Anda di halaman 1dari 5

No.

Dokumen 440/PD/5/2022
No. Revisi 0
Tgl. Terbit 02 Januari 2022
Halaman 07

PANDUAN KAWASAN TANPA ASAP ROKOK (KTR)


UPTD PUSKESMAS KALIKAJAR 2
TAHUN 2022

PEMERINTAH KABUPATEN WONOSOBO


DINAS KESEHATAN

UPTD PUSKESMAS KALIKAJAR 2


Jl. P. Ronggolawe No. 1 Kembaran, Kalikajar Kode Pos 56372
Telp. (0286) 3399072, e-mail : pkmkalikajar2@gmail.com

PANDUAN KAWASAN TANPA ASAP ROKOK (KTR) 1


KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat
dan karunia-Nya, Panduan Kawasan Tanpa Asap Rokok (KTR) pada masa pandemi
covid-19 di UPTD Puskesmas Kalikajar 2 telah dapat diselesaikan. Petugas UPTD
Puskesmas Kalikajar 2 telah menyusun suatu Panduan Kawasan Tanpa Asap Rokok
(KTR) di Puskesmas yang diharapkan dapat menjadi acuan bagi setiap petugas
dalam menjalankan pekerjaan. Panduan ini diharapkan dapat memperbaiki dan
meningkatkan kemampuan tenaga kesehatan yang bekerja di Puskesmas. Kami
menyampaikan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada
semua pihak yang telah memberikan kontribusi dalam menyusun panduan ini. Saran
serta kritik yang membangun sangat kami harapkan untuk penyempurnaan dan
perbaikan di masa mendatang. Akhir kata, semoga panduan ini dapat bermanfaat
bagi tenaga kesehatan dalam memberikan pelayanan di UPTD Puskesmas Kalikajar
2.

Wonosobo, 02 Januari 2022


Pemegang Program PTM

Titin Dewi Lestari, A. Md. Keb


NIP. 198908052017042004

PANDUAN KAWASAN TANPA ASAP ROKOK (KTR) 2


PANDUAN KAWASAN TANPA ASAP ROKOK (KTR)
UPTD PUSKESMAS KALIKAJAR 2

A. DEFINISI
Kawasan Tanpa Rokok (KTR) adalah ruangan atau area yang dinyatakan
dilarang untuk kegiatan merokok atau kegiatan memproduksi, menjual,
mengiklankan dan/atau mempromosikan produk tembakau. Kawasan Tanpa
Rokok wajib ada di tempat pelayanan kesehatan, tempat proses belajar
mengajar, tempat anak bermain, tempat ibadah, angkutan umum, tempat kerja,
tempat umum dan tempat lain yang ditetapkan (Undang-Undang Republik
Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan). Pemerintah pusat
sebenarnya telah mencantumkan sanksi pidana bagi perokok di tempat umum
dalam Pasal 199 UU No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan. Dalam pasal
tersebut dinyatakan bahwa barangsiapa yang merokok di tempat umum, akan
dikenai sanksi pidana penjara 6 bulan serta denda sebesar
Rp50.000.000,-.Menurut Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan no. 64
tahun 2015 bertekat menjadikan Sekolah menjadi Kawasan Tanpa Merokok
yang bertujuan untuk menciptakan Lingkungan sekolah yang bersih, sehat, dan
bebas rokok sehingga melancarkan kegiatan belajar dan mengajar. Salah satu
kandungan rokok adalah gas beracun karbon monoksida yang tidak memiliki
rasa dan bau. Jika menghirup gas karbon monoksida terlalu banyak, sel-sel
darah merah akan lebih banyak berikatan dengan karbon monoksida
dibandingkan oksigen.
Efek dari perokok yang paling pertama merusak organ tubuh akibat asap
rokok adalah paru-paru. Asap rokok tersebut terhirup dan masuk ke dalam paru-
paru sehingga menyebabkan paru-paru mengalami radang, bronchitis,
pneumonia. Bebas asap rokok yaitu tidak ada orang merokok sehingga tidak ada
asap rokok. Selain itu bebas rokok artinya benar-benar tanpa rokok, batang
rokok, produk rokok, serta bebas asap rokok artinya tidak menyalakan rokok
sehingga tidak ada asap rokok. Kawasan Tanpa Rokok ditetapkan sebagai
upaya perlindungan untuk masyarakat terhadap resiko ancaman gangguan
kesehatan karena lingkungan tercemar asap rokok.

PANDUAN KAWASAN TANPA ASAP ROKOK (KTR) 3


B. RUANG LINGKUP
KTR ditetapkan pada fasilitas pelayanan kesehatan, tempat proses belajar
mengajar, tempat anak bermain, tempat ibadah, angkutan umum, tempat kerja,
dan tempat umum dan tempat lain yang ditetapkan.
1. Daerah yang belum menetapkan Peraturan Daerah tentang KTR, agar
segera menetapkan Peraturan Daerah tentang KTR di wilayah dengan
mengacu pada ketentuan peraturan perundang-undangan.
2. Daerah yang telah menetapkan Peraturan Daerah tentang KTR, agar
melakukan pembinaan atas penyelenggaraan KTR sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.

C. TATA LAKSANA
1. Penetapan sasaran Kawasan Tanpa Asap Rokok (KTR) ditetapkan oleh
Kepala Daerah dari hasil pendataan Tempat kerja atau instansi sekolah
disetiap wilayah.
2. Standar Jumlah dan Kualitas Personil/ Sumber daya Manusia
Kesehatan. Tenaga kesehatan meliputi:
a. Dokter, atau
b. Bidan, atau
c. Perawat
d. Gizi
e. Tenaga kesehatan masyarakat
2. Pelaksanaan Kawasan Tanpa Asap Rokok (KTR) dilakukan dengan
a. Sosialisasi Kawasan Tanpa Asap Rokok (KTR)
b. Kunjungan ke Tempat kerja atau Instansi sekolah dengan melakukan
monitoring menggunakan Form monitoring Kawasan Tanpa Asap Rokok
(KTR)
a. Edukasi dan evaluasi tentang Kawasan Tanpa Asap Rokok (KTR)

D. DOKUMENTASI
1. Data Kawasan Tanpa Asap Rokok (KTR) diperoleh dari hasil kunjungan atau
penilaian Kawasan Tanpa Asap Rokok (KTR) ke Tempat kerja atau Instansi
sekolah di Wilayah kerja UPTD Puskesmas Kalikajar 2.
2. Data diolah, dilakukan Evaluasi, Rencana Tindak Lanjut (RTL) dan Tindak
Lanjut (TL)

PANDUAN KAWASAN TANPA ASAP ROKOK (KTR) 4


3. Melaporkan hasil kegiatan ke penanggung jawab UKM dan Dinas Kesehatan
Kabupaten Wonosobo setiap bulan.

Kalikajar, 02 Januari 2022


Mengetahui
Kepala Puskesmas Kalikajar 2 Pemegang Program PTM

KIRLAN, S.Kep., Ns. Titin Dewi Lestari, A. Md. Keb


Pembina Tingkat I NIP. 98908052017042004
NIP. 196704081988031009

PANDUAN KAWASAN TANPA ASAP ROKOK (KTR) 5

Anda mungkin juga menyukai