya menciptakan udara yang sehat dan bersih;
c. Bahwa upaya untuk melindungi kesehatan masyarakat dari bahaya
akibat rokok, membudayakan hidup sehat dan melindungi kesehatan
perokok pasif;
d. Bahwa sasaran kawasan tanpa rokok adalah tempat umum, tempat
kerja, tempat pelayanan kesehatan, arena kegiatan anak-anak, tempat
ibadah RSIA Cicik harus bertanggung jawab akan terwujudnya
kawasan tanpa rokok di lingkungan kerjanya;
e. Bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam poin
a hingga poin d perlu ditetapkan dengan keputusan Direktur Rumah
Sakit Ibu dan Anak Cicik mengenai Pedoman Kawasan Tanpa Rokok
(KTR) Rumah Sakit Ibu dan Anak Cicik

Mengingat : a. Undang - Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 tentang


Kesehatan;
b. Undang - Undang Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2009 tentang
Rumah Sakit;
c. Undang - Undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Azasi
Manusia;
d. Peraturan Bersama Menteri Kesehatan dan Menteri Dalam Negeri
Nomor 188 Tahun 2011 dan Nomor 7 Tahun 2011 tentang Pedoman
Pelaksanaan Kawasan Tanpa Rokok;
e. Keputusan Menteri Negara Pekerjaan Umum Nomor 10/KPTS/2000
tentang Ketentuan Teknis terhadap Bahaya Kebakaran pada
RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK CICIK
Jl. Dr. Sutomo No.94 Padang
Telp. (0751) 38846, Fax: (0751) 841286
Email Address: rsbcicik@gmail.com

Bangunan Gedung dan Lingkungan;


f. Peraturan Daerah Provinsi Sumatera Barat Nomor 8 Tahun 2012
tentang Kawasan Tanpa Rokok.

MEMUTUSKAN

Menetapkan : KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK CICIK


TENTANG REVISI PEDOMAN KAWASAN TANPA ROKOK (KTR)
RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK CICIK
Kesatu : Pedoman Kawasan Tanpa Rokok (KTR) ini sebagai acuan menerapkan
dan melaksanakan Kawasan Tanpa Rokok (KTR) bagi seluruh anggota
masyarakat yang berada di lingkungan Rumah Sakit Ibu dan Anak Cicik.
Kedua : Mencabut Surat Keputusan Direktur Nomor 01/SK/DIR/RSIA-
C/IV/2019 tentang Pedoman Kawasan Tanpa Rokok di Lingkungan
Rumah Sakit Ibu dan Anak Cicik dan dinyatakan tidak berlaku.
Ketiga : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan ketentuan apabila
dikemudian hari ternyata terdapat kekeliruan dalam penetapannya, akan
diperbaiki sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di : Padang
Pada Tanggal : 20 Februari 2020

dr. Kharisma Rosa, MARS


Direktur RSIA Cicik
RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK CICIK
Jl. Dr. Sutomo No.94 Padang
Telp. (0751) 38846, Fax: (0751) 841286
Email Address: rsbcicik@gmail.com

Lampiran Keputusan Direktur Rumah Sakit Ibu Dan Anak Cicik


tentang Revisi Pedoman Kawasan Tanpa Rokok (KTR) Rumah Sakit Ibu dan Anak Cicik
Nomor : 19/SK/DIR/RSIA-C/II/2020
Tanggal : 20 Februari 2020

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kawasan Tanpa Rokok (KTR) adalah ruangan atau area yang dinyatakan dilarang
untuk melakukan kegiatan produksi, penjualan, iklan, promosi, dan atau penggunaan
rokok. Alasan diberlakukannya KTR adalah setiap orang berhak atas perlindungan
terhadap bahaya rokok, asap tembakau membahayakan dan tidak memiliki batas aman,
ruang khusus untuk merokok dan sistem sirkulasi udara tidak mampu memberikan
perlindungan yang efektif.
Penerapan Kawasan Tanpa Rokok (KTR) merupakan upaya perlindungan untuk
masyarakat terhadap risiko ancaman gangguan kesehatan karena lingkungan tercemar
asap rokok. Penerapan KTR bertujuan untuk menciptakan ruang dan lingkungan yang
bersih dan sehat, memberikan perlindungan kepada masyarakat dari dampak buruk
rokok baik langsung maupun tidak langsung dan menciptakan kesadaran masyarakat
untuk hidup sehat. Penerapan Kawasan Tanpa Rokok (KTR) ini perlu diselenggarakan
di fasilitas pelayanan kesehatan seperti rumah sakit salah satunya yaitu Rumah Sakit
Ibu dan Anak Cicik.

