Menimbang : a. Bahwa rokok merupakan salah satu zat adiktif yang bila digunakan
dapat mengakibatkan bahaya kesehatan bagi individu dan masyarakat
baik selaku perokok aktif maupun perokok pasif, oleh sebab itu
diperlukan perlindungan terhadap bahaya rokok bagi kesehatan secara
menyeluruh, terpadu, dan berkesinambungan;
b. Bahwa udara yang sehat dan bersih hak bagi setiap orang, maka
diperlukan kesadaran, kemauan, dan kemampuan masyarakat untuk
mencegah dampak penggunaan rokok baik langsung maupun tidak
langsung terhadap kesehatan, guna terwujudnya derajat kesehatan
masyarakat yang optimal, perlu dilakukan pengaturan kawasan tanpa
rokok sebagai upaya menciptakan udara yang sehat dan bersih;
c. Bahwa upaya untuk melindungi kesehatan masyarakat dari bahaya
akibat rokok, membudayakan hidup sehat dan melindungi kesehatan
perokok pasif;
d. Bahwa sasaran kawasan tanpa rokok adalah tempat umum, tempat
kerja, tempat pelayanan kesehatan, arena kegiatan anak-anak, tempat
ibadah RSIA Cicik harus bertanggung jawab akan terwujudnya
kawasan tanpa rokok di lingkungan kerjanya;
e. Bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam poin
a hingga poin d perlu ditetapkan dengan keputusan Direktur Rumah
Sakit Ibu dan Anak Cicik mengenai Pedoman Kawasan Tanpa Rokok
(KTR) Rumah Sakit Ibu dan Anak Cicik
MEMUTUSKAN
Ditetapkan di : Padang
Pada Tanggal : 20 Februari 2020
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kawasan Tanpa Rokok (KTR) adalah ruangan atau area yang dinyatakan dilarang
untuk melakukan kegiatan produksi, penjualan, iklan, promosi, dan atau penggunaan
rokok. Alasan diberlakukannya KTR adalah setiap orang berhak atas perlindungan
terhadap bahaya rokok, asap tembakau membahayakan dan tidak memiliki batas aman,
ruang khusus untuk merokok dan sistem sirkulasi udara tidak mampu memberikan
perlindungan yang efektif.
Penerapan Kawasan Tanpa Rokok (KTR) merupakan upaya perlindungan untuk
masyarakat terhadap risiko ancaman gangguan kesehatan karena lingkungan tercemar
asap rokok. Penerapan KTR bertujuan untuk menciptakan ruang dan lingkungan yang
bersih dan sehat, memberikan perlindungan kepada masyarakat dari dampak buruk
rokok baik langsung maupun tidak langsung dan menciptakan kesadaran masyarakat
untuk hidup sehat. Penerapan Kawasan Tanpa Rokok (KTR) ini perlu diselenggarakan
di fasilitas pelayanan kesehatan seperti rumah sakit salah satunya yaitu Rumah Sakit
Ibu dan Anak Cicik.
B. Tujuan
1. Memberikan perlindungan yang efektif dari bahaya asap rokok.
2. Memberikan ruang dan lingkungan yang bersih dan sehat bagi masyarakat.
3. Melindungi kesehatan masyarakat secara umum dan dampak buruk merokok baik
langsung maupun tidak langsung.
4. Menciptakan area bebas asap rokok di lingkungan Rumah Sakit Ibu dan Anak Cicik.
C. Ruang Lingkup
Ruang lingkup Kawasan Tanpa Rokok (KTR) di Rumah Sakit Ibu dan Anak Cicik
meliputi seluruh area di lingkungan Rumah Sakit Ibu dan Anak Cicik.
RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK CICIK
Jl. Dr. Sutomo No.94 Padang
Telp. (0751) 38846, Fax: (0751) 841286
Email Address: rsbcicik@gmail.com
BAB II
DEFINISI
1. Kawasan Tanpa Rokok (KTR) adalah ruangan atau area yang dinyatakan
dilarang untuk kegiatan merokok atau kegiatan memproduksi, menjual,
mengiklankan dan mempromosikan produk tembakau.
2. Rokok adalah salah satu produk tembakau yang dimaksudkan untuk dibakar,
dihisap dan/atau dihirup, termasuk rokok kretek, rook putih, cerutu atau bentuk lain
yang dihasilkan dari tanaman Nicotiana tabacum, Nicotiana rustica dan spesies
lainnya atau sintesisnya yang asapnya mengandung nikotin dan tar, dengan atau
tanpa bahan tambahan.
3. Zat adiktif adalah bahan yang penggunaannya dapat menimbulkan ketergantungan
psikis.
4. Merokok adalah kegiatan membakar rokok dan/atau menghisap asap rokok.
5. Perokok aktif adalah orang yang mengisap rokok secara langsung
6. Perokok pasif adalah orang yang bukan perokok namun terpaksa menghisap atau
menghirup asap rokok yang dikeluarkan oleh perokok.