B. Tujuan
1. Memberikan perlindungan yang efektif dari bahaya asap rokok.
2. Memberikan ruang dan lingkungan yang bersih dan sehat bagi masyarakat.
3. Melindungi kesehatan masyarakat secara umum dan dampak buruk merokok baik
langsung maupun tidak langsung.
4. Menciptakan area bebas asap rokok di lingkungan Rumah Sakit Ibu dan Anak Cicik.

C. Ruang Lingkup
Ruang lingkup Kawasan Tanpa Rokok (KTR) di Rumah Sakit Ibu dan Anak Cicik
meliputi seluruh area di lingkungan Rumah Sakit Ibu dan Anak Cicik.
RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK CICIK
Jl. Dr. Sutomo No.94 Padang
Telp. (0751) 38846, Fax: (0751) 841286
Email Address: rsbcicik@gmail.com

BAB II
DEFINISI

1. Kawasan Tanpa Rokok (KTR) adalah ruangan atau area yang dinyatakan
dilarang untuk kegiatan merokok atau kegiatan memproduksi, menjual,
mengiklankan dan mempromosikan produk tembakau.
2. Rokok adalah salah satu produk tembakau yang dimaksudkan untuk dibakar,
dihisap dan/atau dihirup, termasuk rokok kretek, rook putih, cerutu atau bentuk lain
yang dihasilkan dari tanaman Nicotiana tabacum, Nicotiana rustica dan spesies
lainnya atau sintesisnya yang asapnya mengandung nikotin dan tar, dengan atau
tanpa bahan tambahan.
3. Zat adiktif adalah bahan yang penggunaannya dapat menimbulkan ketergantungan
psikis.
4. Merokok adalah kegiatan membakar rokok dan/atau menghisap asap rokok.
5. Perokok aktif adalah orang yang mengisap rokok secara langsung
6. Perokok pasif adalah orang yang bukan perokok namun terpaksa menghisap atau
menghirup asap rokok yang dikeluarkan oleh perokok.
7. Fasilitas pelayanan kesehatan adalah suatu alat dan/atau tempat yang digunakan
untuk menyelenggarakan upaya pelayanan kesehatan, baik promotif, preventif,
kuratif dan rehabilitatif yang dilakukan oleh pemerintah, pemerintah daerah
dan/atau masyarakat.
8. Penetapan Kawasan Tanpa Rokok merupakan setiap kegiatan atau serangkaian
kegiatan memberlakukan suatua area terlarang untuk kegiatan penggunaan,
kegiatan produksi, penjualan, iklan, penyimpanan atau gudang, promosi dan
sponsorship mengenai rokok.
9. Udara bebas asap rokok adalah udara yang 100% bebas dari asap rokok termasuk
udara dimana asap rokok tidak bisa dilihat, dicium, dirasakan ataupun diukur.
10. Lingkungan yang sehat adalah lingkungan yang bebas dari risiko membahayakan
kesehatan dan keselamatan hidup manusia dalam bentuk fisik, kimia dan atau
biologis serta perilaku.
RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK CICIK
Jl. Dr. Sutomo No.94 Padang
Telp. (0751) 38846, Fax: (0751) 841286
Email Address: rsbcicik@gmail.com

BAB III
TATALAKSANA

A. Arah, Strategi dan Jenis Kegiatan


1. Arah
Arah kebijakan penerapan dan pengembangan Kawasan Tanpa Rokok (KTR) adalah:
a. Tersosialisasikannya manfaat Kawasan Tanpa Rokok bagi kesehatan individu,
keluarga, dan masyarakat.
b. Terciptanya lingkungan bersih dan sehat di lingkungan Rumah Sakit Ibu dan Anak
Cicik.
c. Terlindunginya anggota masyarakat dari dampak negatif perilaku merokok
terutama bayi, anak-anak, ibu hamil dan ibu menyusui.
d. Terlindunginya anggota masyarakat dari berbagai macam promosi negatif rokok.
2. Strategi
Strategi untuk melaksanakan penerapan dan pengembangan Kawasan Tanpa Rokok
(KTR) meliputi :
a. Penyusunan rencana secara sistematis dan komprehensif.
b. Pelaksanaan secara bertahap sesuai kondisi di lingkungan Rumah Sakit Ibu dan
Anak Cicik.
c.Penegakan aturan yang telah disepakati oleh semua pihak.
d. Pemantauan dan evaluasi secara teratur dan berkelanjutan.
3. Jenis Kegiatan
Jenis kegiatan Kawasan Tanpa Rokok (KTR) meliputi :
a. Penerapan Kawasan Tanpa Rokok (KTR)
b. Pengembangan Kawasan Tanpa Rokok (KTR)

B. Langkah – Langkah Penerapan Kawasan Tanpa Rokok (KTR)


Langkah-langkah penerapan Kawasan Tanpa Rokok (KTR) meliputi :
1. Persiapan Penerapan
a. Analisis Situasi
Analisis situasi untuk mengetahui kondisi awal, permasalahan yang ada, kesiapan
dan pendapat dari pengurus, pimpinan, karyawan, dan pengguna jasa layanan
kesehatan terhadap kebijakan Kawasan Tanpa Rokok (KTR). Kajian ini untuk
memperoleh data sebagai dasar membuat kebijakan
b. Penyusunan Kebijakan Kawasan Tanpa Rokok (KTR)
Pimpinan rumah sakit mengajak berbicara para karyawan yang mewakili perokok
dan bukan perokok untuk :
1) Menyampaikan maksud, tujuan dan manfaat Kawasan Tanpa Rokok (KTR).
2) Membahas rencana kebijakan tentang pemberlakuan Kawasan Tanpa Rokok
(KTR).
RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK CICIK
Jl. Dr. Sutomo No.94 Padang
Telp. (0751) 38846, Fax: (0751) 841286
Email Address: rsbcicik@gmail.com

3) Meminta masukan tentang penerapan Kawasan Tanpa Rokok (KTR), antisipasi


kendala dan sekaligus alternatif solusi.
4) Menetapkan penanggung jawab Kawasan Tanpa Rokok (KTR) dan mekanisme
pengawasannya.
5) Membahas cara sosialisasi yang efektif bagi karyawan, pasien,
pengunjung/tamu.
6) Kemudian pihak pimpinan membentuk kelompok kerja penyusunan kebijakan
Kawasan Tanpa Rokok (KTR).
7) Membuat kebijakan Kawasan Tanpa Rokok (KTR).
Kelompok kerja membuat kebijakan yang jelas tujuan dan cara
melaksanakannya.
c.Penyiapan Infrastruktur
Infrastruktur yang perlu disiapkan antara lain
1) Membuat surat keputusan dari Direktur tentang penanggung jawab dan
pengawas Kawasan Tanpa Rokok (KTR) di Rumah Sakit Ibu dan Anak Cicik.
2) Instrument pengawasan.
3) Materi sosialisasi penerapan Kawasan Tanpa Rokok (KTR).
4) Pembuatan dan penempatan tanda larangan merokok di Rumah Sakit Ibu dan
Anak Cicik.