7. Fasilitas pelayanan kesehatan adalah suatu alat dan/atau tempat yang digunakan
untuk menyelenggarakan upaya pelayanan kesehatan, baik promotif, preventif,
kuratif dan rehabilitatif yang dilakukan oleh pemerintah, pemerintah daerah
dan/atau masyarakat.
8. Penetapan Kawasan Tanpa Rokok merupakan setiap kegiatan atau serangkaian
kegiatan memberlakukan suatua area terlarang untuk kegiatan penggunaan,
kegiatan produksi, penjualan, iklan, penyimpanan atau gudang, promosi dan
sponsorship mengenai rokok.
9. Udara bebas asap rokok adalah udara yang 100% bebas dari asap rokok termasuk
udara dimana asap rokok tidak bisa dilihat, dicium, dirasakan ataupun diukur.
10. Lingkungan yang sehat adalah lingkungan yang bebas dari risiko membahayakan
kesehatan dan keselamatan hidup manusia dalam bentuk fisik, kimia dan atau
biologis serta perilaku.
RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK CICIK
Jl. Dr. Sutomo No.94 Padang
Telp. (0751) 38846, Fax: (0751) 841286
Email Address: rsbcicik@gmail.com
BAB III
TATALAKSANA
2. Pelaksanaan
Sosialisasi / edukasi penerapan KTR dilakukan dalam bentuk : media yang dicetak
seperti spanduk, leaflet, poster, seruan, anjuran, tanda peringatan, audio visual,
forum-forum pertemuan dan tatap muka.
Pengawasan/pengamanan lapangan penerapan Kawasan Tanpa Rokok (KTR) :
a.Pemantauan atau pengawasan lapangan untuk area merokok dilakukan oleh petugas
security setiap hari pada setiap shift.
b. Bila ditemukan ada perokok di area rumah sakit maka petugas security
melakukan pendekatan atau teguran langsung secara perorangan/kelompok dan
menyampaikan bahwa rumah sakit adalah Kawasan Tanpa Rokok (KTR).
c.Petugas security menunjukkan kepada perokok simbol “Kawasan Tanpa Rokok”
yang terpasang di area terdekat.
d. Setiap ada temuan, petugas security mencatat dalam formulir pencatatan
pelanggaran yang sudah tersedia dan dilakukan setiap hari pada setiap shift.
Pemantauan dan evaluasi terkait Kawasan Tanpa Rokok (KTR) dilakukan secara
berkala.
Indikator sangat diperlukan baik oleh petugas kesehatan maupun pengelola Kawasan
Tanpa Rokok (KTR) sebagai alat ukur dalam pengembangan Kawasan Tanpa Rokok
(KTR) di rumah sakit. Secara umum indikator yang dilihat adalah indikator input,
proses dan output.
a.Indikator Input :
1) Adanya kebijakan tertulis tentang KTR.
2) Adanya tenaga yang ditugaskan untuk memantau KTR.
RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK CICIK
Jl. Dr. Sutomo No.94 Padang
Telp. (0751) 38846, Fax: (0751) 841286
Email Address: rsbcicik@gmail.com
D. Sanksi
Sanksi diberikan dalam bentuk: teguran, peringatan lisan, peringatan tertulis, sanksi sosial,
denda sesuai dengan kondisi dan kesepakatan lokal, sanksi diberikan oleh pimpinan yang
membidangi.
2. Evaluasi
Evaluasi atau penilaian adalah proses penentuan nilai atau keberhasilan dalam mencapai
tujuan yang sudah ditetapkan. Penilaian dapat dilakukan pada waktu jangka pendek
maupun jangka panjang sebagai berikut :
a. Evaluasi jangka pendek 3 (tiga) bulan :
1) Adanya tanda Kawasan Tanpa Rokok yang dipasang.
2) Adanya media promosi Kawasan Tanpa Rokok.
b. Evaluasi jangka panjang 1-3 tahun :
1) Kebijakan Kawasan Tanpa Rokok diterima dan dilaksanakan oleh pimpinan,
karyawan, pasien dan pengunjung.
2) Dipatuhi dan dimanfaatkannya fasilitas yang mendukung Kawasan Tanpa Rokok.
3) Tidak ada yang merokok di sekitar Rumah Sakit Ibu dan Anak Cicik.
4) Tidak ada penjual rokok di area fasilitas pelayanan kesehatan Rumah Sakit Ibu
dan Anak Cicik.
RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK CICIK
Jl. Dr. Sutomo No.94 Padang
Telp. (0751) 38846, Fax: (0751) 841286
Email Address: rsbcicik@gmail.com
BAB IV
DOKUMENTASI
BAB V
PENUTUP