2. Pelaksanaan
Sosialisasi / edukasi penerapan KTR dilakukan dalam bentuk : media yang dicetak
seperti spanduk, leaflet, poster, seruan, anjuran, tanda peringatan, audio visual,
forum-forum pertemuan dan tatap muka.
Pengawasan/pengamanan lapangan penerapan Kawasan Tanpa Rokok (KTR) :
a.Pemantauan atau pengawasan lapangan untuk area merokok dilakukan oleh petugas
security setiap hari pada setiap shift.
b. Bila ditemukan ada perokok di area rumah sakit maka petugas security
melakukan pendekatan atau teguran langsung secara perorangan/kelompok dan
menyampaikan bahwa rumah sakit adalah Kawasan Tanpa Rokok (KTR).
c.Petugas security menunjukkan kepada perokok simbol “Kawasan Tanpa Rokok”
yang terpasang di area terdekat.
d. Setiap ada temuan, petugas security mencatat dalam formulir pencatatan
pelanggaran yang sudah tersedia dan dilakukan setiap hari pada setiap shift.
Pemantauan dan evaluasi terkait Kawasan Tanpa Rokok (KTR) dilakukan secara
berkala.
Indikator sangat diperlukan baik oleh petugas kesehatan maupun pengelola Kawasan
Tanpa Rokok (KTR) sebagai alat ukur dalam pengembangan Kawasan Tanpa Rokok
(KTR) di rumah sakit. Secara umum indikator yang dilihat adalah indikator input,
proses dan output.
a.Indikator Input :
1) Adanya kebijakan tertulis tentang KTR.
2) Adanya tenaga yang ditugaskan untuk memantau KTR.
RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK CICIK
Jl. Dr. Sutomo No.94 Padang
Telp. (0751) 38846, Fax: (0751) 841286
Email Address: rsbcicik@gmail.com

3) Adanya media promosi tentang larangan merokok KTR.


b. Indikator Proses :
1) Terlaksananya sosialisasi kebijakan Kawasan Tanpa Rokok (KTR) baik secara
langsung (tatap muka) maupun tidak langsung (melalui media cetak, elektronik)
2) Adanya pengaturan tugas dan tanggungjawab dalam pelaksanaan KTR di
fasilitas pelayanan kesehatan.
3) Terpasangnya pengumuman kebijakan KTR melalui spanduk, poster, tanda
larangan merokok, mading, surat edaran, pengeras suara.
a) Terpasangnya tanda KTR di sekitar fasilitas pelayanan kesehatan.
b) Terlaksananya penyuluhan KTR, bahaya merokok, dan tidak merokok di
area Rumah Sakit Ibu dan Anak Cicik.
c. Indikator Output :
1) Lingkungan Rumah Sakit Ibu dan Anak Cicik tanpa asap rokok.
2) Seluruh karyawan, pasien, pengunjung/tamu tidak merokok di area Rumah
Sakit Ibu dan Anak Cicik dan mematuhi ketentuan KTR.
3) Perokok diminta untuk merokok di luar area Rumah Sakit Ibu dan Anak Cicik

C. Langkah-Langkah Pengembangan Kawasan Tanpa Rokok


1. Meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) dan sarana prasarana layanan.
2. Meningkatkan intensitas sosialisasi lingkungan bersih dan sehat serta Perilaku
Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).
3. Intensitas penataan lingkungan bersih dan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).

D. Sanksi
Sanksi diberikan dalam bentuk: teguran, peringatan lisan, peringatan tertulis, sanksi sosial,
denda sesuai dengan kondisi dan kesepakatan lokal, sanksi diberikan oleh pimpinan yang
membidangi.

E. Pemantauan dan Evaluasi Kawasan Tanpa Rokok


Pemantauan dan evaluasi merupakan upaya yang dilaksanakan secara terus di Rumah Sakit
Ibu dan Anak Cicik untuk melihat apakah Kawasan Tanpa Rokok yang dikembangkan
telah berjalan sesuai dengan yang direncanakan.
1. Pemantauan
Pemantauan dilakukan untuk mengetahui perkembangan maupun permasalahan serta
menemukan pemecahan dalam pengelolaan Kawasan Tanpa Rokok sesuai dengan
rencana yang telah ditetapkan. Pemantauan kegiatan dilakukan selama perjalanan
program pengembangan Kawasan Tanpa Rokok (KTR) secara berkala setiap 3 (tiga)
bulan. Beberapa hal yang perlu diperhatian dalam pemantauan adalah :
a. Apa yang perlu dipantau ?
1) Kebijakan yang dilaksanakan
2) Kajian terhadap masalah yang ditemukan
3) Penyesuaian terhadap kebijakan
RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK CICIK
Jl. Dr. Sutomo No.94 Padang
Telp. (0751) 38846, Fax: (0751) 841286
Email Address: rsbcicik@gmail.com

b. Bagaimana cara memantau ?


1) Menganalisis kajian kebijakan dan perilaku sasaran.
2) Melakukan supervisi atau kunjungan lapangan untuk mengetahui secara
langsung perkembangan serta permasalahan-permasalahan yang dihadapi di
lapangan dalam pelaksanaan kegiatan pengembangan Kawasan Tanpa Rokok
(KTR).
3) Wawancara mendalam dengan penentu kebijakan.
4) Diskusi kelompok terarah dengan masyarakat khalayak sasaran.
c. Siapa yang memantau ?
Dipantau oleh Kelompok Kerja Kawasan Tanapa Rokok (KTR).
d. Kapan mengadakan pertemuan ?
Selama pengembangan Kawasan Tanpa Rokok berlangsung dan setiap saat
diperlukan.

2. Evaluasi
Evaluasi atau penilaian adalah proses penentuan nilai atau keberhasilan dalam mencapai
tujuan yang sudah ditetapkan. Penilaian dapat dilakukan pada waktu jangka pendek
maupun jangka panjang sebagai berikut :
a. Evaluasi jangka pendek 3 (tiga) bulan :
1) Adanya tanda Kawasan Tanpa Rokok yang dipasang.
2) Adanya media promosi Kawasan Tanpa Rokok.
b. Evaluasi jangka panjang 1-3 tahun :
1) Kebijakan Kawasan Tanpa Rokok diterima dan dilaksanakan oleh pimpinan,
karyawan, pasien dan pengunjung.
2) Dipatuhi dan dimanfaatkannya fasilitas yang mendukung Kawasan Tanpa Rokok.
3) Tidak ada yang merokok di sekitar Rumah Sakit Ibu dan Anak Cicik.
4) Tidak ada penjual rokok di area fasilitas pelayanan kesehatan Rumah Sakit Ibu
dan Anak Cicik.
RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK CICIK
Jl. Dr. Sutomo No.94 Padang
Telp. (0751) 38846, Fax: (0751) 841286
Email Address: rsbcicik@gmail.com

BAB IV
DOKUMENTASI

Pendokumentasian terkait Kawasan Tanpa Rokok antara lain:


1. Standar Operasional Prosedur (SOP) Kawasan Tanpa Rokok (KTR) Rumah Sakit Ibu
dan Anak Cicik.
2. Pelaksanaan kegiatan yang mengedukasi atau sosialisasi terkait akibat/bahaya
merokok dan Kawasan Tanpa Rokok (KTR) Rumah Sakit Ibu dan Anak Cicik.
3. Pengisian formulir evaluasi Kawasan Tanpa Rokok (KTR) Rumah Sakit Ibu dan
Anak Cicik.
4. Laporan evaluasi Kawasan Tanpa Rokok (KTR) Rumah Sakit Ibu dan Anak
Cicik.
5. Pencatatan pelanggaran merokok di lingkungan rumah sakit yang dilakukan oleh
security setiap ada kejadian merokok.
RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK CICIK
Jl. Dr. Sutomo No.94 Padang
Telp. (0751) 38846, Fax: (0751) 841286
Email Address: rsbcicik@gmail.com

BAB V
PENUTUP

Pelaksanaan penerapan Kawasan Tanpa Rokok bertujuan untuk mempersempit area


bagi perokok sehingga generasi sekarang maupun akan datang dapat terlindungi dari
bahaya rokok. Hal tersebut merupakan tanggung jawab seluruh komponen bangsa, baik
individu, masyarakat maupun pemerintah. Komitmen bersama sangat dibutuhkan dalam
keberhasilan penerapan Kawasan Tanpa Rokok. Oleh sebab itu, pengembangan
Kawasan Tanpa Rokok (KTR) perlu diwujudkan bersama.
Dengan tersusunnya Pedoman Kawasan Tanpa Rokok Rumah Sakit Ibu dan Anak Cicik
ini diharapkan dapat dipergunakan sebagai acuan bagi unit-unit di Rumah Sakit Ibu dan
Anak Cicik untuk menerapkan KTR, sehingga Rumah Sakit Ibu dan Anak Cicik benar-
benar menjadi kawasan yang bebas dari asap rokok, dan memiliki udara segar yang
menjadi hak setiap individu untuk menghirupnya untuk mempercepat kesembuhan
pasien dan mencegah pengunjung yang sehat dari penyakit yang diakibatkan oleh asap
rokok.

Anda mungkin juga menyukai